Soft Tissue Tumor Fibrosarkoma
Soft Tissue Tumor Fibrosarkoma
oleh :
dr Acmad Afif
dr Iskandar Ali, SpB
1. PENDAHULUAN
Fibrosarkoma adalah tumor ganas
sel jaringan ikat dan kolagen. Pada
awalnya fibrosarkoma didiagnosis
atas dasar adanya tumor sel spindle
yang membentuk kolagen, termasuk
disini adalah malignant fibrous
histiocytoma, sarcoma synovial tipe
fibrous monofasik,malignant
schwannoma, neurofibrosarkoma.
Setelah meneliti selama 30 tahun, sekarang ahli
patologi menjadi jauh lebih selektif dalam
membuat diagnosa fibrosarkoma → relatif
jarang dijumpai.
Survey Klinik Mayo, 1936 Meyerding et al →
65% kasus sarkoma soft tissue adalah
fibrosarkoma: pada 1974 Pritchard et al → dari
kasus sarkoma soft tissue hanya 12 %
merupakan fibrosarkoma. Fibrosarkoma urutan
ketiga setelah liposarkoma 21 % dan
rhabdomyosarkoma 19 %. Marker seperti
cytokeratin dan protein S-100 bermakna
menentukan fibrosarkoma
Fibrosarkoma →keganasan yang sangat
destruktif dan membandel, biasanya
pada usia dewasa. Fibrosarkoma dapat
berupa massa soft tissue atau sebagai
tumor tulang, baik primer ataupun
sekunder yang secara klinis sulit
dibedakan.
Fibrosarkoma tulang primer adalah
keganasan fibroblast yang menghasilkan
sejumlah kolagen → biasanya daerah
tulang yang pertumbuhannya maksimal
atau remodeling seperti metafisis.
Fibrosarkoma sekunder akibat lesi tulang
sebelumnya atau setelah radioterapi pada lokasi
tulang atau soft tissue →lebih agresif,
prognosanya lebih jelek..
Fibrosarkoma 10% dari sarkoma muskuloskeletal
dan kurang 5% dari seluruh tumor tulang primer,
♂>♀, biasanya usia empat puluhan, sering
menyerang tungkai femur distal atau tibia
proksimal.
Fibrosarkoma infantile ( <10 tahun ) mempunyai
prognosa baik, meskipun sudah metastasis bila
diterapi dengan kombinasi neoadjuvant dan
adjuvant kemoterapi dan reseksi.
2. PATOFISIOLOGI
Penyebab pasti fibrosarkoma belum
diketahui, penelitian biologi molekuler
terakhir mengindikasikan peran mutasi
genetik, penyimpangan kromosom pada
beberapa tumor, kerusakan fungsi gen
supresor tumor dan timbulnya onkogen.
Beberapa sindrom bawaan berhubungan
dengan sarkoma, sebagai contoh pasien
dengan neurofibroma multiple
mempunyai 10 % risiko berkembang
menjadi neurosarkoma atau fibrosarkoma.
Telah ditemukan fibrosarkoma yang
timbul pada implant metalik yang
digunakan untuk fiksasi fraktur atau
rekonstruksi sendi, meskipun jarang.
Belum diketahui mengapa hal itu bisa
terjadi.
Juga ditemukan fibrosarkoma yang
timbul pada tulang yang telah mempunyai
lesi sebelum-nya, seperti fibrous
dysplasia, osteomielitis kro-nis, penyakit
Paget dan tulang yang mendapat radiasi
sebelumnya. Lesi-lesi ini sangat agresive
dan mempunyai prognosa jauh lebih jelek
dibandingkan fibrosarkoma tulang primer.
3. GAMBARAN KLINIS
Fibrosarkoma tidak mempunyai
sifat klinis spesifik, biasanya teraba
massa solid, 3 - 8 cm, berbatas tegas
pada tumor yang masih kecil., namun
pada tumor yang sudah besar batasnya
tidak tegas, tumbuhnya lambat,
seringkali tidak nyeri, terjadi di semua
bagian tubuh yang mengandung
jaringan ikat, paling sering pada paha
dan lutut, usia 40-an.
Fibrosarkoma tulang timbul gejala
nyeri dan bengkak setelah diderita sekian
lama,tumbuh cukup besar → merusak
struktur tulang dan menyebabkan fraktur
patologis, umumnya melibatkan kortek
tulang.
Riwayat infark tulang, radiasi atau
faktor resiko lain, mengingatkan dokter
adanya fibrosarkoma tulang sekunder.
Fibrosarkoma tulang paling sering timbul
di sekitar lutut dan femur distal.Tidak ada
tanda sistemik kecuali penurunan berat
badan
Fibrosarkoma umumnya mempunyai
gambaran histologi pola pertumbuhan
fasikulasi teratur, sel-sel bentuk spindle atau
fusiform yang sedikit bervariasi ukuran dan
bentuknya, dipisahkan oleh serat-serat
kolagen yang saling terjalin paralel.
Metastasis hampir pasti hematogen, sering
mengenai paru, tulang dan hati. Bila
didapatkan tumor di lokasi lain harus
dipikirkan suatu metastasis sebab tidak ada
catatan kejadian fibrosarkoma di beberapa
lokasi pada satu penderita. Metastasis
ditemukan dalam 2-22 tahun
pertama,sehingga follow-up cuma 5 tahun
rasanya terlalu pendek.
Metastasis KGB sekitar 5% sedangkan
metastasis pada paru, hati dan tulang sekitar
50%.
4. DIAGNOSA BANDING
Sulit membedakan fibrosarkoma dengan
tumor sel spindle yang lain. Dengan
pemeriksaan imunohistokemik dan
ultrastruktur memungkinkan mendapat
diagnosa yang benar.
• Nodular fascitis
• Fibrous histiocytoma (dermatofibroma)
• Clear cell sarcoma
• Paget sarcoma
• Malignant fibrous histiocytoma
• Fibrosarcoma-like forms of synovial sarcoma
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Stadium G T N M
Stage IA G1 T1 N0 M0
Stage IB G1 T2 N0 M0
Stage IIA G2 T1 N0 M0
Stage IIB G2 T2 N0 M0
Stage IIIA G3, 4 T1 N0 M0
Stage IIIB G3, 4 T2 N0 M0
Stage IVA Any G Any T N1 M0
Stage IVB Any G Any T Any N M1
• G1 Keganasan rendah
• G2 Keganasan sedang
• G3 Keganasan tinggi
• G4 Keganasan sangat tinggi