Anda di halaman 1dari 15

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT ASMA

DISUSUN OLEH:

MUTIARA NENCY REGITA


NENI FEBRIANI
LUTHFIYA ARDINI
LATAR BELAKANG
Asma adalah penyakit inflamasi (peradangan) kronik
saluran napas yang ditandai adanya batuk dan rasa sesak di
dada yang berulang dan timbul terutama pada malam atau
menjelang pagi akibat penyumbatan saluran pernapasan.
Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan 100-
150 juta penduduk dunia menderita asma, jumlah ini
diperkirakan akan terus bertambah sebesar 180.000
orang setiap tahun.
Pada umumnya upaya pengendalian asma belum
terlaksana dengan baik dan masih sangat minimnya
ketersediaan peralatan yang diperlukan untuk diagnosis
dan tata laksana pasien asma difasilitas kesehatan.
Tujuan

Tujuan umum
Memberikan penjelasan tentang penyakit asma.

Tujuan khusus
 Untuk memberikan penjelasan mengenai definisi penyakit asma.
 Untuk memberikan penjelasan mengenai epidemiologi penyakit asma.
 Untuk memberikan penjelasan mengenai faktor risiko penyakit asma.
 Untuk memberikan penjelasan mengenai pengobatan penyakit asma.
 Untuk memberikan penjelasan mengenai upaya pencegahan penyakit.
 Untuk memberikan data hasil kunjungan RS mengenai penyakit asma.
Gambaran Epidemiologi Asma
Gambaran Epidemiologi Asma

berdasarkan Riskesdas 2013 terlihat bahwa umur


25-34 tahun mempunyai prevalensi asma tertinggi
yaitu sebesar 5,7% dan umur <1 tahun memiliki
prevalensi asma terendah sebesar 1,5%.
Definisi Penyakit Asma
Faktor Risiko Penyakit Asma
Pengobatan dan Pencegahan

 PENGOBATAN
Antiinflamasi,Bronkodilator,Metilxantin,Antikolinergik
Kortikosteroid

 Pencegahan
 Primer : untuk mecegah sensitisasi pada bayi dengan risiko asma
 Sekunder : ditujukan untuk mecegah inflamasi pada anak yang
telah tersentisisasi dengan cara menghindari pajanan asap rokok,
serta allergen
 Tersier: untuk mecegah manifestasi asma pada anak yang telah
menunjukkan manifestasi penyakit alergi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Angka kejadian asma
Ruang IGD RS KESDAM
10
8
6
angka kejadian asma
4 Ruang IGD RS KESDAM
2
0
agustus september oktober

Angka kejadian asma banyak terjadi


peningkatan pada bulan september
yaitu sebanyak 50%
Angka kejadian asma
Ruang IGD RS KESDAM berdasarkan jenis kelamin

Dilihat berdasarkan data penyakit


asma lebih banyak di derita oleh
Angka kejadian asma
perempuan di bandingkan laki-laki
dengan proporsi perempuan 86% dan IGD RS KESDAM
pada laki-laki 14% dikarenakan
setelah melewati masa pubertas
wanita memiliki risiko dua kali lebih
besar daripada pria 14%

86% laki-laki
perempuan
Angka kejadian asma
Ruang IGD RS KESDAM berdasarkan Usia

Angka kejadian asma


IGD RS KESDAM

65+
14%
18-25th
28%
Menurut usia dapat dilihat bahwa
angka kejadian kasus asma lebih
anyak di derita oleh usia produktif
46-65th yaitu 18-45 th yaitu sebanyak 57%
29% tentu saja ini akan menyebabkan
produktifitas menurun karena
26-45th penyakit asma dapat mengganggu
29% penderitanya untuk melakukan
aktifitas sehari-hari.
Angka kejadian asma
Ruang IGD RS KESDAM berdasarkan tempat
tinggal

20
17

0 1
2
jaktim
bekasi 1
depok
jaksel

jumlah kasus

Apabila dilihat dari tempat tinggal pasien atau penderita asma di


RS Kesdam lebih banyak pasien tinggal di daerah Jakarta timur
hal ini dapat terjadi karena lokasi RS Kesdam berada diwilayah
Jakarta timur sehingga sebagian besar pasien yang datang berasal
dari daerah Jakarta timur.
Alternatif pemecahan masalah
 Intervensi pada individu
 Melaksanakan PHBS
 Menghindari kontak dengan Alergen
 Menghindari kegiatan yang terlalu berat
 Intervensi dari Pelayanan kesehatan
 Melakukan program penyuluhan tentang penyakit asma
 Mengadakan ruangan-ruangan bebas asap rokok di fasilitas umum
Kesimpulan
dan saran
Penyakit asma berasal dari kata “Ashtma” yang diambil
dari Bahasa Yunani yang berarti “sukar bernapas”. Penyakit
asma merupakan proses inflamasi kronik
Berdasarkan data yang di dapat dari data hasil
kunjungan pasien asma di IGD RS Kesdam asma lebih
banyak di derita oleh perempuan di bandingkan laki-
laki,kasus asma lebih anyak di derita oleh usia produktif
yaitu 18-45 th,lebih banyak pasien tinggal di daerah Jakarta
timur
Alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah
 Intervensi pada individu
 Intervensi dari Pelayanan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai