Anda di halaman 1dari 26

STRES, STRAIN, RESISTENSI

PADA TANAMAN

Sigit Soeparjono,
PENDAHULUAN

 Stres lingkungan merupakan faktor pembatas


utama untuk peningkatan produksi tanaman
dengan sekedar mempengaruhi proses fisiologi
dan kondisi tanaman (kekurangan air, suhu
tinggi, cahaya, perubahan genotip, serangan
hama dan penyakit)
Potensi Keturunan Fak.Lingkungan
Faktor Lingkungan
Potensi Keturunan

Kondisi dan Proses Fisiologi

Kuantitas dan Kualitas


Pertumbuhan dan perkembangan
 Potensi Keturunan : Membatasi modifikasi struktur dan
fungsi yang dapat ditimbulkan lingkungan
 Faktor lingkungan : Presipitasi, cadangan air, suhu dan
faktor lain yang mempengaruhi transpirasi dan proses
lain.
 Kondisi dan proses fisiologi :Absorbsi air, potensial air,
or sel, fotosintesa, metabolisme karbohidrat,
metabolisme nitrogen, dll.
 Kuantitas dan kualitas pertumbuhan/perkembangan :
Ukuran sel, organ sel, akumulasi senyawa metabolik dan
hasil panen
Stres dan Strain
 Stres = tekanan= cekaman, adalah semua
faktor lingkungan yang secara potensial tidak
menguntungkan bagi organisme hidup
(tanaman).
 Resistensi dalah kemampuan untuk bertahan
hidup terhadap faktor yang tidak
menguntungkan
 Strain adalah organisme (tanaman) yang
menderita stres/tekanan/cekaman
Definisi Resistensi Tanaman
 Painter (1951) mendefinisikan resistensi tanaman
merupakan sifat-sifat tanaman yang dapat diturunkan
dan dapat mempengaruhi tingkat kerusakan oleh
serangga.
 Beck (1965) mengemukakan bahwa resistensi
tanaman adalah semua ciri dan sifat tanaman yang
memungkinkan tanaman terhindar, mempunyai daya
tahan atau daya sembuh dari serangan serangga
dalam kondisi yangakan menyebabkan kerusakan
lebih besar pada tanaman lain dari spesies yang sama
Lanjutan reistensi…

 Teetes (1996) menyatakan bahwa resistensi tanaman


berarti kemampuan tanaman untuk berproduksi lebih
baik dibandingkan tanaman lain dengan tingkat
populasi hama yang sama.
 Sampai batas tertentu strain masih dapat bailk
(riversibel) secara sempurna atau disebut strain elastik
sedangkan lawannya yang tidak riversibel disebut
strain permanen atau strain plastik
 stres biologi didefinisikan segala faktor lingkungan
yang mampu menimbulkan strain dan merusak
kehidupan organisme melalui perubahan fisik atau
strain fisik, misalnya terhentinya aliran sitoplasmik dan
proses metabolisme. Jika kondisi ini berlanjut akan
menjadi permanent set atau kematian.
 Resistensi elastik adalah ukuran kemampuan
organisme tersebut untuk mencegah strain
elastik (riversibel) berupa perubahan fisik atau
kimiawi bila mengalami stres lingkungan yang
spesifik.
 Resistensi plastik adalah ukuran kemampuan
untuk mencegah strain plastik (tidak riversibel)
oleh karena itu merupakan perubahan fisik atau
kimiawi yang merusak.
 Strain plastik dalam sistem biologi dapat disembuhkan
atau dipulihkan, misalnya tanaman dapat memperbaiki
strainnya dengan menggunakan energi metabolisme.
Saat stres meningkat maka strain plastinya juga
meningkat sehingga tidak terjadi kematian.

 Resistensi pada tanaman ada dua komponen


1. Sifat dalam dirinya atau kekuatan tanaman melawan
terbentunya strain akibat stres tertentu
2. Sifat perbaikan atau penyembuhan yang melawan
strain tersebut.
KERUSAKAN STRES DAN RESISTENSI
 Bila suatu stres bekerja atas suatu tanaman,
dapat ditimbulkan kerusakan sebagai berikut :
1. Strain palstik langsung yang menyebabkan kerusakan
stres langsung dan dapat dikenali penampakannya.
Contoh : strain pembekuan cepat oleh stres suhu
secara mendadak.
2. Strain elastik yang riversibel atau dapat balik dan
karennya tidaklah merusak. Bila berlangsung lama
strain elastik dapat menimbulkan strain plastik tak
langsung yang berakibat kerusakan dan kematian
Ini disebut kerusakan stres tak langsung, contoh : stres
suhu dingin pada tanaman yang dapat menimbulkan
pembekuan. Pelambatan proses kimiawi awalnya
strainnya elastik, namun semakin lama terjadi
pelambatan pada semua proses dan dapat menibulkan
gangguan metabolisme sel yang berakibat pada
produksi metabolik beracun/toksik

1. Stres sekunder sebagai akibat dari strain yang


ditimbulkan tanaman yang mengalami stres. Contoh :
suhu tinggi---- tidak merusak , namun dapat
menyebabkan kekurangan air.
 Resistensi stres (R) adalah nisbah nilai stres
terhadap nilai strain, yaitu stres yang
diperlukan untuk menimbulkan strain khusus.

 Standar strain ialah titik 50 % mati dan sering


dinyatakan dalam K50 atau LD 50 (dosis 50
% mati).
STRES LINGKUNGAN
 Ada dua stres lingkungan : biotik dan
fisikokimiawi (abiotik).
 Stres biotik mencakup bidang pataologi dan
ekologi, misalnya infeksi atau kompetisi oleh
organisme lain.
 Stres fisikokimiawi (abiotik) mencakup :
suhu (rendah dan tinggi), air (kekurangan
dan kelebihan), radiasi (cahaya, UV, ionisasi),
bahan kimia (garam , herbisida. insektisida),
angin , medan magnet
JENIS RESISTENSI
 Ada dua resistensi yang dapat ditimbulkan
tanaman yang mengalami stres :
 Dengan meningkatkan stres yang diperlukan
untuk menimbulkan strain khusus. Oleh karena
tanaman tidak dapat merubah stres lingkungan
di luar tubuhnya, dapat mempengaruhi stres
hanya dengan mencegah atau mengurangi
penetrasi stres tersebut kejaringannya =
disebut avoidance atau penghindaran stres.
 Dengan menurunkan strain yang ditimbulkan oleh stres
khusus.

 Tanaman dapat tahan walaupun dengan membiarkan


stres memasuki jaringannya asalkan dapat mengurangi
atau menghilangkan strainnya = disebut tolerance yaitu
resistensi stres dengan kemampuannya mencapai
keseimbangan termodinamik dengan tanpa menderita
kerusakan
RESISTENSI STRES INDIVIDU
 Suhu Tinggi.
Pada suhu tinggi (40-50 C), maka suhu daun dapat
jauh dibawah suhu udara (15 C), melalui penghindaran
terhadap suhu tinggi yang menyolok. Daun pada
kebanyakan tanaman dapat bertahan pada suhu diatas
suhu udara oleh sebab itu daun memiliki toleransi
terhadap suhu tinggi.
 Kekurangan air
Pada tanaman tingkat tinggi umumnya sulit
mempertahankan keseimbangan kebutuhan air di
lingkungannya. Tanaman ini secara normal tidak
toleran terhadap kekeringan namun memiliki
penghindaran kekeringan
 Radiasi
Tanaman yang bertahan terhadap radiasi berarti memiliki
toleransi stres. Misalnya beberapa tanaman mampu
mengabsorbsi atau menembus radiasi pengionan, sehingga
tanaman bertahan hidup.

 Garam
Ada beberapa tanaman mampu bertahan pada kadar garam
tinggi diatas 200 % disebut tanaman halofit. Oleh karennya
disebut memiliki torelansi garam tinggi. Ada juga beberapa jenis
tanaman untuk bertahan dengan mengeluarkan garam dari
tubuhnya untuk bisa bertahan hidup, maka resistensinya
disebut penghindaran
Tiga Resistensi pada Tanaman
 Toleransi stres tetapi tidak menghindar
 Toleransi stres dan menghindar
 Menghidari stres namun tidak toleran

Toleransi melibatkan suatu kondisi keseimbangan dan


penghindaran memerlukan perkembangan dalam
tumbuh tanaman suatu mekanisme untuk
menghindari keseimbangan dan menggantikannya
dengan suatu kondisi untuk bertahan.
Mekanisme Resistensi Tanaman
 Escape atau menghindari serangan serangga
berdasarkan waktu atau tempat, misalnya tumbuh pada
tempat yang tidak mudah diakses oleh herbivor atau
menghasilkan bahan kimia penolak herbivor (repellen).
 Tanaman toleran terhadap herbivor dengan cara
mengalihkan herbivor untuk makan bagian yang tidak
penting bagi tanaman atau mengembangkan kemampuan
untuk melakukan penyembuhan (recovery) dari kerusakan
akibat serangan herbivor
 Tanaman menarik datangnya musuh alami bagi herbivor
yang dapat melindungi tanaman tersebut dari serangan
herbivor
Lanjutan mekanisme……

 Tanaman melindungi dirinya sendiri secara konfrontasi


menggunakan mekanisme pertahankimia atau mekanik,
seperti menghasilkan toksinyang dapat membunuh
herbivor atau dapat mengurangi kemampuan herbivora
untuk mencerna tanaman itu yang sering disebut dengan
antibiosis.
Lanjutan..
 Painter (1951) membagi mekanisme resistensi
tanaman terhadap serangga hama ke dalam 3
bentuk :
1. Non preferences atau ketidaksukaan yang kemudian
oleh Kogan dan Ortman (1978), istilah tersebut diganti
dengan antixenotis atau menolak kehadiran serangga
pada tanaman. Bentuk mekanisme resistensi antixenotis
dibagi dalam dua kelompok, yaitu: antixenotis kimiawi,
dan antixenotis fisik.
Lanjutan…

2. Antibiotis yaitu semua pengaruh fisiologis pada serangga


yang merugikan dan bersifat sementara atau yang tetap,
yang merupakan akibat dari serangga yang makan dan
mencerna jaringan atau cairan tanaman tertentu.
Gejala-gejala akibat antibiotis pada serangga diantaranya,
adalah:•kematian larva atau pradewasa,•pengurangan laju
pertumbuhan,•peningkatan mortalitas pupa,•ketidakberhasilan
dewasa keluar dari pupa,•imago tidak normal•fekunditas serta
fertilitas rendah,•masa hidup serangga berkurang,•terjadi malformasi
morfologik,•kegagalan mengumpulkan cadangan
makanan,•kegagalan hibernasi,•perilaku gelisah dan abnormalitas
lainnya.
Lanjutan…..

 Menurut Kogan dan Ortman (1978) gejala-gejala


abnormal tersebut terjadi diakibatkan oleh beberapa hal,
antara lain:
 adanya metabolit toksik pada jaringan tanaman seperti alkaloid,
glukosid dan quinon,
 tidak ada atau kurang tersedianya unsur nutrisi utama bagi serangga,
 ketidak seimbangan perbandingan unsur-unsur nutrisi yang tersedia,
 adanya antimetabolit yang menghalangiketersediaan beberapa unsur
nutrisi bagiserangga,
 adanya enzim-enzim y ang mampumenghalangi proses pencernaan
makanan danpemanfaatan unsur nutrisi oleh serangga
Lanjutan ….

3. Toleran yang merupakan respon tanaman


terhadap serangga, sehingga beberapa ahli
tidak memasukannya dalam ketahanan.
 Beberapa faktor yang mengakibatkan tanaman toleran terhadap
serangan hama, adalah:
1. kekuatan tanaman secara umum, pertumbuhan kembali jaringan
tanaman yang rusak, ketegaran batang dan ketahanan terhadap
rebah, produksi cabang tambahan, pemanfaatan lebih efisien oleh
serangga dan kompensasi lateral oleh tanaman tetangganya.
Misalnya, tanaman jagung yang memiliki volume perakaran yang
lebih besar lebih tahan terhadap kumbang akar jagung Diabrotica
virgifera

Anda mungkin juga menyukai