?
KELUHAN PASIEN YG SERING MUNCUL
INI SALAH SATU PENDAPAT DEKAN FAKULTAS KES TERNAMA DI JAWA TIMUR:”
PERAWAT SANGAT TIDAK RAMAH KEPADA PASIEN; BILA JAGA MALAM SERING
TIDUR, JIKA ADA TINDAKAN KPD PASIEN SERING MENYURUH PERAWAT YG
DINAS ATAU DM DGN SEBUTAN HAI ADIK2.... HAI DM, INFUSNYA HABIS TOLONG
DIGANTI”
4. Professional
Relationship
Caring
Relationships
Planning
Nurse - Patient
Organizin
g
PROFESSIONAL VALUE
A. MAINTAINING BELIEF
Yaitu menumbuhkan keyakinan seseorang dalam melalui
setiap peristiwa hidup dan masa-masa transisi dalam
hidupnya serta menghadapi masa depan dengan penuh
keyakinan, meyakini kemampuan orang lain, menumbuhkan
sikap optimis, membantu menemukan arti atau mengambil
hikmah dari setiap peristiwa, dan selalu ada untuk orang lain
dalam situasi apa pun. Tujuannya adalah untuk
memungkinkan orang lain terbantu dalam batas-batas
kehidupannya sehingga mampu menemukan makna dan
mempertahankan sikap yang penuh harapan. Memelihara dan
mempertahankan keyakinan nilai hidup seseorang adalah
dasar dari caring dalam praktek keperawatan
SUBDEMENSI MAINTAINING BELIEF
1) BELIEVING IN
Perawat menanggapi apa yang klien rasakan dan percaya
bahwa perasaan – perasaan tersebut bisa terjadi dan wajar
terjadi pada siapapun yang sedang dalam masa transisi.
2) OFFERING A HOPE-FILLED ATTITUDE
Menunjukkan perilaku bahwa perawat sepenuhnya
peduli/care terhadap masalah yang dialami dengan sikap
tubuh, kontak mata dan intonasi bicara perawat.
3) MAINTAINING REALISTIC OPTIMIS
4) ANTICIPATING ( MENGATISIPASI )
Perawat dalam melakukan tindakan selalu meminta persetujuan klien dan keluarga
5) PROTECTING (MELINDUNGI)
MANUSIA
LINGKUNGAN
ASUMSI TEORI CARING TERHADAP KONSEP
SENTRAL DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
A. MANUSIA
Asumsi Swanson tentang caring sesuai dengan apa yang
dinyatakan oleh Watson (1985) bahwa manusia
merupakan makhluk yang unik dan utuh yang memiliki
pemikiran, perasaan dan tingkah laku. Pengalaman hidup
dari setiap orang dipengaruhi oleh warisan genetik,
anugerah spiritual, dan kebebasan memilihnya.
ASUMSI TEORI CARING TERHADAP KONSEP
SENTRAL DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
B. KESEHATAN
Perawat tidak hanya berfokus bagaimana klien
sembuh dari penyakitnya tetapi perawat
membantu klien untuk dapat mencapai,
memelihara, atau mendapatkan kembali tingkat
kesehatan atau kesejahteraan hidupnya yang
optimal. Pada saat perawat berfokus pada
kesehatan sebagai suatu kesejahteraan hidup,
perawatan yang diberikan haruslah meliputi
manusia sebagai manusia yang utuh yaitu menjadi
seseorang, bertumbuh, merefleksikan diri dan
selalu berusaha untuk dapat berhubungan dengan
sesamanya (Swanson, 1993).
ASUMSI TEORI CARING TERHADAP KONSEP
SENTRAL DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
B. KESEHATAN
Untuk dapat mengalami kesejahteraan
adalah dengan hidup sebagai subjektif,
memiliki arti, berpengalaman sebagai
manusia seutuhnya. Utuh melibatkan
adanya pengertian integrasi dan menjadi
seseorang berarti semua aspek menjadi
seseorang bebas untuk diekspresikan. Aspek
yang di maksud adalah : spiritualitas,
pemikiran, perasaan, inteligen, kreativitas,
hubungan, feminine, maskulin dan
seksualitas (Swanson, 1993).
ASUMSI TEORI CARING TERHADAP KONSEP
SENTRAL DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
C. LINGKUNGAN
Lingkungan didefiniskan sebagai sesuatu yang
situasional. Di dalam keperawatan sendiri,
lingkungan adalah suatu konteks yang
mempengaruhi atau yang terpengaruh oleh
klien. Pengaruh itu sendiri ada beberapa
termasuk budaya, politik, ekonomi, sosial,
biofisik, psikologi dan spiritual. Pada saat kita
mencari tahu tentang pengaruh lingkungan
terhadap seseorang, ada baiknya untuk
mempertimbangkan tuntutan, kendala dan
sumber – sumber yang membawa kepada situasi
tersebut dan lingkungan di sekitarnya (Klausner,
1971).
ASUMSI TEORI CARING TERHADAP KONSEP
SENTRAL DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
D. PERAWAT
Swanson (1991,1993) mendefinisikan
keperawatan atau pemberian pelayanan
keperawatan untuk mencapai
kesejahteraan individu. Swanson
meyatakan bahwa ilmu keperawatan
dibentuk dari ilmu pengetahuan
keperawatan ilmu pengetahuan lain
seperti etika, kepribadian, estetika yang
dijadikan nilai-nilai dan harapan individu
dan social secara manusiawi dan
berdasarkan pengalaman.
PERILAKU CARING DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN
Pandangan Swanson (1993) tentang keperawatan
adalah siapa yang kita layani, bagaimana kita
memberikan pelayanan dan kenapa kita terus untuk
melayani merupakan keharusan bagi perawat untuk
dapat mengintegrasikan ilmu pengetahuan, diri sendiri,
fokus pada kemanusian dancaring. Yang kemudian
disempurnakan dengan adanya transaksi antara
keperawatan, setiap perawat dan klien bahwa perawat
adalah profesi yang memiliki komitmencaring,
pemeliharan akan martabat manusia dan
meningkatkan kesehatan.
TEORI CARING SWANSON (1991) MENJELASKAN
TENTANG PROSES CARING YANG TERDIRI DARI
BAGAIMANA PERAWAT MENGERTI KEJADIAN
YANG BERARTI DI DALAM HIDUP SESEORANG,
HADIR SECARA EMOSIONAL, MELAKUKAN SUATU
HAL KEPADA ORANG LAIN SAMA SEPERTI
MELAKUKAN TERHADAP DIRI SENDIRI, MEMBERI
INFORMASI DAN MEMUDAHKAN JALAN
SESEORANG DALAM MENJALANI TRANSISI
KEHIDUPAN SERTA MENARUH KEPERCAYAAN
SESEORANG DALAM MENJALANI HIDUP. (POTTER
& PERRY, 2009 : 112).
CARING
Cintai dengan profesi
Anggap pasien bagian keluarga kita
Rasakan apa yang dirasakan pasien
Ingat selalu keselamatan pasien
Nyamankan pasien dengan pelayanan prima
Giat bekerja meningkatkan profitabilitas
perusahaan
BUDAYA CARING
BUDAYA CARING
TATA CARA MELAYANI PELANGGAN
PASIEN PUAS
“CARING” Awareness
BEHAVIOR CHANGE Interest
PROCESS
Consideration/Education
Understanding
Trial
Successful_Experience
Habit–Mindset–Work_Ethics
KESIMPULAN
Manusia adalah makhluk holistik yang unik
Perlu sentuhan pelayanan yang holistik
www.smartalent.net
MOTHER TERESA ( 1910 - 1997 )
• Beliau menulis :
Berbicaralah dengan lembut kepada
mereka. Biarlah ada kebaikan di
mukamu, di matamu, di senyummu,
dalam kehangatan sapaanmu… jangan
hanya memberi kepedulianmu, tetapi
berikan hatimu……
www.smartalent.net
Jadilah perawat yang profesional
Jadikan tugas Anda sebagai bentuk ibadah
S E K I A N
ARIGATO GOZAIMASU