Anda di halaman 1dari 14

DIALISIS dr Yudith Setyatiningsih Sugiarto

JENIS DIALISIS
Hemodialisis Peritoneal Dialisis
JENIS TINDAKAN HD

Inisiasi : pertama kali HD


Akut : HD dengan kegawat daruratan (hiperkalemia, intoksikasi, uremikum, atau
indikasi akut lainnya)
Rutin : HD yang dilakukan secara regular pada pasien gagal ginjal terminal
SLED (Sustained Low-Efficiency Dialysis): HD yang dilakukan dengan memodifikasi
program HD terutama pada pasien dengan hemodinamik tidak stabil, resiko
kardiovaskular yang tinggi atau indikasi lainnya.
INDIKASI DAN KRITERIA UNTUK INISIASI
HEMODIALISIS PADA GANGGUAN GINJAL AKUT
Oligouria (produksi urin < 200 mL, dalam 12 jam)
Anuria (produksi urin < 50 mL dalam 12 jam)
Hiperkalemia ( kadar potassium >6,5 mmol/L)
Asidemia (keracunan asam) yang berat, yaitu pH < 7
Ensefalopati uremikum, pericarditis uremikum, miopati uremik
Natrium abnormalitas plasma (konsentrasi Natrium > 165 mmol/L atau < 120 mmol/L)
Hipertemia
Keracunan obat
Kadar ureum darah > 200 mg/dL
Fluid overload (edema prau)
INDIKASI HEMODIALISIS PADA GANGGUAN GINJAL
KRONIK
Absolut Relatif
Pericarditis LFG antara 5-8 ml/1.73 m2
Ensefalopati / neuropati azotemik Mual, anoreksia, muntah dan asthenia
Oedem paru akut dengan overhidrasi yang Asupan protein menurun spontan < 0,7 gr/kg/hari
refrakter terhadap diuretik
Hipertensi refrakter
Muntah persisten
BUN > 40 mmol/L
Kreatinin > 900 mmol/L
ALUR PELAYANAN Pasien

Lama Baru

Tidak gawat Tidak gawat


darurat Gawat darurat Gawat darurat darurat (termasuk
travelling)

UGD :
Pendaftaran (FO) - Pemeriksaan fisik Pendaftaran (FO)
dan penunjang
- Konsul dr SpPD

RANAP Poli Penyakit Dalam


Instalasi HD
- Perawatan - Screening
- Screening - Penjadwalan HD

Farmasi Farmasi
PULANG

Kasir Kasir
SKRINNING PASIEN HD
HbsAg
Anti HCV
HIV
PRESKRIPSI HD
Td (Time of Dialysis)
UF Goal (Ultra Filtration)
Qb (Quick blood)
Qd (Quick dialisat)
Profilling (suatu modifikasi pada program HD terutama untuk Natrium, UF, dan
bikarbonat)
Heparin
HEPARIN

Dosis awal : dosis yang diberikan saat akses vaskuler


Dosis maintenance : dosis yang diberikan selama HD dilakukan, bisa dengan 2 cara:
 Continue : diberikan secara berkelanjutan oleh mesin per satuan waktu
 Intermitten : diberikan perawat per jam (manual)

Free Heparin : pasien tidak menggunakan heparin sama sekali saat HD Program bilas
NaCl 0,9% 100 cc/jam
KOMPLIKASI INTRA-HD
Dialysis Disequilibrium Syndrome
 Faktor resiko : HD pertama kali, usia lanjut, asidosis metabolik, uremia berat dan lama, kelainan
serebral sebelumnya (contoh : epilepsy)
 Gejala :
 Minor : nyeri kepala, muntah, gelisah, mengantuk, spasme
 Moderate : asterixis, mioklonis, disorientasi, somnolen
 Severe : kejang, psikosis, stupor, koma
 Penatalaksanaan : tatalaksana ABC, Qb dan UFG diturunkan
KOMPLIKASI INTRA-HD
Hipotensi Intradialisis
Penurunan tekanan darah sistolik > 20 mmHg atau penurunan MAP > 10 mmHg disertai gejala klinis
(mengantuk, pusing, mual)
Etiologi :
 UFG > 5% kenaikan berat badan
 Konsumsi obat antihipertensi sebelum HD (Beta blocker)
 First use syndrome
 Kondsi pasien : diare, anemia
 Konsumsi kafein
 UFR yang tinggi
 Penatalaksanaan : tatalaksana ABC (beri O2 dan NaCl 0,9 % 200-300 ml iv), Qb dan UFG diturunkan,
posisi tredelenburg.
KOMPLIKASI TEKNIK HD
Ruptur Dialiser
 True blood leak : pencampuran cairan dialisat dengan darah pasien
 Tatalaksana : menjelaskan kondisi kepada pasien, bypass diaktifkan, ganti dialiser baru.
 False blood leak : alarm blood leak berbunyi tetapi tidak terjadi pencampuran darah dalam ruang dialisat
 Tatalaksana : pastikan tidak ada darah pada dialiser

Clotted Dialiser
KOMPLIKASI TEKNIK HD
Membran Reaction (Pirogen)
 Tatalaksana : darah dalam sirkulasi ekstrakorporeal dimasukkan kembali, pemberian antipiretik
(Paracetamol drip iv), pemberian antibiotic (sesuai saran DPJP)

Hemolisis
 Tatalaksana : HD distop, darah dalam sirkulasi ekstrakorporeal tidak dikembalikan lagi,
penatalaksanaan hiperkalemia dikerjakan (sesuai saran DPJP)

Emboli Udara
 Tatalaksana : hentikan HD, berikan O2, darah dalam sirkulasi ekstrakorporeal jangan dimasukkan
lagi, posisi tredelenburg, jika diperlukan lakukan CPR
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai