Bahan Kuliah Teologi Pastoral Email Mahasiswa
Bahan Kuliah Teologi Pastoral Email Mahasiswa
DI SAJIKAN OLEH
Pdt. Dr.Hendry. B. Tarigan, M.Th
Pendahuluan
A. Pentingnya Mata Kuliah ini
1. “Pelayanan Pastoral, adalah bagian integral
dari Teologi Praktikan melaluinya, orang-
orang kudus kepunyaan Allah menerima
pengajaran sesuai dengan kebenaran
Alkitab agar terlengkapi untuk hidup sesuai
dengan kehendak Tuhan, baik secara
pribadi, keluarga, dan jemaat (2 Tim. 3 : 15-
17, Mat. 28 : 19, Ef 4 : 12).
Penjelasan Umum
Pendidikan Teologi
1. Biblika – Memahami 4. Sejarah Gereja –
Alkitab secara Mempelajari
benar— Sejarah Iman
memperhatikan Kristen dan
bahasa Alkitab Perkembangan-
2. Dogmatika – nya
Mempelajari Dasar- 5. Praktika –
Dasar Iman Mempelajari
3. Etika – Menerapkan Iman Kristen
Alkitab secara secara
benar bertanggung Praktis(PAK,PAS-
jawab TORAL, DLL)
2. Dasarnya
a. Allah sendiri berkenan menjadi gembala
bagi umatNya dan Dialah satu-satunya
Gembala Agung (Maz. 23, Yoh. 10:11; 1 Pet
5:4)
b. Allah mengetahui kebutuhan umatNya yang
sangat memerlukan pelayanan
penggembalaan, dan karena itu Ia berkenan
mengangkat gembala-gembala pelaksana
untuk mengembalakan umatNya (Yeh. 34;
Bil. 27:16-17; Yoh. 21 : 15-17).
C. Roh Kudus yang memberi karunia untuk
melaksanakan tugas penggembalaan ini (I Kor.
12 : 28, Ef 4 : 11) dan menetapkan penatua-
penatua dalam gereja lokal untuk menjadi
gembala-gembala bagi umat ketebusanNya (kis.
2 : 28). Ia juga yang memerintahkan mereka agar
menggembalakan umat Allah dengan penuh rasa
tanggung jawab ( 1 Petrus 5 : 1-4)
Lingkup dan sasaran mata kuliah ini
Dalam mata kuliah ini akan dibahas tentang
panggilan, kepribadian, visi dan aspek-aspek
lainnya yang terkait. Serta fungsi seorang
gembala, dalam terang Firman Tuhan diharapkan
agar para mahasiswa memperoleh pemahaman
secara luas tentang pelayanan pastoral,
menghayatinya dan mengamalkannya dalam
kehidupan dan pelayanan pribadi sesuai dengan
panggilan Tuhan bagi mereka.
Pengertian Istilah
1. Pelayanan pastoral atau penggembalaan berasal dari
kata dasar “gembala”yang diterjemahkan dari kata
shepherd atau pastor (Inggris) dan poimen (yunani) yang
berarti örang yang memberi makan (memelihara,
merawat), membimbing dan melindungi (dari bahaya
terhadap kawanan domba. “Penggembalaan berarti hal-
hal yang berhubungan dengan tugas-tugas gembala atau
perihal mengembalakan.
2. Pelayanan pastoral atau
penggembalaan dalam gereja
dimaksudkan pemberian makanan,
pembimbingan rohani (firman
Tuhan), perlindungan (terhadap
ajaran-ajaran sumbang terhadap
orang-orang percaya)
Profil Seorang Gembala
A. Gembala dan Panggilannya
Seorang gembala sidang yang
sungguh-sungguh, bukannya
memilih jabatannya, melainkan
dipilih untuk jabatannya”(Robert
Cowles, Gembala sidang:7)
1. Ajaran Tuhan Yesus
a. Yohanes 15:16. Diruang atas menjelang
kematianNya di golgota, Tuhan Yesus
mengucapkan kata-kata ini kepada
kesebelas muridNya
1. Pendahuluan.
Pada tanggal 25 Mei 1961. Presiden F. Kenedy
menantang anggota-anggota Kongres dan seluruh
masyarakat di Amerika dengan suatu Visi yang besar.
Ia berkata :
“Saya yakin bahwa negara ini harus bertekad untuk
mencapai sasaran mendaratkan seorang manusia di
bulan dan mengembalikannya dengan selamat ke
bumi sebelum dekade ini berakhir
2. Seorang Gembala adalah seorang
Pemimpin Rohani. Penting memiliki
Visi, agar memimpin dan
mengarahkan umat gembalannya ke
arah yang dikehendaki Allah
a. Amsal 29:18a “Bila tidak ada wahyu,
menjadi liarlah rakyat”
1. “Liar” artinya tak terkendalikan, tak
terarahkan, kacau, bingung. KJV
menggunakan kata perish yang berarti
“binasa”
2. Visi adalah pandangan (Kebenaran)
Allah tentang masa depan, yang
diberikan kepada pemimpin yang
melaluinya umat yang dipimpinnya
diarahkan
3. Visi (penglihatan) adalah indra vital bagi
seseorang. Dengan penglihatan ia dapat melihat
dunia ini dengan segala isinya. Tanpa penglihatan ia
tidak melihat apa-apa alias buta. Akibatnya ia
berjalan dengan meraba-raba seperti halnya orang
yang berjalan dalam kegelapan. Dalam keadaan
demikian dapatkah ia memimpin orang lain ? Lihat :
(a) Keluhan tentang hamba “buta”/ Yesaya 42:19, (b)
Kecaman Tuhan Yesus terhadap pemimpin-
pemimpin agama yang “buta” (Matius 3:16, 24), (c)
Teguran Tuhan Yesus kepada jemaat Laodikia yang
“buta” (Wahyu 3:17)
b. Visi berkaitan dengan Iman (Ibr 11:1)
1. “Iman” adalah kepercayaan yang
mutlak kepada Firman Tuhan. Visi
adalah Gambaran yang jelas tentang
apa yang Allah mau sekumpulan orang
untuk menjadi atau melakukan” (J.
Oswald Sanders)
2. Visi, Iman dan Program aksi sangat
berkaitan erat
Gembala dan Misinya
Apkah Misi seorang gembala?
Klau seorang gembala dipangil dan
dipercayakan untuk mengembalakan umat
kawanan domba milik gembala agung,maka ia
harus memahami misi yang dipercayakan
kepadanNya.
d. Perkunjungan khusus
• Anggota baru
• Orang yang lama tidak datang gereja
• Kelahiran seorang bayi
• Pasangan yang baru nikah
• Yang memperoleh hal-hal istimewa
• Perselisihan”
2. Teaching
Melayani dengan
kepemimpinan sebagai bagian
dari para pemimpin dalam
jemaat, dimana mereka
memilki karunia yang unik dan
tanggung jawab yang spesifik.
2. Pelayanan Firman melalui khotbah
*. 1 Timotius 6:10
6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang.
Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang
telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya
dengan berbagai-bagai duka.
Jhon Wesley berkata tentang
uang : ‘
1. Carilah uang sebanyak-
banyaknya
2. Simpanlah uang sebanyak-
banyaknya
3. Berikan pada Tuhan sebanyak-
banyaknya
2. Menjauhkan diri dari immoralitas dan
keinginan-keinginan jahat.
Gembala yang dianggap dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan emoisional dan
spiritual dari wanita (atau juga sebaliknya
gembala wanita yang dianggap dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan emosional
dan spiritual dari pria) haruslah berhati-hati
dalam melakukan pendampingan pastoral
agar tidak terperangkap dalam immoralitas
dan keinginan-keinginan yang jahat dari orang
yang didampingi maupun dari diri sendiri (2
Tim 2:22;1 Kor 6:18)
Ayat Hapalan ( I Tim 6: 10 – 11)
Introitus
Arti kamus nya adalah jalan masuk, nyanyian
masuk yang digunakan oleh umat, bagi ini dapat
dilakukan dengan atau tanpa ayat pendahulu isi
pujiannya adalah puji pujian kita dapat melakukan
introitus sebagai lagu Prosesi .
Prosesi
Adalah arak – arakan dari pelayan ibadah
ketika memasuki ruang ibadah. Umat berdiri
dan melagukan Introitus – Doxology.
Nas Pembimbing
Adalah bagian Alkitab yang dipakai untuk
menjadi bimbingan hidup umat dalam
peribadahan saat itu maupun untuk hidup
selanjutnya Terhadap Nas Pemimbing ini
Jemaat Menyambut dengan berkata/menyanyi
''Amin''.
Pujian
Sebagai sambutan secara dialogis maka jemaat lalu memuji
Tuhan Sebaiknya tidak harus selalu dengan lagu yang sama.
Bukan sekadar untuk menghindari rutinitas tanpa makna
tetapi jemaat memang sewajarnyalah siap untuk menyambut
kehadiran Tuhan dengan pujian dan penyembahan. PPR II
telah
menyediakan banyak pilihan seperti No.2 18;224;233;234;235
;236;237;238;239;246;247. Jadi dengan demikian sejak pada
awal ibadahpun sudah terjadi dialog. Tuhan menyapa (dengan
salam), jemaat menjawab lengan pujian! Demikianlah
seterusnya. Lagu-lagu yang bersifat penyembahan dan
pujian telah dipilih agar jemaat makin dipersiapkan dan
dihantar untuk bersekutu dengan Tuhan bersama tadi antara
je maat wanita dan atau lain . Makin dipersiapkan secara
khusus sama dengan warga jemaat lainnya
Sayangnya, karena sempit dan terbatasnya waktu biasanya jumlah
pujian dibatasi, padahal jemaat mempunyai hak untuk· memuji
dan memuliakan Tuhan yang sedang mereka sembah ! Alangkah
baiknya apabila disediakan kesempatan dialog bahkan dalam
menaikkan pujian barangkali antara majelis jemaat dengan umat
yang lain. Makin dipersiapkan secara Khusus akan menjadi makin
indah sehingga setiap warga jemaat dididik untuk tidak lengah dan
jalan saja seperti mesin yang membosankan. Menyanyi berbalas –
balasan tadi akan menjadi makin bermakna apabila tiap bagian
yang dinyanyikan oleh pihak-pihak tertentu (wanita-pria, majelis
jemaat-umat, orang tua (ayah-ibu) dengan anak-anak atau pemuda)
memang mengena. Dalam memilih lagu-lagu alangkah lebih baik
kalau di samping disesuaikan dengan tema, juga disesuaikan dengan
misalnya baptisan, penyerahan anak-anak, pernikahan, hari ulang
tahun dan sebagainya. Lagu-lagu tadi disusun sedemikian rupa, juga
halnya dengan solo atau duet, atau paduan suara atau vocal group,
sehingga semuanya akan makin lebih mempersiapkan jemaat untuk
membuka hati dan menerima Firman Tuhan sebagai klimaksnya.
Amin
Manakala pemimpin umat
membacakan beberapa ayat, maka jemaat
harus mendengarkan dan
memperhatikannya dengan baik sehingga
ketika pemimpi berhenti berbicara jemaat
langsung dapat siap menanggapi bersama
dengan Amin. Tanggapan Amin tadi dapat
diucapkan atau dinyanyikan. Dengan
demikian segenap jemaat mengakui dan
membenarkan ayat-ayat yang baru saja
dibacakan ! sekali lagi telah terjadi
pernyataan dan jawab antara pimpinan
(wakil Allah) dengan umat (jemaat).
Doa Pengakuan Dosa
Adalah doa bersama baik untuk
pengakuan dosa pribadi maupun dosa
kolektif
Berita Anugerah, Amanat Hidup Baru
Berita Anugerah adalah berita
pengampunan dosa yang dibacakan setelah
umat mengaku dosa. Setelahnya umat
kembali ditunjukan kearah dan jalan yang
dikehendaki dalam Amanat Hidup Baru
(yang sudah diperbaharui melalui
pengampunan dosa tersebut).
Doa Epiklese
Yaitu doa mohon pimpinan Roh Kudus agar
pemberitaan Firman dapat dipahami dengan baik
serta dapat dibuahkan dengan tepat dan lebat.
Oleh karenanya, doa ini dipanjatkan sebelum
khotbah.
Doa Syafaat
Adalah doa untuk kepentingan pihak lain.
Doa syafaat adalah doa jemaat, oleh karenanya
itu semestinya dipanjatkan oleh Jemaat atau
Majelis, bukan oleh Pendeta. Pelayan Ibadah bisa
mengakhiri doa syafaat dengan mengajak umat
memanjatkan Doa Bapa Kami bersama-sama.
Doa Tanggapan Firman
Doa tanggapan bukan khotbah kecil. Doa ini adalah
untuk mohon kekuatan Allah agar apa yang difirmankan
dapat termetaraikan dan tertumbuhkan dalam kehidupan
umat. Sebaiknya dilayankan oleh Jemaat atau Majelis (Bukan
oleh Pengkhotbah).
Warta Jemaat
Warta gereja perlu diletakkan di dalam rangkain
liturgi yang diapit doxology dalam bentuk Votum Salam dan
Berkat, jangan di luarnya. Alasannya, berita jemaat (warta
gereja) merupakan unsur liturgi yang memuat relasi dan
korelasi umat secara horizontal. Bila kita mencermati
dimensi ecclesia, maka nyatalah bahwa relasi dan korelasi
yang demikian pada dasarnya termasuk unsur pembentuk
ibadah umat.
Persembahan
Merupakan wujud syukur kepada Allah dan wujud
solidaritas umat terhadap karya Allah dalam gereja/
persekutuan umat. Sikap hati yang benar dan tepat merupakan
syarat dari sah atau tidaknya persembahaan yang dihaturkan.
Doa mempersiapkan dan atau doa setelah persembahan
dikumpulkan sebaiknya disampaikan oleh pengkhotbah sebagai
simbol imam yang mendaraskan doa bagi persembahan umat.
Alangkah lebih baik lagi kalau sebelum berdoa dibacakan
kutipan ayat yang berkenaan degan persembahan syukur (dapat
dibantu oleh gembala sidang atau team hamba Tuhan). Dan
sementara kolekte diedarkan, agar tetap terpelihara
kekhidmatan, jemaat tidak menyanyi. Untuk ikut mendukung
suasana beribadat dapat dimainkan dengan lagu yang lembut
(juga yang mewujudkan uangkapan persembahan atau
komitmen lainnya). Sesekali boleh juga ada solo atau duet yang
lembut.
Pengakuan Iman Rasuli
Merupakan pengakuan iman ang sudah lama
diakui oleh orang beriman. Pengakuan iman ini
adalah syahadat. Intisari iman yang dirumuskan
oleh gereja pada waktu itu. Disebut rasuli bukan
karena jumlahnya yang 12 baris, namun karena
rumusan-rumusan pengakuan itu bersifat rasuli.
Selain Pengakuan Imam yang sering dipakai ini
dapat juga dipergunakan rumusan pengakuan
Iman yang lain seperti PPR II.
Sebaiknya dilakukan dengan tegak berdiri tanpa
tutup mata
Pembasuhan Kaki
Merupakan tradisi gereja yang
mengacu pada karya Yesus sendiri
(Yoh 13). Inti dari pembasuhan
kaki adalah kerendahan hati yang
dinyatakan satu sama lain,
sekaligus menegaskan salah satu
ciri teologi Mennonit yang pantang
kekerasan, sebab kerendahan hati
pada dasarnya adalah anti
kekerasan.
Berkat Rasuli
Merupakan berkat Imamat yang ditujukan
kepada umat. Oleh karen aitu imam mengangkat
kedua tangannya. Makna teologis berkat rasuli
adalah berkat yang berwibawa rasuli yang
disediakan bagi umat agar dalam mengarungi
kehidupan umat senantiasa mendapatkan
penguatan dan pemerkayaan batin. Setelah
berkat rasuli disampaikan, tidak harus disambut
dengan lagu yang satu dan sama, yang itu-itu
juga) sudah disediakan beberapa pilihan,
misalnya terdapat pada lagu nomor : 219, 220,
221; 222;223; 225; 226; 227; 228; 229; 230; 231.
Telah tersedia beberapa pilihan
rumusan berkat yang tentunya dapat
dipilih sesuai dengan tema atau
situasi dan kondisi sosial masyarakat
dan pergumulan warga jemaat (PPR
II, 672)
• jjjj
KOLAR PENDETA
STOLA
Contoh
Liturgi
A. LITURGI
PENYERAHAN ANAK
B. LITURGI BAPTISAN
KUDUS
C. LITURGI
PERNIKAHAN
D. LITURGI KEMATIAN