Anda di halaman 1dari 22

SOSIALISASI

PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK)


PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
PADA MASA COVID-19

Dr Achmad Soebagjo Tancarino, MARS


Kepala Puslat SDM Kesehatan
3 Juli 2020
KEPPRES
INPRES
SE PB
KA BN
-LA Ka
N SK

Kebijakan-Kebijakan
Pelatihan Bidang Kesehatan
Pada Masa Pandemic Covid-19
S SE
N KE M

PPSDMK
E EN

BADAN
PA

SK KA
E PM N
K

Nomor: HK.02.02/IV/1081/2020
tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PELATIHAN BIDANG
KESEHATAN PADA MASA PANDEMI CORONA VIRUS
DISEASE 2019 (COVID-19)
Tujuan
Sebagai acuan penyelenggaraan
pelatihan bidang kesehatan
pada masa pandemi Covid-19.
 
Manfaat
Bagi Pusat Pelatihan SDM Kesehatan
Sebagai acuan dalam mengukur kesesuaian
penerapan pengelolaan pelatihan bidang
kesehatan pada masa pandemi Covid-19.

Bagi Penyelenggara Pelatihan


Sebagai acuan dalam menyelenggarakan
pelatihan bidang kesehatan pada masa
pandemi Covid-19.
• PerLAN Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pedoman

Ruang LINGKUP •
Pengembangan Kompetensi PNS melalui e- learning
PerLAN Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pengembangan Kompetensi PNS
• Kebijakan Pelatihan dimasa pendemi • SK Ka. Badan Nomor: HK.02.02/IV/1081/2020
Covid 19 tentang Petunjuk pelaksanaan pelatihan bidang
kesehatan pada masa pandemi corona virus disease
2019 (covid-19

Pelaksanaan PELATIHAN pada masa Covid-19

Klasikal Distance learning Blended


(masa covid-19) full online
Standar mutu

Kontrol mutu
• Manajemen Pelatihan • Penyiapan SDM penyelenggara
• Skenario pembelajaran Pelatihan
• Metoda dan Media pembelajaran • Penyiapan fasilitator
• Sistem evaluasi • Penyiapan sarpras
Dituangkan dalam suatu panduan penyelenggaraan untuk setiap program pelatihan.

