Anda di halaman 1dari 23

SYNDROME ROTATOR CUFF

MUSDALIPA HI.PALANRO
12 17 777 14 187

Pembimbing
dr. Harris Tata,M.Kes Sp.OT
ANATOMI
DEFINISI

• Rotator cuff syndrome adalah cedera


umum akibat kerusakan atau lesi dari
rotator cuff yang bisa ditimbulkan
akibat overuse, trauma, dan
degeneratif.
Ada dua jenis rotator cuff :
• Robekan parsial (partial tears)
dapat terjadi di dalam tendon atau
pada permukaan tendon
• Robekan total (full thickness tears)
dapat terjadi setelah lama
mengalami tendinitis kronik,
namun dapat juga terjadi setelah
mengalami trauma pada bahu.
GEJALA

• Kesulitan menggangkat lengan


• Nyeri saat gerakkan abduksi
• Kelemahan pada bahu
• Tidak dapat mengangkat lengan seperti
biasanya
PEMERIKSAAN FISIK
• (pemeriksaan Neer ) • Pemeriksaan Hawkins-
Kennedy
Tendinitis Supraspinatus Kalsifikasi (Rotator
cuff Tendinitis)

Rotator cuff Tendinitis : merupakan kalsifikasi distropik


pada cuff muskulotendineus supraspinatus.
Insiden 3 % dari populasi dewasa
Biasanya tanpa gejala.
Jika gejala muncul, kondisi klinis dibedakan menjadi akut
dan kronis
GAMBARAN KLINIS

• Laki-laki lebih sering, terutama umur pertengahan /


tua
• Pada abduksi shoulder baik aktif maupun pasif terasa
sangat nyeri pada range 50º sampai 130º => dikenal
sbg painfull arc syndrome
• Nyeri tekan pada lateral acromion
a,b. penderita mengabduksikan lengan, terasa sangat nyeri dimulai sekitar
50º
c. Nyeri tekan pada supraspinatus diraba di sepanjang tepi acromion
RADIOLOGI

Didapatkan deposit calcium


(kalsifikasi) pada cuff musculo-
tendeneus supraspinatus
TERAPI
• Local rest dengan arm sling
• Analgetik dikombinasi dengan adrenocorticosteroid
• Bila perlu aspirasi semi-fluid calcium degan lokal
anestesi
• Injeksi corticosteroid intra lesi masih konroversial
CAPSULITIS ADHESIVA BAHU
(FROZEN SHOULDER)

Gangguan intrinsik (pd shoulder) dan ekstrinsik (diluar


shoulder) => capsulitis difusa glenohumeral joint
Inflamasi ini menyebabkan kapsul sendi menyerupai
adhesive tape dan kontraktur (kapsul sendi
mengkerut) shg mencegah pergerakan yg akhirnya
menjadi Frozen dan biasanya pada posisi anatomis
Self-limiting 12-24 bulan
GAMBARAN KLINIS

• Penderita berumur 40 – 60 th
• Punya riwayat trauma
• Nyeri secara bertahap meningkat mjd berat dan
didapatkan nyeri tekan
• Keterbatasan gerak – stiffness
• X-ray => penurunan densitas tulang humerus
• Arthrografi menunjukkan joint contracted
TERAPI
Terapi konservatif ditujukan untuk mengurangi nyeri dan
mencegah stiffness lebih lanjut sambil menunggu
penyembuhan.
pemberian obat analgetik dan anti-inflamasi
meyakinkan penderita bahwa pasti sembuh
penghangatan dapat membantu
pendulum exercise diberikan
BURSITIS
Bursa terdiri dari sinovial dan cairan sinovial mengisi
kantong dimana dormalnya ada pada tempat
gesekan antara tendo dan tulang serta kulit yg
menutupinya.

Bursitis dapat terjadi akibat dibawah ini :


1. Akibat geseken yg berulang bursa menjadi inflamasi
(friction bursitis) => dinding bursa menebal dan
berkembang jadi effusi. Sebagai contoh bunion
2. Akibat perubahan degeneratif dan kalsifikasi pada
tendo => iritasi pada bursa yg membungkus
tendo tsb => chemical bursitis
Contoh chemical bursitis :
Bursitis subacromialis akibat sekunder dari
tendinitis supraspinatus kalsifikasi.
Akibat sekunder dari tophaceous deposit kristal
urat pada gout.
3. Infeksi pada bursa => bursitis infeksiosa / septika
TERAPI
Terapi bursitis langsung pada underlying cause.
Friction bursitis biasanya menghilang setelah gesekan
berhenti, tetapi bursa tetap menjadi besar dan mungkin
ini perlu eksisi.
Chemical bursitis memberikan respon yg baik dg
pengangkatan bahan iritan tsb dan injeksi hidrokortison
intra lesi.
Bursitis septika akut perlu dilakukan surgical drainage,
sedangkan bursitis septika kronika jika perlu eksisi bursa
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Radiologi
b. MRI

Robekan rotator cuff


terdeteksi pada
pemeriksaan MRI bahu.
(panah)
menunjukkan daerah
robekan pada insersi m.
supraspinatus.
PENATALAKSANAAN

1. Penatalaksanaan konservatif
• Pada kasus dengan nyeri dan disabilitas ringan
umumnya selflimiting dan gejala hilang setelah
aktivitas pencetus dihilangkan.
• Fisioterapi dapat berguna untuk mengurangi
gejala
• Obat anti inflamasi non steroid
2. Penatalaksanaan bedah
Indikasi untuk terapi bedah adalah nyeri yang
tidak berkurang setelah 3 terapi konservatif 3 bulan,
atau jika gejala kambuh secara menetap setelah
periode terapi. Terutama jika ditemukan robekan
rotator cuff (parsial atau total) pada usia muda.

Anda mungkin juga menyukai