Anda di halaman 1dari 22

CASE

Perempuan, 32 tahun,
nyeri kepala berdenyut, 5
jam lalu Migraine
TTH
Primer
Cluster (trigeminal autonomic
cephalgia)

Nyeri kepala Trauma kepala leher


Gangguan vaskular
Gangguan intrakranial non vaskular
Penggunaan dan ketergantungan zat
Gangguan homeostasis
Sekunder
Infeksi
Kelainan cranium, mata, telinga, hidung,
sinus, gigi, mulut
Gangguan psikiatri
MIGRAINE
(ICHD3)
Prodromal symptoms : transient
focal neurological symptoms that
usually / accompany the headache.
• Hyperactivity
• Hypo activity
• Depression
• Cravings for particular foods
• Repetitive yawning
• Fatigue
• Neck stiffness and/or pain.

Aura : ophthalmic,
hemiparaesthetic, hemiplegic or
aphasic migraine
Kriteria diagnosis
• Migraine without aura
Patofisiologi
• Migraine without aura is a neurobiological
disorder
• The messenger molecules nitric oxide (NO),
serotonin (5-hydroxytryptamine; 5-HT) and
calcitonin gene-related peptide (CGRP) are
involved.
• Highly receptor-specific acute medications
including 5-HT1B/D receptor agonists (triptans),
5-HT1Freceptor agonists and CGRP receptor
antagonists
Management algorithm
(AAFP)
• 1st line
– Combination analgesics
• Acetaminophen / caffeine
– NSAID
• Ibuprofen 200-400 mg
• Ketorolac
– Triptans (migraine specific deug that bind to serotonergic
receptors)
• Sumatriptan 100 mg
• Other therapies
– Anti emetics
• Metocopramide
– Ergotamine
STATUS MENTAL
ABC STAMP SKIRT
• Appearance
– Penampilan
– Co : wanita 32 tahun, penampilan sesuai dengan usia /
rapih, dll…
• Behavior
– Sikap
• Hipoaktif
• Normoaktif
• hiperaktif
• Cooperation (sikap)
– Kooperatif
– Tidak kooperatif
STAMP
• Speech
– Spontan / tidak
– Sesuai / tidak
– Intonasi, isi, gangguan
• Thought (arus pikir)
– Arus pikir
• Produktivitas : cukup / banyak / miskin
• Kontinuitas : koheren / asosiasi longgar / inkoheren
– Isi pikir
• Preokupasi : kalo OCD / ide bunuh diri
• Obsesi : kalo OCD
• Waham
• Afek  ekspresi pada saat itu. JADI liat ekspresi wajah
– Luas
– Datar
– Serasi
• Mood
– Perasaan yang selama ini dirasakan pasien (tanya 3 bulan
terakhir bagaimana suasana perasaan. Bila dibandingkan
dengans aat ini bagaimana))
• Eutim
• Hipotim
• Hipertim
• Iritabel
• Labil
• Persepsi
– Halusinasi
– Ilusi
– Depersonalisasi
– derealisasi
SKIRTT
• Sensorium
– Kesadaran : CM / somnnolen / sopor / koma
• Kognisi
– Taraf intelegensia
– Orientasi
– Memori
– Konsentrasi dan perhatian
– Kemampuan membaca dan menulis
– Visospasial
– Abstraktisasi
– Kemampuan membantu diri sendiri
• Impuls
– Pengendalian impuls terganggu / tidak
• RTA
– Daya nilai realita terganggu / tidak
• Tilikan
1. Menyangkal
2. Ambivalensi
3. Menyalahkan orang lain
4. Sadar sakit tapi tidak tahu kenapa
5. Sadar sakit tapi tidak mencari pengobatan
6. Cari pengobatan
• Taraf dapat di percaya
Diagnosis multiaksial
• AKSIS I :
– Gangguan klinis
– Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinik
• AKSIS II :
– Gangguan kepribadian
– Retardasi mental
• AKSIS III : Kondisi Medik Umum
• AKSIS IV : Masalah psikososial dan Lingkungan
• AKSIS V : Penilaian Fungsi Secara Global
Aksis I
• F 00 – F 09 : Ggn mental organik (+simptomatik)
• F 10 – F 19 : Ggn mental & perilaku akibat zat psikoaktif
• F 20 – F 29 : Skizofrenia, skizotipal & gg waham
• F 30 – F 39 : Ggn suasana perasaan (mood/afektif)
• F 40 – F 49 : Ggn neurotik, somatoform-> ggn terkait
stress
• F 50 – F 59 : Sindroma perilaku yang berhubungan
dengan ggn fisiologis
• F8 : gangguan perkembangan psikologis
• F9 : gangguan perilaku dengan onset masa
kanak- kanak / remaja
Aksis II
• F 60 : Gg Kepribadian khas
• F 60.0 : Gg kepribadian paranoid
• F 60.1 : Gg kepribadian schizoid
• F 60.2 : Gg kepribadian disosial
• F 60.3 : Gg kepribadian emosional tak stabil
• F 60.4 : Gg kepribadian histrionik
• F 60.5 : Gg kepribadian anankastik
Aksis III
• Bab I A00 – B99 : Peny infeksi & parasit
• Bab II C00 – D 99 : Neoplasma
• Bab IV E00 – G 99 : Peny endokrin, nutrisi dan
endokrin
• Bab VI G00 – G59 : Peny susunan syaraf
• Bab VII H00 – H 59 : Peny mata dan adneksa
• Bab VIII H60-H99 : Peny telinga dan proses
mastoid
Aksis IV
• Masalah dengan primary support group
(keluarga)
• Masalah berkaitan lingkungan sosial
• Masalah pendidikan
• Masalah pekerjaan
• Masalah perumahan
• Masalah ekonomi
• Masalah akses dan pelayanan kesehatn
Aksis V
GAF (Global Assessment of Functioning Scale)
• 100 – 91 : Gejala tidak ada, berfungsi maksimal,
tidak ada masalah yang tak ditanggulangi
• 90 – 81 : Gejala minimal, berfungsi baik, cukup
puas, tidak lebih dari masalah harian biasa
• 80 – 71 : Beberapa gejala ringan & dapat diatasi,
disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah
dll
• 70 – 61 : Beberapa gejala rignan & menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum
masih baik
• 60-51 : gejala sedang, disabilitas sedang
• 50-41 : geja;a berat, disabilitas berat
• 40-31 : disabilitas berhubugnan dengan realita
dan komunikasi
• 30-21 : diabilitas dalam komunikasi dan daya
nilai. Tidak mampu berfungsi sama sekali
• 20-11 : bahaya mencederai diri atau orang
lain. Disabilitas dalam mengurus diri
• 10-1 : sama dengan atas tapi lebih persisten
• 0 : informasi tidak adekuat
CONTOH
• Aksis I : F32.2 Episode • Aksis I : F4.
depresif berat gejala
psikotik • Aksis II : -
• Aksis II : F60.7 Ggn • Aksis III : Migraine
kepribadian dependen tanpa aura
• Aksis III : B20.1 HIV (menstrual
dengan infeksi bakteri migraine)
lainnya
• Aksis IV : Masalah
• Aksis IV : Ancaman
kehilangan pekerjaan pekerjaan
• Aksis V : GAF 53 • Aksis V : GAF 60-70
SOMATISASI
• gangguan yang meliputi simtom fisik (misalnya
nyeri, mual, dan pening) dimana tidak dapat
ditemukan penjelasan secara medis

Anda mungkin juga menyukai