Anda di halaman 1dari 28

Low Back Pain

(Nyeri Punggung Bawah)


Pembimbing : dr. Frans Ferdiansyah , Sp.KFR

M. Arial Fikri
Ayu Lestari

Adinda

Kepaniteraan klinik senior


Bagian rehabilitasi medik
2019
Low back pain (LBP) didefinisikan sebagai nyeri, ketegangan otot atau kekakuan
1 yang terlokalisasi di bawah batas kosta ke atas lipatan gluteal inferior, dengan
atau tanpa nyeri kaki.

Diperkirakan 30-45% Low Back Pain


menyerang orang yang berusia 18-55 2
tahun LBP memiliki dampak signifikan pada kapasitas
fungsional, karena rasa sakit membatasi aktivitas

3
pekerjaan

4
Nyeri terasa diantara sudut iga terbawah
dan lipat bokong bawah yaitu didaerah
lumbal atau lumbosakral dan sering
disertai penjalaran nyeri kearah tungkai
dan kaki.
Faktor Risiko
01 Usia 05 Riwayat Trauma

Kurangnya latihan
02 06 Wanita hamil
atau olahraga

03 Postur tulang belakang 07 Riwayat merokok


Postur tubuh yang tidak proporsional yang
dikombinasikan dengan mekanisme gerak tubuh
yang tidak benar dapat menyebabkan stres dari
lumbal spine
08 Asupan protein
04 Berat badan (Obesitas)
Etiologi

05 Metabolik
01 Degeneratif

02 Trauma/Fraktur 06 Psikogenik

03 Inflamasi / infeksi 07 Viserogenik

04 Neoplastik 08 Kongenital
KLASIFIKASI
Berdasarkan
keluhan nyeri:
Berdasarkan
Perjalanan • Nyeri yang
Klinis: bersifat lokal

• Acute Low • Nyeri radikular


Back Pain • Nyeri menjalar
(referred pain)
• Chronic Low
Back Pain
Tanda dan Gejala

Simple Back Pain


(LBP sederhana)

 Adanya nyeri pada daerah


lumbal atau lumbosacral tanpa
penjalaran atau keterlibatan
neurologis

 Nyeri mekanik, derajat nyeri


bervariasi setiap waktu, dan
tergantung dari aktivitas fisik

 Kondisi kesehatan pasien


secara umum adalah baik
 Sindrom Cauda equina ( retensi urine,
tanda ggn neurologi bilateral, anestesi
sadel )
 Defisit neurologi ( parestesia, paresa dan RED FLAG
tanda neurologis lain) TANDA BAHAYA
 Trauma LOW BACK PAIN
 Kanker dan penurunan berat badan
 Demam.
 Riwayat infeksi urogenital
 Penggunaan medikasi intra vena.
 Imunospuresi, termasuk penggunaan
steroid jangka panjang
 Usia lebih dari 50 tahun.
 Nyeri hebat yang tidak berkurang pada
malam hari.
 Nyeri makin hebat pada posisi terlentang
 Pikiran negatif  nyeri pinggang
berbahaya / dapat melumpuhkan
Yellow Flag
Masalah psikososial  Mengurangi tingkat aktivitas

LBP kronik
 Masalah terapi
 Kecenderungan depresi
 Masalah ekonomi
 Masalah pekerjaan
Diagnosis Klinis
Pemeriksaan Fisik Umum
03

01 Pemeriksaan neurologik:
• Pemeriksaan sensorik

Inspeksi • Pemeriksaan motorik


• Pemeriksaan refleks

Palpasi

02
Pemeriksaan yang sering dilakukan pada pasien LBP

01 Tes Laseque
02
(Straight Leg Raising=SLR) Crossed Laseque test
Pemeriksaan yang sering dilakukan pada pasien LBP

03 Kernig Sign FABER TEST


04
(Patrick’s sign)
Pemeriksaan Penunjang

X-ray

Mielograf

Computer Tomography Scan


(CT-scan) dan Magnetic
Resonance Imaging (MRI)
01
Medikamentosa
• nonopioid : NSAID, aspirin,
paracetamol

TATA • relaksan otot: eperison,

LAKSANA tizanidin, diazepam

02 Nonmedikamentosa
Edukasi
Tatalaksana
Medikamentosa Non-Medikamentosa
 NSAID: (ibuprofen,paracetamol, Olahraga → utk penguatan otot-otot
naproxen,diklofenak,etodolak, dan meningkatkan fleksibilitas
nabumeton,dan meloxicam) pinggang → mengurangi
kekambuhan.
 Analgesik kuat: potensi sedang
(meptazinol dan pentazosin), Olahraga beban ringan, seperti:
potensi kuat (buprenorfin,
tramadol) dan potensi sangat  Berenang, bersepeda dan
kuat (diamorfin dan morfin) berjalan. (memperkuat otot perut
dan punggung tnp peregangan
 Relaxan otot: eperison HCl berlebihan pd punggung)
 Edukasi cara yang baik
 Andidepresan/antikonvulsan: mengangkat beban.
amitriptilin atau gabapentin  Pemilihan alas kaki →
mempengaruhi postur tubuh.
Terapi Konservatif

Tirah Baring
Pembatasan
aktivitas pasien
Sebaiknya hingga 3 bulan. Juga
pembatasan mengangkat berat
hingga 10 kg untuk nyeri punggung
sedang hingga berat.
Terapi Fisik

Diatermi/kompres panas/dingin

01
• mengatasi nyeri dengan mengatasi
inflamasi dan spasme otot.
02 Korset lumbal
• untuk mencegah timbulnya
• akut dan edema: kompres dingin eksaserbasi akut atau nyeri pada
• kronik: dapat digunakan kompres panas NPB kronis
maupun dingin • mengurangi beban pada diskus serta
• macam pemanasan: radiasi infra merah dapat mengurangi spasme.
atau gelombang elektromagnet (diatermi)
Terapi Fisik
05 Latihan
• segera setelah nyeri menghilang.
• stres minimal: jalan kaki, naik
sepeda atau berenang.
• memelihara fleksibilitas
fisiologik, kekuatan otot,
mobilitas sendi dan jaringan
lunak.
• pemanjangan otot, ligamen dan
tendon sehingga aliran darah
semakin meningkat.
Yang Perlu diperhatikan

01 Waktu Berdiri
– Bila mengambil sesuatu di
– Jangan memakai sepatu dengan tanah, jangan membungkuk,
hak tinggi tapi tekuklah lutut
– Jangan berdiri waktu yang lama, – Bila mengangkat benda berat,
selingi dengan jongkok renggangkan kedua kaki lalu
tekuklah lutut dan punggung
– Berdiri dengan satu kaki tetap tegak dan angkatlah
diletakkan lebih tinggi untuk barang tersebut sedekat
mengurangi hiperlordosis lumbal
mungkin dengan tubuh
Yang Perlu diperhatikan

Waktu Berjalan Waktu Duduk Waktu Tidur


Berjalanlah dengan posisi Pilihlah tempat duduk dengan Waktu tidur punggung dalam
tegak, rileks dan jangan kriteria : keadaan mendatar ( jangan
tergesa-gesa • Busa jangan terlalu lunak pakai alas dari per )
• Bila duduk seluruh punggung
harus sebanyak mungkin
kontak dengan kursi
Terapi Fisik
Pencegahan

01 Berolahraga secara 03
teratur

Menjaga agar berat Mengangkat barang


badan
02 dengan kekuatan kaki,
bukan punggung
Daftar Pustaka
1. Almoallim, H., Alwafi, S., Albazli, K., Alotaibi, M. and Bazuhair, T. A Simple Approach of Low
Back Pain. International Journal of Clinical Medicine, (2014).5: 1087-1098.
2. Allegri M, Montella S, Salici F et al. Mechanisms of low back pain: a guide for diagnosis and
therapy [version 2; referees: 3 approved] F1000Research 2016, 5(F1000 Faculty Rev):1530.
3. RK Arya. Low back pain – Signs, symptoms, and management. JIACM 2014; 15(1): 30-41.
4. Arya RK. Low backpain-sign, symptoms, and management. New Delhi : Departement of
Ortopaedics PGIMER Dr. Ram Manohar Lohia Hospita. JIACM 2014; 15(1): 30-41.
5. Hoy D. The Epidemiology of low back pain. 2010 Dec;24(6):769-81.
6. Adri Apeldoorn, PhD. Low Back Pain: Guidelines for the Clinical Classification of Predominant
Neuropathic, Nociceptive, or Central Sensitization Pain. Pain Physician 2015; 18:E333-E346 •
ISSN 2150-1149
7. Yasufumi HAYASHI. Classification, Diagnosis, and Treatment of Low Back Pain. JMAJ 47(5):
227–233, 2004
8. Dewanto G. Panduan praktis dan tatalaksana penyakit saraf. Jakarta; EGC: 2007.
9. Stephan S. The evidence base for managing older persons with low back pain: British Journal
of Pain 2012: 6(4) 166–169
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai