Anda di halaman 1dari 19

LANDASAN FILOSIFIS DAN

TEORITIS MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS
INTERAKSI SOSIAL.
Matelda A. Ibo
Kelompok 2
PENGERTIAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS
INTERAKSI SOSIAL

Model interaksi sosial terbentuk berdasarkan


teori belajar Gestalt Dan teori belajar area/
Field-Theory. Model pembelajaran ini
menitikberatkan pada suatu hubungan yang
harmonis antara individu dengan
masyarakat atau learning to life together.
Model interaksi sosial adalah Model yang
mengutamakan hubungan individu dengan
masyarakat atau orang lain, dan memusatkan
perhatiannya kepada proses dimana realita
yang ada dipandang sebagai suatu
LANDASAN FILOSOFI

Kecaka
Kecaka
pan
pan
akadem
sosial
i
Kecaka Kecaka
pan Prinsip- pan
persona prinsip vokasio
pembelaja
l ran nal
(Depdikna
s, 2003)
LANDASAN FILOSOFI

Model Model
Pembelaj Pembelaj
aran aran
Kooperati Kolaboras
f i
Model
Pembelaja
ran di
rumpun
Interaksi
Sosial
LANDASAN FILOSOFI

1. Kerja
Kelomp
ok

6. 2.
Simul Pertem
asi uan Vygotsky (1962) berpendapat
6 Kelas
Sosial bahwa lingkungan budaya
Kegiatan
pembelaj adalah
aran
interaksi faktor penentu utama untuk
3.
5. sosial Pemecaha konstruksi pengetahuan. Kita
Berm n Masalah

ain
Kelompok
atau belajar melalui
Inkuiri
Peran Sosial pandangan budaya ini dengan
4. Model
Laboratori
berinteraksi dengan orang lain
um
dan mengikuti
aturan, keterampilan, dan
kemampuan yang dibentuk
oleh budaya kita.
LANDASAN FILOSOFI

guru
guru memilih
mengelola
tugas yang
dialog.
siswa bermakna
siswa bekerja Sokrates
mengembang dan
sama dalam yang
kan menantang
tugas mengenalkan
kurikulum bagi para
pembelajaran
siswa untuk
yang lebih
bekerja
dalam .

Pengajaran yang
mendukung
pembelajaran sosial:
Teori-teori yang mendasari
model pembelajaran yang
berbasis interaksi sosial

(1) teori (2) teori


(3) teori (5) teori
belajar sosial (4) teori
kognitif Bandura
humanis Vygotsk Bruner
Gestalt .
tik, y
1. Teori Humanistik
Teori belajar humanisme memandang bahwa
perilaku manusia ditentukan oleh faktor
internal. Menurut Teori belajar humanis,
aktualisasi diri merupakan puncak
perkembangan individu. Kebermaknaan
perwujudan
Tujuan belajar adalah dirinya itu bahkan
untuk memanusiakan bukan
manusia. saja
Proses belajar
dirasakan
dianggap berhasiloleh
apabila dirinya
peserta didiksendiri, tetapi juga
memahami lingkungannya oleh
dan dirinya
sendiri. Peserta didik dalam proses belajarnya harus belajar agar kemudian ia
lingkungan.
mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini
berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari
sudut pandang pengamatnya.
1. Teori Humanistik
Menurut Rogers, teori belajar
humanis mempunyai karakteristik,
yaitu:
(c) diri sendiri
(d) kebutuhan
individu ada
(self) akan empat yaitu:
(b) asumsi dasar terbentuk dari pemeliharaan,
teori ini adalah pengalaman peningkatan diri
(a) setiap
kecenderungan mulai dari bayi, penghargaan
individu adalah
formatif dan di mana diri positif (positive
positif
kecenderungan terdiri dari dua regard) dan
aktualisasi subsistem yaitu penghargaan
konsep diri dan diri yang positif
diri ideal (positive self-
regard).
Carl Rogers

Membedakan 2 tipe belajar

kognitif learning: melibatkan aspek


berfikir siswa

Experiental learning : melibatkan


siswa secara personal dan
melibatkan pengalaman siswa
secara mandiri
1. Teori Humanistik
Menurut
Gage dan
Berliner • a. Peserta didik dapat belajar dengan
beberapa baik tentang apa yang mereka mau
prinsip dasar dan perlu ketahui.
dari • b. Mengetahui bagaimana cara belajar
pendekatan lebih penting daripada membutuhkan
humanistik banyak pengetahuan.
yang dapat • c. Evaluasi diri adalah satu satunya
kita guna
untuk evaluasi yang berarti untuk pekerjaan
mengemban peserta didik.
gkan • d. Perasaan adalah sama penting
pendidikan, dengan kenyataan.
yaitu sebagai
berikut.
Aplikasi teori humanistik
PENDIDIK

Peran guru dalam pembelajaran


humanistic adalah menjadi fasilitator
bagi para siswa, guru memberikan
motivasi, kesadaran mengenai makna
belajar dalam kehidupan siswa. Guru
memfasilitasi pengalaman belajar
kepada siswa dan mendampingi siswa
memperoleh tujuan pembelajaran.
Peserta
didik
• Siswa berperan sebagai pelaku
utama yang memaknai proses
pengalaman belajarnya sendiri.
Diharapkan siswa memahami
potensi diri, mengembangkan
potensi dirinya secara positif dan
meminimalkan potensi diri yang
bersifat negatif
• Tujuan pembelajaran lebih
kepada proses belajarnya
daripada hasil belajar.
2. Teori Sosial Vygotsky

Apa Kata
Vigotsky
1. Vygotsky menyatakan
bahwa anak-anak
2. Vygotsky berpendapat
pula bahwa proses belajar
mengembangkan konsep- akan terjadi secara efisien
konsep yang lebih dan efektif apabila si anak
sistematis, logis, dan belajar secara kooperatif
rasional yang merupakan dengan anak-anak lain
hasil dari dialog bersama dalam suasana lingkungan
pembimbingnya yang yang mendukung dalam
terampil. Jadi, menurut bimbingan atau
Vygotsky orang lain dan pendampingan seseorang
bahasalah yang memainkan yang lebih mampu atau
kunci dalam perkembangan lebih dewasa, misalnya
kognitif seorang anak. seorang guru.
Pokok Bahasan Teori
Vygotsky
Teori Vygotsky berfokus pada empat faktor
yaitu :
Budaya (culture),
Bahasa (language), dan
Zona Perkembangan Proksimal
(Zone Of Proximal
Development atau ZPD)
 Scaffolding
Prinsip Belajar Vygotsky
Pembelajaran Sosial (Social Learning)
Yaitu dengan cara pembelajaran kooperatif. Vygotsky
menyatakan bahwa
siswa belajar melalui interaksi bersama dengan orang
dewasa atau teman yang
lebih cakap.
2. Zona of Proximal Development (ZPD)
Dalam interaksi sosial di kelas, ketika terjadi saling tukar
pendapat antar
siswa dalam memecahkan suatu masalah, siswa yang lebih
pandai memberi
bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan berupa
petunjuk bagaimana
cara memecahkan masalah tersebut, maka terjadi
scaffolding, Siswa yang
mengalami kesulitan tersebut terbantu oleh teman yang
Implikasi Teori Vygotsky

Guru bertugas menyediakan atau mengatur lingkungan belajar


siswa dan mengatur tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa,
serta memberikan dukungan dinamis, sedemikian hingga setiap
siswa bisa berkembang secara maksimal dalam zona
perkembangan proksimal.
Vygotsky mempromosikan penggunaan pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, dimana siswa dapat
saling berinteraksi dan saling memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif dalam
masing-masing ZPD mereka.
Kesimpulan Teori
Vygotsky
1. Pembelajaran berfokus pada peserta didik, memberi
perhatian pada proses berfikir dan bukan sekedar pada hasil
belajar.
2. Mengutamakan peran peserta didik dalam berinisiatif sendiri
konstruktivisme Vygotsky dapat
 Dari pembahasan dari Teori

dan keterlibatan aktif dalam kegiatan pembelajaran di dalam


kelas, anak didorong menemukan sendiri pengetahuan itu melalui
interaksi spontan dengan keadaannya.
disimpulkan:

3. Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal


kemajuan perkembangan.

4. Menekankan pada pengajaran top-down. Top-down berarti


bahwa siswa mulai dengan masalah-masalah yang kompleks
untuk dipecahkan dan selanjutnya memecahkan atau
menemukan (dengan bantuan guru dalam bentuk scaffolding)

Anda mungkin juga menyukai