Anda di halaman 1dari 12

REFRESHING:

SKIZOFRENIA
Choirul Anam
2015730022

Pembimbing :
dr. Erie Dharma Irawan, Sp.KJ
Definisi
Gangguan bipolar merupakan gangguan jiwa bersifat episodik dan
ditandai oleh gejala-gejala manik, hipomanik, depresi dan campuran,
biasanya rekuren serta dapat berlangsung seumur hidup
Epidemiologi
Menurut American Psychiatric Association gangguan afektif bipolar I
mencapai 0.8% dari populasi dewasa, dalam penelitian yang dilakukan
dengan komunitas mencapai antara 0,4-1,6%. Angka ini konsisten di
beragam budaya dan kelompok etnis. Gangguan bipolar II mempengaruhi
sekitar 0,5% dari populasi. Sementara gangguan bipolar II tampaknya lebih
umum pada wanita hal ini dperkirakan dipengaruhi oleh hormon, efek dari
melahirkan, stressor psikososial untuk wanita, dan pembelajaran budaya
yang mengajarkan wanita tidak dapat berusaha sendiri (behavioral models
of learned helplessness), gangguan bipolar I mempengaruhi pria dan
wanita cukup merata
Genetik

Etiologi

Biologis Psikososial
Tatalaksana

BIPOLAR

Farmakoterapi Psikoterapi
Farmakoterapi Agents Manic Mixed Depression Maintenance

MOOD STABILISER  

Pendekatan farmakoterapi terhadap gangguan Lithium √ – – √

bipolar telah menimbulkan perubahan besar Divalproex DR √ – – –

dalam pengobatannya dan secara dramatis telah Divalproex ER √ √ – –

mempengaruhi perjalanan gangguan bipolar dan Carbamazepine ER √ √ – –

menurunkan biaya bagi penderita ATYPICALS –

Risperidone √ √ – –

Olanzapine √ √ – √

Quetiapine √ – √ √

Ziprasidone √ √ – –

Aripiprazole √ √ – √

OTHER  

Lamotrigine – – – +

Olanzapine/fluoxetine – – √ –
Tatalaksana Kegawatan Agitasi Akut
Lini I • Injeksi IM Aripiprazol efektif untuk pengobatan agitasi pada pasien dengan episode mania atau campuran akut. Dosis
adalah 9,75mg/injeksi. Dosis maksimum adalah 29,25mg/hari (tiga kali injeksi per hari dengan interval dua jam).
Berespons dalam 45-60 menit.
• Injeksi IM Olanzapin efektif untuk agitasi pada pasien dengan episode mania atau campuran akut. Dosis 10mg/
injeksi. Dosis maksimum adalah 30mg/hari. Berespons dalam 15-30 menit. Interval pengulangan injeksi adalah dua
jam. Sebanyak 90% pasien menerima hanya satu kali injeksi dalam 24 jam pertama. Injeksi lorazepam 2 mg/injeksi.
Dosis maksimum Lorazepam 4 mg/hari. Dapat diberikan bersamaan dengan injeksi IM Aripiprazol atau Olanzapin.
Jangan dicampur dalam satu jarum suntik karena mengganggu stabilitas antipsikotika

Lini II • Injeksi IM Haloperidol yaitu 5 mg/kali injeksi. Dapat diulang setelah 30 menit. Dosis maksimum adalah 15 mg/hari.
• Injeksi IM Diazepam yaitu 10 mg/kali injeksi. Dapat diberikan bersamaan dengan injeksi haloperidol IM. Jangan
dicampur dalam satu jarum suntik.
Terapi Mania Akut
Lini I Litium, divalproat, olanzapin, risperidon, quetiapin, quetiapin XR, aripiprazol,
litium atau divalproat + risperidon, litium atau divalproat + quetiapin, litium
atau divalproat + olanzapin, litium atau divalproat + aripiprazol

Lini II Karbamazepin, ECT, litium + divalproat, paliperidon


Lini III Haloperidol, klorpromazin, litium atau divalproat haloperidol, litium +
karbamazepin, klozapin

Tidak direkomendasikan Gabapentin, topiramat, lamotrigin, risperidon


+ karbamazepin, olanzapin + karbamazepin
Psikoterapi
Tujuannya :
• Menghilangkan episode depresi dan mencegah rekurennya dengan
membantu pasien mengidentifikasi dan uji kognitif negatif.
• Mengembangkan cara berpikir alternatif, fleksibel dan positif, serta
melatih kembali respon kognitif dan perilaku yang baru.
Psikoterapi
• Cognitive behavioral therapy (CBT) membantu
penderita gangguan bipolar untuk mengubah pola pikir
dan perilaku negative.
• Family-focused therapy melibatkan anggota keluarga.
Terapi ini juga memfokuskan pada komunikasi dan
pemecahan masalah.
• Interpersonal and social rhythm therapy membantu
penderita gangguan bipolar meningkatkan hubungan
sosial dengan orang lain dan mengatur aktivitas harian
mereka.
• Psychoeducation mengajarkan pada penderita
gangguan bipolar mengenai penyakit yang mereka
derita beserta dengan penatalaksanaannya. Terapi ini
membantu penderita mengenali gejala awal dari
episode baik manik maupun depresi sehingga mereka
bisa mendapatkan terapi sedini mungkin.
Prognosis
• Pasien dengan gangguan bipolar I memiliki prognosis yang kurang baik
dibandingkan depresi mayor. Sekitar 40-50% pasien dengan bipolar 1
memiliki kemungkinan mengalami episode manik kedua dalam 2 tahun
episode pertama. Walaupun dengan penggunaan litium sebagai
profilaksis meningkatkan prognosis bipolar I, kemungninan hanya 50-60%
pasien mencapai control signifikan akan gejala mereka dengan litium.
• Untuk prognosis bipolar II, sampai saat ini masih dilakukan penelitian.
Bipolar II adalah penyakit kronik dimana memerlukan strategi
penatalaksana jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai