Anda di halaman 1dari 67

GIZI MASYARAKAT

PENGERTIAN

 Ilmu Gizi adalah suatu cabang pengetahuan yang


khusus mempelajari hubungan antara makanan
yang kita makan dan kesehatan tubuh.
 Adalah ilmu yang mempelajari nasib makanan
sejak ditelan sampai diubah menjadi bagian
tubuh dan energi atau dieksresikan sebagai zat
sisa
 Adalah ilmu yang mempelajari hal ihwal
makanan, dikaitkan dengan kesehatan tubuh
Sistem Ilmu Gizi
1. Subsistem Penyediaan Pangan
a. Produksi bahan pangan
b. Pasca panen
c. Perdagangan bahan pangan
d. Treknologi pangan
2. Subsistem distribusi dan konsumsi
a. pengolahan pangan di dalam keluarga
b. Penghidangan dan distribusi di dalam keluarga
c. Susunan hidangan
3. Pendidikan gizi
a. Pendidikan gizi bagi tenaga profesi
b. Pendidikan gizi bagi umum
4. Kesehatan gizi
a. Kesehatan gizi perorangan
b. Kesehatan gizi masyarakat
GIZI DAN PENGARUHNYA THD KEHIDUPAN
MANUSIA

 Sejarah pentingnya masalah gizi


 Penyakit akibat gangguann gizi
 Keterkaitannya dengan prestasi kerja dan
produktifitas
 Terhadap perkembangan fisik dan mental
anak
BEBERAPA HAL YANG MENDORONG TERJADINYA
GANGGUAN GIZI

 Ketidaktahuan akan hubungan makanan dan


kesehatan
 Prasangka buruk terhadap bahan makanan
tertentu
 Adanya kebiasaan atau pantangan yang
merugikan
 Kesukaan yang berlebihan terhadap jenis
makanan tertentu
 Keterbatasan penghasilamn keluarga
 Jarak kelahiran yang terlalu rapat
GIZI MASYARAKAT
 Gizi/Nutrition
 Masyarakat
 Public Health

 Public Health Nutrition:


Fokus: Masalah Kes Masyarakat
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MASALAH GIZI
MASYARAKAT
STATUS GIZI
 ZAT GIZI (NUTRIENT)
Adalah zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh
untuk berbagai proses pertumbuhan, aktivitas,
pemeliharaan proses biologi, penyembuhan penyakit,
daya tahan tubuh
 GIZI (NUTRITURE/NUTRITION)
Adalah keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke
dalam tubuh (intake) dan yang digunakan untuk
keperluan proses pertumbuhan, aktivitas dan lainnya
(dari segi kuantitas maupun kualitas)
Lanjutan…

 STATUS GIZI (NUTRITION STATUS)


Adalah keadaan yang diakibatkan oleh
keseimbangan antara asupan dan kebutuhan
zat gizi oleh tubuh
 INDIKATOR STATUS GIZI
Adalah tanda-tanda yang dapat memberikan
indikasi tentang status gizi seseorang
MASALAH GIZI

Kesenjangan Antara Keadaan Gizi yang


Diharapkan dengan Kenyataan yang Ada
Sanitasi
Lingkungan

Status
Pendidikan Kesehatan dan Keturunan
Gizi

YanKes
MASALAH GIZI DI MASYARAKAT

Makro Mikro
KEK Ibu
KVA
Hamil

Anemia Zat
BBLR
Besi

Marasmus GAKY

Kwashiorkor
PENYEBAB TIMBULNYA MASALAH GIZI
Dampak Kurang
Gizi

Penyebab Makanan Tidak Seimbang Infeksi


Langsung

Persediaan Sanitasi dan Air


Penyebab Tidak Pola Asuh
Pangan Bersih/
Langsung
Pelayanan Dasar

Kurang Pendidikan,
Pengetahuan, Ketrampilan

- (Pemberdayaan
Pokok Wanita,Keluarga
Masalah dan Masyarakat)

Pengangguran, Inflasi, Kurang Pangan, Kemiskinan

Krisis Ekonomi,
Akar Masalah Politik dan Sosial
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MASALAH GIZI
 Faktor Manusia/ Host (pejamu)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi tubuh manusia:
1. genetis
2. umur
3. jenis kelamin
4. kelompok etnik
5. fisiologis
6. imunologik
7. kebiasaan seseorang
 Faktor Sumber/ Agent (zat gizi kurang/lebih, penyakit)
 Faktor Lingkungan/ Environment (fisik, biologis, ekonomi, bencana alam)
- Faktor yang berpengaruh terhadap ada tidaknya ‘agent’
- Faktor yang berpengaruh terhadap kebutuhan gizi ‘pejamu’
- Faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan ‘pejamu’
Lanjutan…

 Ketersediaan bahan makanan yang kurang di pasaran:


- Krisis ekonomi yang berkepanjangan
- Kegagalan produksi pertanian
 Ketersediaan bahan makanan yang kurang di tingkat
rumah tangga/ individu
- Keadaan sosial ekonomi kurang memadai
- Daya beli yang kurang/ menurun
- Tingkat pengetahuan yang kurang
- Kebiasaan/ budaya yang merugikan
 Penyakit-penyakit infeksi
Lanjutan…

Ekonomi

Kebijakan  Bencana
pengadaan pangan Alam

- Sosialisasi program
Korupsi
pe↑an kesejahteraan

Budaya
Stereotip
Instanisasi
INDIKATOR STATUS GIZI

 Tanda-tanda yang memberikan indikasi tentang


keseimbangan antara intake dan kebutuhan gizi (nutriture)
 Didasarkan pada dampak dari nutriture (pertumbuhan fisik,
perkembangan mental, motorik dan perilaku serta proses
biologis).
 Dapat diukur secara kuantitatif maupun kualitatif dengan
metode pengukuran/ observasi yang baku dan tersedia
rujukannya.
 Metode pengukuran yang digunakan ada yang mudah, murah
dan secara luas. Ada pula yang memerlukan keahlian khusus
dan mahal biayanya.
 Beberapa contoh indikator status gizi:
Antropometri (gambaran pertumbuhan fisik)
Kadar Hb darah
Pembesaran kelenjar gondok
Kadar vitamin A dalam darah
Aktivitas (gambaran motorik)
Perkembangan mental dan perilaku (psikologis)
KEBIASAAN MAKAN
KEBIASAAN ( HABIT) : Pola perilaku yang diperoleh dari pola praktik
yang terjadi berulang-ulang.
ARTI KEBIASAAN MAKAN :
 Suatu pola perilaku konsumsi pangan yang diperoleh karena terjadi
berulang-ulang
 Food Cosumption behavior
 Tindakan manusia terhadap makan dan makanan yang dipengaruhi
oleh pengetahuan dan perasaan apa yang dirasakan serta persepsi
tentang hal itu
 Cara-cara individu dan kelompok memilih, mengkonsumsi dan
menggunakan makanan yang tersedia, yang didasarkan pada
faktor-faktor sosial dan budaya dimana mereka hidup. (Guthe dan
Mead)

Tingkah lk. Manusia dalam mempengaruhi kebutuhannya


akan makan yang tr.dr. dari sikap, kepercayaan dan pemilihan mkn.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU DAN
KEBIASAAN MAKAN
 Faktor Fisiologis
 Faktor Lingkungan
 Faktor Kultural.

FUNGSI SOSIAL MAKANAN


1. Fungsi Budaya
2. Gastronomic Function
3. Fungsi Religi/magis
4. Fungsi Komunikasi
5. Fungsi Status Sosial-ekonomi
6. Simbol kekuasaan
KEBIJAKAN PROGRAM GIZI
MASYARAKAT
Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
Tujuan umum program ini adalah meningkatkan
intelektualitas dan produktifitas sumber daya manusia,
sedangkan tujuan khusus adalah :
 Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya
perbaikan status gizi
 Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai keadaan
gizi yang baik untuk menurunkan prevalensi gizi kurang
dan gizi lebih, dan
 Meningkatkan penaganekaragaman konsumsi pangan
bermutu untuk memantapkan ketahan pangan tingkat
rumah tangga.
Sasaran yang ingin dicapai