Penjaminan mutu
PELATIHAN
DENGAN METODE DI KELAS
(KLASIKAL)
Ketentuan
1. Terapkan protokol pencegahan penularan corona virus disease (Covid-19)
2. Seluruh peserta, pelatih/ fasilitator, instruktur dan panitia pelatihan, wajib:
a. Menunjukan hasil rapid test/ swab negatif paling lambat 5 (lima) hari
sebelum pelatihan
b. Khusus peserta dan pelatih/ fasilitator dari luar kota, di tempat pelatihan
wajib dilakukan rapid test pada hari kedatangan dan pada hari
kepulangan (hari terakhir pelatihan)
c. Dilakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk kelas
3. Pelatihn dg kurikulum terstandar di SIAKPEL dengan jumlah JPL <50 JPL.
4. Jumlah peserta memperhatikan kapasitas ruangan dengan ketentuan
jarak antar peserta minimal 1 (satu) meter.
Ketentuan
5. Penyelenggara pelatihan:
 menyediakan sarana untuk cuci tangan,
 memastikan ruang kelas dan alat-alat pelatihan tetap higienis,
 mengatur jumlah penghuni kamar maks 50% dari kapasitas kamar tsb,
 menyediakan komsumsi (makan dan snack) dalam kemasan box,
minum menggunakan tumbler masing-masing.
6. Akreditasi pelatihan diajukan melalui SIAKPEL
7. Ada quality control pelatihan
PELATIHAN DENGAN METODE
PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING)
FULL ONLINE
Ketentuan distance learning full online
1. Pelatihan dgn kurikulum yang sudah terstandar di
SIAKPEL.
2. Pada pelatihan tidak terdapat tujuan hasil belajar
untuk meningkatkan kompetensi ketrampilan teknis
(skill) yang hanya bisa dicapai dengan praktik
menggunakan alat tertentu yang tidak dimiliki oleh
peserta/ intitusi peserta.
3. Penyelenggara melakukan konversi struktur
program/ struktur kurikulum menjadi struktur
program pembelajaran distance learning full online,
Ketentuan distance learning full online
4. Pengendali pelatihan memantau proses
pembelajaran online, kehadiran dan partisipasi
peserta.
5. Seluruh bukti pelatihan harus mencatumkan
keterangan tanggal, waktu dan tempat secara
otomatis.
6. Pemberian hak (honor dan Surat Pernyataan
Melaksanakan Tugas/ SPMT) bagi pelatih/
fasilitator dalam pembelajaran jarak jauh
(distance learning) dapat dikonversikan setara
dengan hak dalam penyelenggaraan
pembelajaran klasikal (normal).
1. Penyampaian materi/ mata pelatihan pd kelas
virtual dalam 1 kali pembelajaran maksimal
4 JPL (1 JPL = 45 menit), penyampaian materi
Place Your Picture Here berikutnya setelah jeda minimal 60 menit;
2. Penugasan bisa dilakukan dg metode
Asinkronus Kolaboratif/ AK (penyelesaian tugas
di luar kelas virtual) dan Sinkronus Maya/ SM
TEKNIS PEMBELAJARAN (penyelesaian tugas di kelas virtual)
3. Ada Quality Control Pelatihan
4. Evaluasi dilakukan terhadap peserta, pelatih/
fasiitator dan penyelenggaraan yang dirancang
berbasis TI.
Eval peserta dengan pembobotan:
a. Evaluasi substansi 60%
b. Evaluasi sikap perilaku 40%
PELATIHAN DENGAN METODE BLENDED
(KOMBINASI PELATIHAN KLASIKAL DAN DISTANCE
LEARNING)
1. Pelatihan dengan kurikulum yang sudah terstandar di SIAKPEL.
2. Pada pelatihan terdapat tujuan hasil belajar untuk meningkatkan
kompetensi ketrampilan teknis (skill) yang hanya bisa dicapai
dengan praktik menggunakan alat tertentu.
3. Penyelenggara melakukan konversi struktur program/ kurikulum
pelatihan klasikal menjadi struktur program/ kurikulum pelatihan
blended:
4. Pelatihan dengan jumlah JPL >50JPL, dapat dilaksanakan
secara blended dengan jumlah JPL tatap muka klasikal <
50JPL dan sisa JPL dilakukan melalui kelas virtual.
5. Pelatihan untuk mencapai kompetensi teknis (skill) yang
menggunakan metode On The Job Training (OJT), boleh
dilaksanakan selama institusi tempat OJT dapat memenuhi
protokol kesehatan.
.
6. Materi/ mata pelatihan yang bisa disampaikan dengan metode di
kelas (klasikal), dilakukan dengan mengikuti ketentuan
pelatihan klasikal.
7. Materi/ mata pelatihan dan penugasan yang akan diberikan
dengan metode jarak Jauh (distance learning) online, dilakukan
dengan mengikuti ketentuan pelatihan distance learning
8. Akreditasi pelatihan diajukan melalui SIAKPEL dengan
menambahkan lampiran dokumen skenario pembelajaran online
dan rancangan evaluasi berbasis TI.
9. Bukti Kehadiran, berupa rekaman video atau foto yang
menunjukkan proses pembelajaran pada saat praktik
ketrampilan teknis (skill);
10. Bukti Pembelajaran berupa laporan hasil OJT yang disertai
dengan foto kegiatan.
Pembelajaran
Metode Observasi Lapangan
atau Praktik Lapangan
1.Metode pembelajaran observasi atau
praktik lapangan dapat digantikan dengan
praktik lapangan mandiri.
2.Skenario/ rancangan pembelajaran
disusun oleh penyelenggara.
3.Bukti Kehadiran, berupa rekaman video,
foto, dan surat keterangan praktik
lapangan mandiri yang ditandatangani
oleh pejabat yang berwenang.
4.Bukti pembelajaran berupa laporan hasil
pelaksanaan praktik lapangan mandiri.
PELAKSANAAN PELATIHAN
1. Penyelenggara menyusun skenario pembelajaran dan
menjadi dokumen tambahan yang harus dilampirkan pada
saat pengajuan akreditasi pelatihan. Skenario pembelajaran
yang disusun akan diberikan persetujuan oleh Puslat SDMK
2. Pelatihan dilaksanakan berdasarkan skenario pembelajaran
yang telah disetujui oleh Puslat SDMK.
3. Skenario pembelajaran yang telah disetujui oleh Puslat
SDMK dapat digunakan oleh penyelenggara lain.
CONTOH :
KONVERSI STRUKTUR PROGRAM/ STRUKTUR KURIKULUM  
WAKTU (KLASIKAL) WAKTU (BLENDED)
No MATERI   T P PL JML
T P PL JML SM AK KELAS PLM KELAS SM AK PLM KELAS
A MATERI DASAR                          
1. Kebijakan Program
3 0 0 3 3 0 0 0 0 3 0 0 0
Pengendalian Penyakit
Kusta
Total 3 0 0 3 3 0 0 0 0 3 0 0 0
B MATERI INTI                          
1. Tatalaksana Penyakit Kusta 20 12 12 44 20 6 6 4 8 20 6 4 14
2. Pengelolaan Logistik  2  1  2 5 2  1 0  1  1  2 1 1  0
Program Kusta                          
3. Pencatatan dan Pelaporan 2 5 3 10 2 5 0 3 0 2 5 3 0
Progr. Pengendalian Kusta                           
4. Penyuluhan dan Konseling 2  2  3  7 2 1 1 0  3  2  1  0  4
Penyakit Kusta                          
5. Superfisi dan monev progr.  2  2  5  9 2  2 0 0 5  2 2  0  5
pengendalian kusta    
Total 28 22 25 75 28 15 7 8 17 28 15 8 24
 C MATERI PENUNJANG                          
1. BLC 0 3 0 3 0 0 3 0 0 0 0 0 3
2. Rencana Tindak lanjut 1 2  0  3 1 2 0  0  0 1  2  0 0
3. Anti korupsi 2 0 0 2 2 0 0 0 0 2 0 0 0
  Total 3 5 0 8 3 2 3 0 0 3 2 0 3
  JUMLAH 34 27 25 86 34 17 10 8 17 34 17 8 27
    34 27 25   34 27 25        
METODE PEMBELAJARAN DISTANCE LEARNING

Sinkronus Maya (SM)


adalah pembelajaran (penyampaian materi/ mata pelatihan dan penugasan)
terjadi dalam situasi tatap muka langsung antara pelatih/ fasilitator dan peserta di
kelas virtual, dalam waktu bersamaan di tempat yang berbeda

Asinkronus Kolaboratif (AK)


adalah pembelajaran berupa penugasan yang diberikan secara online dengan
penyelesaian penugasan di luar kelas virtual. Selama proses penyelesaian
tugas, ada interaksi antara pelatih/ fasilitator dengan peserta dalam waktu yang
tidak bersamaan
Teknologi Synchronous dan Asynchronous
KEUNGGULAN DAN TANTANGAN DISTANCE LEARNING
KEUNTUNGAN TANTANGAN
- Aksesibilitas peserta yang tinggal - Jika mengandalkan media daring kemungkinan
jauh dari Lembaga diklat terdapat kendala teknis (misanya internet tidak
- Efisien (waktu ataupun sumberdaya). stabil, perangkat tidak saling kompatibel.
- Fleksibel tempat. - Kontrol pembelajaran rendah dan sangat
- Mengatur kecepatan belajar secara bergantung pada tingkat fokus (awareness)
mandiri.   dari peserta didik (misalmya secraa online
hadir tapi tidak terpantau).
- Akomodasi pembelajaran praktik langsung/
technical skill/ simulasi seringkali terkendala
(teknologi komunikasi dan informasi tidak
sepenuhnya dapat menggantikan proses
komunikasi dan interaksi secara langsung
yang terjadi dalam pelatihan konvensional/
kelas).
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai