Anda di halaman 1dari 17

• Governance Sebagai Sebuah Sistem

• Corporate Governance; Sistem dan Model


• Keberagaman Sistem Corporate Governance
• Governance dan Sistem Keuangan
• Governance; Pemisahan Kepemilikan dan Pengendalian
• Struktur Kepemilikan dan Mekanisme Pengendalian
• Governance; Karakteristik dan Komparasi
• Elemen Sistem Governance
• Governance Outcomes
• Sudut pandang organisasi dengan sistem terbuka didasarkan pada
paradigm fungsionalis.
• Jika dihubungkan dengan definisi CG menekankan pada perlunya
upaya untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam
kehidupan sosial.
• Selain kemampuan adaptasi organisasi dengan lingkungan, definisi
mengacu pada beragamnya lingkungan dari berbagai Negara.
• Problema dasar CG: pemisahan kepemilikan dan pengendalian.
• Dibutuhkan sistem yang berfungsi sebagai disciplinary forces agar
problema tidak merugikan perusahaan dan stakeholder lain.
 Interaksi dalam berbagai subsystem disuatu governance
menentukan optimalisasi pencapaian tujuan penerapan
governance.

Adam Smith mengibaratkan sistem sebagai permainan papan catur.


Permainan akan lancer jika semua komponen berjalan sesuai dengan
fungsi dan berinteraksi secara harmonis.

Suatu sistem CG (terdiri dari berbagai perangkat serta code of conduct dan
hukum) dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan melalui mekanisme
checks and balances agar sistem bekerja optimal.
 Pemahaman the system of governance & the governance model
merupakan hal yang krusial terutama memahami proses
organisasi melalui kerangka governance (Shaw, 2003).
 Kerangka proses governance akan berhubungan dengan berbagai
keputusan organisasi serta outcomes dari keputusan yang
dilakukan.
 Sistem dan model merupakan satu kesatuan.
 Sebagai bagian dari isu stratejik, sistem governance berhubungan
dengan seperangkat logical subsystems and related feedback
loops yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan
stratejik.
 Pimpinan puncak yang akan mendominasi suatu sistem
governance yang dianut
• Manfaat CG:
Meningkatkan nilai bagi berbagai pihak yang berkepentingan yang
terlibat dalam suatu organisasi dalam interaksi dengan lingkungan.
Meningkatnya akses korporasi tersebut terhadap pasar modal serta
meningkatnya daya saing korporasi.
• Permasalahan dalam praktik:
Beragamnya konteks ‘lingkungan’ CG antarnegara & lingkungan
tersebut bersifat dinamis serta rentan perubahan
• Variasi dalam praktik dan sistem CG di berbagai Negara
merupakan fenomena penting yang diharapkan mengacu
pada upaya pencarian sistem governance yang semakin
efisien.
a. Sistem keuangan perbankan
 Pembiayaan didominasi oleh perbankan (komersial maupun

banker investasi)
 Lazimnya pada Negara Eropa daratan dan Jepang

b. Sistem keuangan pasar


 Pembiayaan didominasi dari pasar keuangan (terutama pasar

modal)
 Lazimnya pada negara Anglo-Saxon
 Sistem keuangan di Indonesia (terlihat pada mayoritas
perusahaan): sistem keuangan yang berorientasi pada lembaga
keuangan.
 Pada perusahaan go-public menggunakan pembiayaan dari
sistem keuangan perbankan dan pasar keuangan.
 Penggunaan sumber pembiayaan untuk mengelola struktur
modal.
 Struktur modal yang baik merupakan faktor penting untuk
meningkatkan nilai perusahaan dan posisi bersaing dengan
perusahaan lain.
 Nilai perusahaan yang dihasilkan mampu mempengaruhi
ekspektasi pemegang saham atas potensi risiko yang dihadapi
pada masa yang akan datang.
 64% perusahaan besar di 27 Negara terkaya di dunia
mempunyai controlling shareholders dengan pengendalian
terpusat pada keluarga, sama seperti emerging and developing
countries di Asia dan 71% kepemilikan perusahaan go-public di
Indonesia.
 Kelebihan dari controlling shareholders: mengurangi kebutuhan
pengawasan & supervise dari pihak lainnya sehingga
mengurangi monitoring costs.
 Kelemahan pada controlling shareholders adalah dapat
merugikan kepentingan stakeholders lainnya.
 Agency problem yang muncul dalam perusahaan seperti ini
adalah konflik pemegang saham pengendali dengan pemegang
saham minoritas.
 Teori keagenan memiliki 2 jenis perangkat governance dalam
mengurangi agency problems:

1. Mekanisme Pengendalian Internal


Perangkat internal dalam perusahaan
Contoh: dewan komisaris

2. Mekanisme Pengendalian Ekternal


Mengacu pada kemungkinan lingkungan eksternal perusahaan bereaksi dalam
mendisiplinkan perusahaan yang memiliki kinera perusahaan yang rendah.

 Di Indonesia perangkat pengendalian korporasi tidak dapat bekerja


secara optimal seperti Negara maju yang memiliki sistem keuangan
yang mapan.
• Indonesia menggunakan sistem CG mengikuti pola
Continental European Model didasarkan kepada beberapa
karakteristik berikut:
a) Indonesia mengadopsi tradisi hukum French Civil-Law tradition
b) Menggunakan sistem dewan dua tingkat
c) Perusahaan di Indonesia didominasi oleh struktur kepemilikan yang
terkonsentrasi
d) Menggunakan sumber pembiayaan korporasi yang secara dominan
berasal dari pembiayaan eksternal seperti melalui lembaga
perbankan.
• Selain itu, kuatnya indikasi berlakunya ‘the insider control system’
yaitu sistem yang dicirikan oleh relatif stabil dan terkonsentrasinya
struktur kepemilikan korporasi oleh sekelompok pemegang saham.
• Sistem governance tidak akan bekerja tanpa didukung oleh
suatu model governance.
• Suatu sistem governance terdiri dari:
1. Governance Structure
2. Governance process yang intinya terdiri dari governance mechanisms
3. Governance Outcomes
• Gambar berikut akan membahas elemen sistem governance
yang membentuk suatu sistem CG
Gambar 1The Governance system

Stakeholders Shareholders

Korporasi

Governance system
Governance Governance Governance
Structure Mechanisms Outcomes

Corporate
Corporate Culture Governance
Objective and
and Values Principles
Strategy
Struktur Governance
The historical governance structure:
1.Annual General Meetings of Shareholders
2.The Board of Directors
3.The Executive Manajer

Pada model Anglo-Saxon ditandai dengan sistem dewan tunggal,


sedangkan continental European menggunakan dewan dua tingkat.
Mekanisme Governance
a. Mekanisme Pengendalian Internal
 Tujuan utama: perangkat early warning system di dalam memposisikan agar
organisasi back on track sebelum berbagai kesulitan yang dihadapi semakin
mengkhawatirkan.
 Perhatian utama pada keberadaan dan peranan BOD serta tersedianya
managerial incentive schemes.
 Secara rata rata peranan BOD di dalam memonitor perusahaan belum optimal
karena adanya asimetri informasi.
b. Mekanisme Pengendalian Ekternal
 Bertumpu pada efektivitas mekanisme pasar dalam
mendisiplinkan perusahaan serta keandalan sistem hukum dan
regulasi yang dimiliki oleh suatu Negara.
 Kelemahan: waktu dan biaya yang mahal
• Governance outcomes melalui implementasi governance
diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan akses
perusahaan terhadap sumber pembiayaan di tingkat global.
• Kaitannya dengan agency problems, governance outcomes
diharapkan dapat mengurangi konflik kepentingan antar pihak
yang terlibat di perusahaan.
• Optimalisasi proses governance akan tercapai jika didukung
oleh regulatory environment terutama law enforcement.
• Lingkungan organisasi mengharuskan perusahaan
beradaptasi. Faktor lingkungan organisasi yang memerlukan
perhatian: kemajuan teknologi dan ekspansi pasar secara terus
menerus dalam eskalasi yang semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai