• Anamnesis Terpimpin
Nyeri perut sejak 1minggu. Nyeri perut
dirasakan diseluruh lapang perut dan hilang timbul.
Os mengatakan perut mengeras 1 hari terakhir.
Sebelumnya os megeluhkan nyeri perut kanan
bawah (+) . Keluhan disertai demam, mual, dan
muntah sebanyak 1x. Makan hanya masuk sedikit.
BAK (+) N, BAB (-) 1 hari, flatus (-).
ANAMNESIS
Riwayat penyakit dahulu :
• Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang
serupa sebelumnya
• Pasien rutin mendapatkan terapi dari RSJ
dengan gangguan depresi.
Riwayat Penyakit keluarga:
• Tidak ada anggota keluarga yang memiliki
keluhan yang serupa dengan pasien
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran : Compos mentis
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Tanda vital :
TD : 90/70mmhg
HR : 107 x/menit
RR : 22 x/menit
T : 37,9oC
• Mata : Kunjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik
(-/-), pupil isokor OD±2,5 mm OS ±2,5mm
• Telinga : DBN
• Hidung : DBN
• Mulut : DBN
• Leher : Pembesaran KGB (-)
• Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : redup
Auskultasi : S1S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
• Paru :
Inspeksi
• Statis : bentuk dada dalam batas normal, simetris
• Dinamis :gerakan paru simetris (+), ketertinggalangerak
(-), retraksi iga (-)
Palpasi
• Deviasit rakea (-), pembesaran KGB (-) ,fremitus Taktil kanan
= kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi: Suara napas dasar vesikuler +/+, suara napas,
tambahan : rhonki (-/-) wheezing (-/-)
• Abdomen :
– Inspeksi : Tampak distensi, tidak terdapat
sikatrik, darm countour (-), darm steifung (-)
– Auskultasi : Bising usus melemah, metallic sound (-
)
– Palpasi : defans muskular (+), nyeritekan (+)
seluruh lapang perut.
– Perkusi : Hipertimpani
• Ektremitas: akral hangat, capillary refill time < 2
detik
• Oedema tungkai -/-
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Hemoglobin 12,6 11 – 17 g/dl
Hematokrit 38,1 37,0 – 48,0 %
MCV 87,6 80 – 97 fl
MCH 29,0 26 – 34 pg
MCHC 33,1 31,0 – 35,5 g/dL
Leukosit 6170 4.000 – 10.000 ul
Trombosit 428.000 150.000 – 400.000 ul
Limfosit 5,2 20 – 40 %
Monosit 10,5 2 -8 %
Neutropil 84,3 50 -70 %
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Ureum 30,29 8 -50 mg/dL
Creatinin 1,17 0,8 – 1,2 mg/dL
GDS 118 < 140 mg/dL
SGOT 25 6 – 30 U/l
SGPT 18 7 – 32 U/I
CT 2’30” 2-6 menit
BT 1’30” 1 – 3 menit
Pemeriksaan Penunjang
• Radiologi
Pemeriksaan Penunjang
• Radiologi
Resume
Tuan NH, laki-laki, usia 47 tahun, datang ke RSUD karena
mengalami Nyeri perut sejak 1minggu. Nyeri perut dirasakan
diseluruh lapang perut dan hilang timbul. Os mengatakan
perut mengeras 1 hari terakhir. Keluhan disertai demam,
mual, dan muntah sebanyak 1x. Makan hanya masuk sedikit.
BAK (+) N, BAB (-) 1 hari, flatus (-). Os sering mengkonsumsi
obat dari dokter di RSJ.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan distensi abdomen dan nyeri
tekan di seluruh lapang perut, dan bising usus yang melemah.
DIAGNOSIS MASUK
• Medikamentosa
inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
infs. Metronidazole 500mg/8jam
inj. Ketorolac 1amp/8jam
inj. ranitidine 1 amp/12 jam
PROGNOSIS :
• Untuk ulkus dengan ukuran sangat besar (lebih dari 3 cm, atau
yang ukuran defeknya terlalu besar sehingga omental patch
saja dinilai tidak cukup aman untuk menutup defek tersebut)
perlu dilakukan operasi lain:
– reseksi bagian duodenum yang perforasi,
– gastrektomi parsial, dengan rekonstruksi Billroth I atau II.
– Konversi dari perforasi menjadi piloroplasti atau
penutupan perforasi dengan serosal patch atau graft
pedikel dari jejunum,
– Gastrojejunostomi proksimal dan/atau vagotomi
Trauma gastroduodenal tumpul maupun tajam:
• Ditangani dengan simple suture, tanpa perlu direseksi
• Jika didapati jaringan rusak yang luas pada duodenum pars II
dan III akibat trauma tumpul, maka perlu dilakukan reseksi
dan rekontruksi.