dengan gastritis
Kelompok : 3
Novita sari
Nisrina N
Mirza Puteh
Pengertian
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa
dan submukosa lambung. Secarahistopatologi dapat
dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang
daerah tersebut.Gastritis merupakan salah satu penyakit
dalam pada umumnya. Secara garis besar, gastritisdapat
dibagi menjadi beberapa macam :a. Gastritis
akut adalah
suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang
akut dengankerusakan-kerusakan
erosi. b. Gastritis kronis adalah inflamasi lambung yang
lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau
malignadari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter
pylory. (Soeparman, 2001,hal. 127)
etiologi
Gastritis dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya.
Pada sebagian besar kasus, gastritiserosive menyertai
timbulnya keadaan klinis yang berat.keadaan klinis
yang seringmenimbulkan gastritis erosive misalnya
trauma yang luas, operasi besar, gagal ginjal,
gagalnapas, penyakit hati yang berat, renjatan, luka
bakar yang luas, trauma kepala, dansepticemia. Kira-
kira, 80-90% pasien yang dirawat diruang intensif
menerita gastritis akuterosive ini. Gastritis akut jenis
ini sering disebut gastritis akut stress. (Soeparman,
2001, hal127)
patofisiologi
Seluruh mekanisme yang menimbulkan gastritis erosife karena
keadaan-keadaan klinis
yang berat belum diketahui benar. Factor-faktor yang
amat penting adalah ischemia pada mukosagaster di
samping factor popsin, refluks empedu dan
cairan pakreas. Aspirin dan obatantiinflamasi nonsteroid
merusak mukosa lambung melalui beberapa mekanisme. Obat-
obatini dapat menghambat aktivitas siklooksigenese mukosa.
Siklooksigenese merupakanenzimyang penting untuk
pembentukan prostaglandin dari asam arakidonat.
Prostaglandinmukosa merupakan salah satu factor defensive
mukosa lambung yang amat penting. Selainmenghambat
prostaglandin mukosa, aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid
tertentu dapatmerusak mukosa secara topical. (Soeparman,
2001, hal 128)
Manifestasi Klinis
MenurutBaughman, D, C & Hackley, J, C. (2000). Manifestasi
klinis pada pasien dengan gastritis adalah sebagai berikut
Dapat terjadi ulserasi superficial dan mengarah pada hemor
agi.
Rasa tak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, keles
uan, mual, dan anorexsia. Mungkin terjadi muntah dan
cegukan.
Beberapa pasien menunjukkan asimptomatik.
Dapat terjadi kolik dan diare jika makan yang mengiritasi
tidak dimuntahkan, tetapimalah mencapai usus.
Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari,
meskipun nafsu makan mungkin akanhilang selama 1
sampai 3 hari.
komplikasi
Perdarahan saluran cerna bagian atas.
Ulkus peptikum,
perforasi dan anemia karena gangguan absor
bsi vitamin. (Mansjoer,1999, hal : 493).
penatalaksanaan
Gastritis diatasi dengan menginstruksikan pasien
untuk menghindari alcohol dan makanansampai
gejala berukurang. Bila pasien mampu makan melalui
mulut, diet mengandung gizidianjurkan. Bila gejal
menetap, caira perlu diberikan secara parenteral. Bila
perdarahanterjadi, maka penatalaksanaan adalah
serupa dengan prosedur yang dilakukan untuk
hemoragisaluran gastrointestinal atas. Bila gastritis
diakibatkan oleh mencerna makanan yang
sangatasam atau alkali, pengobatan terdiri dari
pengenceran dan penetralisasian agen penyebab.
(Suzane & Smelzhert, 2001, hal 1062)
Asuhan keperawatan
1.pengkajian keperawatan
a. data umum
belum terpenuhi saat ini
3) Riawayat kesehatan keluarga intiMenjelaskan riwayat kesehatan
keluarga inti
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
c. Lingkungan
1) Karakteristik rumahDikaji tentang ukuran rumah, jumlah kamar,
ventilasi, sumber air, jumlah keliarga, saluran pembuangan limbah,
jamban keluarga, pembuangan sampah dan kandang ternak.
2) Karakteristik tentang komunikasiMeliputi tentang jenis pekerjaan yang
dominan dari tetangga diawali yang terdekat dengankleuarga.
3) Mobilitas keluargaBagaimana perpindahan tempat tinggal yang terjadi
dalam keluarga.
4) Perkumpulan keluarga dan nteraksi dengan masyarakat meliputi data k
eefketifandalam berinteraksi dengan masyarakat.
5) Sistem pendukung keluargaMeliputi tentang sumbe pendukung eperti
orang tua, mertua, saudara, teman dan lain-lain
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluargaMeliputi data tentang
gan alat ukur dan diobservasi dengan pancain
dra perawat yang objektif
c. Rencana tindakan disesuaikan dengan
kekuatan kleuarga berupa finansial, motivasi da
n sumber-sumber pendukunglainnya jangan
diabaikan.
d. Pedokumentasian implementasi
keperawatan keluarga janganlah terlupakan den
ganmenyertakan tanda tangan petugas sebagai
bentuk tanggung gugat dan tanggung
jawab profesi.
Evaluasi keperawatan
Eveluasi merupakantahapan yang menentukan
apakah tujuan dapat tercapai sesuai yang
ditetapkan dalam tujuandirencanakan
keperawatan. Apabila setelah dilakukan
evaluasi tujuan tidak tercapai maka
ada beberapa kemungkinan yang
a. Tujuan tidak tepat
b. Tindakan keperawatan tidak tepat
c. Faktor-
faktor lingkungan yang tidak bisa diatasi.
Terima kasih