Suatu sistem CG (terdiri dari berbagai perangkat serta code of conduct dan
hukum) dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan melalui mekanisme
checks and balances agar sistem bekerja optimal.
Pemahaman the system of governance & the governance model
merupakan hal yang krusial terutama memahami proses
organisasi melalui kerangka governance (Shaw, 2003).
Kerangka proses governance akan berhubungan dengan berbagai
keputusan organisasi serta outcomes dari keputusan yang
dilakukan.
Sistem dan model merupakan satu kesatuan.
Sebagai bagian dari isu stratejik, sistem governance berhubungan
dengan seperangkat logical subsystems and related feedback
loops yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan
stratejik.
Pimpinan puncak yang akan mendominasi suatu sistem
governance yang dianut
• Manfaat CG:
Meningkatkan nilai bagi berbagai pihak yang berkepentingan yang
terlibat dalam suatu organisasi dalam interaksi dengan lingkungan.
Meningkatnya akses korporasi tersebut terhadap pasar modal serta
meningkatnya daya saing korporasi.
• Permasalahan dalam praktik:
Beragamnya konteks ‘lingkungan’ CG antarnegara & lingkungan
tersebut bersifat dinamis serta rentan perubahan
• Variasi dalam praktik dan sistem CG di berbagai Negara
merupakan fenomena penting yang diharapkan mengacu
pada upaya pencarian sistem governance yang semakin
efisien.
a. Sistem keuangan perbankan
Pembiayaan didominasi oleh perbankan (komersial maupun
banker investasi)
Lazimnya pada Negara Eropa daratan dan Jepang
modal)
Lazimnya pada negara Anglo-Saxon
Sistem keuangan di Indonesia (terlihat pada mayoritas
perusahaan): sistem keuangan yang berorientasi pada lembaga
keuangan.
Pada perusahaan go-public menggunakan pembiayaan dari
sistem keuangan perbankan dan pasar keuangan.
Penggunaan sumber pembiayaan untuk mengelola struktur
modal.
Struktur modal yang baik merupakan faktor penting untuk
meningkatkan nilai perusahaan dan posisi bersaing dengan
perusahaan lain.
Nilai perusahaan yang dihasilkan mampu mempengaruhi
ekspektasi pemegang saham atas potensi risiko yang dihadapi
pada masa yang akan datang.
64% perusahaan besar di 27 Negara terkaya di dunia
mempunyai controlling shareholders dengan pengendalian
terpusat pada keluarga, sama seperti emerging and developing
countries di Asia dan 71% kepemilikan perusahaan go-public di
Indonesia.
Kelebihan dari controlling shareholders: mengurangi kebutuhan
pengawasan & supervise dari pihak lainnya sehingga
mengurangi monitoring costs.
Kelemahan pada controlling shareholders adalah dapat
merugikan kepentingan stakeholders lainnya.
Agency problem yang muncul dalam perusahaan seperti ini
adalah konflik pemegang saham pengendali dengan pemegang
saham minoritas.
Teori keagenan memiliki 2 jenis perangkat governance dalam
mengurangi agency problems:
Stakeholders Shareholders
Korporasi
Governance system
Governance Governance Governance
Structure Mechanisms Outcomes
Corporate
Corporate Culture Governance
Objective and
and Values Principles
Strategy
Struktur Governance
The historical governance structure:
1.Annual General Meetings of Shareholders
2.The Board of Directors
3.The Executive Manajer