Teori Konflik
Teori Konflik
Pengertian Konflik
Malihah (2012, hlm 1) mengatakan “ Konflik adalah
perselisihan atau persengketaan antara dua atau
lebih kekuatan baik secara individu atau kelompok
yang kedua belah pihak memiliki keinginan untuk
saling menjatuhkan atau menyingkirkan atau
mengalahkan atau menyisihkan”.
Lawang (dalam Muarofah, 2014, hlm 23) konflik
diartikan sebagai perjuangan untuk memperoleh
hal-hal yang langka seperti nilai, status, kekuasaan
dan sebagainya dimana tujuan mereka berkonflik itu
tidak hanya memperoleh keuntungan tetapi juga
untuk menundukkan pesaingnya. Konflik dapat
diartikan sebagai benturan kekuatan dan
kepentingan antara satu kelompok dengan
kelompok lain dalam proses perebutan sumber-
sumber kemasyarakatan (ekonomi, politik, sosial
dan budaya) yang relatif terbatas.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
konflik adalah pertentangan antara dua pihak atau
lebih untuk mencapai sesuatu yang diinginkan
dengan cara menunduk atau menyingkirkan lawan.
Teori Konflik Dahrendorf
Masyarakat terbagi menjadi dua yaitu:
1. Masyarakat yang memiliki otoritas.
2. Masyarakat yang tidak memiliki otoritas.