Trauma Perkemihan Kelompok 2
Trauma Perkemihan Kelompok 2
KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN
TRAUMA SISTEM
PERKEMIHAN
ARIN HARYANI
AYU INDRA SARI
DIAN WIDIANINGRUM
DEVITA ROSDIANA
ENOK CUCU SUCIANI
EPIN AGUSTINA
ERIEN SRI MULYANI
FITRI AISYAH
SHANTI DEWI SUSANTI
1 DEFINISI
DATA SUBYEKTIF
Rasa nyeri pada kandung kemih (nyeri abdomen bawah atau nyeri di
daerah suprapubik) dapat disebabkan oleh distensi yang berlebihan atau
infeksi kandung kemih. Perasaan ingin kencing, tenesmus nyeri ketika
mengejan) dan disuria terminal (nyeri pada akhir urinary) sering dijumpai.
Ginjal (Renal): Kemungkinan Data yang diperoleh : Oliguria (produksi
urine kurang dari 400 cc/ 24jam), Anuria (100 cc / 24 Jam, Infeksi
(WBCs , Bacterimia), Sediment urine mengandung : RBC.
Pasien mengatakan kadang tidak bisa buang air kecil dan keluar darah
dari uretra.
Pasien selalu menanyakan tindakan yang akan dilakukan
Continue...
DATA OBYEKTIF
Pada saat urin dipantau kadang terdapat
darah dan hematuria/perdarahan segar bisa
terjadi
Gelisah, cemas
Espresi wajah ketakutan
Takikardi
Tekanan darah meningkat.
2 DIAGNOSA
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan (trauma) pada
daerah bladder, ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada daerah abdomen bawah
yang terkena, adanya nyeri tekan pada daerah bladder yang terkena, ekspresi wajah
meringis/ tegang.
Intervensi keperawatan adalah upaya yang dilakukan perawat untuk mencapai hasil
yang diharapkan yaitu kesembuhan pasien dan kemampuan pasien melakukan atau
memenuhi kebutuhan hidupnya kembali dan tujuan pemulangan pasien.
5 IMPLEMENTASI
Nama : Tn. M
Umur : 25 tahun
J. Kelamin : Laki - laki
Klien mengatakan nyeri padasaat
kencing, nyeri tekan pada daerah yang
Riwayat Kesehatan terkena trauma, nyeri semakin sakit
Dahulu saat kencing berakhir, nyeri tumpul dan
terasa dalam. Nyeri terdapat pada
Tidak ada data bagian sudut kostovertebrata dan
menjalar keumbilikus. Nyeri yang
dirasakan dari skal 1-10 disebutkan 5.
Nyeri terasa pada saat berkemih dan
Riwayat Hospitalisasi bertambah parah pada saat akhir
berkemih. Kadang-kadang nyeri juga
terasa sewaktu-waktu.
Tidak ada data
Alasan Masuk
Tn. M umur 25 tahun datang diantar oleh keluarganya ke
RSUD 45 Kuningan pada tanggal 10 Desember 2019
dengan keluhan buang air kecil darah dan nyeri saat
kencing.
Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri padasaat kencing, nyeri tekan pada
daerah yang terkena trauma, nyeri semakin sakit saat
kencing berakhir, nyeri tumpul dan terasa dalam. Nyeri
terdapat pada bagian sudut kostovertebrata dan
menjalar keumbilikus.Nyeri yang dirasakan dari skal 1-10
disebutkan 5.Nyeri terasa pada saat berkemih dan
bertambah parah pada saat akhir berkemih. Kadang-
kadang nyeri juga terasa sewaktu-waktu.
Riwayatpsikososial
Persepsi terhadap kondisiklien
Klien merasa keadaan tubuhnya melemah dan tidak
dapat beraktivitas seperti biasa setelah menderita
sakit.
Mekanisme koping dan sistempendukung
Tidak ada data
Pengkajian pengetahuan
Klien dan keluarga Klien tidak mengetahui
tentangkondisi penyakitnya.
Nilai kepercayaan
Tidak ada data
Lanjutan...
3. Head To Toe
Ekstremitas: Atas Dan
Bawah
1. Keadaan umum: Compos
Inspeksi :
mentis GCS 15 E4V5M6
- Terdapat fraktur femur
2. Tanda-tanda vital : sinistra dengan luka terbuka
TD : 110/60 mmHg - Tulang keluar dari
Nadi : 112 x/menit permukaan kulit dan ada
Suhu : 37°C perdarahan
Respirasi : 20 x/menit Palpasi :
− CRT < 2 detik
− Daerah fraktur terdapat
bagian tulang yang menonjol
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Laboratorium
Terapi Obat-obatan
(trauma) pada Kriteria Hasil : misalnya nafas dalam, tekhnik nyeri karena gerakan.
sekunder 2. Mengerti tujuan dari - Bantu pasien dalam fungsi sendi dan mencegah
pemberian analgesik
Diagno Waktu Implementasi Evaulasi Par
sa af
Dx 1 I:
Mengkaji skala nyeri, catat lokasi, lama,
intensitas dankarakteristiknya.
Mengatur posisi sesuai indikasi, misal
semi powler
Memberikan tindakan kenyamanan,
misalnya nafas dalam, tekhnik
relaksasi / visualisasi.
Berikan kompres hangat pada area
nyeri
Kolaborasi untuk pemberian analgesik
E:
Masalah keperawatan nyeri akut
teratasi sebagian
R:
Tujuan tercapai sebagian, Intervensi di
lanjutkan
S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O : Tidak meringis kesakitan
A : Masalah keperawatan nyeri akut
sudah teratasi
Diagnosa Waktu Implementasi Evaulasi Paraf
A : Gangguan eleminasi
urine
Diagnosa Waktu Implementasi Evaulasi Paraf
P:
Kaji pola berkemih seperti frekwensi dan
jumlahnya.
Observasi adanya darah dalam urine
Instruksikan klien untuk istirahat baring
sampai hematuri berkurang
Lakukan tindakan pembedahan bila
erdarahan terus berlangsung
I:
Mengkaji pola berkemih seperti frekwensi
dan jumlahnya.
Mengobservasi adanya darah dalam urine
Menginstruksikan klien untuk istirahat
baring sampai hematuri berkurang
Melakukan tindakan pembedahan bila
erdarahan terus berlangsung
S:
Kencing tidak ada darah
O:
KU baik, intake output balance
S:
Diagnosa 3 • Mengkaji kemampuan O:
fungsional dengan skala 0 – 4. a. Klien tampak lemah
• Mengubah posisi pasien setiap b. Aktivitas dibantu oleh orang lain
dua jam sekali
• Melakukan tentang gerak aktif A:
dan pasif - Gangguan pemenuhan kebutuhan fisik
:E :
- Masalah keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan fisik
teratasi sebagian
R:
- Tujuan tercapai sebagian, intervensi dilanjutkan
S:
- Klien mengatakan sudah dapat beraktivitas
O:
- Keadaan umum baik
- Klien tidak dibantu
- Klien tampak melakukan aktivitas fisik
A:
- Masalah keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan / mobilitas
fisik teratasi
P:
- Intervensi dihentikan
Diagnosa Waktu Implementasi Evaulasi Paraf
kebutuhan teratasi
P:
d. Kolaborasi pemberian obat-
- Intervensi dihentikan
obatan antip pendarahan
e. Bila perdarahan tetap
berlangsung dan KU memburuk
pikirkan tindakan bedah
TERIMAKASIH