Anda di halaman 1dari 37

Asuhan Keperawatan Lansia

dengan Penelantaran, Pengabaian


dan Kekerasan pada Lansia
Rindayati, S.Kep.,Ns.,M.Kep
2018
Pendahuluan
• Salah perlakukan terhadap lanjut usia (elder mistreatment)
merupakan fenomena menyerang lansia yang serius dan
menjadi perhatian dunia.
• British Medical Journal kurang lebih 30 tahun yll melaporkan
adanya penganiayaan terhadap seorang nenek
• Data di Amerika Serikat diperkirakan 2 juta lansia setiap tahun
mengalami perilaku yang salah
• Perkiraan 700.000-1,2 juta lansia menjadi korban
penganiayaan
• Lebih mencolok pada wanita
Kategori –kategori salah perlakukan pada lansia

• Penganiyaan fisik
• Pelalaian
• Eksploitasi (terkait ekonomi)
• Pengabaian
• Penganiayaan psikologis
Pengertian Kekerasan dan Pengabaian
• Kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik, kekuasaan,
ancaman baik tindakan terhadap diri sendiri, perorangan,
atau sekelompok orang(masyarakat) yang mengakibatkan
atau mungkin mengakibatkan trauma atau cedera fisik,
kematian, kerugian psikologis, gangguan perkembangan,
atau perampasan hak (Soares et. al. 2010).
• Pengabaian (neglect) adalah meninggalkan lanjut usia
atau penghentian perawatan tanpa adanya perawat
alternatif (Fulmer, Terry, 2007).
Jenis-jenis kekerasan pada lansia

• Kekerasan Fisik
• Kekerasan Seksual
• Kekerasan Psikologis
• Penyalahgunaan keuangan
• Pengabaian
Indikator kekerasan dan Pengabaian pada lansia

• Memar (pada daerah permukaan yang kulit bagian


tubuh)
• Laserasi (terutama ke mulut, bibir, gusi, mata, telinga)
• Lecet, goresan , terkilir, dislokasi, patah tulang
• Terbakar (ditimbulkan oleh rokok, korek api, besi,
perendaman dalam air panas)
• Tanda bekas muntah, rambut rontok karena ditarik paksa,
cidera pada bagian mata karena bekas tamparan.
Indikator kekerasan seksual

• Trauma tentang alat kelamin, payudara, rektum, dan


mulut,
• Cedera pada wajah, leher, dada, perut, paha, pantat,
• Adanya penyakit menular seksual, dan terdapat
gigitan manusia pada bagian tertentu
Indikator kekerasan psikologis

• Demoralisasi, depresi, dan perasaan putus asa / tidak


berdaya
• Terganggu nafsu makan / tidur pola, menangis yang
berlarutlarut, ketakutan berlebihan, agitasi
• Pengunduran diri tanpa alasan yang tidak jelas dan
kebingungan
Indikator penyalahgunaan keuangan
• Ketidakmampuan untuk membayar tagihan, tiba-tiba
uang di rekening tabungan berkurang, kerusakan
properti, dan hilangnya harta tanpa sepengetahuan
usia lanjut
• Tidak ada dana untuk makanan, pakaian, layanan
kesehatan,
• Disparitas antara kondisi hidup dan aset, dan
membuat keputusan keuangan yang dramatis
Indikator dari pengabaian

• Usia lanjut dibiarkan bekerja berat, dehidrasi, malnutrisi


• Memakai pakaian tidak pantas, usia lanjut terlihat kotor
• Kebutuhan medis tidak terpenuhi, terpapar dengan
berbagai bahaya atau infeksi penyakit
• Terpapar dengan berbagai bahaya atau infeksi penyakit
• Tidak adanya pemberian alat bantu yang dibutuhkan,
seperti : gelas, gigi palsu dll
• Terdapat luka yang cukup parah di bagian tubuh tertentu
Pengertian Penelantaraan

• Penelantaran adalah jenis penganiayaan yang mengacu


pada kegagalan oleh pengasuh untuk memberikan yang
diperlukan, perawatan yang sesuai dengan usia meski
secara finansial dan lainnya mampu melakukannya.
• Penelantaran adalah kegagalan keluarga untuk
memberikan kebutuhan yang sesuai bagi lansia, seperti
tidak memberikan rumah yang aman, makanan, pakaian,
pengobatan, atau meninggalkan lansia sendirian.
Penyebab Penelantaran Lansia
• Tidak memiliki sanak keluarga
• Kesulitan hubungan antara lansia dan keluarga
• Masalah ekonomi/keuangan
• Kebutuhan tidak dapat dipenuhi melalui lapangan
pekerjaan yang ada
• Beban care giver lanjut usia terlalu berat
• Kelainan kepribadian dan perilaku lansia dan
keluarganya
Penyebab penelantaran Lansia dalam keluarga
• Perlakuan salah terhadap lanjut usia
• Ketidaksiapan dari orang yang akan merawat lanjut
usia
• Konflik lama diantara lanjut usia dan keluarganya
• Tidak adanya dukungan masyarakat
• Keluarga mengalami pemutusan hubungan
pekerjaan/kehilangan pekerjaan
• Adanya riwayat kekerasan dalam keluarga
-
Jenis Penelantaran (neglect) pada Lansia

1. Penganiayaan fisik (Physical abuse)


2. Penelantaran pendidikan (Educational Neglect)
3. Penelantaran emosional (Psychological Neglect
Emotional )
4. Penelantaran medis (Medical Neglect)
Penganiayaan fisik

• Penganiayaan fisik umumnya dianggap sebagai


tindakan penyerangan atau pemukulan.
Manifestasi klinis: memar, luka bakar, fraktur, laserasi
• Penganiayaan fisik adalah keluarga atau care giver
yang tidak memberikan kebutuhan dasar pada lansia
(misalnya, makanan pakaian dan tempat tinggal yang
memadai).
Penelataran pendidikan (Neglect education)
• Jenis penelantaran ini lebih kepada Neglect Child.
• Penelantaran pendidikan adalah kegagalan orang tua atau
pengasuh untuk menyekolahkan anak usia wajib sekolah di
sekolah, home schooling, atau pelatihan pendidikan khusus
yang sesuai.
• Pengabaian pendidikan dapat menyebabkan anak gagal untuk
memperoleh keterampilan hidup dasar, putus sekolah atau
terus menampilkan perilaku yang mengganggu.
• Pengabaian pendidikan bisa menimbulkan ancaman serius
bagi kesehatan anak, kesejahteraan emosional, fisik atau
pertumbuhan psikologis normal dan perkembangan.
Penelantaran emosional (Psychological Neglect
Emotional )
• Penelantaran psikologi dan emosional meliputi
terlibat pertengkaran dengan lansia sehingga
memungkinkan lansia menggunakan obat-obatan,
tidak menyediakan perawatan psikologis.
• Perilaku anak yang dianggap menganiaya Lansia
Perilaku anak yang dianggap menganiaya Lansia
secara emosional
1. Mengabaikan (tidak merespon kebutuhan lansia seperti
stimulasi, merawat, perlindungan).
2. Menolak (menolak menunjukkan kasih sayang)
3. Menghina secara verbal (meremehkan,mengancam)
4. Mengisolasi (melarang lansia berhubungan sosial)
5. Meneror (mengancam lansia dengan hukuman)
6. Kerusakan atau pemanfaatan (mendorong lansia untuk
terlibat dalam perilaku merusak, ilegal atau antisosial
Penelataran medis (Medical neglect)

• Penelantaran medis adalah kegagalan untuk


menyediakan perawatan kesehatan yang tepat bagi
lansia
• Anak atau keluarga menolak perawatan medis untuk
lansia
• Anak atau keluarga mengabaikan rekomendasi medis
sehingga menimbulkan kecacatan pada Lansia.
Akibat penelantaran lansia

1. Kelainan perilaku: ketakutan, penurut, tergantung,


menyalahkan diri sendiri,menolak bila disentuh oleh
orang lain, kekurangan biaya pengobatan
2. Psikis: stress
3. Pemenuhan nutrisi kurang
Penapisan

