Anda di halaman 1dari 28

Pelindungan Ekspresi Budaya Tradisional

 Latar belakang
 Dasar hukum
 Istilah
 Apa
 Karakteristik
 Cakupan
 Siapa
Latar belakang

• Indonesia memiliki keanekaragam suku, bahasa, adat, kepercayaan, kesenian, tradisi


dan kearifan lokal menyebabkan mewarisi budaya tradisional;
• Data thn 2013, Indonesia memiliki 2644 warisan budaya takbenda (WBTB), namun baru
444 (thn 2016) yg tlh ditetapkan secara resmi sebagai warisan budaya takbenda
Indonesia, termasuk 6 diantaranya telah ditetapkan lebih dulu sebagai Warisan
Dunia oleh UNESCO, yaitu: Wayang, Keris, Batik, Angklung, Tari Saman dan Noken.
• Demikian UNESCO telah mengakui Taman Nasional Komodo, Candi Prambanan, Situs
Manusia Purba Sangiran, Taman Nasional Lorents, Hutan Tropis Sumatera (taman
Nasional Sembilang, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat
dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan) adalah pengakuan kepada Lanskap Budaya
Nasional sebagai situs warisan dunia
• Kekayaan budaya asli Indonesia yg diklaim sebagai milik negara lain jumlahnya
mencapai 34 jenis budaya. Beberapa budaya tradisional Indonesia yg diakui oleh negara
lain sebagai budayanya a/l Tari Reog Ponorogo, Lagu Rasa Sayange, Tari Pendet
Latar Belakang
• Di tahun 2019 terdapat WBTB Provinsi Aceh dengan Karya Budaya Silat
Pelintau, DKI Jakarta Karya Budaya Laksa Betawi, Provinsi Jawa Bara Karya
Budaya Panjang Jimat Kasepuhan Cirebon, Jawa Tengah Karya Budaya
Lengger Banyumas, DI Yogyakarta Karya Budaya Kampung Pitu, Jawa Timur
Karya Budaya Reog Bulkiyo, Bali Karya Budaya Sate Renteng, NTT karya
budaya Kebalai, NTB karya budaya Tari Sireh, Kalimantan Timur karya
budaya Ngarang,Sulawesi Selatan karya budaya Nimbuk, Maluku karya
budaya Baleti, Papua karya budaya Wala, dan lain lain
Konvensi internasional
• Konvensi 1972 tentang Proteksi Warisan Alam dan Budaya Dunia
(Convention 1972, concerning the Protection of the World Cultural
and Natural Heritage)  Warisan Alam dan Budaya Dunia (WABD);
• Konvensi 2003 tentang Pelindungan Warisan Budaya Hidup
(Convention 2003, for the Safeguarding of the Intangible Cultural
Heritage) Warisan Budaya Hidup (WBH)=Warisan Budaya Takbenda
(WBTB)
• Konvensi tentang Proteksi dan Promosi Keanekaragaman Ekspresi
Budaya (Convention 2005 on the Protection and Promotion of the
Diversity of Cultural Expressions) Keanekaragaman Budaya (KB)
Relasi WABD (1972) dan WBH (2003)
• WABD (1972)
Konservasi warisan (alam dan/ atau budaya benda) yang tidak dapat
dipindahkan dan tempat-tempat temuan benda-benda purbakala
(situs)
Budaya benda dan/ atau alam
Nilai universal yang luar biasa (outstanding universal value)
Otentisitas, keseluruhan membantu mendefinisikan nilai suatu
warisan alam dan/ atau budaya benda, kadang kala membatasi
perubahan, yang akan merusak atau menghancurkan warisan alam
dan/ atau budaya benda tersebut.
Relasi WABD (1972) dan WBH (2003)

• WBH/WBTB (2003)
 Pelindungan terhadap ekspresi, keterampilan, praktik, dan
pengetahuan, yang bersifat dinamis.
 Budaya yang dapat dilihat dan disentuh dan/ atau Sosial
(komunitas, kelompok, dalam beberapa kasus individu).
 Komunitas yang mendefinisikan nilai yang relevan dengan unsur
warisan budaya hidup.
 Komunitas memerankan (mempraktikkan) dan mentransmisikan
(mengajarkan), jadi unsur warisan budaya hidup berubah seiring
waktu
Relasi KB (2005) dan WBH (2003)
KB (2005) WBH/WBTB (2003)

• Aktivitas budaya, barang dan jasa, • Keterampilan, praktik, ekspresi,


yang mempunyai nilai ekonomi. pengetahuan.
• Warisan budaya hidup adalah sebuah
• Ekspresi budaya seringkali baru, praktik yang bersifat kolektif (komunal),
ciptaan individu. ditransmisikan (diajarkan) sekurang-
kurangnya kepada satu generasi
• Fokus pada industri budaya, bergantung pada unsur warisan budaya
diseminasi dan pengembangan, hidup yang diwariskan.
yang kemudian berkembang • Fokus pada praktik dan transmisi warisan
menjadi industri kreatif atau budaya hidup melalui pendidikan formal
ekonomi kreatif. dan non-formal.
Warisan Budaya
Warisan Budaya Takbenda (Intangible Warisan Budaya Benda (Tangible
Cultural Heritage) Cultural Heritage)
• WBTB adalah segala praktik, representasi, • WBB adalah warisan budaya yang
ekspresi, pengetahuan, ketrampilan, serta
alat-alat, benda, artefak dan ruang budaya
yang dapat di indrawi sebagai
terkait dengannya yang diakui oleh berbagai benda, bangunan, struktur buatan
komunitas, kelompok dan dalam hal manusia ataupun alamiah yang
tertentu perseorangan sebagai bagian dari dapat memberikan nilai budaya
warisan budaya mereka.
bagi pemakainya.
• Contoh WBTB adalah seni pertunjukan,
kerajinan tradisional, tradisi dan ekspresi • Contoh warisan budaya benda
lisan, adat istiadat masyarakat, ritus dan adalah: candi, benteng, situs alam,
perayaan dan pengetahuan dan kebiasaan
perilaku mengenai alam semesta . komplek landscape budaya, dll
Peraturan Nasional

 Pasal 32 ayat (1) UUD 1945  "Negara memajukan ke budayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya".
 Prinsip "Trisakti" yang disampaikan oleh Ir. Soekarno sebagai pendiri NKRI dalam pidato tanggal
17 Agustus 1964, yaitu berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian
dalam Kebudayaan.
 UU No. 11/2010 tentang Cagar Budaya;
 UU No. 28/2014 tentang Hak Cipta;
 UU No. 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan;
 Perpres No. 78/2007 tentang Pengesahan Convention for The Safeguarding of the Intangible
Cultural Heritage (Konvensi untuk perlindungan warisan budaya tak benda
Peristilahan
• Traditional Cultural Expressions
• Folklor/Folklore (tradisi lisan)
• Ekspresi Budaya Tradisional
• Objek pemajuan kebudayaan
• Ciptaan yang tdk diketahui penciptanya
• Warisan Budaya Takbenda
• Sumber Daya Budaya Takbenda
• Kekayaan tradisional masyarakat asli
• Sumber Genetik Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Folklore
Apa Ekspresi Budaya Tradisional
• Ekspresi budaya tradisional adalah suatu ciptaan dalam bidang seni mengandung
unsur karakteristik warisan tradisional sebagai kultur bangsa yang merupakan sumber
daya bersama dikembangkan dan dipelihara atau dilestarikan oleh komunitas atau
masyarakat tradisional tertentu atau organisasi tradisional social tertentu dalam
kurun waktu secara berkesinambungan (Eddy Damian).
• Adalah bentuk apapun, kasat mata maupun tak kasat mata, di mana pengetahuan dan
budaya tradisional diekspresikan, tampil atau dimanifestasikan dan mencakup bentuk-
bentuk ekspresi atau kombinasi, seperti misalnya kisah, efik, legenda, puisi, teka-teki
dan bentuk narasi lainnya; kata, lambang, nama dan simbol; ekspresi dalam bentuk
gerak, seperti drama, upacara, ritual, Sebagai tambahan, definisi ini juga mencakup
ekspresi yg kasat mata, seperti produk seni, khususnya gambar, desain, lukisan
termasuk lukisan tubuh dan juga dengan berbagai benda-benda kerajian, instrument
music, dan berbagai bentuk arsitektural.
Apa Ekspresi Budaya Tradisional
• Agar suatu ekspresi memenuhi syarat ekspresi budaya nasional,
ekspresi tersebut harus menunjukan adanya kegiatan intelektual
individu maupun kolektif yang merupakan ciri dari identitas dan
warisan suatu komunitas dan telah dipelihara, digunakan atau
dikembangkan oleh komunitas tersebut, atau oleh orang perorangan
yang memiliki hak atau tanggung jawab untuk melakukannya sesuai
dengan hukum dan praktik adat/kebiasaan dalam komunitas tersebut.
Ciri-ciri folklore
Folklore Hak Cipta
• Penyebaran dan pewarisannya dilakukan dengan • Selalu diketahui penciptanya
lisan  melalui tutur kata; • Untuk mendapatkan manfaat ekonomi
• Bersifat tradisional  bentuknya relatif tetap • Konsep individual dan eksklusif
diantara kolektivitas mereka dalam jangka waktu • Pelindungannya berjangka waktu
yang lama minimal dua generasi;
• Bersifat anonim  nama pencipta sudah tidak
diketahui orang lain;
• Berbentuk pola dan spontan, misalnya
menggunakan kata-kata klise;
• Mempunyai kegunaan dalam kehidupan bersama
suatu masyarakat kolektif, misalnya tarian untuk
upacara adat atau agama;
• Bersifat pralogis  mempunyai logika sendiri yang
tidak sesuai dengan logika umum, terutama
berlaku bagi folkore lisan;
• Menjadi milik bersama (kolektif) masyarakat adat;
• Memiliki nilai sacral bagi masyarakat adat ybs.
Karakteristik EBT
• Diwariskan dari ke generasi baik secara lisan maupun imitasi
• Refleksi dari identitas social dan budaya suatu komunitas tertentu
• Terdiri atas unsur-unsur warisan bersama
• Dibuat oleh pencipta yang tidak lagi diketahui dan/atau oleh komunitas
dan/atau oleh perseorangan yang diakui memiliki hak, tanggung jawab,
dan izin untuk itu;
• Tidak dimaksudkan untuk kepentingan komersial, akan tetapi
merupakan sarana ekspresi religi dan budaya
• Dilakukan, dikembangkan dan dikreasikan kembali oleh suatu komunitas
Kriteria Ekspresi Budaya Tradisional

 Memenuhi konsep Hak Cipta


1) karya di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra
2) merupakan hasil kemampuan berpikir, imajinasi, kecekatan,
keterampilan, dan keahlian
3) berbentuk nyata (persyaratan perwujudan)
4) karya yang asli (persyaratan originalitas)
 Memenuhi syarat bentuk-bentuk EBT yg sudah ditentukan
 Memiliki unsur-unsur nilai tradisional
Pasal 10 UUHC 2002  Hak Cipta atas Ciptaan
yang Penciptanya Tidak Diketahui

(1) Negara memegang Hak Cipta atas karya peninggalan prasejarah, sejarah, dan benda
budaya nasional lainnya.
(2) Negara memegang Hak Cipta atas folklor dan hasil kebudayaan rakyat yang menjadi milik
bersama, seperti cerita, hikayat, dongeng, legenda, babad, lagu, kerajinan tangan,
koreografi, tarian, kaligrafi, dan karya seni lainnya.
(3) Untuk rnengumumkan atau memperbanyak Ciptaan tersebut pada ayat (2), orang yang
bukan warga negara Indonesia harus terlebih dahulu mendapat izin dari instansi yang
terkait dalam masalah tersebut.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Hak Cipta yang dipegang oleh Negara sebagaimana
dimaksud dalam pasal ini, diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Cakupan folklor
Folklor dimaksudkan sebagai sekumpulan Ciptaan tradisional, baik yang dibuat
oleh kelompok maupun perorangan dalam masyarakat, yang menunjukkan
identitas sosial dan budayanya berdasarkan standar dan nilai-nilai yang
diucapkan atau diikuti secara turun temurun, termasuk:
a. cerita rakyat, puisi rakyat;
b. lagu-Iagu rakyat dan musik instrumen tradisional;
c. tari-tarian rakyat, permainan tradisional;
d. hasil seni antara lain berupa: lukisan, gambar, ukiran-ukiran, pahatan,
mosaik, perhiasaan, kerajinan tangan, pakaian, instrumen musik, dan tenun
tradisional.
Pasal 38 UUHC 2014  Ekspresi Budaya Tradisional dan Hak Cipta atas Ciptaan yang
Penciptanya Tidak Diketahui

(1) Hak Cipta atas ekspresi budaya tradisional dipegang oleh Negara.
(2) Negara
wajib menginventarisasi, menjaga, dan memelihara ekspresi
budaya tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Penggunaan ekspresi budaya tradisional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat pengembannya.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Hak Cipta yang dipegang oleh
Negara atas ekspresi budaya tradisional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Cakupan EBT
Yang dimaksud dengan "ekspresi budaya tradisional“ mencakup salah satu atau
kombinasi bentuk ekspresi sebagai berikut:
a. verbal tekstual, baik lisan maupun tulisan, yang berbentuk prosa maupun
puisi, dalam berbagai tema dan kandungan isi pesan, yang dapat berupa karya
sastra ataupun narasi informatif;
b. musik, mencakup antara lain, vokal, instrumental, atau kombinasinya;
c. gerak, mencakup antara lain, tarian;
d. teater, mencakup antara lain, pertunjukan wayang dan sandiwara rakyat;
e. seni rupa, baik dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang terbuat
dari berbagai macam bahan seperti
f. kulit, kayu, bambu, logam, batu, keramik, kertas, tekstil, dan lain-1ain atau
kombinasinya; dan
g. f. upacara adat.
Pasal 40 ayat (1) UUHC 2014

 Terjemahan, adaptasi, arransemen, transformasi, atau modifikasi EBT;


 Kompilasi EBT selama kompilasi tersebut merupakan karya yang asli.
Objek Pemajuan Kebudayaan adalah unsur Kebudayaan yang menjadi sasaran utama
Pemajuan Kebudayaan

Pasal 5
Objek Pemajuan Kebudayaan meliputi:
a. tradisi lisan;
b. manuskrip;
c. adat istiadat;
d. ritus;
e. pengetahuan tradisional;
f. teknologi tradisional;
g. seni;
h. bahasa;
i. permainan rakyat; dan
j. Olahraga tradisional.
Bentuk pelindungan EBT
 Pasal 38 (1): HC atas EBT dipegang oleh Negara
 Pasal 38 (2): Negara  inventarisasi, menjaga dan memelihara
 Pasal 38 (3): Penggunaannya memperhatikan nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat pengembannya
 Pasal 60: HC atas EBT yang dipegang oleh negara berlaku tanpa batas
waktu.

Anda mungkin juga menyukai