Anda di halaman 1dari 11

Hipersensitivitas

NAMA KELOMPOK 1
1. AJENG PRASASTI
2. APRILIANA
3. AYU NOVITA
4. CINDY AULIAH
5. DEWI SARTIKA BUTAR BUTAR
6. TRISNA WARUWU
Definisi

Alergi atau hipersensitivitas adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh


seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-
bahan yang umumnya non imunogenik. Dengan kata lain, tubuh manusia bereaksi
berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing
atau berbahaya. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut
alergen.
Mekanisme alergi

Seseorang dapat terpajan alergen dengan menghirup, menelan, atau


mendapatkan pada atau di bawah kulit. Reaksi imunologis tubuh
mempengaruhi timbulnya alergi terhadap makanan. Reaksi ini melibatkan
imunoglobulin, yaitu protein yang membantu dalam respon kekebalan tubuh,
tepatnya Imonuglobulin E (IgE) yang membentuk respon imun tubuh.
Respon imun yang muncul dalam reaksi alergi melalui dua tahap, yaitu :

 Tahap Sensitisasi : Tahap sensitisasi muncul ketika tubuh memproduksi antibodi


IgE yang spesifik.
 Tahap Elisitasi : Fase elisitasi terjadi jika terdapat pajanan ulang.
Skema mekanisme alergi
TANDA DAN GEJALA ALERGI

Gejala ringan
 bersin – bersin, Gejala berat
 hidung meler,  Hives atau welts, ruam, blisters, atau masalah
kulit disebut eksim. Ini adalah yang paling
 gatal – gatal baik bersifat lokal atau umum gejala alergi obat.
seluruh tubuh  Batuk, wheezing, Hidung, dan kesulitan
 hidung mampet dan bernapas.
 demam.
 gejala alergi lainnya.
 Kulit melepuh dan mengelupas. Masalah ini
disebut racun berhubung dgn kulit necrolysis,
dan dapat membawa maut jika tidak dirawat.
 Anaphylaxis
Macam macam alergi

1. Alergi makanan
2. Alergi obat-obatan
3. Alergi debu
4. Alergi suhu udara (dingin/panas)
5. Alergi musiman & Alergi yang terjadi terus menerus
6. Alergi zat kimia tertentu
Etiologi
1. Faktor Internal 2. Fakor Eksternal
a. Imaturitas usus secara fungsional (misalnya  a.  Faktor pencetus : faktor fisik (dingin,
dalam fungsi-fungsi : asam lambung, enzym- panas, hujan), faktor psikis (sedih, stress)
enzym usus, glycocalyx) maupun fungsi-fungsi atau beban latihan (lari, olah raga).
imunologis (misalnya : IgA sekretorik)  b.  Contoh makanan yang dapat memberikan
memudahkan penetrasi alergen makanan. reaksi alergi menurut prevalensinya: ikan
b.  Genetik berperan dalam alergi makanan. 15,4%; telur 12,7%; susu 12,2%; kacang
c.  Mukosa dinding saluran cerna belum 5,3% dll.
matang yang menyebabkan penyerapan alergen  c.  Hampir semua jenis makanan dan zat
bertambah tambahan pada makanan dapat menimbulkan
reaksi alergi.
PATOFISIOLOGI

Saat  pertama kali masuknya alergen (ex. telur ) ke dalam tubuh  seseorang 
yang mengkonsumsi makanan tetapi dia belum pernah terkena alergi. Namun ketika
untuk kedua kalinya orang tersebut mengkonsumsi makanan yang sama barulah
tampak gejala-gejala timbulnya alergi pada kulit orang tersebut. Setelah tanda-tanda
itu muncul maka antigen akan mengenali alergen yang masuk yang  akan memicu
aktifnya sel T, dimana sel T tersebut yang akan merangsang sel B untuk 
mengaktifkan antibodi (Ig E). Proses ini mengakibatkan melekatnya antibodi pada
sel mast yang dikeluarkan oleh basofil.
KLASIFIKASI ALERGI

1. Hipersensitifitas tipe I
Hipersensitifitas tipe I disebut juga sebagai hipersensitivitas langsung atau
anafilaktik.
2. Hipersensitifitas tipe II
Hipersensitivitas tipe II diakibatkan oleh antibodi berupa imunoglobulin G (IgG)
dan imunoglobulin E (IgE) untuk melawan antigen pada permukaan sel dan matriks
ekstraseluler.
3. Hipersensitifitas tipe III
Hipersensitivitas tipe III merupakan hipersensitivitas kompleks imun.
4. Hipersensitifitas tipe IV
Hipersensitivitas tipe IV dikenal sebagai hipersensitivitas yang diperantarai sel
atau tipe lambat (delayed-type).
KESIMPULAN
Alergi atau hipersensitivitas adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana
tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi
terhadap bahan-bahan yang umumnya non imunogenik. Mekanisme
terjadinya alergi terdiri dari fase sensitasi dan fase elisitasi.
Klasifikasi dari hipersensitivitas terdiri dari empat tipe yaitu tipe I, Tipe
II. Tipe III dan Tipe IV. dan macamnya terdiri dari alergi oleh karena debu,
suhu udara, makanan, obata-obatan dan oleh bahan kimia lainnya yang dapat
berpengaruh. Sedangkan untuk pemeriksaan terhadap alergi dapat dilakukan
dengan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang, dan untuk terapi
alergi dapat dilakukan dengan menghindari allergen dan melakukan terapi
farmakologis.

Anda mungkin juga menyukai