Kecurigaan salah perlakuan Tdk dicurigai adanya salah perlakuan

Melapor ke adult protektive


services dan/atau lembaga
masyarakat lainnya seperti yang Pengkajian
dimandatkan oleh negara Diskusikan isu-isu
pribadi, dan
keselamatan Jadwalkan
lengkap saat
untuk pengkajian
Adakah bahaya yg bersifat ini dapat
Tdk Tdk lengkap, jika mungkin,
segera dilakukan
di unit pengkajian yg
tepat (geriatrik
Ya Ya
Buat perencanaan yg aman. Pilihan-2
yg ada mencakup: Masuk RS, instruksi
perlindungan dr pengadilan,
penempatan di rumah perlindungan

Pengkajian
* Keamanan * Status kesehatan & fungsional * Frekuensi, keparahan
* Akses * Sumber-2 sosial & keuangan dan intensitas
* Status Koqnitif
* Status Emosional

Alasan untuk mempercayai bahwa Tidak ditemukan adanya


telah terjadi salah perlakukan, salah perlakukan
rencanakan intervensi
Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan
Penelantaran, Pengabaian dan Kekerasan
Pengkajian
• Aspek biologis
• Respons fisiologis timbul karena kegiatan system
saraf otonom bereaksi terhadap sekresi epineprin
sehingga tekanan darah meningkat, tachikardi, muka
merah, pupil melebar, pengeluaran urine meningkat.
Terdapat gejala kecemasan seperti meningkatnya
kewaspadaan, ketegangan otot seperti rahang
terkatup, tangan dikepal, tubuh kaku, dan refleks
cepat.
Pengkajian …

• Aspek emosional
• Individu yang marah merasa tidak nyaman, merasa
tidak berdaya, jengkel, frustasi, dendam, ingin
memukul orang lain, mengamuk, bermusuhan dan
sakit hati, menyalahkan dan menuntut
Pengkajian …
• Aspek intelektual
• Sebagian besar pengalaman hidup individu didapatkan
melalui proses intelektual, peran panca indra sangat
penting untuk beradaptasi dengan lingkungan yang
selanjutnya diolah dalam proses intelektual sebagai suatu
pengalaman.
• Perawat perlu mengkaji cara klien marah,
mengidentifikasi penyebab kemarahan, bagaimana
informasi diproses, diklarifikasi, dan diintegrasikan.
Pengkajian …

• Aspek sosial
• Meliputi interaksi sosial, budaya, konsep rasa percaya
dan ketergantungan. Penyaluran kemarahan dengan
mengkritik orang lain, kata-kata kasar dan suara keras
menyebabkan buruknya hubungan. Sehingga klien
mengasingkan diri, dan menolak mengikuti aturan.
Pengkajian …

• Aspek spiritual
• Kepercayaan, nilai dan moral mempengaruhi
hubungan individu dengan lingkungan. Hal yang
bertentangan dengan norma yang dimiliki dapat
menimbulkan kemarahan yang dimanifestasikan
dengan amoral dan rasa tidak berdosa.
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
No. Data Diagnosa Keperawatan Paraf

1. a. Data subjektif: Resiko mencederai diri,


Klien mengatakan marah dan orang lain dan lingkungan
jengkel kepada orang lain, ingin berhubungan dengan
membunuh, ingin membakar perilaku kekerasan/amuk
atau mengacak-acak
lingkungannya.
b. Data objektif
Klien mengamuk, merusak
dan melempar barang-barang,
melakukan tindakan
kekerasan pada orang-orang
Diagnosa ….
NO. Data Diagnosa Keperawatan Paraf

2. a. Data subjektif Harga diri rendah situasional


Klien mengatakan “ saya berhubungan dengan kurang
sudah tidak dibutuhkan lagi, pengakuan atau
kenapa saya harus menjadi penghargaan
tua?”

b. Data objektif
Klien sering menyendiri di
kamar, dan menangis
Diagnosa …..
NO. Data Diagnosa Keperawatan Paraf

3. a. Data subjektif: Defisit perawatan diri


Klien mengatakan “anak saya berhubungan dengan:
sudah tidak ingin merawat penurunan atau kurangnya
saya, mungkin merasa jijik, motivasi, hambatan
sedangkan saya sudah tua lingkungan, kerusakan
butuh bantuan dalam persepsi/kognitif, kecemasan
melakukan apapun” kelemahan dan kelelahan

b. Data objektif
Klien terlihat kotor dan bau
Intervensi Keperawatan
Diagnosa NOC (Nursing Intervention NIC (Nursing Outcome
Clasification): Risk Control Clasification): Risk Control
Environmen

Resiko mencederai Setelah dilakukan 1) Identifikasi kebutuhan


tindakan keperawatan pengamanan klien, meliputi fisik,
diri, orang lain dan kebiasaan dan fungsi kognitif
lingkungan selama ..... klien 2) Identifikasi bahaya
berhubungan mampu mengontrol lingkungan
emosinya, dengan 3) Hilangkan resiko bahaya
dengan lingkungan
kreteria hasil:
perilaku kekerasan 4) Gunakan alat pelindung untuk
1. Menggunakan menghindari situasi yang
/amuk strategi kontrol resiko berbahaya
bila diperlukan 5) Identifikasi perubahan
2. Mengetahui faktor status keamanan
resiko 6) Berikan nomor darurat pada
Intervensi Keperawatan
Diagnosa NOC: Risk Control NIC: Risk Control
Environmen
Harga diri rendah Setelah dilakukan 1)Identifikasi kebutuhan
tindakan keperawatan pengamanan klien, meliputi
situasional fisik, kebiasaan dan fungsi
berhubungan dengan selama ..... klien mampu kognitif
kurang pengakuan mengontrol emosinya, 2)Identifikasi bahaya
dengan kreteria hasil: lingkungan
atau penghargaan 3)Hilangkan resiko bahaya
1. Menggunakan strategi
lingkungan
kontrol resiko bila 4)Gunakan alat pelindung
diperlukan untuk menghindari situasi
2. Mengetahui faktor yang berbahaya
resiko 5)Identifikasi perubahan
3. Menunjukkan status keamanan
Intervensi Keperawatan
Diagnosa NIC: Risk Control NOC: Risk Control
Environmen
Defisit perawatan Setelah dilakukan tindakan 1) Identifikasi kebutuhan
keperawatan selama ..... pengamanan klien,
diri b/d: defisit perawatan diri teratasi, meliputi fisik, kebiasaan
penurunan atau dengan kreteria hasil:
dan fungsi kognitif
kurangnya 1. Klien terbebas dari bau badan
2) Identifikasi bahaya
2. Menyatakan kenyamanan
motivasi, hambatan terhadap kemampuan untuk lingkungan
ingkungan, melakukan ADLs 3)Hilangkan resiko
kerusakan 1. Monitor kemampuan klien untuk bahaya lingkungan
perawatan diri yang mandiri 4) Gunakan alat
persepsi/kognitif, 2. Monitor kebutuhan klien untuk pelindung
kecemasan, alat-alat bantu untuk kebersihan untuk menghindari
kelemahan diri, berpakaian, berhias, toileting situasi yang berbahaya
dan makan
Evaluasi
No. Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1. Resiko mencederai diri, orang lain dan S: klien mengatakan “saya
lingkungan menyayangi anak-anak saya”
berhubungan O: klien terlihat tenang
dengan A: masalah resiko mencenderai
diri, orang lain, dan lingkungan
perilaku kekerasan/ amuk
teratasi
P: tindakan keperawatan
dihentikan
2. Harga diri rendah situasional S: klien mengatakan “saya tua
berhubungan dengan kurang bukan karena keinginan saya,
pengakuan atau penghargaan setiap orang pasti akan tua”
O: klien mulai berani bertamu
ketetangganya
Evaluasi….
No. Diagnosa Keperawatan Evaluasi

3. Defisit perawatan diri berhubungan S: klien mengatakan “


dengan : penurunan atau kurangnya saya senang anak
motivasi, hambatan lingkungan, saya sudah mulai membantu
kerusakan persepsi/ kognitif, saya lagi
dalam membersihakan diri”
kecemasan, kelemahan dan
O: klien dibantu anaknya
kelelahan
membersihakn dirinya
A: masalah defisit perawatan
diri teratasi
P: tindakan keperawatan
dihentikan
GOOD LUCK FOR YOU
&
THANK FOR YOR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai