Anda di halaman 1dari 42

Modul 4

Inkontinensia Urin
2019
FK-UMI
Kelompok 3
11020160046 NURUL FITRIAH JUNAID
11020160159 M. HAMZAH RIZAL KUNU
11020160027 RIYSKA AMALIA
11020160116 ST. RASYDIYANAH MUKHTAR
11020160087 MUH. AL-QIDHAM ALQIFARI
11020160091 RHIZKY SHASQIA PUTRI NUR
11020160148 SONIA ESMARETA
11020160106 SITTI RAHMADANI Z
11020160037 SITTI PUTRI SRIYANTIASIS
11020160002 SITTI NURMISLA AK

dr. Yani Sodiqah,M.Kes


Anamnesis: Perempuan 73 tahun dibawa ke Rumah Sakit oleh keluarganya dengan keluhan selalu mengompol. Keadaan ini
dialami sudah sejak 7 bulan dimana penderita sama sekali tidak dapat menahan bila ingin buang air kecil, sehingga kadang air
seninya berceceran di lantai. Tidak ada keluhan sakit saat berkemih. Menurut keluarganya sejak seminggu yang lalu penderia
terdengar batuk-batuk, banyak lendir kental dan agak sesak nafas, serta nafsu makannya sangat berkurang, tetapi tidak demam.
Penderita mempunyai 9 orang anak yang terdiri dari 4 laki-laki dan 5 perempuan. Riwayat penyakit selama ini, sejak 13 tahun
penderita mengidap dan berobat teratur penyakit kencing manis dengan obat Glibenklamide 5 mg, tekanan darah inggi dengan
obat Captopril 25 g dan kedua lutut sering bengkak dan sakit.

Pemeriksaan fisik: Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah baring 170/70 mmHg dan duduk 160/70 mmHg, nadi
89x/menit, suhu aksiler 37°C, pernapasan 23x/menit. Pada auskultasi paru-paru ditemmukan adanya ronki basah kasar pada
bagian medial paru kanan dan kiri. Jantung, hati dan limpa kesan dalam batas normal. Berat badan 76 kg dan tinggi badan 154
cm.

Pemeriksaan penunjang: Pem. Laboratorium Hb 12,3 gr%, Leukosit 13.400/mm3,GDS 268 mg/dl, ureum 61 mg/dl, Kreatinin
1,84 mg/dl, asam urat 9 mg/dl. Pemeriksaan toraks foto ditemukan adanya perselubungan homogen di daerah medial kedua paru.
USG Abdomen tidak ditemukan kelainan.
Kata Kunci Perempuan
umur 73 tahun
- Hipertensi, Selalu ngompol
catopril, - Nyeri mulai 7 bulan
lutut yang lalu

Riwayat peny. :
- 13 tahun
kencing manis, Tidak bisa

Kata
berobat teratur menahan BAK
dengan
glibenklamid 5 mg

Memiliki 9
anak:
- 4 org laki-laki
-5 org
kunci Batuk

perempuan

Nafsu Banyak
makan ↓ lendir kental
Sesak
napas
Analisis Masalah Daftar Masalah
Perempuan 73 tahun Usia Lanjut, menepause
Selalu mengompol Inkontinensia Urin
Batuk, banyak lendir kental, sesak napas pneumonia
Nafsu makan ↓ Malnutrisi
Memiliki 9 anak Multipara
Tekanan darah ↑, konsumsi catopril Hipertensi ortostatik grade II tidak terkendali

Kencing manis selama 13 tahun berobat teratur Diabetes


dengan glibenklamid 5 mg melitus tipe II tidak terkontrol

Kedua lutut bengkak dan sakit OA

IMT  BB 76 kg, TB 154 cm Obesitas Grade II


Pemeriksaan Skenario Nilai Normal Interpretasi
Tekanan darah baring 170/70 mmHg 120/80 mmHg Hipertensi
Tekanan darah duduk 160/70 mmHg 120/80 mmHg Ortostatik
Nadi 89x/menit 60-70x/menit Takikardi
Suhu aksila 37,1o C 36,5-37,8o C Normal
Pernapasan 23 x/menit 16 – 24 x/menit Normal
Berat Badan 76 kg IMT normal IMT  32 kg/m2
Tinggi Badan 154 cm 18,5 – 22,9 kg/ m2 (obes 2)
Asam urat 9 mg/dl 2,4-5,7 mg/dl Hiperurisemia
4.000 mm2 – 10.000
Leukosit 13.400 mm2 Leukositosis
mm2
Hb 12,3 gr/dl 12-15 gr/dl Normal
Sedimen leukosit 1 - 3 lpb 0 – 3 lpb Normal
Keratinin 1,84 mg/dl 0,5 – 1,5 mg/dl Meningkat
Skala perioritas

1. Inkontinensia Urin

2. Pneumonia

3. OA

4. CKD

5. Gizi

6. Hipertensi

7. DM
Pertanyaan 1.Apakah tipe inkontinensia urin pada lansia ?
2.Apa faktor resiko dan etiologi keluhan pasien( Inkontinensia Urin) ?
3.Apa hubungan riwayat penyakit DM dan Hipertensi pada keluhan
pasien (Inkontinensia Urin)?
4.Apa hubungan riwayat melahirkan 9 kali dengan keluhan pasien
(Inkontinensia Urin)?
5.Apakah ada pengaruh riwayat pengobatan dengan keluhan pasien
(Inkontinensia Urin)?
6.Bagamana langkah-langkah diagnosis pada skenario?
7.Bagaimana penatalaksanaan berdasarkan skala prioritas?
8.Bagaimana pencegahan berdasarkan skala prioritas?
9.Presfektif islam
1. Tipe-tipe inkontinensia
pada lansia
Klasifikasi Inkontinensia Urin

Inkontinensia
yang terjadi
secara akut

Tipe Stress

Tipe Urgensi
Inkontinensia
yang menetap Tipe Overflow

Tipe Fungsional

Referensi : Utama, Hendra.2009. Buku Ajar Boedhi-Darmojo GERIATRI (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut) Edisi Ke-4. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
2. Faktor resiko dan etiologi
Inkontinensia Urin pada lansia
Penyebab inkontinensia stress

Inkontinensia stres terjadi ketika tekanan di dalam


kandung kemih terisi air kencing lebih besar dari
Penyebab urge incontinence
kekuatan uretra untuk tetap tertutup. Uretra anda
mungkin tidak dapat tetap menutup jika:
Otot-otot detrusor rileks untuk memungkinkan kandung
kemih untuk mengisi dengan air kencing, dan kontraksi
• Otot panggul anda lemah atau rusak
ketika ingin pergi ke toilet untuk membiarkan urin keluar.
• Sfingter uretra anda rusak setiap
Kadang-kadang kontraksi otot detrusor yang terlalu
tekanan ekstra mendadak pada
sering, menciptakan kebutuhan mendesak untuk pergi ke
kandung kemi, seperti ertawa atau
toilet. Hal Ini disebut detrusor overactivity. Alasan
bersin, dapat menyebabkan urin yang
kontraksi otot detrusor terlalu sering mungkin tidak jelas,
keluar dari uretra.
tetapi kemungkinan penyebabnya termasuk:

• Kondisi neurologis yang mempengaruhi otak dan


sumsum tulang belakang, seperti penyakit
Parkinson atau multiple sclerosis
• Kondisi yang mempengaruhi saluran kemih bawah
(uretra dan kandung kemih), seperti infeksi saluran
kemih (ISK) atau tumor di dalam kandung kemih
• Obat tertentu
Penyebab inkontinensia overflow

Inkontinensia overflow, juga disebut retensi urin


kronis, sering disebabkan oleh penyumbatan
atau obstruksi kandung kemih. Kandung kemih
mungkin mengisi seperti biasa, tapi karena
terhalang atau tersumbat tidak akan dapat
mengosongkan sepenuhnya, bahkan akan Penyebab inkontinensia Total
terasa nyeri jika dipaksakan. Pada saat yang
sama, tekanan dari urin yang masih dalam Jumlah inkontinensia terjadi ketika kandung kemih tidak
kandung kemih membangun obstruksi yang dapat menyimpan urin sama sekali. Hal ini dapat
baru, sehingga dinding uretra sisi lain akan mengakibatkan intensitas aliran baik melewati jumlah besar
terjadi kebocoran.Obstruksi disebabkan oleh: urin terus-menerus, atau buang air kadang-kadang dengan
• Pembesaran kelenjar prostat pada pria sering bocor.
• Batu kandung kemih
Jumlah inkontinensia dapat disebabkan oleh:
• Masalah dengan kandung kemih sejak lahir
• Cedera pada tulang belakang, yang dapat
mengganggu sinyal saraf antara otak dan kandung
kemih, fistula kandung kemih, yang merupakan
lubang seperti terowongan kecil yang dapat terbentuk
antara kandung kemih dan daerah terdekat, seperti
vagina, dalam wanita.
Referensi: R. Siti Maryam, Mia Fatma Ekasari, Rosidawati, Ahmad Jubaedi,
dan Irwan Batubara(2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika
❄ Pada usia lanjut ❄ Normal

