Anda di halaman 1dari 38

DAMPAK PERUBAHAN PENDUDUK

TERHADAP PERMINTAAN PANGAN


Sugiyanto
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap
Perkembangan Sosial
• System social
• Nilai-nilai
• Sikap-sikap
• Pola-pola perilaku dalam masyarakat
Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap
perkembangan sosial di masyarakat.
• Meningkatnya permintaan terhadap kebutuhan sandang,
pangan,dan papan
• Berkurangnya lahan tempat tinggal
• Meningkatnya investor yang datang
• Meningkatnya angka pengangguran
Langkah-langkah yang perlu dilaukan dlm ledakan
pddk
• Melakukan program transmigrasi
• Menggalakkan program keluarga berencana
• Mengoptimalkan lahan dengan menggunakan teknologi.
• Pemerataan pembangunan
Susenas dan Neraca Bahan Makanan
• Penilaian Pola Konsumsi Dengan Menggunakan
Neraca Bahan Makanan (N B M)
• Analisis Konsumsi Pangan Wilayah Dengan
Menggunakan Data Survey Sosial Ekonomi Nasional
(SUSENAS)
SUSENAS
• Susenas adalah survei yang dirancang untuk
mengumpulkan data sosial kependudukan yang relatif
sangat luas dan dilaksanakan setiap tahun.
• Data yang dikumpulkan
– Pendidikan - Kesehatan/gizi
– Perumahan - Sosial ekonomi lainnya
– Kegiatan sosial budaya - Konsumsi/pengeluaran dan
– Perjalanan - Pendapatan rumahtangga
• Dalam menganalisis konsumsi pangan wilayah yang
berbasis sumberdaya, perlu diperhatikan faktor pendukung
utama yang mempengaruhi pola konsumsi yaitu
1) Ketersediaan
2) kondisi sosial dan ekonomi
3) letak geografis wilayah (desa – kota)
4) karakteristik rumah tangga.
• Ketersediaan pangan secara makro (tingkat wilayah) dan
mikro (tingkat rumah tangga) sangat dipengaruhi oleh
tinggi rendahnya produksi pangan dan distribusi pangan
pada daerah tersebut.
• Sedangkan pada tingkat mikro lebih dipengaruhi oleh
kemampuan rumah tangga memproduksi pangan, daya
beli, dan pemberian.
• Analisis ketersediaan pangan didekati dengan menganalisa
data NBM dan data produksi pangan
• Pola konsumsi pangan sangat ditentukan oleh faktor sosial
ekonomi rumah tangga seperti tingkat pendapatan, harga pangan-
non pangan, selera dan kebiasaan makan.
• Dalam analisis pola konsumsi, faktor sosial budaya didekati
dengan menganalisa data golongan pendapatan rumah tangga.
• Sedangkan letak geografis didekati dengan lokasi desa-kota dari
rumah tangga yang bersangkutan.
• Pola konsumsi pangan juga dipengaruhi oleh karakteristik rumah
tangga yaitu jumlah anggota rumah tangga, struktur umur jenis
kelamin, pendidikan dan lapangan pekerjaan.
Latar Belakang
Pemerintah terus berupaya memacu pembangunan
ketahanan pangan melalui program–program yang
benar-benar mampu memperkokoh ketahanan
pangan

Dalam rangka penyusunan program pembangunan


ketahanan tersebut, maka diperlukan analisisi
situasi pangan

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran situasi


pangan dapat disajikan dalam suatu neraca atau
tabel yang dikenal dengan nama “Neraca Bahan
Makanan”
PENGERTIAN NBM
Penyajian data pangan dalam bentuk tabel yang dapat
menggambarkan situasi dan kondisi ketersediaan pangan
untuk konsumsi penduduk di suatu wilayah
(Negara/Provinsi/Kabupaten) pada waktu tertentu.

NBM menyajikan angka rata-rata jumlah pangan yang


tersedia untuk konsumsi penduduk per kapita (kg/kap/thn
atau gr/kap/hr atau zat gizi tertentu kkal/kap/hr, gram
protein/hr, gram lemak/hr)

12
Tujuan Penyusunan NBM :
1. Melihat perubahan jenis pangan yang tersedia/dikonsumsi dari tahun
ke tahun;
2. Tingkat kecukupan dibandingkan AKG;
3. Meneliti/meramalkan situasi pangan suatu negara/daerah;
4. Mengestimasi surplus/defisit suatu daerah;
5. Menyusun proyeksi ketersediaan dan perdagangan;
6. Mengevaluasi kebijakan pangan dan gizi;
7. Bisa dikaitkan dengan kasus-kasus kelaparan dan kekurangan gizi;
8. Ketergantungan impor;
13
METODE PENYUSUNAN NBM
1. Jenis Data----- Data Sekunder
• Produksi • Perubahan stok (stok awal & akhir thn)
• Pakan • Impor/ekspor
• Bibit • Penggunaan untuk industri
• Tercecer • Jumlah penduduk
• Konsumsi Pangan (bila diperlukan diproksi)
• Input-Output (bila diperlukan untuk proksi)

2. Persyaratan Data
a. Jenis bahan makanan :
Bahan makanan yang lazim dikonsumsi dan data
tersedia secara kontinyu dan resmi
b. Data penduduk :
Data penduduk tengah tahun

14
Tabel Neraca Bahan Makanan

Penyediaan Penggunaan

Ketersediaan
per kapita
Tabel NBM terdiri atas 19 kolom :

• Jenis Bahan Makanan (kolom 1)


• Produksi, terdiri atas : input dan output (kolom 2 & 3)
• Perubahan Stok (kolom 4)
• Impor (kolom 5)
• Persediaan dalam negeri sebelum ekspor (kolom 6)
• Ekspor (kolom 7)
• Penyediaan dalam negeri (kolom 8)
• Pemakaian/penggunaan dalam negeri (kolom 9 s/d 14)
• Ketersediaan untuk konsumsi per kapita (kolom 15 s/d 19)
16
Jenis Bahan Makanan (Kolom 1)
18
Lanjutan Tabel NBM……

Produksi (Kolom 2 & 3)


Jumlah hasil dari proses produksi pertanian baik belum/sudah
mengalami proses pengolahan, terdiri atas : input dan output

- Input (2) : unsur produksi yg akan mengalami proses


selanjutnya

- Output (3) : unsur produksi hasil turunan (perlu angka


konversi)
Perubahan Stok (Kolom 4)

Selisih antara persediaan akhir periode dengan awal periode :


(+) bila stok meningkat --> ketersediaan turun
(-) bila stok turun --> ketersediaan meningkat
19
Lanjutan Tabel NBM……

Impor (Kolom 5)
Sejumlah bahan makanan yg masuk ke dalam negeri/wilayah dari
negara/ wilayah administratif lain

Penyediaan dalam Negeri sebelum Ekspor (Kolom 6)


Sejumlah bahan makanan yang berasal dari produksi (keluaran)
dikurangi perubahan stok ditambah impor
Ekspor (Kolom 7)
Jumlah pangan (menurut jenis) yg keluar negeri/
wilayah administratif lain
Penyediaan dalam negeri (Kolom 8)
Produksi (keluaran) - perubahan stok + impor - ekspor
20
Lanjutan Tabel NBM……

Pemakaian/penggunaan dalam negeri (Kolom 9-14)

Jumlah pangan yang digunakan di dalam negeri/wilayah administratif tertentu,


mencakup :
 Pakan
 Bibit/benih
 Penggunaan untuk industri (makanan & non makanan)
 Penyusutan (tercecer)
(Perlu faktor estimasi utk berbagai pemanfaatan tsb)

Ketersediaan per kapita (Kolom 15-19)

Sejumlah bahan makanan yang tersedia untuk dikonsumsi setiap penduduk suatu
negara/daerah dalam suatu kurun waktu tertentu, dinyatakan dalam :

1) kg/kap/thn
2) zat gizi (energi, protein dan lemak perkapita/hari) perlu DKBM
Rumus Ketersediaan Pangan :

TD = O – (S) + M – X – (P+B+I+C)
Keterangan :
TD = ketersediaan pangan utk dikonsumsi penduduk
0 = Produksi (masukan/keluaran)
S = Perubahan stok
M = Impor
X = Ekspor
P = Pakan
B = Bibit
I = Industri (makanan dan bukan makanan)
C = Tercecer

22
POLA KONSUMSI PANGAN

• Pola Pangan = Food Pattern


• Kebiasaan Makan = Food Habit
•  Cara seseorang atau sekelompok orang untuk memilih makanan yg dikonsumsinya yg
dipengaruhi oleh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial
• Pangan  persoalan Biocultural
• Bio  zat gizi pd pangan yg mengalami proses
biologi dlm tubuh dan berpengaruh thd
fungsi organ tubuh
• Cultural  faktor budaya berpengaruh thd
pemilihan jenis pangan, cara mengkon-
sumsi, dan pengolahannya
Pangan mempunyai fungsi sosial yg sesuai dg keadaan
lingkungan, agama,adat, kebiasaan dan pendidikan
masyarakat
Fungsi Sosial Pangan
1. Fungsi Gastronomik
Pangan berfungsi untuk mengisi perut (gaster)
kosong.  berhub. Kesukaan, selera, kepuasan
2. Pangan sebagai identitas Budaya
jenis pangan menentukan asal budaya mereka
Pangan tradisional : pangan yg diolah dg resep,
dan cara. Cita rasa yg khas daerah ttt dan etnis
ttt
3. Pangan sebagai fungsi religi dan magis
pangan dikaitkan dg upacara khusus, keyakinan
4. Pangan sebagai fungsi komunikasi
pangan sbg sarana komunikasi non verbal pada peristiwa ttt.
(parsel, bingkisan dll)
5. Pangan sebagai lambang status ekonomi
Jenis makanan ttt dpt menunjukkan tk ekonomi ttt. orang kaya
akan di restoran mewah, makan produk hewani , orang miskin
sebaliknya
6. Pangan sebagai simbol kekuasaan dan
kekuatan
– makanan majikan lebih mahal dari pada
pembantu
– pangan dpt dijadikan komoditas politik antar
negara
FAKTOR YG BERPENGARUH
1. Faktor Ekstrinsik ( dr luar diri manusia)
2. Faktor Instrinsik (dr dlm diri manusia)
Faktor Ekstrinsik ( dr luar diri manusia)
1. Lingkungan Alam
 tgt dr potensi alam lingkungannya
•Daerah tropik  makanan pokok padi
•Daerah subtropik  makanan pokok terigu (roti)
2. Lingkungan Sosial
 Segi kependudukan dg susunan, strata dan sifat2nya
• Majikan makanan dibedakan dg pembantu
• Tamu makanannya lebih istimewa
3. Lingkungan Agama dan Budaya
 Berdasarkan agama dan kepercayaan yg dianut
• Babi haram bagi agama islam
• Makanan untuk selamatan dan sesaji
4. Pendidikan/Penget ttg gizi
Pendd. Berpengaruh thd penget. ttg mkn bergizi
5. Tingkat Ekonomi
• Orang kaya  makanan lebih bergizi
• Orang miskin  makanan kurang gizi
6. Perkembangan Teknologi
• Bioteknologi  jenis mkn lebih bergizi/unggul
• Tek. Pengolahan  makanan praktis/instan,
makanan yg lebih menarik
Faktor Instrinsik

1. Keadaan Emosional
• Pengalaman masa lalu  trauma, suka tdk
suka pd mkn ttt
• Perasaan sedih/gembira  selera makan
2. Keadaan Kesehatan jasmani/jiwa
• Sakit  nafsu mkn turun
• Stress  nafsu makan naik atau turun
3. Penilaian yg berlebihan thd makanan
tertentu
Beras  makanan pokok yg terbaik
walaupun lauknya hanya kerupuk dan kecap
Telur mentah dan madu  mkn berkhasiat
(obat kuat)
Piramida Makanan
• Rekomendasi FAO-RAPA (Regional Asia Pasific),1989
* 10 - 12 % protein
* 20 - 25 % lemak
* 63 - 70 % karbohidrat

Sumber Zat Pembangunan : Protein


- ikan - ayam - kacang2an
- telur - daging (tahu,tempe)
- susu dan produk olahannya

Sumber Zat Pengatur : vitamin & mineral


- Sayuran dan buah

Sumber Energi : Karbohidrat


- beras - ubi
- gandum - sagu
- jagung - singkong
Pola Konsumsi Pangan Penduduk Indonesia
Jenis Bahan Pangan
• Padi-padian 69 %
• Umbi-umbian 10 %
• Buah dan sayur 2 %
• Kacang & biji 6 %
• Gula dan sirup 1 %
• Produk Hewani 5 %
• Lemak dan minyak 5 %
• Lain-lain 2 %
• Pola pangan Indonesia  Dominan makanan pokok
(beras, jagung, singkong,ubi jalar dan sagu)
• Konsumsi produk hewani tergolong kecil (5 %)
Pola Pangan Amrik
protein 12%

karbohidrat 46%

lemak 42%

• Pola makan Amrik, tinggi lemak ini  menimbulkan


masalah gizi lebih (obesitas, jantung koroner dll.)
sehingga direvisi : - lemak 42 %  38%
- karbohidrat 46%  50% - 58%
- protein tetap  12 %
• KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN
• Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (AKG)
= Recommended Dietary Allowances (RDA)
= Safe Level
 merupakan suatu anjuran ttg jumlah zat gizi yang
diperlukan seseorang atau kelompok orang agar
hampir semua orang (97,5% populasi) dapat hidup
sehat.
• AKG berguna :
- Mengukur tingkat konsumsi
- Perencanaan konsumsi pangan dan ketersediaan pangan
- Menentukan fortifikasi zat gizi dlm makanan

Anda mungkin juga menyukai