Anda di halaman 1dari 10

TRIKIASIS OKULI

DEXTRA SINISTRA
PADA LAKI-LAKI
ANDREAS ANINDITO H
102013172
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK
Hasil Anamnesis: Hasil PF:
KU: - Kedua mata berair Visus Okuli Dextra: 6/20
• Keluhan dan terasa - Tanda-tanda koreksi +1.50
mengganjal Vital : 6/8
Utama Visus okuli sinistra: 6/20
- Sejak 6 bulan yang - Segmen
Koreksi +1.50
• Keluhan lalu Anterior
: 6/20
- Keluhan hilang - Ketajaman
Tambahan Segmen anterior:
timbul pada mata Visus • Palpebral okuli dextra
• RPD kanan dan mata kiri - Tonometri sinistra: enteropion
disertai Palpasi • Bulu mata okuli dextra
• RPK pengelihatan yang - Funduskopi sinistra: beberapa kontak
buram sejak 1 bulan - Uji flouresens dengan bola mata
• Riwayat - Pemeriksaan • Lensa okuli dextra
yang lalu
sinistra : katarak imatur
Pribadi sosial RPD: Pasien pernah Lab
• Kornea okuli dextra: jernih
terkena cipratan zat - Pemeriksaan • Kornea okuli sinistra:
dan Alergi kimia pada kedua gram, giemsa sikatriks dengan bagian
mata 5 tahun yang dan KOH(untuk yang mulai menipis
lalu jamur) didaerah inferior
WD: Trikiasis Okuli Dextra Sinistra, Sikatriks Kornea
- Pemeriksaan • Tonometri per palpasi dan
Okuli Sinistra kultur dengan segmen posterior: dalam
agar darah, batas normal
ANATOMI MATA
EPIDEMIOLOGI

• Trakoma merupakan penyebab terpenting terjadinya trikiasis. Terdapat


± 50 negara yang termasuk negara endemik trakoma. Negara-negara
tersebut tersebar di benua afrika, timur tengah, asia tenggara, india,
dan amerika selatan. Laporan terbaru WHO pada tahun 2013
menyebutkan bahwa terdapat ± 40 juta orang menderita trakoma, 8.2
juta orang diantaranya menderita trikiasis dan 1.3 juta orang
menderita kebutaan sebagai komplikasinya
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

• Trakoma
• Blefaritis ulseratif
• Hordeolum eksterna
• Konjungtivitis membranous
• Sikatrisial pemphigoid
• Entropion
• Distikiasis
GEJALA KNILIS

• Bulu mata yang melengkung ke dalam


• Sensasi benda asing dan iritasi permukaan bola mata kronik
• Abrasi kornea, injeksi konjungtiva, fotofobia, dan lakrimasi
• kasus yang lebih berat dapat ditemukan ulkus kornea
• pemeriksaan inspeksi dengan menggunakan slit lamp idapatkan satu atau lebih silia
tumbuh ke arah kornea atau konjungtiva bulbi
• Pada konjungtiva dapat dicari adanya folikel, perdarahan, sikatriks dan kemungkinan
benda asing.
• Pada fluoresin, uji fluoresein positif
PENATALAKSANAAN DAN EDUKASI

• Epilasi mekanik dapat menangani sementara, Pertumbuhan baru biasanya dalam 3-4 minggu
• Penanganan permanen  folikel bulu mata yang terlibat dengan elektrolisis atau cryotherapy
(bedah beku)
• Modifikasi ketssey’s juga dapat dilakukan
• Terapi medikamentosa:
• Kloramphenikol ointment (salep) mencegah kerusakan kornea
• Doxycycline  mencegah terjadinya proses sikatrisasi yang lebih luas

• Edukasi:
• Menjaga kebersihan Kelopak dan bulu mata, hindari trauma yang dapat memperparah kondisi
• Alternatif terapi: eplasi dan antibiotik salep setiap 4-6 minggu, operasi dilakukan oleh dokter spesialis
KRITERIA RUJUKAN

• Pasien dapat dirujuk ke dokter spesialis apabila tatalaksana yang


dilakukan oleh dokter layanan primer tidak membantu pemulihan
pasien
• Pasien dapat dirujuk ke dokter spesialis apabila terjadi penurunan visus
• Pasien dapat dirujuk ke dokter spesialis apabila terjadi kerusakan
kornea
• Pasien dapat dirujuk ke dokter spesialis apabila pasien menghendaki
tatalaksana langsung di dokter spesialis.
KESIMPULAN

• Trikiasis merupakan kondisi dimana silia bulu mata melengkung ke arah


bola mata. Pada kasus
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai