Anda di halaman 1dari 10

AL QUR'AN DAN GENETIKA

Kelompok 7
Diki wahyudi (2018090044)
Nur fian maulidi (2018090045)
Muhammad kafi (2018090046)
Rohimah (2018090047)
Luthfi maftuh (2019090018)
Latifah (2019090048)
A. REPRODUKSI DAN GENETIKA DALAM AL-QUR’AN

1. NUTHFAH, OVUM, DAN EMBRIO DALAM AL-QUR’AN


Kata nuthfah Umumnya mempunyai makna khalaqa al-insana min nuthfah.
Secara bahasa, nuthfah bermakna sedikit air atau setetes air. Ini jelas mendeskripsikan air yang sedikit dipancarkan
oleh lelaki saat bersenggama. Air yang sedikit ini mengandung sperma.
Ovum (sel telur wanita) adalah masalah yang penting, karena ia adalah syarat utama dalam pembentukan janin.
Penyebutan mengenai sel telur ini cukup untuk menjadi bukti bahwa wanita mempunyai peranan dalam
pembentukan janin dan ia memiliki sel telur yang menjadi lawan sperma pria.
Dalam buku Daras Al-Qur’an dan Sains Modern dicantumkan tentang ayat yang membahas Embrio, yaitu dalam
Al-Qur’an, Q.S. Yasin (36): 77, Q.S. Al-Infitar (82): 6-8 menjelaskan transformasi yang terus menerus yang dialami
oleh embrio dalam uterus si ibu.
2. PEMBUAHAN

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, sebagaimana dikutib oleh ar-Razy dalam tafsirnya, bahwa Rasulullah Saw
menjelaskan yang dimaksud dengan min numfamin amsyaj :
Pembuahan terdiri dari (sperma) laki-laki dan air (ovum) perempuan ketika keduanya bercampur.
Para pakar tafsir telah sepakat bahwa yang dimaksud dengan al-amsyaj adalah al-akhlam (becampur). Maksudnya
bercampurnya sel kelamin laki-laki dan sel kelamin perempuan.
Menurut ahli kedokteran, proses pembuahan ini merupakan dimana juataan sel sperma akan bersaingmenuju sel
telur sambil mengeluarkan enzim yang dapat membuat salah satu sperma berhasil sampai tujuan, yaitu sel telur.
Disaat pembuahan, akan terjadi perubahan kimiawi yang mencegah sperma lainya memasuki sel telur.
Disaat salah satu sperma berhasil masuk ke dalam sel telur, maka proses kehamilan selanjutnya adalah sperma
masuk ke dalam inti sel yang membawa kode genetik, kemudian menyatu dengan kode genetik sel telur yang telah
dibuahi. Selanjutnya, sperma melakukan penentuan jenis kelamin bayi oleh 46 kromosom yang menyusun
karakteristik genetik.
3. SEL DAN CROMOSOM

Kata Numfamin amsyaj adalah sel telur dan spermatozoa yang bertemu dan menyatu kemudian memperbanyak diri
dengan cara membelah diri (miosis) menjadi banyak sel yang akan membentuk janin yang tiap sel nya mempunyai
46 kromosom 23 pasang. Dan diantara 23 pasang kromosom tersebut ada satu kromosom yang menentukan jenis
kelamin. Kata amsyaj menunjukan suatu ringkasan dari buku besar yang dipelajari dan penelitian-penelitian ilmiah
yang dilakukan para ilmuan. Juga menunjukan gamet yang terdiri dari berbagai macam unsur yang tergambar
dalam sifat-sifat pada individu (psikologi) dan anggota tubuh (fisiologi).
4. MAKNA MANUSIA DARI TANAH
Sekelompok Mufassir mengatakan bahwa air mani lahir dari darah yang terjadi dari makanan, baik yang bersifat
hewani maupun nabati, Makanan yang bersifat hewani akan berakhir pada makanan yang bersifat nabati, dan
tumbuh-tumbuhan lahir dari saripati tanah dan air. Jadi pada hakikatnya, manusia lahir dari saripati tanah, kemudian
saripati itu mengalami perkembangan kejadian hingga menjadi air mani.
Al-Qur’an menetapkan bahwa manusia diciptakan dari tanah liat, Yang dimaksud dengan tanah liat adalah tanah
yang dicampur dengan air.
Ilmu pengetahuan modern telah menetapkan bahwa tubuh manusia mengandung unsur-unsur yang dikandung tanah.
Tubuh manusia terdiri dari karbon, oksigen, hydrogen,
Disamping tanah, air yang dalam Al-Qur’an juga dianggap sebagai asal-usul seluruh kehidupanl Q.S. Al-Furqan
(25): 54. Yang artinya :
“Dan dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan
mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.” (Q.S. al-furqan (25):54)
5. UNSUR-UNSUR DALAM TUBUH MANUSIA
Tuhan menggabungkan unsur-unsur yang terkandung dalm tanah liat dengan perhitungan tepat. Unsur-unsur ini
secara harmonis dan proporsional tersebar dalam tubuh kita saat kita dilahirkan, tubuh diprogram untuk
mempergunakanya dengan jumlah yang telah ditentukan dan membuang kelebihanya.
Tubuh manusia mengandung kalsium kira-kira sebanyak 2 kg, jika jumlahnya ini berkurang maka untuk menggigit
apel saja mengakibatkan gigi pecah

6. Perlindungan Terhadap Janin


Berkaitan dengan “ulumatin aalaa” yang bermakna tiga kegelapan. Sebagaimana dikutip oleh M.Quraish Shihab
dalam tafsirnya, mengemukakan, bahwa “tiga fase kegelapan” itu, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para
ahli
• yang dimaksud dengan tiga kegelapan itu adalah :
• Perut, rahim dan placenta atau selaput pembalut janin pada umumnya
• Perut, charlon, dan awnion
Muhammad al-Wasfi dalam bukunya mengatakan : tiga kegelapan itu adalah sepasang testis, seapasang ovarium,
dan rahim.
Ilmu pengetahuan modern membuktikan bahwa janin manusia berada dalam tiga lapisan yaitu : a) dinding perut b)
dinding rahim c) membran amniochoironic

B. Fase-fase Perkembangan Janin


1. ‘Alaqah
Kata ‘alaqa dalam kamus bahasa Arab digunakan dalam arti : a) segumpal darah yang membeku, b) sesuatu yang
seperti berwarna hitam, terdapat di dalam air, c) sesuatu yang bergantung atau berdempet.
Dalam terjemahan Al-Qur’an Indonesia pada umunya, kata tersebut dipahami dalam arti segumpal darah. Kitab
tafsir pada umumnya mengartikan juga demikian

2. Fase Zigot (Sel yang Telah Dibuahi)


Fase ini dimulai begitu terjadinya pembuahan sel sperma laki-laki terhadap sel telu perempuan (ovum) saat air
reproduksi keduanya bertemu.
3. FASE SEGUMPAL DAGING
Dalam ilmu kedokteran, ketika sperma pria bergabung dengan sel telur wanita intisari bayi yang akan lahir
terbentuk.
Sel tunggal yang dikenal sebagai zigot dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri
hingga akhirnya menjadi segumpal daging.
Pembentukan segumpal daging berlaku pada minggu keempat.yang tercantum dalam Al-Qur’an Al-Mukminun ayat
14 yang artinya : “...lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,...” (Q.S. Al-Mukminun :14).

C. Genetika dan Pewarisan Sifat


Diterangkan dalam Q.S ‘Abasa yang artinya :
“Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafiranya? Dari apakah Allah menciptakanya? Dari setetes mani,
Allah menciptakanya lalu menent
Dalam Q.S Al-Qamar yang artinya :
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (Q.S. Al-Qamar (54):49).
ukanya”. (Q.S. ‘Abasa (80): 17-19).
Semua sifat manusia telah terbentuk dan telah ditentukan sejak dia masih dalam keadaan nuthfah, sebagaimana ayat
di atas. Diantara yang ditentukan-Nya juga adalah jenis kelamin manusia, apakah laki-laki atau perempuan, segala
sesuatu ( sifat, warna kulit, model rambut) ditetapkan di dalam nuthfah.
Allah Swt. pun juga telah menakdirkan sifat turunan untuk makhluk-Nya, meliputi tinggi, warna kulit, perilaku,
keilmuan, ciri-ciri fisik dan penyakit turunan yang ia bawa sejak di dalam kandungan, termasuk juga penyakit
lainya yang akan muncul kemudian.
Faktor genetika dan faktor lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi sifat tumbuh kembang seorang anak,
baik secara fisik, psikologis, intelektual, maupun potensi lain yang dimilikinya.

D. Kode Genetika Menurut Al-Qur’an


Dikemukakan dalam Q.S Famir yang artinya :
“Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang
bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya,
hanyalah ulama”. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. (Q.S. Famir (35): 2).
Dilihat dari sudut antropologi kultural, ayat di atas menggambarkan bahwa manusia yang sama di alam ide, ternyata
dalam realitas di bumi berbeda bahasanya, dan dari sisi antropologi fisikal berbeda pula warnanya. Perbedaan
bahasa menggambarkan keluasan budaya, sedangkan perbedaan warna menggambarkan bahwa manusia meskipun
dalam spesies yang sama, memperlihatkan keragaman fisikal yang luar biasa.
Gen pada manusia merupakan kode-kode tertentu yang berisi perinyah tertentu dalam perkembangan manusia.
Kode-kode ini berbeda antara satu manusia dengan manusia yang lainya. Meskipun kumpulan genesis pada
manusia merupakan turunan dari orang tuanya, namun antara anak dan orang tuanya tetap saja ada perbedaan atau
kesamaan yang ada, yang bersifat relatif. Karena itu tidak ada manusia yang memiliki watak atau rupa yang sama
persis meskipun manusia itu terlahir kembar.
Kode genetika merupakan pola pada seseorang untuk mengatur seluruh kegiatan tubuh, termasuk menentukan sifat-
sifat dan tabiat sesuai dengan sebagian sifat dan tabiat ayah dan ibunya yang mempunyai kode fisik maupun mental
yang khas yang dimilikinya. Materi genetiak yang telah tertata itu terdapat sel untuk melestarikan sifat-sifat baku
dari nenek moyang sehingga bentuk fisik manusia tetap sama.

Anda mungkin juga menyukai