Anda di halaman 1dari 38

ABDOMEN

Pemeriksaan Fisik
Pandas RS. Budi Asih bagian Anak
Tahapan pemeriksaan abdomen
• Inspeksi
• Auskultasi --> agar bunyi peristaltik usus tidak
berubah
• Perkusi
• Palpasi
Inspeksi
• Ukuran dan bentuk perut
• Dinding perut
• Gerakan dinding perut
Ukuran dan bentuk perut
• Buncit (pot belly)
– Simetris: otot perut hipotonik/atonik, penimbunan lemak dinding perut,
pneumoperitoneum, asites (seperti perut kodok)
– Asimetris: paralisis otot perut, pembesaran organ intraabdominal,
aerofagia, konstipasi, ileus obstruksi tinggi, duplikasi usus,
neoplasma/kista intraabdominal (pem. Transiluminasi)
• Cekung (skafoid)
– Hernia diafragmatika (neonatus), malnutrisi, dehidrasi berat, ileus
obstruksi tinggi, pneumothoraks
Dinding perut
• Kulit perut
– Meregang dan tipis: asites
– Keriput: asites yg sudah menghilang, malnutrisi, penurunan tekanan
intraabdominal
• Umbilikus
– Normal: tertutup dan berkerut
– menonjol (hernia umbilikalis): dapat normal pada anak sampai umur
2th. Dpt ditemukan pd hipotiroidea, sindr.down, kondrodisfrofi, perut
membesar kronis, sindrom hurler, neoplasma, organomegali. Tampak
jelas jika menangis/batuk.
Dinding perut
• Gambaran vena
– gizi kurang/buruk
– Patologis:
• Gagal jantung
• Peritonitis
• Obstruksi vena
– Normal: aliran diatas umbilikus keatas, aliran dibawah
umbilikus kebawah
– Obstr. Vena cava inferior: aliran darah dibawah umbilikus
keatas
– Obstr. Vena cava superior: aliran darah diatas umbilikus
kebawah
Dinding perut
• Diastasis rekti: penonjolan pd garis tengah, diantara umbilikus dan
proc.xifoideus/ diantara umbilikus dan simfisis, ukuran 1-5cm
– Dapat merupakan varian normal
– Kelemahan kongenital otot rektus abdominis, perut membuncit lama,
penyerta ekstrofi vesika
• Omfalokel: kantong peritoneum & selaput amnion berisi organ
intraabdominal akibat defek pada cincin umbilikalis. Ukuran 5-10cm
– prematuritas, sindrom beckwith-wiedeman
Dinding perut
• Gastroskisis: eviserasi usus melalui defek pada otot rektus abdominis di
lateral umbilikus
• Duktus omfaloentrikus: polip berwarna merah di umbilikus yg
mengeluarkan sekret (serous, mukoid, feses) yg dpt mengiritasi kulit sekitar
• Urakus yang paten: menyebabkan urin keluar melalui umbilikus, terutama
bila kandung kemih ditekan
• Abses dan neoplasma mungkin tampak pada dinding abdomen
Dinding perut
• Edema dan eritema dinding perut: enterokolitis nekrotikans atau peritonitis
• Kelainan bawaan
– Sindr. Prune belly
– Sindr. Eagle-barret : disertai kelainan traktus Urinarius
Gerakan dinding perut
• Pada bayi dan anak hingga usia 6-7th, dinding abdomen lebih
banyak bergerak dibanding dinding dada
– Berkurang: apendisitis, peritonitis, keadaan akut abdomen
lainnya akibat nyeri, ileus paralitik, paralisis diafragma,
asites yg sgt besar, udara intraabdominal
– Meningkat pada anak usia lebih dari 6-7th: kelainan paru
Gerakan dinding perut
• Peristaltik usus --> arahkan lampu tegak lurus pada dinding
perut, pemeriksa mengamati dengan posisi mata setinggi perut
pasien.
– bayi prematur/ anak yg sangat kurus
– Obstruksi traktus gastrointestinalis
– infeksi traktus urinarius, insuff. Adrenal, alergi GI tract
Gerakan dinding perut
• Lokasi peristaltik menunjukkan lokasi
obstruksi
– Peristaltik gaster melintang di epigastrium:
spasme/ stenosis pilorus
– Gambaran spt tangga: obstruksi usus distal
– Pulsasi difus di epigastrium: dapat normal atau
petunjuk adanya hipertrofi ventrikel kanan
Auskultasi
• Suara peristaltik
• Arterial bruit
• Venous hum
• Tanda Durosiez
Suara peristaltik
• Normal: Suara dengan intensitas rendah dengan frekuensi tiap
10-30 detik (2-6x /menit)
– Intensitas tinggi: obstruksi GI tract (bunyi metalik)
– Frekuensi bertambah: gastroenteritis
– Frekuensi berkurang - menghilang: peritonitis (bertambah
lalu menghilang), ileus paralitikus
Arterial Bruit
• Mungkin terdengar di seluruh permukaan perut pada
koarktasio aorta abdominalis
• Pasien hipertensi: bising didaerah ginjal posterior
abdomen --> konstriksi salah satu a.renalis
Venous Hum
• Terdapat pada obstruksi vena porta
Tanda Durosiez
• Suara booming atau pistol shot serta bising kontinu di
a.femoralis.
• Petunjuk terdapatnya insufisiensi aorta, duktus arteriosus
persisten, atau keadaan lain yg menyebabkan tekanan nadi yg
besar.
Perkusi
adalah tindakan yang dilakukan oleh pemeriksa untuk mencari
kelainan suara ketuk pada daerah perut yang mengindikasikan
adanya perubahan organ dalam ataupun adanya kelainan pada
abdomen.
Cara Perkusi
Perkusi dilakukan didaerah epigastrium hingga bawah
abdomen. Normalnya terdengar bunyi timpani diseluruh
permukaan abdomen kecuali di daerah hati dan limpa.
Terutama dilakukan untuk menetukan adanya cairan
bebas(ascites) atau udara dalam rongga abdomen. Juga untuk
menentukan batas-batas organ seperti hati serta batas masa
intraabdominal.
Ilustrasi

Perkusi Hepar

Ascites
Ascites
Perkusi
orientasi

Shifting
Dullness
Perkusi
Undulasi
(Fluid
wave)

Puddle
sign
Perkusi
Kelainan lainnya antara lain adalah;
- Pekak pada bagian hepar, menghilang jika ada udara bebas dalam ronga
abdomen(pneumoperitonium).
- Pekak pada daerah supra simfisis yang menadakan penuhnya vesica
urinaria pada retensi urin.
- Fenomena papan catur pada penderita peritonitis tuberkulosa tanpa
perforasi.
Palpasi
Palpasi merupakan bagian terpenting pada pemeriksaan
abdomen, dapat dilakukan secara monomanual atau bimanual.
Palpasi dilakukan secara sistematis searah jarum jam
dimulai dari kuadran kiri bawah abdomen dan berakhir pada
kuadran kanan bawah.
Palpasi
Ketegangan perut dan nyeri tekan
Nyeri pada anak dapat diamati dari perubahan mimik serta
nada tangis. Lokalisasi nyeri juga dapat ditentukan dengan
terdapatnya nyeri lepas.
Nyeri menurut bagian abdomen
Abdomen Kuadran Kuadran Kuadran kiri Sekitar Nyeri letak
bagian kanan kanan atas atas umbilikus tidak
bawah bawah menentu
Gastroenteritis Apendisitis Hepatomegali Splenomegali Gastroenteritis ISPA

Obstruksi Abses apendiks Hepatitis Ruptur limpa Batuk yang Limfadenitis


Intestinal keras Mesenterika
Invaginasi usus Invaginasi usus
Tumor Ulkus Demam
peptikum/ulkus Reumatik
Ulserasi duodeni
divertikulum Peritonitis
Meckel Sistitis
Campak
Torsio testis
atau ovarium Anemia sel sabit

Leukimia

Alergi

Asidosis

Stress
Palpasi
Rasa nyeri yang disebabkan kelainan intraabdominal dapat
dibedakan dari nyeri otot perut dengan melakukan palpasi pada
posisi kepala anak terangkat sedikit.
Pada kelainan intraabdominal rasa nyeri akan berkurang
sebaliknya pada kelainan dinding perut rasa nyeri akan bertambah.
Peradangan dalam perut dapat menyebabkan ketegangan otot
perut (defense muscular), biasa disebabkan oleh kolesistitis,
peritonitis, dan apendisitis.
Palpasi (intra-abdominal)
- Hati
Untuk melakukan palpasi hati digunakan patokan
2 garis imaginer yaitu:
1. garis yang menghubungkan pusat dengan titik potong
garis midclavicular kanan dengan arcus costae.
2. garis yang menghubungkan pusat dengan processus
xyphoideus.
Disamping ukuran dicactat juga tepi, konsistensi,
permukaan, nyeri tekan.
2
Hepatomegali dapat ditemukan pada penyakit 1
infeksi seperti hepatitis dan sepsis, anemia sel sabit,
thalasemia, gangguan jantung kongestif, perikarditis serta
beberapa penyakit metabolik seperti mukolisakaridosis
dan mukolipidosis.

Ilustrasi garis imaginer hati


Palpasi (intra-abdominal)
- Limpa
Besarnya limpa diukur menurut cara Schuffner.
Splenomegali terdapat pada berbagai penakit infeksi
misalnya; sepsis, tifoid, malaria atau toksoplasmosis.
Berbagai penyakit darah seperti thalasemia, atau anemia sel
sabit, leukimia. Dapat ditemukan juga pada penyakit
kongestif seperti sirosis hati, hipertensi porta, atau gagal
jantung kongestif, penyakit Gaucher, mukolipidosis dan
penyakit metabolik lainnya.
0

Ilustrasi garis Schuffner


Palpasi (intra-abdominal)
- Ginjal
Pada keadaan normal ginjal tidak dapat teraba kecuali pada neonatus, dikarenakan letak
ginjal yang retroperitonial. Adapun cara palpasi ginjal yaitu dengan metode bimanual/ballotement.
pembesaran ginjal dapat ditemukan pada beberapa keadaan patologis misal; hidronefrosis,
ginjal polikistik, abses perinefritis, hematoma perineal, atau trombosis vena renalis.
Palpasi (intra-abdominal)

- Masa intraabdominal
Disamping ukuran serta letak masa, harus diperinci konsistensi, tepi, permukaan, pulsasi, fluktuasi,
nyeri tekan, mobilitas serta hubungannya dengan organ sekitarnya. Bila dicurigai keanasan maka palpasi
dilakukan secara hati-hati. Berikut merupakan contoh masa intraabdominal dan cirinya:
- Tumor Wilms: konsistensi keras, unilateral, permukaan rata, dan tidak melewai gais tengah.
- Neuroblastoma : konsistensi keras, permukaan nodular tidak teratu, seringkali melewati garis tengah.
- Rabdomiosarkoma embrional: masa tidak dapat digerakan dari dasar, letak retroperitonial di pelvis,
kandung kemih atau vagina.
- Kista duktus koledokus: masa dengan nyeri tekan dibawah hati.
- Masa tumor akibat stenosis pilorus dapat diraba dengan palpasi dalam didaerah epigastrium pada
waktu bayi minum atau sesudah muntah, sering teraba seperti sosis diujung lambung pada garis
tengah.
- Intususepsi: masa seperti sosis pada kuadran kanana bawah.
- Malposisi traktus urinarius, hidroureter/hidronefrosis.
- Skibala dan bolus ascaris(kecacingan), masa di daerah inguinal kemungkinan hernia inguinalis
mungkin dapat diraba dengan kelingking cincin hernianya.
Palpasi
- Kandung kemih
Kandung kemih yang penuh mungkin dapat diketahui dari inspeksi,
palpasi atau perkusi. Kadang kandung kemih terisi penuh sampai kepusat.
Keadaan ini dapat ditemukan pada meningitis, Guillain-Barre Sindrome,
pasien koma, kasus-kasus pascabedah. Disfungsi neurogen kandung kemih
mungkin dapat ditemukan pada miodisplasia atau pada sistem regresi
kaudal.
Palpasi
- Anus dan Rektum
Pemeriksaan colok dubur hanya dikerjakan pada pasien sakit perut yang mengarah
pada gawat abdomen. Berikut daerah fokus pemeriksaan;
Daerah perianal
\ Kelainan terbanyak pada daerah ini adalah tumor sakrokoksigeus.pertumbuhan rambut
abnormal juga mungkin ditemukan, disamping meningokel serta pilonidal dimple yang
biasanya disertai terdapatnya sinus. Kelainan didapat yang terpenting adalah abses perianal
yang mungkin terjadi pada anak yang menderita kolitis ulseraif kronik, diare berat atau diare
kronik. Dapa berhubungan dengan fistula rektum.
Daerah anus
Kelainaan pada dearah anus yang terpenting adalah tidak terbentuknya anus(atresia
ani/imperforata),sindroma VATER, fissura ani, dan lainnya.
Lakukan colok dubur jika ada indikasi.
Colok Dubur
Hal yang harus menjadi perhatian pada colok dubur
antaralain:
1. Ada tidaknya anus
2. Tonus sfingter
3. Ada tidaknya bagian yang menyempit atau melebar
4. Ada atau tidaknya fistula
5. Nyeri
6. Ada tidaknya feses
7. Massa/tumor
8. Prostat
9. Uterus dan ovarium pada wanita pubertas.
Pemeriksaan Genitalia
Perkembangan
genitalia
eksterna
wanita
Kelainan dan
infeksi bersekret
Genitalia

Penis

lelaki
Scrotum dan
Testis
Genitalia Wanita
- Genitalia eksterna
- Perhatikan penonjolan labia minora.
- Ukuran klitoris, jika sangat besar curigai hiperplasia korteks adrenal kongenital, jika sangat
kecil dicurigai sindrome Prader-Willy.
- masa di ingunal, dapat dikaitkan dengan sindrome feminisasi testis.
- epispadia

- Sekret
- Fisiologis: jernih, mukoid kadang sdikit darah. Leukorhea yang tidak iritatif.
- Patologis
- Sekret dari uretra mengindikasikan infeksi traktus urinarius. Leukorhea yang iritatif akibat
bakteri seperti; Pneumococcus, Staphylococcus spp. Hemophilus vaginilis, Gonoerhea.

- Lainnnya
-Hidrokolpos: masa kecil bersifat kistik digaris tengah antara labia diakibatkan oleh hymen imperforata
-Hidrometrokolpos: pada neonatus tampak sebagai masa dibagian bawah abdomen diakibatkan oleh
atresia vagina.
-Hematokolpos: masa di daerah suprapubik pada wanita adolesence yg berisi cairan menstruasi akibat
hymen imperforata
Genitalia Pria
Terutama diperhatikan ukuran dan bentuk penis serta testis, dapat mengacu
pada kriteria maturasi genitalia menurut Tanner.
- Penis

Epispadia dan Hipospadia Fimosis dan Parafimosis


Genitalia Pria
- Scrotum dan Testis
- Adanya testis dalam skrotum yang mengindikasikan terjadinya
kriptokismus atau adesesus testikulorum. Bila terjadi kriptokismus
harus dicari secara teliti letak testis.
- Biasanya letak testis sebe;ah kiri lebih rendah dari yang kanan.
Pengukuran besar testis mengunakan orkidometer Prader.
- Pada sindroma Klinefelter dan hipopituitarisme diameter testis
mengecil, dan sebaliknya pada pubertas prekoks diamaternya
membesar dan sudah ada perkembangan seks sekunder.
Genitalia Pria
Dapat dijumpai pula kelainan pada scrotum dan testis akibat
infeksi atau trauma sperti:
- Orkitis
- Hernia
- Hidrokel
- Epididimitis, torsi epididimis atau torsio testis
- Peritonitis dan purpura Henoch-Scholein
- Varikokel
- Hemafroditisme

Anda mungkin juga menyukai