Anda di halaman 1dari 14

PERILAKU KONTRA PRODUKTIF DALAM

ORGANISASI

Oleh : Siti Zuhroh (2017 0150 0152)


Mata Kuliah : BK Industri
Dosen : Ibu Burju Ruth Nauli, M.Pd., Kons.
DALAM ORGANISASI

 Individu menampilkan
perilaku yang beragam pula
 Perilaku positif maupun
juga perilaku negatif yang
muncul dan mempengaruhi
produktifitas dalam
organisasi  PERILAKU
KONTRAPRODUKTIF
PERILAKU KONTRA PRODUKTIF

Merupakan perilaku-perilaku yang


merugikan organisasi dan orang lain
di dalam situasi kerja, seperti rekan
kerja, atasan atau pelanggan
PERILAKU KONTRA PRODUKTIF

Sumber utama penyebab perilaku kontra


produktif dalam organisasi
 Bersifat intrapersonal, yakni karakteristik
personal bawaan si karyawan yang
memang pada dasarnya buruk, misalnya
memiliki sifat pemarah, malas dan
sebagainya.
 Bersumber dari sesuatu yang bersifat
interpersonal, muncul akibat tidak adanya
pengelolaan hubungan yang baik
antarkaryawan di tempat kerja.
PERILAKU KONTRA PRODUKTIF

Sumber utama penyebab perilaku kontra


produktif dalam organisasi
 Bersifat organisasional, yakni struktur
organisasi yang ada memang berpotensi
melahirkan karyawan yang pada akhirnya
memiliki karakter buruk yang kemudian bisa
merusak organisasi sedikit demi sedikit.
PERILAKU KONTRA PRODUKTIF

 Perilaku ini bisa berupa :


 Withdrawal (penarikan diri)
 Agresi fisik dan verbal
 Bermusuhan atau kasar pada rekan kerja
 Merusak aset organisasi
 Mengerjakan pekerjaan secara tidak tepat
 Mencuri
Tidak menunjukkan kinerja positif
WITHDRAWAL

ABSENCE
 Karyawan tidak hadir untuk bekerja sesuai ketentuan
 Kondisi ini bisa menjadi indikasi dari adanya ketidak
puasan terhadap pekerjaannya, baik pekerjaan itu
sendiri maupun situasinya, baik situasi kerja maupun
personal
 Berkaitan dengan pekerjaan  absence bisa terjadi
ketika seseorang “unmotivated to go to work”
 Berkaitan dengan situasi kerja  absence bisa terjadi
karena “budaya kerja” dari organisasi itu sendiri
 Berkaitan dengan situasi personal  kesehatan, atau
kondisi keluarga
WITHDRAWAL

TURNOVER
 Pada banyak organisasi, karyawan seringkali
memutuskan untuk berhenti kerja dari waktu ke
waktu
 Hal ini bisa terjadi karena kurangnya rasa puas
terhadap pekerjaan atau rendahnya komitmen
terhadap organisasi
 Tingkat turnover yang tinggi bisa menyebabkan
adanya inefisiensi di dalam organisasi
 Hal ini diantaranya disebabkan karena SDM menjadi
banyak yang masih belum terlatih dan
berpengalaman sehingga dapat menghambat
pencapaian tujuan organisasi
WITHDRAWAL

TURNOVER

 Namun demikian, turnover juga bisa


memberikan “keuntungan” bila yang
mengundurkan diri adalah karywan dengan
“poor performance”
 “Good performers” seringkali mengundurkan diri
dari suatu organisasi karena ada “kondisi” yang
lebih baik yang ditawarkan oleh organisasi lain
WITHDRAWAL

LATENESS

 Pada banyak pekerjaan, karyawan bekerja pada


jadwal yang ditetapkan secara tepat
 Beberapa karyawan mungkin bisa bekerja
dengan mengatur waktu dengan cara tidak
istirahat, makan siang lebih cepat atau bekerja
lebih lama di kantor
 Namun demikian, tidak semua karywan bisa
mengatur waktu sedemikian rupa
 Lateness bisa menyebabkan adanya
“ketidakadilan” bagi karyawan lain
PERILAKU KONTRA PRODUKTIF LAIN

Sabotage

 Merupakan permasalahan yang cukup besar


bagi organisasi
 Didefinisikan sebagai perusakan atau
kesengajakan untuk mengurangi performa kerja
 Akibat dari kondisi tersebut dapat menyebabkan
kerusakan pada aset perusahaan dan
berkurangnya produktifitas kerja, termasuk
dikarenakan peralatan yang harus diperbaiki
PERILAKU KONTRA PRODUKTIF LAIN

Theft

 Perilaku “mencuri” cukup banyak terjadi di


organisasi
 Perilaku yang sering terjadi diantaranya :
 me-reimburse dana yang tidak dikeluarkan
 menggunakan fasilitas organisasi tanpa ijin
 tidak mau mematuhi instruksi
 “have fun” di saat kerja
PENYEBAB PERILAKU KONTRAPRODUKTIF

Low
Control PERILAKU
DESTRUKTIF
KETIDAK PERASAAN
NYAMANAN DALAM FRUSTASI DAN
BEKERJA TIDAK PUAS DGN
PEKERJAAN
PERILAKU
KONSTRUKTIF
High
Control
PENYEBAB PERILAKU KONTRAPRODUKTIF

 Perilaku kontraproduktif bisa disebabkan karena


kondisi pekerjaan yang “stressfull”, seperti kondisi
kerja yang tidak nyaman
 Kondisi ini bisa menimbulkan perasaan frustasi dan
tidak puas dengan pekerjaan
 Kondisi ini bila tidak dikendalikan, akan dapat
menimbulkan emosi negatif, yang mengarah pada
munculnya perilaku destruktif
 Namun demikian, kondisi ini tetap akan dapat
menjadikan adanya perilaku konstruktif bila dapat
dikendalikan dengan tepat, misalnya memunculkan
strategi-strategi untuk mengatasi kondisi tersebut

Anda mungkin juga menyukai