Vertigo
Vertigo
MENIERE’S DISEASE
KELOMPOK 5
CHIKA
FEFI
NENG MITA
REZA INDRIYANTI
RIKI
RISKA
SITI SOYIBAH
Penyakit Meniere
A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian :
Jam : Wib
Oleh : Kelompok 5
Identitas Klien :
Nama : Tn. A
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : laki – laki
Agama : islam
Suku bangsa : indonesia
Pendidikan :
Pekerjaan :
Status perkawinan :
Alamat :
Tanggal masuk :
Diagnosa medis :
Identitas Penanggung Jawab
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Suku bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Hub dengan klien :
B. Riwayat Kesehatan
Alasan masuk rumah sakit
Karena klien 3 bulan ini mengalami serangan vertigo dan pendengaran terasa
hilang timbul, terasa mendenging di telinga kiri disertai mual dan muntah
dan perasaan penuh di telinga kiri, pasien datang ke poli THT dengan
perasaan malu, cemas dan takut pendengarannya akan menghilang.
Keluhan utama
Klien merasa cemas dan takut pendengarannya akan menghilang.
Riwayat kesehatan dahulu
-
Riwayat kesehatan keluarga
-
C. Pola Aktivitas Sehari – Hari
-
D. Pemeriksaan Fisik
1. keadaan umum
Tingkat kesadaran : compos mentis
Kuantitatif : GCS (E : 4, M : 6, V : 5)
2, TTV
TD :-
Nadi : -
Respirasi : -
Suhu : -
Ekstermitas atas : -
Ekstermitas bawah : -
.
Kekuatan otot : -
E. Data Penunjang
Audiogram
Tympanometry
electronystagmography
F. Terapi Obat
-
G. Analisa Data
vertigo
mual muntah
2 Dx 2 Setelah dilakukan 1. do
Kaji tingkat ansietas dan 1. Identifikasi masalah
intervensi selama 3x24 diskusikan penyebab bila spesifik akan
jam, diharapkan Ansietas mungkin meningkatkan
dapat diminimalkan sampai 2. kaji ulang keadaan umum kemampuan
dengan diatasi, dengan pasien dan TTV individu untuk
kriteria hasil : menghadapinya
3. Berikan waktu pasien untuk dengan lebih
klien tampak tenang mengungkapkan masalahnya realistis.
klien menerima dan dandrongan ekspresi yang
mengetahui tentang bebas, isalnya rasa marah, 2. Sebagai indikator
penyakitnya takut, ragu. awal dalam
menentukan
4. Jelaskan mengenai penyakit intervensi
klien serta semua prosedur berikutnya
dan pengobatan
3. Agar pasien merasa
5. Diskusikan perilaku diterima
kopingslternatif dan tehnik
pemecahan masalah. 4. Ketidaktahuan dan
kurangnya
pemehaman dapat
menyebabkan
timbulnya ansietas
5. Mengurangi
kecemasan pasien
NO dx Tujuan Intervensi Rasional
3 Dx 3 Setelah dilakukan 1. Observasi tanda-tanda 1. Untuk mengetahui
tindakan 1x24 jam vital. kestabilan kondisi
Resiko Defisit cairan 2. Observasi tanda-tanda klien
dan elektrolit dehidrasi. 2. Untuk mendeteksi
teratasi pantau input dan output dini tanda tanda
Kriteriahasil : Tanda- cairan (balanc ccairan). dehidrasi
tanda dehidrasi 3. Untuk memenuhi
3. Berikan dan anjurkan
tidak ada, mukosa kebutuhan cairan
keluarga untuk
mulut dan bibir klien
memberikan minum yang
lembab, bahan
banyak kurang lebih 4. Untuk membantu
cairan seimbang.
2000-2500 cc per hari memenuhi kebutuhn
cairan dan elektrolit
4. Kolaborasi dengan dokter
klien
dalam pemberian therapi
cairan, pemeriksaan lab
elektrolit