Askep Ansietas
Askep Ansietas
ANSIETAS
By : Trimeilia S
PENDAHULUAN
ansietas / cemas : istilah yg sangat akrab dg
kehidupan sehari2 yg menggambarkan keadaan
khawatir, gelisah yg tdk menentu, tdk tentram,
kadang2 disertai berbagai keluhan fisik.
R. Adaptif R. Maladaptif
3. perilaku
a. respons fisiologis thd ansietas
sistem kardiovaskuler : palpitasi, jantung berdebar,
TD me, nadi me, rasa mau pingsan, pingsan
sistem saluran pernafasan : nafas cepat,
pernafasan dangkal, rasa tertekan pd dada, rasa
tercekik, terengah-engah, pembengkakan pd
tenggorokan
sistem neuromuskuler : peningkatan reflek, reaksi
kejutan, insomnia, ketakutan, gelisah, wajah tegang,
kelemahan secara umum, gerakan lambat
sistem gastrointestinal : kehilangan nafsu makan,
menolak makan, rasa tdk nyaman pd perut, rasa
terbakar, nausea, diare
sistem saluran kemih : tdk dpt menahan bak & sering
kencing
sistem kulit : rasa terbakar pd muka, berkeringat banyak,
gatal2, perasaan panas/dingin pd kulit, muka pucat
b. respons perilaku kognitif
perilaku : gelisah, ketegangan fisik, tremor,
gugup, bicara cepat, tdk ada koordinasi,
menarik diri, menghindar, terhambat
melakukan aktifitas
kognitif : gangguan perhatian, konsentrasi
hilang, pelupa, menurunnya lapang
persepsi, blocking, bingung, khawatir yg
berlebihan, hilang menilai objektifitas, takut
berlebihan
Manifestasi Klinis
Keluhan-keluhan yang sering dikemukan oleh orang yang
mengalami ansietas (Hawari, 2008), sebagai berikut :
khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri,
mudah tersinggung.
Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut.
Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak
orang.
Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan.
Gangguan konsentrasi dan daya ingat.
Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot
dan tulang, pendengaran berdenging (tinitus), berdebar-
debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan
perkemihan, sakit kepala dan sebagainya.
4. mekanisme koping
setiap individu mempunyai pengalaman
berbeda dlm menggunakan mekanisme
koping.
dlm bentuk ringan mekanisme koping yg
digunakan : menangis, tidur, tertawa olah
raga, melamun
bentuk lebih berat spt panik → ketdk
mampuan mengatasi ansietas secara
konstruktif → awal penyebab perilaku
patologis yg mengancam ego dimana individu
menggunakan energi yg lbh besar utk
mengatasi ancaman tsb.
Mekanisme koping yg digunakan utk mengatasi ansietas
ada 2 :
1. reaksi yg berorientasi pd tugas (task oriented
reaction) pemecahan masalah secara sadar utk
menanggulangi ancaman stresor secara realistis :
a. perilaku menyerang (agresif) : mengatasi
rintangan agar memenuhi kebutuhan
b. perilaku menarik diri : menghilangkan sumber
ancaman baik secara fisik maupun psikologis
c. perilaku kompromi : merubah tujuan2 yg akan
dilakukan atau mengorbankan kebutuhan
personal utk mencapai tujuan
2. mekanisme pertahanan ego ( ego oriented reaction ) →
membantu mengatasi ansietas ringan & sedang utk
melindungi diri & dilakukan secara tdk sadar utk
mempertahankan keseimbangan