Anda di halaman 1dari 29

Praktikum

Farmakologi
B4
Modul tumbuh kembang
2019/2020
Orient darirohman : I1011151017
Ulfa tunisak : I1011151068
Sonia veronica Angelina : I1011181016
Nurul hikmah : I1011181027
Trixie adistia putri : I1011181051
Lakia miajessica : I1011181071
Afifah marwah alqadrie : I1011181076
Teofilus sintan : I1011181102

B4
Methisoprinol
(Tablet)
Methisoprinol (Tablet)

Jelaskan mengenai
sediaan obat yang
dipilih mengenai
komposisi, indikasi,
dosis dan aturan
penggunaan!
Methisoprinol (Tablet)

Komposisi :
Methisoprinol (mengandung inosin, 4-acetamidobenzoic acid, dan N,N-
dimenthylaminoisopropanol dengan aktivitas immunomudulatory dan
antiviral) [1]

Indikasi :
Imunomodulator untuk penyakit virus dan defisiensi sistem imun, Penyakit
virus pada saluran napas, Eksantema, Penyakit hati dan saraf tertentu, Flu
pada dewasa dan anak, Bronkitis, Rinofaringitis, Varisela, Campak, Herpes
simpleks dan zoster, Parotitis, Hepatitis A, Demam berdarah [2]

[1] /National Center for Biotechnology Information. PubChem Database.


Isoprinosine,CID=135449284,https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Isoprinosine (accessed on Aug. 27,
2019)
[2]Anonim. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi Edisi 19. Jakarta: Penerbit Asli (MIMS Pharmacy Guide).
2018.
Methisoprinol (Tablet)

Dosis :
Dosis umum pd anak : 50-100 mg/kgBB/hr terbagi dlm 4-6 dosis.
Anak <1 thn : ½ sdt 4-6 x/hr,
Anak 1-3 thn : ½-1 sdt 4-6 x/hr,
Anak 3-7 thn : 1 sdt 4-6 x/hr,
Anak >7 thn : 1-2 sdt 4-6 x/hr.
Pd kondisi berat & akut : 50-100 mg/kgBB/hr dlm dosis terbagi.

Anonim. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi Edisi 19. Jakarta: Penerbit Asli (MIMS Pharmacy Guide). 2018.
Methisoprinol (Tablet)

Aturan Penggunaan :
Lama terapi: 4-10 hr. Teruskan terapi selama 2 hr ssdh gejala
penyakit mereda.
Infeksi kronik Asimtomatik: 30 hr diberi obat, kmd 60 hr berhenti.
Gejala ringan: 60 hr diberi obat, kmd 30 hr berhenti.
Gejala berat: 90 hr diberi obat, kmd 30 hr berhenti.

Anonim. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi Edisi 19. Jakarta: Penerbit Asli (MIMS Pharmacy Guide). 2018.
Methisoprinol (Tablet)
Efficacy :
Menurut Golebiowska-Wawrzyniak et al, dalam sebuah studi klinis tentang
efikasi methisoprinol (inosine pranobex) pada 2005, diperoleh hasil 22 bahwa
pada anak dengan status imunitas rendah/ imunodefisiensi) terjadi
peningkatan jumlah limfosit T tipe CD4 dan CD3 dengan pemberian
methisoprinol 50 mg/kg BB/hari. Selain itu, juga terjadi perbaikan fungsi sel
T tersebut. Temuan laboratoriumnya, sesuai dengan temuan klinisnya.
Penelitan ini dilakukan pada 30 orang anak berusia 13 – 15 tahun yang
mendapat methisoprinol sebagai profilaksis terhadap infeksi-infeksi yang
sebagian besar disebabkan oleh virus selama 3 bulan dibandingkan dengan
kelompok kontrol yang diberi bawang putih.

Junadi, Purnawan. Methisoprinol sebagai Imunomodulator . Medika : Jurnal Kedokteran. 2012.


Methisoprinol (Tablet)
Safety :
Penggunaan obat dengan profil keamanan seperti IP pada penyakit fatal dan
/ atau melemahkan, seperti SSPE atau AIDS, atau bahkan nyeri, penyakit
berulang dan / atau traumatis psikologis, seperti herpes dan infeksi HPV,
sangat dibutuhkan, tetapi menantang pada saat yang sama. Untuk
sepenuhnya mendukung nilai IP, terkontrol plasebo, studi dosis-respons,
dirancang dengan baik dan dilaporkan dalam hal, misalnya, populasi target,
durasi pengobatan, dan penanda efikasi dijamin. Upaya tambahan untuk
menyelidiki aktivitas antivirus langsung IP dan menghubungkannya dengan
hasil klinis setelah pengobatan akan membantu untuk lebih menjelaskan
mekanisme tindakan IP.

Sliva, J., Pantzartzi, C.N. & Votava. Inosine Pranobex: A Key Player in the Game Against a Wide Range of Viral
Infections and Non-Infectious Diseases. , M. Adv Ther (2019) 36:
1878.https://doi.org/10.1007/s12325-019-00995-6
KASUS
Seorang anak umur 7 tahun datang ke praktek
dokter dengan keluhan demam 2 hari yang lalu,
leher kanan dan kiri terlihat bengkak, anak sulit
untuk membuka mulut karena sakit saat mulut
dibuka, anak tidak nafsu makan, batuk sesekali,
tidak ada pilek. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan berat badan anak 30 Kg, suhu 37,9°C,
leher bagian kanan kiri terlihat membesar, bagian
bawah telinga kanan kiri terlihat terangkat, lain-
lain dalam batas normal.
Dokter mendiagnosis sebagai ”MUMPS” dan
Selanjutnya memberi resep.
Resep obat
Isoprinosin sy I, S3dd1 cth Puyer :
1. Epexol 15 mg
Buffect Forte sy I, S4dd1 cth (panas) 2. Tabas tab ½
3. Ashtarol tab ¾
Cefat Forte sy I, S3dd1 cth 4. Intrizin 7.5 mg
5. Equal Qs
Apakah pemilihan
obat untuk anak
tersebut
telah tepat?
Jelaskan!
TEPAT
Isoprinosin sy I, S3dd1 cth
Buffect Forte sy I, S4dd1 cth (panas)

Mumps (gondongan) disebabkan oleh virus. Isoprinosine diindikasikan


untuk infeksi virus : influenza, campak, parotis (mumps), varisela,
hepatitis A, dan demam berdarah sehingga dapat disimpulkan bahwa
pemilihan isoprinosine sudah tepat.
Bufect Forte yang mengandung ibuprofen diindikasikan untuk nyeri
sedang sampai dengan berat seperti dismenor primer, nyeri gigi, atau
nyeri pasca operasi cabut gigi, nyeri pasca operasi, sakit kepala, nyeri
pada penyakit reumatik, nyeri otot, dan untuk meredakan demam. Dalam
kasus seorang anak yang didiagnosis terkena MUMPS tersebut ditandai
dengan gejala demam selama 2 hari walaupun tidak ada pilek sehingga
pemilihan Bufect Forte pada kasus ini sudah tepat.
Anonim. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi Edisi 19. Jakarta : Penerbit Asli (MIMS Pharmacy Guide). 2008
Beran J, Špajdel M, Salapova E. Inosine Pranobex is Safe and Effective for the Treatment of Subjects with Confirmed Acute Respitatory
Viral Infections: Analysis from a Phase 4, Randomised, Placebo-controlled, Double-blind study. BMC Infectious Disease. 2016;16(648)
Cefat Forte sy I, S3dd1 cth
Epexol
Linnisaa UH, Wati SE. Rasionalitas Peresepan Obat Batuk Ekspektoran Dan Antitusif Di Apotek Jati Medika

 Cefat forte merupakan antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran
pernafasan, infeksi saluran kemih dan kelamin, serta infeksi kulit dan jaringan lunak. Dalam
kasus ini, pemberian Cefat forte kurang tepat, karena diagnosis yang diberikan dokter
Periode Oktober-Desember 2012. Indonesian Journal on Medical Science. 2015;1(1).

merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, sedangkan Cefat forte merupakan
antibiotik, sehingga pemberian Cefat forte tidak akan efektif membunuh virus yang
menyebabkan Mumps.

 Epexol merupakan obat yang berisi ambroxol dan berkhasiat merangsang pengeluaran sekret
pada batuk berdahak. [3] Batuk berdahak itu sendiri terjadi akibat adanya sekresi mucus dari
sistem pernapasan. [4] Berdasarkan uraian kasus yang telah diberikan, disebutkan bahwa
anak dalam kasus memang memilki gejala batuk, akan tetapi dia tidak pilek. Sehingga,
kemungkinannya adalah anak tersebut tidak batuk berdahak, melainkan batuk kering. Oleh
karena itu, pemberian Epexol yang pada dasarnya berfungsi untuk melarutkan dahak agar
bisa keluar dengan lebih mudah, kurang tepat pada kasus ini.
1.

2.
Tabas, Atharol, Intrizin

Tabas/terbutalin adalah obat golongan bronkodilator yang dapat


digunakan untuk meringankan gejala mengi, batuk, dan sesak napas.
Obat bronkodilator bekerja dengan cara melebarkan saluran pernapasan,
sehingga udara bisa lebih lancar keluar masuk paru-paru.

rol adalah obat yang dapat mengobati gejala alergi, seperti bersin-
bersin, ruam kulit, pilek, hidung tersumbat, dan mata berair akibat
paparan alergen (misalnya debu, bulu hewan, atau gigitan serangga).

Cetirizine adalah obat golongan antihistamin yang dapat digunakan


untuk mengatasi gejala-gejala alergi, sseperti pilek, hidung tersumbat,
mata berair, bersin-bersin, rasa gatal pada mata atau hidung, serta ruam
pada kulit.

Anonim. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi Edisi 19. Jakarta : Penerbit Asli (MIMS Pharmacy Guide). 2008
Apakah sediaan
obat yang dipilih
sudah tepat?
2. Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional Departemen Kesehatan

3. Aryanti, Yanti., et al . Studi Peresepan Obat Racikan untuk Anak di


sediaan
1. Helni. Studi Keseragaman Bobot Sediaan Pulveres yang Dibuat
Apotek di Kota Jambi. Jurnal penelitian Universitas Jambi seri

Satu Klinik di Kota Bandung : Kajian Permasalahan Stabilitas.


Pengetahuan Dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga
Republik Indonesia. Modul I : Materi Pelatihan Peningkatan

Prosiding Farmasi. 2016. 2(2): 547-551. ISSN: 2460-6472


Sediaan obat yang diberikan dianggap sudah benar karena pasien anak
pada umunya kesulitan untuk mengkonsumsi sediaan yang berukuran
besar dan sesuatu yang berasa pahit. Pemilihan sediaan obat berupa
sirup sudah tepat karena selain mempermudah proses menelan, rasa
yang manis sehingga disukai anak-anak.

Puyer/Obat racikan adalah obat yang dibuat dengan menyiapkan,


mencampur, dan mengemas bahan-bahan obat yang disesuaikan
sains. 2014. 16(1); 39-44.

dengan kebutuhan individu atau dosis pasien (U.S Food and Drug
Administration, 2012). Obat racikan juga sering disebut sebagai
Kesehatan. 2008.

obat off-lable dimana Obat ini adalah obat yang penggunaannya di


luar indikasi yang telah diregistrasi oleh pemiliknya (farmasi) dan
atas tanggung jawab dokter yang meresepkan nya.
2. Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional Departemen Kesehatan

3. Aryanti, Yanti., et al . Studi Peresepan Obat Racikan untuk Anak di


1. Helni. Studi Keseragaman Bobot Sediaan Pulveres yang Dibuat
Apotek di Kota Jambi. Jurnal penelitian Universitas Jambi seri

Satu Klinik di Kota Bandung : Kajian Permasalahan Stabilitas.


Pengetahuan Dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga
Republik Indonesia. Modul I : Materi Pelatihan Peningkatan

Prosiding Farmasi. 2016. 2(2): 547-551. ISSN: 2460-6472


Pemilihan sediaan obat berupa puyer juga sudah tepat
karena selain mempermudah proses menelan, dosis
dengan sediaan puyer cenderung lebih tepat karena telah
dihancurkan dan ditimbang terlebih dahulu serta sediaan
obat padat (kapsul, tablet, dll) cenderung hanya diproduksi
dalam dosis orang dewasa. Namun, pemberiaan obat
dalam bentuk puyer harus membertimbangkan interaksi
sains. 2014. 16(1); 39-44.

antar obat yang dapat mempengaruhi farmakokinetik dan


farmakodinamik obat, pembagian bobot masing-masing
Kesehatan. 2008.

obat sama rata, dan adanya penggunaan kppembungkus


single use apabila menggunakan pil.
Apakah pemilihan
DOSIS YANG DITULIS
SUDAH TEPAT?
DOSIS
Isoprinosin sy I, S3dd1 cth
Buffect Forte sy I, S4dd1 cth (panas)

Pada kasus diatas, seorang anak tersebut berusia 7 tahun. Berdasarkan


resep yang telah diberikan :
Isoprinosine dalam sediaan sirup dan diberikan 1 sdt setiap 8 jam.
Namun, sebenarnya untuk anak usia 3-7 tahun, Isoprinosine seharusnya
diberikan 1 sdt setiap 4-6 jam dalam sehari sehingga dapat disimpulkan
bahwa dosis yang dituliskan kurang tepat.

Bufect Forte dalam sediaan sirup dan diberikan 1 sdt setiap 6 jam.
Namun, sebenarnya untuk anak usia 3-7 tahun, Isoprinosine seharusnya
diberikan 1 sdt setiap 4-6 jam dalam sehari sehingga dapat disimpulkan
bahwa dosis yang dituliskan kurang tepat.