adalah
Menurunkan prevalensi gizi kurang pada balita menjadi 20 %
 Menurunnya prevalensi gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)
berdasarkan total goitre rate (TGR) pada anak menjadi kurang dari 5 %.
 Menurunnya anemia gizi besi pada ibu hamil menjadi 40 % dan kurang energi
kronis (KEK) ibu hamil menjadi 20 %
 Tidak ditemukannnya kekurangan vitamin A (KVA) klinis pada balita dan ibu
hamil
 Mencegah meningkatnya prevalensi gizi lebih, menjadi kurang dari 10 %
 Menurunnya prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR)
 Meningkatnya jumlah rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium
menjadi 90%
 Meningkatnya pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif menjadi 80 %
 Meningkatnya pemberian makanan pendamping (MP)-ASI yang baik mulai usia
bayi 4 bulan
 Tercapainya konsumsi gizi seimbang dengan rata-rata konsumsi energi sebesar
2.200 kkal perkapita perhari dan protein 50 gram perkapita perhari
 Sekurang-kurangnya 70 persen keluarga telah sadar gizi.
Kegiatan pokok yang tercakup dalam
program ini adalah :
 Meningkatkan penyuluhan gizi masyarakat
 Menanggulangi gizi kurang dan menekan kejadian gizi buruk pada balita serta
menanggulangi KEK pada wanita usia subur termasuk ibu hamil dan ibu nifas
 Menanggulangi GAKY
 Menanggulangi anemia gizi besi (AGB)
 Menanggulangi KVA
 Meningkatkan penanggualngan kekurangan gizi mikro lainnya (misalnya calsium,
zinc, dan lain-lain)
 Meningkatkan penanggulangan gizi lebih
 Melaksanakan fortifikasi dan keamanan pangan dan gizi
 Memantapkan pelaksanaan sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG)
 Mengembangkan dan membina tenaga gizi
 Melaksanakan penelitian dan pengembangan gizi
 Melaksanakan perbaikan gizi institusi (misalnya sekolah, RS, perusahaan, dan lain-
lain)
 Melaksanakan perbaikan gizi akibat dampak sosial, pengungsian, dan bencana
alam.
Mewujudkan keluarga
cerdas dan
KELUARGA mandiri
SADAR GIZI
(KADARZI)
 Apa latarbelakang perlunya KADARZI ?
 Apa itu KADARZI ?
 Mengapa sasarannya keluarga?
 Beberapa contoh perilaku SADAR GIZI
 Mengapa perlu memantau berat badan secara teratur ?
 Mengapa perlu makan beraneka ragam ?
 Mengapa keluarga perlu selalu mengkonsumsi garam beryodium ?
 Mengapa ibu harus memberikan ASI saja kepada bayi sampai usia 6
bulan ?
 Mengapa perlu suplementasi zat gizi ?
 Bagaimana menilai keluarga sudah Sadar Gizi ?
 Bagaimana menuju Kadarzi ?
Apa latarbelakang perlunya KADARZI
?
Pada tahun 2002:
 Terdapat 27,3% balita menderita gizi kurang, 8%
diantaranya gizi buruk.
 Sebanyak 50% balita mengalami kekurangan vitamin A,
dan mempunyai risiko terjadinya kebutaan, gangguan
pertumbuhan dan penurunan daya tahan tubuh.
 Anemia gizi ditemukan pada sekitar 48,1% balita
 Beberapa penelitian menyimpulkan 54% kematian bayi
dan balita dilatarbelakangi faktor gizi
Cont’d

 Memasuki usia sekolah lebih dari sepertiga (36%)


anak tergolong pendek, sebagai indikasi
kekurangan gizi menahun.
 Pada tahun 2003, 11% anak sekolah menderita
GAKY.
 Diperkirakan 10 juta anak menderita anemia gizi
besi.
 Secara keseluruhan gangguan gizi pada anak
usia sekolah mempengaruhi prestasi belajar,
yang sangat merugikan generasi mendatang.
Cont’d
 Pada usia remaja dan usia produktif, anema gizi
merupakan masalah yang paling sering ditemui.
 Sepertiga remaja putri dan WUS serta sekitar 50% ibu
hamil menderita anemia gizi.
 Kurang energi kronis (KEK) juga ditemui pada sekitar 30
juta kelompok usia produktif.
 Kurang gizi pada kelompok ini sangat berdampak pada
penurunan daya tahan tubuh dan produktivitas.
 Masa kehamilan sering disebut periode kritis terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak. Gangguan gizi
pada masa ini akan menentukan pertumbuhan dan
perkembangan janin dan akan berdampak pada periode
berikutnya.
Cont’d

 Dimasa mendatang proporsi usia lanjut


akan semakin bertambah, seiring dengan
meningkatnya umur harapan hidup. Tanpa
disadari sekitar 5 juta lansia menderita
gangguan anemia gizi.
Upaya perbaikan gizi
mempertimbangkan beberapa hal
penting sebagai berikut:
 Arah perbaikan gizi lebih mengedepankan perubahan
perilaku keluarga, untuk mencegah dan
menanggulangi gizi kurang dan gizi lebih.
 Sasaran perbaikan gizi diperluas mencakup seluruh
kelompok siklus hidup, meliputi; bayi, balita, usia
sekolah, remaja dan usia produktif serta usia lanjut.
 Pendekatan yang lebih mengutamakan pemberdayaan
keluarga, pemberdayaan masyarakat, peningkatan
cakupan dan kualitas pelayanan didukung kerjasama
lintas sektor.
Merupakan gambaran keluarga yang berperilaku
gizi seimbang, mampu mengenali dan
memecahkan masalah gizi anggota keluarganya
KELUARGA SADAR GIZI
(KADARZI)
Apa itu KADARZI ?

 KELUARGA SADAR GIZI adalah  MAKANAN SEIMBANG adalah


keluarga yang berperilaku gizi pilihan makanan keluarga yang
seimbang, mampu mengenali dan mengandung semua zat gizi
mengatasi masalah gizi yang diperlukan masing-masing
anggotanya anggota keluarga dalam jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan
 PERILAKU GIZI SEIMBANG
dan bebas dari pencemaran
adalah pengetahuan, sikap dan
praktek keluarga meliputi
mengkonsumsi makanan seimbang
dan berperilaku hidup sehat
Mengapa sasarannya Keluarga ?
 PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEBERSAMAAN antar
dalam bidang pangan, gizi dan keluarga dapat
kesehatan dilaksanakan memobilisasi masyarakat
terutama di tingkat keluarga untuk memperbaiki
keadaan gizi dan
 SUMBER DAYA dimiliki dan kesehatan
dimanfaatkan di tingkat
keluarga
 MASALAH GIZI yang terjadi di
tingkat keluarga, erat
kaitannya dengan perilaku
keluarga, tidak semata-mata
disebabkan oleh kemiskinan
dan ketidaktersediaan pangan
Beberapa contoh perilaku
SADAR GIZI
 Memantau berat badan secara teratur
 Makan beraneka ragam
 Hanya mengkonsumsi garam beryodium
 Memberikan hanya ASI saja kepada bayi
sampai usia 6 bulan
 Mendapatkan dan memberikan suplementasi
gizi bagi anggota keluarga yang membutuhkan
Mengapa perlu memantau berat badan
secara teratur ?

 Perubahan berat badan menggambarkan


perubahan konsumsi makanan atau gangguan
kesehatan
 Menimbang dapat dilakukan oleh keluarga dimana
saja
 Keluarga dapat mengenali masalah kesehatan dan
gizi anggota keluarganya
 Keluarga mampu mengatasi masalahnya baik oleh
sendiri atau dengan bantuan petugas
BAGAIMANA
Memantau berat badan anak ?

 Anak dapat ditimbang di rumah atau di posyandu atau


di tempat lain sekurangnya 2 bulan sekali
 Berat badan anak dimasukkan ke dalam KMS
 Bila grafik berat badan pada KMS Naik (sesuai garis
pertumbuhannya), berarti anak sehat, bila tidak naik
berarti ada penurunan konsumsi makanan atau
gangguan kesehatan dan perlu ditindaklanjuti oleh
keluarga atau meminta bantuan petugas kesehatan
BAGAIMANA
Memantau berat badan orang dewasa?
 Ditimbang di rumah
atau di tempat lain
 Diukur Tinggi dan
Berat Badan
 Dihitung indeks
Massa tubuh (IMT)
Cara Menghitung IMT
Contoh :
IMT = Berat Badan (Kg)
Pak Hadi umur 42 tahun, Tinggi
Tinggi Badan x Tinggi Badan (m)
Badan 168 cm, Berat Badan 76
Kg.
Sesuai rumus, IMT Pak Hadi
dapat dihitung :

Arti IMT: 76 Kg
IMT = = 26,9
1.68 x 1.68 m
< 17.0 = Sangat kurus
17.0 - 18.4 = Kurus Kesimpulan:
18.5 - 25.0 = Normal
25.1 - 27.0 = Gemuk Pak Hadi gemuk, IMT 26,9 (antara
> 27.0 = Obes 25.1-27.0)
Mengapa perlu
makan beraneka ragam?
 Tubuh manusia memerlukan semua zat gizi (energi,
lemak, protein, vitamin dan mineral) sesuai kebutuhan

 Tidak ada satu jenis bahan makanan pun yang lengkap


kandungan zat gizinya

 Mengkonsumsi makanan beraneka ragam yang


mengandung sumber energi, lemak, protein, vitamin
dan mineral untuk menjamin pemenuhan
kebutuhan gizi

 Apabila tersedia pilihlah makanan yang


telah diperkaya dengan zat gizi tertentu
Mengapa keluarga perlu selalu
mengkonsumsi garam beryodium?

 Zat yodium diperlukan tubuh setiap hari


 Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)
menimbulkan penurunan kecerdasan, gangguan
pertumbuhan dan pembesaran kelenjar gondok
 Kandungan zat yodium dalam air dan tanah di beberapa
daerah belum mencukupi kebutuhan

Gunakan selalu garam yang


berlabel garam beryodium
Mengapa ibu harus memberikan ASI saja kepada
bayi sampai usia 6 bulan ?
 ASI merupakan makanan  Meningkatkan
bayi yang paling kekebalan tubuh bayi
sempurna, bersih dan  Menjalin hubungan
sehat
kasih sayang antara ibu
 ASI dapat mencukupi dan bayi
kebutuhan gizi bayi untuk
tumbuh kembang dengan
normal sampai berusia 6
bulan (ASI Eksklusif)
 Praktis karena lebih
mudah diberikan setiap
saat
Bagaimana menyusui secara
eksklusif ?
 Mulai memberikan ASI
SEGERA setelah lahir

 Jangan diberikan makanan


lain sampai bayi berumur 6
bulan

 Berikan ASI melalui payudara


kiri dan kanan BERGANTIAN
setiap kali menyusui

 Ibu menyusui perlu minum


dan makan lebih banyak
dengan MENU SEIMBANG
Mengapa perlu suplementasi
zat gizi ?
 Kebutuhan zat gizi pada kelompok bayi, balita, ibu hamil
dan ibu menyusui meningkat dan seringkali tidak bisa
dipenuhi dari makanan sehari-hari, terutama vitamin A
untuk balita, zat besi untuk ibu dan yodium untuk
penduduk di daerah endemis gondok

 Suplementasi zat gizi (tablet, kapsul atau bentuk lain)


diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut

 Apabila kebutuhan zat-zat gizi tersebut dipenuhi dari


pengkayaan makanan, maka suplementasi zat gizi dapat
dihentikan secara bertahap

Kapsul Yodium
Tablet Besi Kapsul Vitamin A
Bagaimana menilai keluarga sudah
SADAR GIZI ?
 Status gizi seluruh anggota keluarga khususnya
ibu dan anak baik
 Tidak ada lagi bayi berat lahir rendah pada
keluarga
 Semua anggota keluarga mengkonsumsi garam
beryodium
 Semua ibu memberikan hanya ASI saja pada
bayi sampai usia 6 bulan
 Semua balita dalam keluarga yang ditimbang
naik berat badannya sesuai umur
 Tidak ada masalah gizi lebih dalam keluarga
Bagaimana menuju KADARZI ?

Perilaku keluarga dipengaruhi oleh


pengetahuan dan sikap, serta faktor-
faktor lain seperti lingkungan, sosial
ekonomi, dan ketersediaan sumber
daya.
Cont’d

Di tingkat keluarga :
 Keluarga mencari informasi gizi yang tersedia
secara terus menerus
 Tukar pengalaman antar keluarga serta
pendampingan oleh tokoh masyarakat dan
petugas
 Memanfaatkan fasilitas rujukan kompeten
secara berjenjang yang terjangkau
(posyandu, puskesmas dan rumah sakit)
Cont’d

Di tingkat masyarakat:
 Terbentuknya kelompok masyarakat yang mendukung
upaya menuju KADARZI (LSM; organisasi keagamaan;
organisasi kepemudaan; PKK; kelompok budaya,
organisasi profesi; organisasi wanita; pengusaha)
 Setiap kelompok akses terhadap informasi gizi dan
informasi sistem pelayanan gizi
 Sekurangnya terdapat kader di masing-masing
kelompok
 Setiap kelompok aktif menyediakan dan
menyebarluaskan informasi dan sumber daya kesehatan
dan gizi
Cont’d

Di tingkat Pemerintah
 (Pusat,propinsi dan Kab/Kota)
 Setiap sektor akses terhadap informasi dan
pelayanan kesehatan dan gizi
 Setiap sektor mempertimbangkan aspek
kesehatan dan gizi dalam merumuskan
kebijakan sektor
 Setiap sektor menyediakan sumber daya untuk
perbaikan kesehatan dan gizi masyarakat
THE PUBLIC HEALTH NUTRITION
CYCLE
1: Identify key nutrition
related problem

2: Set Goal
7: Evaluate program

3: Define objectives for


goal

6: Identify key nutrition 4: Create quantitative


related problem target

5: Develop
program
Step 1

 Tentukan masalah utama kesehatan


masyarakat:
- Indikator kesehatan: UHH, Morbiditas dan
mortalitas
- Kelompok sasaran : umur, sosial-ekonomi,
wilayah geografi, suku bangsa
 Review evidence based masalah gizi dan kes.
 Kenali relevansi faktor resiko masalah gizi
dengan sasaran:
- adakah hsl penelitian tingkat konsumsi masy
1: Identify key nutrition
related problem

2: Set Goal
7: Evaluate program

3: Define objectives for


goal

6: Identify key nutrition 4: Create quantitative


related problem target

5: Develop
program
Step 2

 Perlu memperhatikan kebijakan pemerintah


terkait masalah gizi dan kes
 Fokus pada masalah utama kesehatan masy
 Definisikan tujuan umum secara jelas dan
terukur misalnya: menurunkan angka kematian
akibat CHD atau Kanker sebanyak 20 % pada
tahun 2010; menurunkan IMR dari 55 menjadi 30
selama 10 thn(Kenya); menurunkan MMR dari 10
menjadi 5 , dsb
 Nutrisi merupakan bagian dari determinan
masalah kes.
1: Identify key nutrition
related problem

2: Set Goal
7: Evaluate program

3: Define objectives for


goal

6: Identify key nutrition 4: Create quantitative


related problem target

5: Develop
program
Step 3
 Identifikasi/Tentukan faktor-faktor determinan dari
tujuan umum
 Nutrisi/food intake mungkin hanya salah satu dari tujuan
khusus yang diperlukan untuk menanggulagi masalah
 Cnth: 1. untuk menurunkan IMR, tujuan khusus yang
berkaitan dengan gizi a.l meningkatkan keamanan
makanan keluarga agar mampu menurunkan penyakit
infeksi/parasit
2. Untuk menurunkan kematian CHD/kanker a.l dg
meningkatkan akses yan kesehatan, mengurangi serum
colesterol, mengurangi tekanan darah, mengurangi
obesitas, meningkatkan aktifitas fisik, dan meningkatkan
intake buah-buahan dan sayuran.
1: Identify key nutrition
related problem

2: Set Goal
7: Evaluate program

3: Define objectives for


goal

6: Identify key nutrition 4: Create quantitative


related problem target

5: Develop
program
Step 4

 Definisikan target
 Target harus jelas dan memungkinkan untuk
di capai (measurable and realistic)
 Ada waktu yang terukur
 Target harus dapat dimonitor
1: Identify key nutrition
related problem

2: Set Goal
7: Evaluate program

3: Define objectives for


goal

6: Identify key nutrition 4: Create quantitative


related problem target

5: Develop
program
Step 5

 Identify determinant
 Asses risk benefits or likely impact
 Asses need/constraints in society
 Identify appropriate theoretical models
 Identify and appraise option: decide what to
do
 Choose indicators for evaluation
1: Identify key nutrition
related problem

2: Set Goal
7: Evaluate program

3: Define objectives for


goal

6: Identify key nutrition 4: Create quantitative


related problem target

5: Develop
program
Step 6
Beberapa hal penting sebelum implementasi dilakukan :
 Hitung social dan political environmet yang mungkin terjadi
 Definisikan dengan specifik tugas dan kegiatan yang akan dilakukan
menyangkut waktu, prioritas dan penanggung jwb
 Catat sumberdaya dan alat/sarana yang diperlukan
 Kordinasikann pelaksanaan kegiatan
 Yakinkan accontabilitasnya
 Belajar dari pengalaman sebelumnya
 Lakukan secara efektif dan efisien

Kembangkan anggaran

Buat project planning


1: Identify key nutrition
related problem

2: Set Goal
7: Evaluate program

3: Define objectives for


goal

6: Identify key nutrition 4: Create quantitative


related problem target

5: Develop
program
Step 7

 Evaluasi selama proses berjalan (E.formatif or


E. performance)
 Evaluasi akhir ( outcome or impact)
TERIMAKASIH

Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai