Anda di halaman 1dari 21

ANURIA

Oleh:
Devi Naravita Fitrian 16710139
Yukmil Iddata Qonun 16710400
Anatomi Tractus Urinarius
Fisiologi Pembentukan Urine
Definisi Anuria

Anuria: berkurangnya produksi urine hingga


kurang dari 200 ml dalam 24 jam
Dapat menggambarkan gangguan fungsi ginjal
yang cukup berat, dapat terjadi secara pelan-
pelan atau mendadak
Penyebab Anuria

Pre Renal
• Keadaan-keadaan hipoperfusi: Hipovolemia, Gagal
jantung, Perubahan rasio resistensi vaskular ginjal sistemik
(ex: sepsis)

Renal
• Penyakit yang mengganggu fungsi ginjal (ex: Obstruksi
renovaskuler, glomerulonefritis, ATN, GGA), autoimmune
disease, obat-obatan (ex: gol. Cephalosporin, ACEIs)

Post Renal
• Obstruksi ureter bilateral (ex: trauma,striktur,
laparatomi,batu ureter bilateral), Proses keganasan
dalam rongga pelvis.
Mekanisme Penyebab
Pre Renal
A. Syok Hipovolemik
Adalah kondisi medis dimana terjadi kehilangan
cairan dengan cepat yang berakhir pada
kegagalan beberapa organ, disebabkan oleh
volume sirkulasi yang tidak adekuat dan berakibat
pada perfusi yang tidak adekuat.
Penyebab:
1. Perdarahan
2. Kehilangan plasma
3. Kehilangan cairan ekstraseluler
B. Sepsis
Sindroma klinik yang terjadi karena
adanya respon tubuh yang berlebihan
terhadap rangsangan produk
mikroorganisme, ditandai dengan
panas, takikardia, takipnea, hipotensi
dan disfungsi organ berhubungan
dengan gangguan sirkulasi darah.
Akibat sepsis: disfungsi organ, salah
satunya adalah organ ginjal. Serum
kreatinin >2 kali diatas batas normal
sesuai umur, atau kenaikan dua kali
dari batas dasar kreatinin.
C. Heart Failure
Disebabkan oleh:
 Decreased cardiac
output
 Arrhythmia
 Myocardial
infarction
 Cardiomyopathy
 Cardiac
tamponade
Renal
Gagal Ginjal
Akut
Post Renal
A. Proses keganasan
Contoh : Ca cervix
Secara anatomis letak cervix lebih posterior dari vesika
urinaria, apabila terdapat proses keganasan atau
metastase dapat menekan ke arah vesika urinaria dan
terjadi sumbatan.
B. Sumbatan kedua ureter:
- Trauma
- Striktur
- Laparatomi
- Batu ureter bilateral
Anamnesis

 Keluhan tidak keluar kencing atau kencing hanya sedikit


 Nyeri di daerah pinggang atau kolik
 Dapat disertai tanda-tanda uremia: pernafasan asidosis, demam
karena urosepsis atau dehidrasi, tanda-tanda ileus
 Riwayat kehilangan cairan, asupan cairan berkurang atau riwayat
penyakit jantung
 Riwayat penyakit sebelumnya: mengonsumsi obat yang nefrotoksik
 Menjalani foto radiologi dengan bahan kontras, radiasi di perut
sebelah atas, riwayat reaksi transfusi hemolitik, riwayat penyakit
ginjal sebelumnya
Pemeriksaan Fisik

 Kondisi hidrasi pasien: akral, CRT, tekanan darah, nadi, CVP (Central Venous
pressre)
 Palpasi bimanual dan Perkusi di daerah pinggang: adanya nyeri atau massa
akibat adanya Hidronefrosis atau pielonefrosis.
 RT/colok dubur, VT/ colok vagina: Ca buli-buli, Ca prostat, Ca servix stadium
lanjut yang membuntu muara kedua ureter
Pemeriksaan Tambahan
LABORATORIUM :
 Darah rutin : leukositosis
 Urinalisis : leukosituria, hematuria
 Elektrolit: hiperkalemi, tanda-tanda asidosis
 Blood urea nitrogen (BUN) dan serum kreatinin (CK): adanya
gangguan faal ginjal
RADIOLOGI :
 Foto polos : mencari batu opak pada saluran kemih, bayangan
pembesaran ginjal
 USG Abdomen : mengetahui hidronefrosis atau pionefrosis
 CT scan
 MRI
Penatalaksanaan

PRINSIP PENATALAKSANAAN ANURIA


SESUAIKAN DENGAN PENYEBAB
Penatalaksanaan

1. Anuria pre renal

Syok hipovolemik

o Tentukan defisit cairan

o Atasi syok: Cairan kristaloid 20ml/kgBB dalam ½-1 jam

o Kondisi hipovolemi teratasi: produksi urine 0.5-


1mL/kgBB/jam
2. Anuria Renal
a) GGA
• Pasien yang mengalami syok, cepat diterapi dengan pengganti
cairan
• Perbaiki kelebihan cairan
• Pembatasan asupan protein dan kalium. Asupan karbohidrat
tinggi mencegah metabolisme protein dan mengurangi
pembentukan zat sisa nitrogen
• Terapi antibiotik (Cetriaxone)
• Perbaiki keseimbangan asam basa dengan NA-HCO3 po/iv
• Dialisis
3. Anuria Post Renal

a) Batu saluran kemih

1. Medikamentosa: untuk batu <5mm, diharapkan batu dapat keluar


spontan.

2. ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)

Alat untuk memec.ah batu ginjal, batu ureter, batu buli tanpa
melalui tindakan invasif
c) BPH (Benign Prostate Hiperplasia)
Ringan (IPSS<8)
Observasi
Sedang (IPSS 9-18)
o α-blocker (tamsulosin,doxazosin atau terazosin)
Dosis dimulai 1mg/hari sedangkan dosis tamsulosin 0,2mg-
0,4mg/hari
o anti androgen (inhibitor 5-α reduktase)
Obat yang dipakai adalah Finasteride (proscar) dengan dosis
5mg/hari
 Berat (IPSS >18)
Operatif: TUR-P (Transurethral Resection of The Prostat)
By: Devina & Yukmil Idda

Anda mungkin juga menyukai