Anda di halaman 1dari 26

IMUNOLOGI

“SEL-SEL YANG BERPERAN


DALAM SISTEM IMUN”
1. Abtyastuti Fileanita (188114050)
7. Juita Putrinda Bili (188114062)
2. Claris F. Bulu Kian (188114052)
8. Yohana M. Bina (188114072)
3. Maria Agatha F. (188114053)
9. Vera Yulita P. (188114077)
4. Yobelin L. Somalinggi (188114055)
10. Maria A.J. Uko (188114091)
5. Vicha Putri Kandari (188114056)
11. Putri T.R. Weru (188114096)
6. Patricia Y. Mude Lake (188114058)

KELOMPOK 1
1
PENGANTAR
 Imunulogi berasal dari Imunos (Latin) berarti kebal dan logos
yang berarti ilmu sehingga dapat disimpulkan bahwa imunologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang kekebalan tubuh.
immunity (Inggris) berarti terlindungi dari bakteri dan terhadap
penyakit terutama infeksi.
 Imunologi dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari respon
tubuh terhadap infeksi. Namun, seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, maka imunologi didefinisikan sebagai suatu
ilmu eksperimental yang mempelajari tentang sistem imunitas
tubuh manusia atau hewan.

2
FUNGSI SISTEM IMUN
Melindungi tubuh dari patogen dan
menghancurkan sel-sel yang sudah tidak
dikenali sebagai sel tubuh sendiri

Memperbaiki jaringan yaitu dengan cara


mengeliminasi jaringan sel yang sudah mati atau
rusak di dalam tubuh atau mengeliminasi sel
yang tidak normal
3
PENGGOLONGAN SISTEM IMUN

Sistem imun bawaan/alamiah/ non-spesifik (innate)

Imunitas alamiah adalah imunitas yang bersifat non-spesifik dan


melibatkan proses kompleks dengan proses pengenalan antigen,
ekspansi imunitas, dan respons imunitas baik anatomi, seluler,
maupun humoral

Sistem imun didapat/spesifik (adaptive)

Imunitas spesifik adalah suatu sistem yang dapat mengenali substansi


asing yang masuk ke dalam tubuh dan dapat memacu perkembangan
respon imun yang spesifik

4
BARIER ANATOMI

IMUNITAS BARIER HUMORAL


BAWAAN
BARIER SELULER

5
BARIER ANATOMI
Jaringan Epitel (kulit dan mukosa)
Faktor Gerakan Silia
Mekanik Air mata, saliva dan urine

Peristaltik
Mukus pada saluran pencernaan

6
BARIER ANATOMI
Sekresi lambung, sekresi vaginal dan
Faktor keringat
Enzim-enzim pencerna protein
KIMIAWI Folikel rambut
Lisozim dan fosfolipaze
Laktoperosidase
Defensin
Sufaktan pada paru
7
BARIER ANATOMI
Mikroba di kulit
Faktor Mikroba di hidung dan mulut
BIOLOGIS Lactobacili di lambung dan usus

Bakteri di saluran kemih

8
Sistem Komplemen
Komplemen terdiri atas sejumlah besar
protein yang bila diaktifkan akan memberikan
proteksi terhadap infeksi.

C-Reactive Protein (CRP)


CRP merupakan salah satu PFA, termasuk
golongan protein yang kadarnya dalam
darah meningkat pada infeksi akut sebagai
BARIER respons imunitas nonspesifik.
HUMORAL Interferon
Interferon memegang peran penting dalam proteksi
infeksi virus alamiah. Interferon meningkat cepat
kadarnya segera setelah tantangan virus, dan
merupakan pertahanan primer terhadap infeksi.

9
BARIER SELULER
1. MONONUKLEAR
 Monosit adalah fagosit yang didistribusikan secara luas
sekali di organ limfoit dan organ lainnya
 Makrofag adalah sel-sel monosit yang telah matang

10
“ FUNGSI MONOSIT DAN MAKROFAG

 Merespon rangsangan kemotaktik


 Memfagositosis dan
menghancurkan sel-sel tubuh
 Menghadirkan antigen pada limfosit
 Mensekresikan pembawa sinyal
kimiawi

11
2. POLIMORFONUKLEAR
Neutrophil merupakan sel utama pada inflamasi dini
Neutrofil bermiograsi ke jaringan dan puncaknya terjadi pada 6 jam
pertama.

Melawan infeksi parasit dan dapat juga memakan kompleks


Eosinofil
antigen antibodi

Ditemukan dalam sirkulasi darah sangat sedikit, yaitu


Basofil
<0,5 % dari seluruh sel darah putih

12
13
3. Sel NK
Istilah NK berasal dari kemampuannya yang dapat membunuh
berbagai sel tanpa bantuan tambahan untuk aktifasinya

4. Sel Mast
Ditemukan dalam jaringan yang berhubungan dengan pembuluh
darah

14
INFLAMASI

15
FAGOSITOSIS
Recognition Chemotaxis

Ingestion Adhesion

Digestion Releasing

16

PROSES
FAGOSITOSIS

17
IMUNITAS
HUMORAL
IMUNITAS
ADAPTIF IMUNITAS
SELULER

18
IMUNITAS
HUMORAL
SEL B
Antibodi yang paling banyak ditemukan dan
IgG
mencakup 80% dari semua Ig dalam darah

IgM Antibodi dengan ukuran terbesar

IgA Berfungsi menjaga permukaan luar tubuh

19
Antibodi yang paling terstimulasi pada infeksi
IgE
parasit

IgD Berfungsi sebagai reseptor antigen

20
STRUKTUR
ANTIBODI

21
IMUNITAS ADAPTIF
SEL T
1. Sel T berperan pada inflamasi
2. Aktivasi fagositosis magrofag
3. Aktivasi dan poliverasi sel B dalam memproduksi
antibodi
4. Pengenalan dan penghancuran sel yang terinfeksi
virus.

22
Sel T Berperan menekan aktivitas sel efektor T yang lain
supresor dan sel B
(Ts)

Sel T naif Meninggalkan timus namun belum


(virgin) berdiferensiasi

Sel T CD4+
(Th1 dan Masuk sirkulasi dan menetap di organ limfoid
Th2) bertahun-tahun sebelum terpajan dengan antigen
atau mati

Sel T CD8+ Menyingkirkan sel yang terinfeksi virus dengan


menghancurkan sel yang mengandung virus tersebut.

23
KESIMPULAN

24
DAFTAR PUSTAKA
Baratawidjaja, G.K., Rengganis, I., 2010. Imunologi Dasar Edisi Ke-9 :
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Firani, N.K., 2018. Mengenali Sel-Sel Darah dan Kelainan Darah : UB Press
Malang.
Rifa’I, M., 2013. Imunologi dan Alergi Hipersensitif : UB Press Malang.
Syaify, A., 2012. Pengaruh Level HBA1C terhadap Fungsi Fagositosis
Neutrofil (PMN) pada Penderita Periodontitis Diabetika. Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada Yogyakarta., 19 (2), 93-97.

25
Thanks!
Any questions?

26

Anda mungkin juga menyukai