Anda di halaman 1dari 17

PRESENTASI

KELOMPOK D3

FK UWKS

2017 D
Berat Badan Bayi Lahir Rendah

KELOMPOK D3

FK UWKS

2017 D
Oleh :
1. Kadek Miranda Atsuri 17700116

2. Dewa Ayu Kartika Dewi 17700124

3. Rizky Fajriyah Romadhon 17700130

4. Raras Luhtitisari Wiharto 17700134

5. Kambey,Stya Teresa Vaticany 17700136

6. Mariatul Ulfa 17700140

7. Gede Utama Diatmika Putra 15700053

FK UWKS
2017 D
3
Latar Belakang
BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) diartikan sebagai bayi yang lahir
dengan berat badan kurang dari 2500 gram. BBLR merupakan prediktor
tertinggi angka kematian bayi, terutama dalam satu bulan pertama
kehidupan (Kemenkes RI,2015).

Manfaat
Tujuan Umum
1. Bagi tenaga kesehatan : dapat menanggulangi dan menekan
Mengendalikan angka kejadian berat badan lahir rendah di wilayah
terjadinya BBLR.
Puskesmas Anggrek.
2. Bagi masyarakat : masyarakat dapat melakukan upaya
penangulangan dan mencegah terjadinya BBLR.

Tujuan Khusu
1. Mengetahui faktor resiko BBLR
2. Mengetahui penyebab terjadinya BBLR
3. Mengetahui dampak BBLR
4. Mengetahui pemecahan masalah BBLR 4
Rumusan Masalah
Bagaimana metode pengendalian angka kejadian berat
badan lahir rendah di wilayah Puskesmas Anggrek ?

FK UWKS
2017 D
5
SKENARIO

Berat Bayi Lahir Rendah


dr. Eva seorang dokter di puskesmas Anggrek. Di wilayah kerja dr. Eva merupakan daerah terpencil
dimana masyarakatnya hanya mengandalkan hutan sebagai sumber mata pencarihariannya, mayoritas penduduk hanya
menamatkan sekolah dasar. Terlebih lagi anak perempuan disana banyak yang menikah dini dengan alasan untuk
meringankan beban orang tua. Masih banyak dijumpai kasus BBLR di wilayah Puskesmas Anggrek.berdasarkan data
laporan taunan puskesmas Anggrek diperoleh data BBLR sebagai berikut

Tahun 2013 Tahun 2014 Tshun 2015

15,8% 16,1 % 16,5 %

Ibu hamil enggan untuk memeriksakan kehamilannya, padahal banyak dijumpai ibu hamil dengan kondisi anemia dan
status gizi kurang. Diperparah dengan kurang aktifnya posyandu yang tidak konsisten dalam memberikan pelayanan
pada masyarakat. Hanya 50% dari ibu hamil yang melakukan ANC dan 40% K4.

Apa yang harus dilakukan dr. Eva untuk mengatasi hal tersebut.

Fk uwks
2017 D
6
INVESTIGASI MASALAH

Dari skenario di atas dapat di peroleh masalah sebagai berikut


Dari skenario di atas dapat di peroleh masalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya angka kejadian BBLR pada wilayah puskesmas Anggrek.
2. Masyarakatnya hanya mengandalkan hutan sebagai mata pencahariannya.
3. Mayoritas penduduk hanya tamatan SD.
4. Banyak anak perempuan yang menikah dini.
5. Banyak ibu hamil enggan memeriksakan kehamilannya.
6. Banyak ibu hamil dalam kondisi anemia dan status gizi kurang.
7. Kurang aktifnya posyandu yang tidak konsisten dalam memberikan pelayanan.

FK UWKS
2017 D
7
Diagram Fish Bone FK UWKS
2017 D
8
Pembahasan Fish Bone
Fk uwks 2017 D

Masukan
Tenaga, Fasilitas, Dana

Proses
Metode Edukasi & Manajemen Masalah

Lingkungan
Kebijakan Organisasi & Peran Masyarakat

FK UWKS
2017 D
9
PENYUSUNAN PROGRAM

Kegiatan Pencegahan
Memberikan Edukasi

Kegiatan Pengendalian Pasien dan kontak


Meengadakan Cek status gizi, dan pemberian vitamin

Kegiatan perbaikan lingkungan


Membina kembali peran aktif puskesmas dan posyandu, pembentukan lokakarya

10
Efektivitas Efisiensi Hasil

No Alternatif Jalan Keluar


M I V C P=
𝑀𝑥𝐼𝑥𝑉
𝐶
Tabel scoring
Gerakan sosialisasi terpadu 5 5 4 5 20 POA
1

2 Siaga sehat posyandu 4 4 4 5 12,8

3 Lokakarya 4 3 4 5 9,6

Berdasarkan perhitungan tabel prioritas kegiatan atau pemecahan masalah yang ditetapkan dalam menanggulangi kasus BBLR di
Wilayah Puskesmas Anggrek diputuskan untuk melaksanakan program kegiatan yaitu “Gerakan sosialisasi terpadu”.

11
POA {Plan Of Action)

FK UWKS
2017 D
12
POA {Plan Of Action)

FK UWKS
2017 D
13
POA {Plan Of Action)

FK UWKS
2017 D
14
PENUTUP
Kelompok D3

Kesimpulan
1. Menurut skenario yang dibahas dapat diambil kesimpulan
bahwa faktor resiko dari BBLR yaitu banyaknya
perempuan menikah dini, lokasi yang terpencil sehingga
ibu hamil enggan memeriksakan kehamilannya

2. Penanggulangan dari masalah BBLR ialah melakukan


kegiatan penyuluhan mengenai pentingnya Antenatal
Care dan K4 ,

Saran
1. bagi tenanga kesehatan : petugas kesehatan harus terjun ke
daerah tersebut untuk lebih sering memberikan edukasi
kepada masyarakat mengenai pentingnya Antenatal Care dan
K4.

2. Bagi masyarakat : sosialisasi kepada masyarakat mengenai


usia ideal untuk hamil, dapat dipaparkan tentang kesiapan
seorang perempuan untuk hamil ditinjau dari segi kesiapan
FK UWKS
fisik, mental maupun sosial ekonominya
2017 D
BBLR
Fk uwks 2017 D

Daftar pustaka
Behrman.Kliegman&Alvin,Nelson.2000.ilmu
kesehatan anak.Jakarta:EGC
Arisman.2004.buku ajar ilmu gizi daur
kehidupan.Jakarta :EGC

FK UWKS
2017 D
16
Contact Us!
Kelompok 2017 D3

Any question ?
FK UWKS
2017 D
17

Anda mungkin juga menyukai