Anda di halaman 1dari 6

MUZARA’AH

Muzara’ah menurut bahasa, al-Muzara’ah memilik dua


arti. Yang pertama al-Muzara’ah yang berarti Tharhal-Zur’ah
(melemparkan tanaman), sedangkan secara etimologi berasal
dari kata al-Zar’u yang berarti penanaman atau pengolahan.
Adapun Muzara’ah secara terminologis, Muzara’ah adalah
kerjasama antara pemilik tanah dengan penggarap tanah
dengan perjanjian bagi hasil.
‫‪Dasar Hukum Muzara’ah‬‬

‫‪Di dalam Al-Qur’an surah Az-Zukhruf ayat 32 yang berbunyi‬‬

‫ك نَحْ ُن قَ َس ْمنَا بَ ْينَهُم َّم ِعي َشتَهُ ْم فِي ْال َحيَا ِة ال ُّد ْنيَا‬ ‫ت َر‪C‬بِّ َ‬ ‫ون َرحْ َم َ‬ ‫أَهُ ْم يَ ْق ِس ُم َ‬
‫ضا س ُْخ ِر‪C‬يًّا‬‫ضهُم بَ ْع ً‬ ‫ت لِّيَتَّ ِخ َذ بَ ْع ُ‬
‫ض َد َر َجا ٍ‬ ‫ق بَ ْع ٍ‬ ‫ضهُ ْم فَ ْو َ‬
‫َو َرفَ ْعنَا بَ ْع َ‬
‫ك َخ ْي ٌر ِّم َّما يَ ْج َمع َ‬
‫ُون‬ ‫ت َربِّ َ‬‫َو َر ْح َم ُ‬
Yang artinya :

"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami


telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam
kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian
mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian
mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat
Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”
 
Di dalam Hadist
Rasulullah SAW bersabda:

“Dari Abu Hurairah ra. Diriwayatkan oleh Ibnu


Berkata: Bersabda Umar R.A.
Rasulullah Saw “Barang siapa yang sesungguhnya
(barangsiapa yang mempunyai tanah, Rasulullah Saw.
memiliki tanah maka hendaklah ia Melakukan bisnis atau
hendaklah ditanami atau menanaminya atau perdagangan dengan
diberikan faedahnya hendaklah ia menyuruh penduduk Khaibar
kepada saudaranya jika saudaranya untuk untuk digarap dengan
ia tidak mau maka boleh menanaminya.” (Hadits imbalan pembagian
ditahan saja tanah Riwayat Bukhari) hasil berupa buah-
itu.” (Hadits Riwayat buahan atau tanaman”
Muslim) (HR. Bukhari).
Syarat-syarat Muzara’ah

1. Syarat yang berkaitan dengan orang yang melakukan akad, harus baligh dan
berakal, agar mereka dapat bertindak atas nama hukum.
2. Syarat yang berkaitan dengan benih yang akan ditanam harus jelas dan
menghasilkan.
3. Syarat yang berkaitan dengan lahan pertanian
4. Syarat yang berkaitan dengan hasil
5. Syarat yang berkaitan dengan waktu harus jelas agar pengelola tidak
dirugikan seperti membatalkan akad sewaktu-waktu.
6. Syarat yang berkaitan dengan alat-alat muzara’ah yang disyaratkan berupa
hewan yang dibebankan kepada pemilik tanah.
Rukun-Rukun Hal yang membatalkan
Muzara’ah Muzara’ah

1. Penggarap dan 1. Habis masa


pemilik tanah muzara’ah
2. Obyek muzara’ah 2. Salah seorang yang
3. Harus ada ketentuan berakad meninggal
bagi hasil dunia
4. Ijab dan Qabul. 3. Adanya uzur

Anda mungkin juga menyukai