Anda di halaman 1dari 23

SEMINAR KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. HU DENGAN


DIAGNOSA MEDIS PNEUMONIA + LOW INTAKE + HIPONATREMIA
DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RS. UNAIR SURABAYA
Oleh:
KELOMPOK 7
TINJAUAN PUSTAKA KASUS
■ DEFINISI PNEUMONIA
Pneumonia didefinisikan sebagai infeksi saluran pernapasan
bawah akut pada daerah pertukaran gas di paru-paru
(alveoli), dengan disertai perubahan hasil radiografi pada x-
ray (Norbert Suttorp, Tobias Welte, Marre Reinhard, 2007)
■ ETIOLOGI
Pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur,
protozoa, dan helminthes (cacing). Penyebab noninfeksi
pneumonia diantaranya menghirup gas beracun, bahan
kimia, dan asap, serta aspirasi air, makanan, cairan, dan
muntahan (Ignatavicius, 2010).
■ PATOFISIOLOGI
Menurut Asih & Effendy (2004), mikroorganisme dapat mencapai paru melalui beberapa jalur, yaitu:
■ Ketika individu terinfeksi batuk, bersin atau berbicara, mikroorganisme dilepaskan kedalam udara dan
terhirup oleh orang lain.
■ Mikroorganisme dapat juga terinspirasi dengan aerosol (gas nebulasi) dari peralatan terapi pernafasan
yang terkontaminasi.
■ Pada individu yang sakit atau hygiene giginya buruk, flora normal orofaring dapat menjadi patogenik
■ Staphylococcus dan bakteri gram-negatif dapat menyebar melalui sirkulasi dari infeksi sistemik, sepsis,
atau jarum obat IV yang terkontaminasi.

Reaksi antigen-antibodi dan endotoksin yang dilepaskan oleh beberapa mikroorganisme merusak
membrane mukosa bronchial dan membrane alveolokapiler. Inflamasi dan edema menyebabkan sel-sel
acini dan bronkiales terminalisterisi oleh debris infeksius dan eksudat, yang menyebabkan abnormalitas
ventilasi-perfusi. Jika pneumonia disebabkan oleh staphilococcuc atau bakteri gram-negatif dapat terjadi
juga nekrosis parenkim paru.
Pada pneumonia pneumokokus, organism S. pneumonia meransang respons inflamasi, dan eksudat
inflamsi menyebabkan edema alveolar, yang selanjutnya mengarah pada perubahan-perubahan lain .
sedangkan pada pneumonia viral disebabkan oleh virus biasanya bersifat ringan dan self-limited tetapi
dapat membuat tahap untuk infeksin sekunder bakteri dengan memberikan suatu lingkungan ideal untuk
pertumbuhan bakteri dan dengan merusak sel-sel epitel bersilia, yang normalnya mencegah masuknya
pathogen ke jalan nafas bagian bawah
WOC
LAPORAN KASUS
PENGKAJIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai