Anda di halaman 1dari 23

Ibu G1P0A0 Hamil 36 Minggu dengan

Anemia Gravidarum et causa


Defisiensi Besi
Skenario 2

Seorang perempuan, usia 18 tahun, datang ke


puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya
yang pertama. Pasien mudah lelah, sering
berdebar-debar dan pusing.

Riwayat haid:
 HPHT: 7 September 2018
 Tanggal pemeriksaan: 17 Mei 2019
Anamnesis
 Keluhan utama
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Riwayat haid
 Riwayat kehamilan
 Riwayat antenatal care
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat keluarga
 Riwayat obat
 Riwayat sosial ekonomi
Penghitungan Umur Kehamilan
 HPHT: 7 September 2018
 Tanggal pemeriksaan: 17 Mei 2019

 Perkiraan kelahiran: +7 -3 +1

: 14 Juni 2019
 Umur kehamilan: 36 minggu
Hasil Pemeriksaan Fisik
1. Head to toe
 Sklera dalam batas normal, konjugtiva
anemis
 Cor, pulmo, dan abdomen dbn.

2. Status Obstetri
 Tinggi fundus uteri
 Striae gravidarum
 Benjolan lain

3. Palpasi
 Leopold
 Denyut jantung janin
Hasil Pemeriksaan Penunjang
 Darah rutin

Hb, Ht, Leukosit, Trombosit

Ditemukan penurunan Hb
 Apusan darah tepi
 Elektroforesis Hb
Mind map
Epidemiologi Etiologi

Patogenesis

Perempuan, 18 tahun,
Manifestasi Klinis
mudah lelah, sering
berdebar-debar dan
Pemeriksaan
pusing. Penunjang

Tatalaksana

Prognosis
Differential Diagnose
Anemia ec Anemia ec Anemia ec Anemia ec
Defisiensi besi Defisiensi folat Defisiensi B12 thalassemia
Fatique, malaise, Fatique, malaise, Neuropati perifer, Fatique, malaise,
berdebar-debar. berdebar-debar. perubahan mood, berdebar-debar.
dan hilang
ingatan seperti
penderita
demensia
Sel darah Sel darah Sel darah Sel darah
mikrositik megaloblastik, megaloblastik. mikrositik
hipokrom dengan neutrofil hipokrom dengan
pencil cells. hipersegmentasi teardrop cells.
dan berukuran Elektroforesis Hb.
besar, platelet
<100 x 109/L.
Anemia Gravidarum et causa
Defisiense Besi
Working diagnosis
Etiologi
 Resiko terbesar dari anemia defisiensi besi dialami oleh wanita

pre-menopause dan atau ibu hamil.

 Lebih beresiko bila:

 anemia defisiensi besi

 multipara lebih dari 3

 kehamilan kurang dari 1 tahun setelah melahirkan sebelumnya

 Vegetarian

 kehamilan pada remaja

 riwayat pendarahan

 operasi bariatri.
Epidemiologi

 Anemia defisiensi besi menyumbang 75-95% dari kasus


anemia pada wanita hamil.
 WHO :52% wanita hamil di negara berkembang
mengalami anemia.
 Di India, National Family Health Survey pada tahun
1998-1999 (NFHS-11) :
 54% wanita pedesaan usia subur mengalami anemia
dibandingkan dengan 46% wanita di daerah
perkotaan.
Patofisiologi
Pada saat kehamilan, volume plasma bertambah 30-40% dari biasanya,
sedangkan volume eritrosit dan Hb hanya bertambah 20-25%. Hasilnya,
level Hb menurun dan menyebabkan penurunan viskositas yang akan
memperlancar aliran oksigen ke plasenta dan fetus.

Pada saat kehamilan, ibu membutuhkan lebih banyak besi untuk


menyeimbangkan tuntutan fisiologis, seperti hematokrit yang meningkat,
mengembangkan fetus, dan kehilangan pada saat melahirkan dan laktasi.
IOM (institute of medicine) mengestimasi bahwa total besi yang hilang
pada saat kehamilan dan laktasi kurang lebih 1.000 mg. Maka dari itu,
mereka merekomendasikan pemberian besi harian pada saat kehamilan
sebanyak 27 mg.
Manifestasi Klinis
 Kadar Hb >10 g/dL biasanya asimptomatik

 Penurunan kapasitas kerja saat melahirkan

 Cepat lelah

 Sesak napas

 Jantung berdebar

 Lemah

 Sakit kepala

 Pusing

 Nyeri pada dada

 Perubahan mood
Pemeriksaan Fisik

1. Leopold
Pemeriksaan Fisik
2. Denyut jantung janin
 Denyut jantung janin diperiksa dengan fetoscope atau
doppler.
 Normal apabila berada pada kisaran 120-160x/menit
dengan denyut reguler.

Fetoscope Doppler
Pemeriksaan Fisik

3. Fundus Uteri
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan darah lengkap
 Apusan darah tepi
 Serum Ferritin
 Serum Iron
 Total Iron Binding Capacity
Tatalaksana

 Pemberian tablet besi oral.


 60-120 elemen besi per hari ditambah dengan folat
untuk meningkatkan produksi sel darah merah.
 Suplementasi vitamin C pada saat sebelum tidur
atau saat perut kosong.
 Apabila terapi berhasil, maka dapat dilihat
peningkatan retikulosit seminggu setelah
dimulainya terapi.
Sediaan Obat
Komplikasi
 Cadangan besi pada neonatus bergantung dari cadangan besi pada ibu.

 Defisiensi besi pada 2 trimester pertama akan meningkatkan resiko bayi

prematur sebanyak 2x, meningkatkan resiko bayi lahir dengan berat badan

kurang sebanyak 3x, menyebabkan neonatus dengan defisiensi besi.

 Anemia defisiensi besi yang parah pada ibu (<7 g/dl) gangguan

perkembangan janin dan bayi lahir dengan berat yang kurang.

 Dengan Hb <8,9 g/dL, waktu persalinan lebih lama meningkat sebanyak

4-6x.

 Dengan Hb <7,5 g/dL peningkatan resiko operasi caesar sebanyak 4,8x.

 Bayi akan mengalami berat kurang apabila ibu menderita anemia pada

trimester pertama.
Prognosis
Apabila ibu hamil dengan defisiensi besi
dapat didiagnosis pada trimester awal, maka
prognosisnya akan menjadi baik. Apabila ibu
anemia berat dan baru terdeteksi pada saat
melahirkan, maka prognosisnya akan menjadi
lebih buruk.
Kesimpulan

Ibu G1P0A0 hamil 36 minggu dengan anemia gravidarum et causa defisiensi

besi. Anemia defisiensi besi merupakan jenis anemia yang paling sering ditemui

pada ibu hamil. untuk mendiagnosanya, ibu dianjurkan untuk menjalani

pemeriksaan darah lengkap dan apusan darah. Pada darah lengkap, ditemukan

penurunan Hb, MCV, MCH, dan MCHC. Pada apusan darah akan ditemukan teardrop

cell. Selain itu, perlu dilakukan pemeriksaan lain seperti serum ferritin, serum iron,

dan total iron binding capacity. Di mana, akan ditemukan penurunan pada serum

ferritin. Apabila ibu hamil dipastikan menderita anemia defisiensi besi, maka ibu

hamil tersebut akan dianjurkan untuk meminum tablet besi yang mengandung

setidaknya 60 mg elemen besi. Tablet besi tersebut juga sebaiknya mengandung

asam folat untuk membantu sintesis sel darah merah.


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai