Anda di halaman 1dari 12

ETIKA PROFESI

KEWAJIBAN UMUM AHLI GIZI


TERHADAP KLIEN
ILMU GIZI

Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang


ilmu yang mempelajari hubunganantara
makanan yang dimakan dengan kesehatan
tubuh yang diakibatkannya sertafaktor-faktor
yang mempengaruhinya
KODE ETIK PROFESI GIZI

 Ahli Gizi dalam menjalankan profesinya harus


senantiasa bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menunjukkan sikap dan perbuatan
terpuji yang dilandasi oleh falsafah dan nilai-
nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945
serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Persatuan Ahli Gizi Indonesia serta
etik profesinya
 Sebagai suatu profesi, ahli gizi selayaknya
mempunyai etika, baik tertulis maupun tidak
tertulis. Seorang ahli gizi diharapkan
senantiasa bersikap santun, berbudi luhur,
berkata halus, dan senantiasa lebih
mendahulukan kepentingan orang banyak
dalam melaksanakan kegiatan profesi
dibandingkan dengan kepentingan pribadi.
Seorang ahli gizi professional harus mengerti
benar akan pengertian “customer service”
 Dalam menerapkan kode etik, ahli gizi wajib
melakukannya sesuai kewajiaban Yang
Meliputi Kewajiban Umum, Kewajiban
Terhadap Klien,Kewajiban Terhadap
Masyarakat, Kewajiban Terhadap Teman
Seprofesi dan Mitra Kerja, Kewajiban
Terhadap Profesi danDiri Sendiri. Kode etik
Ahli Gizi ini dibuat atas prinsip bahwa
organisasi profesi bertanggung jawab
terhadap kiprah anggotanya dalam
menjalankan praktek profesinya
KEWAJIBAN UMUM AHLI GIZI TERHADAP
KLIEN

1. Ahli Gizi berkewajiban sepanjang waktu


senantiasa berusaha memelihara dan
meningkatkan status gizi klien baik
dalam lingkup institusi pelayanan gizi atau
di masyarakat umum.
2. Ahli Gizi berkewajiban senantiasa menjaga
kerahasiaan klien atau masyarakat yang
dilayaninya baik pada saat klien masih atau
sudah tidak dalam pelayanannya, bahkan
juga setelah klien meninggal dunia kecuali
bila diperlukan untuk keperluan kesaksian
hukum.
3. Ahli Gizi dalam menjalankan profesinya
senantiasa menghormati dan
menghargai kebutuhan unik setiap
klien yang dilayani dan peka terhadap
perbedaan budaya, dan tidak melakukan
diskriminasi dalam hal suku, agama, ras,
status sosial, jenis kelamin, usia dan tidak
menunjukkan pelecehan seksual.
4. Ahli Gizi berkewajiban senantiasa
memberikan pelayanan gizi prima,
cepat, dan akurat.
9. Mencari konsultasi. Konsultasi adalah bersifat
sangat pribadi, senantiasa tingkatkan
pengetahuan dan keterampilan melakukan
konsultasi.
10.Melayani klien sebagaimana anda ingin dilayani.
Setiap orang berhak dilayani dengan penuh
respek, keramahan, dan kesejajaran.
11.Memperhatikan perbedaan individual dan
kebudayan. Misalnya suatu diet tidak begitu saja
dapat diberlakukan umum semata-mata karena
diagnosanya sama. Untuk itu seorang ahli gizi
perlu mempelajari budaya klien dan
kebiasaan yang selama ini dianut oleh klien.
7. Menjaga kerahasiaan. Seorang ahli gizi baru
diambil sumpah untuk tidak mengungkap
rahasia klien, baik kepada teman maupun
keluarga pasien. Hal-hal yang sangat
penting dapat diungkapkan langsung
kepada klien.
8. Mengakui adanya keterbatasan kita sendiri
Meskipun kita adalah tenaga profesi,
namun harus diakui pula keterbatasan kita.
Kalau memang tidak tahu, maka sebaiknya
kita mengakui keterbatasan itu.
5. Ahli Gizi berkewajiban memberikan
informasi kepada klien dengan tepat dan
jelas, sehingga memungkinkan klien
mengerti dan mau memutuskan sendiri
berdasarkan informasi tersebut.
6. Ahli Gizi dalam melakukan tugasnya, apabila
mengalami keraguan dalam memberikan
pelayanan berkewajiban senantiasa
berkonsultasi dan merujuk kepada ahli gizi
lain yang mempunyai keahlian.
 Dalam menerapkan kode etik, ahli gizi wajib
melakukannya sesuai kewajiaban Yang Meliputi
Kewajiban Umum, Kewajiban Terhadap
Klien,Kewajiban Terhadap Masyarakat, Kewajiban
Terhadap Teman Seprofesi dan Mitra Kerja,
 Kewajiban Terhadap Profesi danDiri Sendiri. Kode etik
Ahli Gizi ini dibuat atas prinsip bahwa organisasi
profesi bertanggung jawab terhadap kiprah
anggotanya dalam menjalankan praktek profesinya.
Kode etik ini berlaku setelah hari dari disahkannya
kode etik ini oleh sidang tertinggi profesi sesuai
dengan ketentuan yang tertuang dalam anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga profesi gizi.
  
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai