Interval Tampak Setara
Interval Tampak Setara
TAMPAK SETARA
KELOMPOK 1
Matkul : Psikometri
Membuat pernyataan-
pernyataan yang sesuai
Memberikan skor jawaban
dengan kaidah penulisan Interpretasi skor
dan skor sikap
dan sudah ditelaah kalimat
serta isinya.
A B C D E F G H I J K
Contoh :
Interval
Nomor A B C D E F G H I J K
Aitem
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
f 2 3 5 4 12 15 42 8 11 7 1
1p .02 .03 .05 .04 .11 .14 .38 .07 .10 .06 .0
Pk .02 .05 .10 .14 .25 .39 .77 .84 .94 1.0 1.0
F 0 0 0 22 59 16 8 3 1 1 0
2 p 0 0 0 .20 .54 .15 .08 .03 .0 0 0
Pk 1. 0 0 .20 .74 .89 .97 1.0 1.0 1.0 .1.0
LANJUT
Ket :
f : frekuensi penilai yang menempatkan stimulus
ke dalam kotak
p : proporsi (p=f/N) dimana N= banyaknya
penilai.
pk : proporsi kumulatif, jumlah proporsi pada
interval atau angka tertentu ditambah semua
proporsi bawahnya.
Menghitung nilai skala dilakukan guna
menentukan posisi item akan menempati poin
kontinum yang mana.
Menghitung dilakukan dengan rumus
RUMUS
S = bb + 0,50−𝑝𝑘𝑏
𝑝
𝑖
Ket :
S : harga median
bb : batas bawah angka yang berisi median
pkb : proporsi kumulatif di bawah kategori angka
yang berisi median
p : proporsi pada kategori angka yang berisi
median
i : luas interval angka (yaitu 1)
CONTOH
Nilai S untuk aitem 1
0,50−0,39
S1 = 6,5 + 1 = 6,8
0,38
Nilai S untuk aitem 2
0,50−0,20
S2 = 4,5 + 1 = 5,1
0,54
Dengan cara yang sama, kita dapat menghitung nilai skala pernyataan-
pernyataan lainnya sehingga semua pernyataan yang telah ditulis
memiliki nilai S masing-masing. Nilai S ini merupakan titik letak
pernyataan yang bersangktan pada kontinum yang semula ditetapkan.
Kalau kedua contoh pernyataan diatas kita letakkan pada kontinumnya,
akan tampak seperti berikut.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
---o----o----o----o----o----o---o----o----o----o----o---
S2 S1
MEMILIH PERNYATAAN TERBAIK
Semua pernyataan yang akan dinilai oleh penilai
harus sudah diteliti secara seksama isi dan
relevansinya lebih dahulu agar pernyataan atau
stimulus memenuhi kaidah penulisan saja yang
boleh dihitung nilai S-nya.
Untuk memilih stimulus-stimulus terbaik,
disamping menghitung nilai S, maka harus juga
menghitung nilai Q.
Nilai Q merupakan indikator penyebaran nilai
dari 50% anggota kelompok penilai. Semakin
besar nilai Q berarti penilaian anggota penilai
semakin bervariasi. Hal ini bisa dikarenakan
stimulus memiliki makna ganda atau ada
sesuatu yang salah dengan pernyataan tersebut.
LANJUT
Q = C75 – C25
0,25−𝑝𝑘𝑏
C25 = 𝑏ℎ +[ ] i
𝑝𝑖
Rumus C75 dan C25 pada dasarnya sama dengan
rumus S, kecuali pada angka 0,50 yang diganti
dengan 0,75 dan 0,25.
CONTOH