↑fibrosis dan Otot


kandungan dekstrusor
Fungsi berelaksasi
↓ hormon kolagen pada Inkontinensia Aktifitas
kontraktil
estrogen dinding urin saraf
tidak efektif
kandung
kemih
simpatis
Asetilkolin

Boedhi-Darmojo dan Hadi Martono. Inkontinensia urin. Dalam : Buku ajar Geriatri kesehatan usia lanjut Ed. 5 Edit R. Balai Penerbit FKUI. Jakarta 2015. Hal: 246-262
Pada uretra dan otot dasar panggul

Uretra

Tekanan
Perubahan Atrofi penipisan penutup
vaskularisa
si mukosa otot uretra uretra
berkurang

Melemahnya Salah satu


Otot dasar
Otot dasar panggul fungsi dan faktor 
panggul
kekuatan otor multipara

Boedhi-Darmojo dan Hadi Martono. Inkontinensia urin. Dalam : Buku ajar Geriatri kesehatan usia lanjut Ed. 5 Edit R. Balai Penerbit FKUI. Jakarta 2015. Hal: 246-262
3. Apa hubungan riwayat penyakit
(DM dan Hipertensi) dengan
keluhan pada skenario?
DM
Pneumonia

Komplikasi fisiologis,
Batuk mikrovaskular, neurologi
diabetes

Peningkatan tekanan intrabdominal


• Kerusakan persarafan
kandung kemih
• Perubahan fungsi otot
Mencegah penutupan sfingter dietrusor
uretra • Disfungsi urotelial

INKONTINENSIA URIN

Chai,T, Rickey, L. Conn’s Current Therapy: Urinary Incontinence. Hal.1057-1060. Elsevier, Inc. 2018.
Phelan, S., et.al. Clinical Research in Diabetes and Urinary Incontinence: What We Know and Need to Know. 2009.
4. Apa hubungan riwayat persalinan
dengan keluhan pada skenario?
Persalinan atau
Denervasi parsial
peregangan pada kerusakan pada
dari otot-otot dasar
abdomen yang nervus pudendus
panggul
terlalu lama

jaringan ikat
mempengaruhi daya
stress parauretral yang
penyangga pada
menjadi lebih kaku
inkontinensia bagian leher
atau kelemahan dari
kandung kencing
fasia

Hermie MM Tendean “Urinary Incontinence Detection In Post-Menopause Age Using IIQ-7 And UDI-6” Bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi / RSU Prof. Dr. R. D. Kandou, Manado.a
5. Apa hubungan riwayat penyakit
dan pengobatan dengan keluhan
pada skenario ?
GANGGUAN
OBAT DM HIPOGLIKEMIA
NEUROLOGIS

INKONTINENSIA
URIN

TEKANAN
OBAT HT BATUK
ABDOMINAL

Chai,T, Rickey, L. Conn’s Current Therapy: Urinary Incontinence. Hal.1057-1060. Elsevier, Inc. 2018.
Phelan, S., et.al. Clinical Research in Diabetes and Urinary Incontinence: What We Know and Need to Know. 2009.
6.
Bagaimana langkah-langkah diagnosis
pada skenario?
Langkah Langkah diagnosis
Pemeriksaa
anamnesis n penunjang

pemfis

Tallis RC.; Fillit HM. (eds): Brocklehurst’s textbook of geriatric medicine and gerontology, ed 6, London, 2003, Churchill Livingstone.
Anamesis
❄ Sejak kapan? Seberapa lama ? ❄ Adakah obat yang sedang
Sering ? dikonsumsi ?
❄ Bagaimana pancaranya ? Apakah ❄ Riwayat kebiasaan
dapat merasakan buli bulinya ❄ Riwayat persalinan ? Riwayat BB
penuh? ?
❄ Keluhan tambahan ? ❄ Riwayat hubungan seksual ?
❄ Apakah riwayat penyakit ❄ Mobilitas pasien ?
sebelumnya ❄ Riwayat trauma ? Operasi?

Tallis RC.; Fillit HM. (eds): Brocklehurst’s textbook of geriatric medicine and gerontology, ed 6, London, 2003, Churchill Livingstone.
Pemeriksaan fisik
❄ Inspeksi : revelant kondisi medis
❄ Pemfis abdomen
❄ Pemeriksaan buli-buli
❄ Pemeriksaan stress dengan diminta batuk secara keras
❄ Pemeriksaan otot-otot panggul
❄ Pemeriksaan neurologis
❄ Pemeriksaan rektal
❄ Pemeriksaan bowel
❄ Pemeriksaan cognitive dan mood

Tallis RC.; Fillit HM. (eds): Brocklehurst’s textbook of geriatric medicine and gerontology, ed 6, London, 2003, Churchill Livingstone.
Pemeriksaan penunjang
❄ Buku harian kandung kemih
❄ Toilet akses
❄ Metabolik survei (elektrolit, kalsium, glukosa, dan nitrogen
urea Ukur volume residu urin)
❄ Urinalisis
❄ USG ginjal
❄ Uroflowmetry untuk pria yang dicurigai adanya obstruksi
uretra
❄ Cystoscopy

Tallis RC.; Fillit HM. (eds): Brocklehurst’s textbook of geriatric medicine and gerontology, ed 6, London, 2003, Churchill Livingstone.
7.
Jelaskan penatalaksanaan dan
pencegahan pada skenario!
Inkontinensia Urin
Terapi suportif
Antikolinergik
non spesifik
Non
Farmakologis
Intervensi tingkah
Antispasmodik
Tatalaksana IU laku

Agonis
Farmakologis Golongan
adrenergik a

Estrogen topikal

Antagonis
adrenergik
• Setiati S, Pramantara IDP. Inkontinensia Urin dan Kandung Kemih Hiperaktif. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2015:3774.
• Azis A. Inkontinensia Urin. Makassar: Tumbuh Kembang dan Geriatri; 2018.
Penatalaksanaan

❄ Inkontinensia urin

Non
• Terapi Suportif Non Spesifik
Farmakolo • Intervensi Tingkah Laku
gi

• Obat-obat yang dipergunakan ,


digolongkan menjadi
Farmakolo antikolinergik, antispasmodic,
gi agonis adrenergik a, estrogen
topikal, dan antagonis
adrenergik a.
Referensi : Setiati S, Pramantara IDP. Inkontinensia Urin dan Kandung Kemih Hiperaktif. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed.
Jakarta: Interna Publishing; 2015:3774.
Azis A. Inkontinensia Urin. Makassar: Tumbuh Kembang dan Geriatri; 2018.
Suportif non Intervensi
spesifik Perilaku
• Edukasi • Bladder Training
• Manipulasi • Habit Training
Lingkungan • Latihan Otot Dasar
• Pads tertentu Panggul

Referensi : Setiati S, Pramantara IDP. Inkontinensia Urin dan Kandung Kemih Hiperaktif. In: Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2015:3774.
Azis A. Inkontinensia Urin. Makassar: Tumbuh Kembang dan Geriatri; 2018.
Pneumonia

Pneumoni • Istirahat
• Terapi suportif
a Akibat • Pemberian cukup cairan dan
Virus nutrisi

Pneumoni
• antibiotik empirik terhadap
a Akibat bakteri penyebabnya.
Bakteri
Referensi : Dahlan Z. Pneumonia. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna
Publishing; 2015:1610.
Obesitas
Tujuan program penurunan berat badan haruslah
untuk mencapai penurunan berat badan sedang yang
menyebabkan membaiknya status kesehatan. Upaya-
upaya meningkatkan aktifitas fisis dan mengurangi
asupan kalori lebh diutamakan daripada penggunaan
obat.

Perlu dilakukan upaya guna mencegah kehilangan


massa tulang dan otot seperti latihan aerobik dan
daya tahan atau terapi antiosteoporotik lainnya.
Selain itu, restriksi kalori perlu ditambahkan guna
memastikan asupan adekuat zat gizi dan vitamin
selama periode diet.

Referensi L Sari NK. Gaangguan nutrisi pada lanjut usia. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta:
Osteoarthiritis

Non • Edukasi
• Penurunan Berat Badan
Farmakolo • Terapi Fisik dan
gi Rehabilitasi

• Analgetik Topikal
Farmakolo • Chondroprotective Agent
gi

Referensi : Soeroso J, Isbagio H, Kalim H, Broto R, Pramudiyo R. Osteoartritis. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2015:3199.
Rencana tatalaksana penyakit ginjal kronik sesuai derajatnya
Penyakit Ginjal Kronik
derajat Rencana tatalaksana

1 Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid, evaluasi perburukan fungsi


ginjal, memperkecil resiko kardiovaskuler

2 Menghambat perburukan fungsi ginjal

3a & Evaluasi dan terapi komplikasi


3b

4 Persiapan untuk terapi pengganti ginjal

5 Terapi pengganti ginjal

Referensi : Suwitra K. Penyakit Ginjal Kronik. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
Dalam; 2015.
Lestari I. Chronic Kidney Disease. Uronefrologi; 2017.
Hipertensi

Farmakologi Non Farmakologi


• Modifikasi gaya hidup
• Hipertensi yang disertai • Berhenti merokok,
• Pengendalian berat badan,
DM dapat diberikan • Mengurangi stres mental,
ARB • Pembatasan konsumsi garam &
alkohol,
• Meningkatkan aktivitas fisik
• Asupan Na untuk usia < 50 tahun 1500
mg, usia 51-70 tahun 1300 mg & >70
tahun 1200 mg.

Referensi : Hapsari P. Hipertensi in Geriatric. Tumbuh Kembang dan Geriatri; 2018.


DIABETES MELITUS

Hyperglicemi
Lifestyle
c Lower Insulin
Modification
Agents

Referensi : Hapsari P. Hipertensi in Geriatric. Tumbuh Kembang dan Geriatri; 2018.


Pilihan Obat Diabetes pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis. Kalbemed. 2011;25(3):2011.
Hiperurisemia
Penatalaksanaan hiperurisemia dapat diberikan
obat urikosurik/anti hiperurisemia salah satu
contohnya allopurinol

Referensi : Dianati NA. Gout and Hyperuricemia. 2015;4.


8.
Bagaimana pencegahannya
berdasarkan scenario?
Pencegahan inkontinensia urin
• Dekatkan kamar mandi • Penggunaan
• Batasi asupan alcohol dan pempers
minuman berkafein • Latihan perilaku
• Sertakan cukup cairan berkemih
dan serat dalam diet dan • Membuat catatan
berolahraga secara berkemih
teratur untuk mencegah • Lakukan latihan
konstipasi yang dapat dasar panggul
menyebabkan control secara teratur
kandung kemih yang
buruk

Referensi : Darmojo B. 2009. Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Edisi Keempat. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
9.
Presfektif Islam
َ ‫ضى َربُّ َك أَال ت َ ْعبُدُوا ِإال ِإيَّاهُ َو ِبا ْل َوا ِل َد ْي ِن ِإ ْح‬
‫سانًا ِإ َّما يَ ْبلُغَ َّن ِع ْند ََك ا ْل ِكبَ َر‬ َ َ‫َوق‬
)23( ‫ف َوال ت َ ْن َه ْر ُه َما َوقُ ْل لَ ُه َما قَ ْوال ك َِري ًما‬ ٍّ ُ ‫أ َ َح ُد ُه َما أ َ ْو ِكال ُه َما فَال تَقُ ْل لَ ُه َما أ‬
‫يرا‬ َ ‫ار َح ْم ُه َما َك َما َربَّيَانِي‬
ً ‫ص ِغ‬ ْ ‫الر ْح َم ِة َوقُ ْل َربِي‬ َّ ‫ض لَ ُه َما َجنَا َح الذُّ ِل ِم َن‬ ْ ‫َو‬
ْ ‫اخ ِف‬
)24(
Terjemahannya : "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu
jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada
ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sakali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkatan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."
(Q.S. Al Isra' : 23)
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu
kecil." (Q.S. Al Isra' : 24)

http://www.ibnukatsironline.com/2015/06/tafsir-surat-al-isra-ayat-23-24.html
Syukran jazakillah

Anda mungkin juga menyukai