INKARSERATA
Oleh
Faurani Yuzia
Pembimbing
Dr. Robert F. Siregar, Sp.B
HERNIA
protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui
defek atau bagian lemah dari dinding rongga
bersangkutan
KLASIFIKASI
Menurut sifatnya hernia dibedakan menjadi :
1. Hernia reponibel
isi hernia dapat keluar dan masuk lagi
kedalam rongga asal
2. Hernia irreponibel / hernia akreta
isi kantong hernia tidak
dapat dikembalikan kedalam rongga
asal, karena perlengketan isi kantong
dengan peritonium kantong hernia
3. Hernia inkarserata
isi hernia terjepit oleh cincin hernia, isi kantong
terperangkap, tidak dapat kembali ke dalam
rongga perut disertai terjadinya gangguan
pasase usus
4. Hernia strangulata
isi hernia terjepit oleh cincin hernia, isi kantong
terperangkap dan terjadi gangguan pasase
usus serta gangguan vaskularisasi sehingga
dapat terjadi nekrosis.
Berdasarkan lokasi
HERNIA INKARSERATA
Hernia obstruksi berisi usus, dimana lumennya
tertutup. Biasanya obstruksi terjadi pada leher kantong
hernia. Jika obstruksi terjadi pada kedua tepi usus,
cairan berakumulasi di dalamnya dan terjadi distensi
(closed loop obstruction).
Biasanya suplai darah masih baik, tetapi lama
kelamaan dapat terjadi strangulasi.
Istilah ’inkarserata’terkadang dipakai untuk
menggambarkan hernia yang ireponibel tetapi tidak
terjadi strangulasi. Oleh sebab itu, hernia ireponibel
yang mengalami obstruksi dapat juga disebut dengan
inkarserata3.
HERNIA INKARSERATA
-Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
ditegakkan.
Operasi hernia ada 3 tahap yaitu:
1. Herniotomi : membuka dan memotong kantong
hernia ke cavum abdominalis
2. Hernoiraphy : mengikat leher hernia dan
menggantungkannya pada tendon supaya
tidak masuk lagi.
3. Hernioplasty : memberi kekuatan pada
dinding perut dan menghilangkan (menutup
pintu hernia) sehingga tidak residif dengan
cara mengikatkan conjoin ke ligamentum
inguinale. Hal ini tidak dilakukan pada pasien
anak-anak.