Anonim. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi Edisi 19. Jakarta : Penerbit Asli (MIMS Pharmacy Guide). 2008
Cefat Forte sy I, S3dd1 cth
Epexol
Cefat Forte
Dewasa : 1-2gram /hari (dalam satu dosis atau yang
pemberiannya dibagi dalam dua dosis).
Anak-anak : diatas 6 tahun, kurang dari 40kg : 30-50mg/kg
(bisa sekali atau pemberiannya dibagi dalam dua dosis, sampe
100mg/kgperhari)
Epexol
Pada anak usia 5-10 thn, dosis 1 sdt sebanyak 2-3 kali
sehari, Di resep dosis epexol diberikan 15mg maka dapat
disimpulkan bahwa dosis yang diberikan kurang tepat
karena seharusnya dosis yang diberikan 1sdt atau setara
dengan 4 gram.
Anonim. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi Edisi 19. Jakarta : Penerbit Asli (MIMS Pharmacy Guide). 2008
Tabas, Atharol, Intrizin

Tabas (terbutaline sulphate) pada anak usia 7-15 tahun


diberikan 1 tablet dalam 2-3 x/hari

Atharol
Dosis : Anak >6 tahun 25 mcg (atau 5 mL ) sir 2x/hr, <6
tahun 1.125 mcg atau 0,2-0,25 mg/kg BB 2x/hr

Intrizin : Tab salut selaput anak >12 tahun 10 mL 1x/hr, 6-12


tahun 10 mL 1 x/hr atau 5 mL 2 x/hr, 2-6 tahun 5 mL 1 x/hr
atau 2,5 mL 2 x/hr.

Anonim. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi Edisi 19. Jakarta : Penerbit Asli (MIMS Pharmacy Guide). 2008
Apakah dapat
terjadi interaksi
obat?
INTERAKSI OBAT

Berdasarkan resep yang ditulis untuk pengobatan anak pada kasus,


terdaoat interaksi antara beberapa obat yang diberikan
Isoprinosin dapat berinteraksi dengan cefadroxil, Buffect Forte,
Salbutamol, dan Cetirizin dan memberikan efek yang sama yaitu
dapat menurunkan rata-rata eksresi inosin pranobex yang dapat
menyebabkan hasil serum dengan level tinggi.
Adapun cefradoxil juga dapat berinteraksi dengan cetirizin
dimana dapat memberikan efek yaitu menurunkan rata-rata
eksresi cefradoxil yang dapat menyebabkan hasil serum dengan
level tinggi.

DrugBank. Inosin Pranobex. 2016. www.drugbank.ca


DrugBank. Cefradoxil. 2016. www.drugbank.ca
Sebutkan obat-obat
yang
dikontraindikasikan
untuk anak!
4. Anonim. ISO Informasi Spelsialite Obat Indonesia Volume 51. Jakarta:
OBAT-OBAT KONTRAINDIKASI
1. Kanabar, DJ. (2017). A clinical and Safety Review of Paracetamol and

3. Terbutaline [Internet]. Drugs.com. 2019 [cited 30 August 2019].


2. Anonim. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi Edisi 19. Jakarta :
Ibuprofen in Children. Inflammopharmacology, 25(1), pp. 1-9.

Available from: https://www.drugs.com/pro/terbutaline.html Cefat forte


Kontraindikasi: Kesensitivan cefadroxil atau jenis lain cephalosporin. Bufect forte tidak
kontaindikasi untuk anak karena pengobatan lini pertama untuk nyeri ringan hingga sedang
adalah ibuprofen atau parasetamol.1,2
Expexol
Penerbit Asli (MIMS Pharmacy Guide). 2008

Kontraindikasi: Obat epexol tidak memiliki banyak hal yang menjadi kontraindikasi. Adapun
kontraindikasi obat epexol adalah kondisi hipersensitif atau alergi terhadap ambroksol.
Hindarilah pemberian obat epexol kepada orang-orang yang memiliki riwayat alergi terhadap
ambroksol.2
Tabas
PT. ISFI Penerbitan. 2017.

Tabas merupakan salah satu merek dagang dari Terbutaline. Kontraindikasi dari obat tersebut
adalah pada tokolisis yang berkepanjangan (lebih dari 48-72 jam), dan hipersensitivitas terhadap
sympathomimetic amines ataupun komponen-komponen lain yang ada di dalam obat ini.3
Atharol
Kontraindikasi dari obat Ataroc adalah hipersensitivitas. Selain itu, pemberian Ataroc juga harus
mendapat perhatian khusus jika diberikan kepada pasien dengan hipertiroidisme, penyakit
jantung, hipertensi, diabetes mellitus, wanita hamil dan menyusui, lansia, serta anak-anak.4
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai