PENDEKATANANALISIS

PENDEKATAN ANALISISDATA
DATA
KUALITATIF
KUALITATIF
(84slide)
(84 slide)
Sugiyono, FT, PPsUNY
Sugiyono, FT, PPsUNY
Hp: 0811269374
Hp: 0811269374
Sugiyono_1953@yahoo.com
Sugiyono_1953@yahoo.com
sugiyono@uny.ac.id
sugiyono@uny.ac.id

Sugiyono 1
8
SEBAGIAN ROYALTY BUKU
UNTUK BANGUN MASJID
 DAFTAR HARGA BUKU, AGUSTUS 2020
CONTACT PERSON: TETI : 0821 2857 5721

JUMLAH
NO NAMA BUKU HARGA
HALAMAN
1. Metode Penelitian Kualitatif 280 55.000
2. Metode Penelitian Kuantitatif 547 110.000
3. Metode Pen Kombinasi 664 100.000
4. Met Pen dan Pengembangan 710 120.000
5. Met Pen Tindakan 490 85.000
6. Met Kebijakan 576 135.000
7. Met Evaluasi 467 108.000
8. Statistik Untuk Penelitian 390 70.000
9. Statistik Noparametris 390 64.000
10. Met Pen Administrasi 382 56.000
11. Met Pen Manajemen 801 150.00
12. Met Pen Bisnis 821 175.000
13. Met Pen Pendidikan 906 140.000
 JUMLAH
NO NAMA BUKU HARGA
HALAMAN
14. Met Pariwisata 824 150.000
15. Cara Mudah Menulis Skripsi, Tesis dan 632 85.000
Disertasi

16. Met Pen Kuantitatif, Kualitatif dan R%D 464 105.000

17. SPSS dan LIsrel 421 80.000

18. Metode Penelitian Kesehatan 832 170.000

Penerbiat Alfa Beta, Bandung

Teti no Hp. 0821 2857 5721

Beli lebih dari 10, diskon 20%
 KONSEPDASAR
KONSEP DASARMETODE
METODE
PENELITIAN
PENELITIAN

Sugiyono 16
 3
2
1

To
know 1
2

2
To choose To do

POHON ILMU METODE

PENELITIAN (GIPHART)
 To
know

To do

To choose

FUNGSI
PENELITIAN
(GIPHART)
 Metode Kuantitatif

Metode Kualitatif
Need To Know

Mixed Methods

R&D

MACAM METODE
Need To Do Action Reseach
PENELITIAN

Operation Research

Evaluation Research
Need To Choose
Policy Research
19
 AKSIOMA DASAR

PERBEDAAN PENELITIAN
KUALITTAF DAN
KUANTITATIF

TUJUAN DAN PROSES

PENELITIAN

KARAKTERISTIK
KOMPONEN METODE
PENELITIAN
 PERBEDAAN AKSIOMA ANTARA METODE KUALITATIF DAN
KUANTITATIF
AKSIOMA DASAR METODE KUANTITATIF METODE KUALITATIF
Sifat Realitas Parsial , terukur, teramati Holistik, bermakna, hasil
konstruksi pemahaman
Hubungan ppeneliti dg Independen Interaktif, partisipatif
yang diteiti
Kausal Resiprogral

Hubungan Variabel X Y

X Y
Z
Kemunkinan Generalisasi Cenderung membuat Transferability
generalisasi

Peranan Nilai Cenderung Bebas Nilai, Terikat Nilai, subyektif

obyektif

21
MENEMUKAN KUANTITATIF:
TEORI MENGUJI
Teori

Pemikiran
Koneksi baru

Kategori Hipotesis
sasi

Pembuk
Reduksi tian

KUALITATIF: Fakta TEORI.PEMIKIRAN

EKSPLORASI YANG TERBUKTI

PROSES PENELITIAN
 KARAKTERISTIK KOMPONEN METODE PENELITIAN
KOMPONAN METODE KUANTITATIF
Judul penelitian Judul sudah pasti sejak awal
Tujuan Membuktikan teori dan
pemikiran
Masalah Sudah jelas sejak awal
Teori Untuk merumuskan hipotesis
dan membuat instrumen
Desain penelitian Eksperimen, survei
Instrumen Tes atau kuesioner yang telah
teruji
Pengumpulan data Test, kuesioner
METODE KUALITATIF
Judul dibuat setelah penelitian
selesai
Menemukan keunikan,
hipotesis, teori
Bersifat sementara
Membantu peneliti mengenali
obyek yang diteliti dan analisis
data
Etnografi, Grounded Theory,
Fenomenologi, Case Studi
Peneliti sbg instrument, Camera,
tape recoder, video, buku catatan
Observasi, wawancara,
dokumentasi
23
 KARAKTERISTIK KOMPONEN METODE PENELITIAN
KOMPONAN METODE KUANTITATIF
Data Kuantitatif: nominal, ordinal,
interval, ratio
Sampel Random, jumlah ditentukan
sejak awal
Statistik deskriptif dan
Analisis
inferensial
Kepercayaan hasil Pengujian validitas dan
penelitian reliabilitas instrumen
Hasil Penelitian Pembuktian, pengembangan
dan penciptaan teori
Kapan Penelitian Setelah data yang
selesai direncanakan terkumpul
METODE KUALITATIF
Kualitatif empiris dan enterpretif
Purposive dan snow ball, jmlh
diketahu setelah selesai
Data collection, reduction,
classification, dan connection
Pengujian keabsahan data: uji
kredibilitas, depenabilitas,
confirmabilitas, transferabilitas
Menemukan keunikan, konstruksi
fenomena dan hipotesis
Setelah datanya jenuh
24
 LINGKUPPENELITIAN
LINGKUP PENELITIAN
MANAJEMEN
MANAJEMEN

Sugiyono 25
 All Size organization
All Size organization
Small larger
Small larger

All Type Organization

All Type Organization
IN ANY SITUATION
IN ANY SITUATION Profit Nonprofit
ORGANIZATION Management is Profit Nonprofit
ORGANIZATION Management is
needed in :
needed in :

All Organization Area: All Size organization Level

All Organization Area: All Size organization Level
Manufactoring, Marketing,
Manufactoring, Marketing,
HRD, Accounting, Bottom Top
HRD, Accounting, Bottom Top
education
education

PENGGUNAAN MANAJEMEN
PENGGUNAAN MANAJEMEN
FUNGSI MANAJEMEN { TERRY

O A
O A C
O A
O A C
O OBJECTIVE
A
O A C

O A
C
O A
O A

Sugiyono
27
 LINGKUP PENELITIAN MANAJEMEN

FUNGSI MANAJEMEN
SUMBER DAYA FUNGSI MANAJEMEN
SUMBER DAYA Planning Organizing Actuating Controlling
Planning Organizing Actuating Controlling
Man 1 8 15 22
Man 1 8 15 22
Money 2 9 16 23
Money 2 9 16 23
Materials 3 10 17 24 Tujuan
Materials 3 10 17 24 Tujuan
pendidika
pendidikan
Methods 4 11 18 25
Methods 4 11 18 25
Machines 5 12 19 26
Machines 5 12 19 26
Market 6 13 20 27
Market 6 13 20 27
Minute 7 14 21 28
Minute 7 14 21 28
Sugiyono 28
 Program Doktor : menciptakan iptek hingga
menghasilkan karya kreatif, original dan teruji
dengan pendekatan inter, multi, dan
INVENTION
transdisipliner
S3
Program S2: mengembangkan iptek hingga
menghasilkan karya inovatif dan teruji
INOVATION S2 dengan pendekatan inter atau
multidisipliner

Program S1: Mampu

APLICATION S1 mengaplikasikan IPTEKS dalam
bidang keahliannya

DESKRIPTION
DESKRIPTION

LEVEL PENELITIAN S1, S2 DAN S3

 METODEPENELITIAN
METODE PENELITIAN
KUALITATIF
KUALITATIF

Sugiyono 30
 PERBANDINGAN METODE PENELITIAN DALAM
PENULISAN JURNAL INTERNASIONAL (SAMPEL 200)

No Metode Penelitian Jumlah Persentase

1 Kuantitatif 122 61
2 Kualitatif 51 25,5
3 Kombinasi 20 10
4 R&D 7 3,5
Jumlah 200 100%

Sugiyono 31
 DATA KUALITATIF

FOTO,
BAHASA
KATA KALIMAT NARASI GAMBAR,
TUBUH
BAGAN
 POLA FIKIR
KUANTITATIF DATA
KUALITATIF

EXPLORASI
METODE
PENELITIAN
KUALITATIF
DISCOVERI

POLA FIKIR
INDUKTIF
KONSTRUKSI

DESCRIBE

33
 BEBERAPA PENGERTIAN METODE KUALITATIF

1. Qualitative research is descriptive. The data collected is in the

form of words of pictures rather than number (Bogdan)
2. Qualitative research: is an inquiry approach useful for exploring
and understanding a central phenomenon (Sharan B. and
Merriam (2007)
3. …quantitative research, leads to hypothesis-testing research,
whereas the qualitative approach leads to hypothesis-generating
research” (Auerbach and Silverstein 2003)
4. The researcher generate new hypotheses and grounded theory
from data collected during fieldwork. Explore, discover,
construct and describe (Johnson dan Cristensen (2007)
5. analizing the data inductively, building from particulars to
general themes; and making interpretations of the meaning of
data. (Creswell, 20009)
 FILSAFAT:
EMPIRISME/ENTEPRETIF/K
ONSTRUKTIF
KARAKTERISTIK
METODE PEN.
KONDISI OBYEK: ALAMIAH
KUALITATIF

INSTRUMEN KUNCI:
PENELITI SENDIRI

PENGUMPULAN DATA:
GABUNGAN O.W.D
ANALISIS:
KUALITATIF/INDUKTIF

KONSTRUKSI FENOMENA,
TEMUAN HIPOTESIS,
MAKNA
 1 Jacob (1987) Education : 5

2 Munhall & (1986)Nursing: 3

3 Laney (1993) Education: 6

Strauss Corbin (1990)
4 Sociologi, Nursing: 5
5 Morse (1994)Nursing: 4

Macam 6 Moustakas (94) (Psikhology):6

Met Kual Denzin & Lincoln (1994)
7 Social Science: 9
Miles & Huberman (1994)
8 Social Science: 4
Slife & Williams (1995)
9 Psychology : 4
Denzin & Lincoln (2005)
10 Social Science” 8
11 Creswell (2009) Education: 5
 PENDEKATAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF 1

NO PENULIS PENDEKATAN KUALITATIF

1 Jacob (1987) Ecological Psychology Education
Education Holistic Ethnography
Cognitive Anthropology
Ethnography of Communication
Symbolic Interactionism ·
2 Munhall & (1986) Phenomenology,
Nursing Grounded Theory,
Ethnography, Historical Research

3 Laney (1993) Anthropological Perspectives

Education Sociological Perspectives
Biological Perspectives
Case Studies
Personal Accounts
Cognitive Studies Historical Inquiries
 PENDEKATAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF 2

NO PENULIS PENDEKATAN KUALITATIF

4 Strauss Corbin (1990) Grounded Theory,
Sociologi, Nursing Sociology, Ethnography,
Phenomenology,
Life Histories,
Conversational Analysis
5 Morse (1994) Phenomenology,
Nursing Ethnography
Ethnoscience
Grounded Theory
6 Moustakas (1994) Ethnography
(Psikhology) Grounded Theory
Hermeneutics
Empirical Phenomenological Research
Heuristic Research
Transcendental Phenomenology
 PENDEKATAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF 3

NO PENULIS PENDEKATAN KUALITATIF

7 Denzin & Lincoln (1994) Case Studies
Social Science Ethnography
Phenomenology
Ethnomethodology
Interpretative Practices
Grounded Theory
Biographical
Historical
Clinical Research
8 Miles & Huberman Approaches to Qualitative Data Analysis:
(1994) Interpretivism
Social Science Social Anthropology
Collaborative Social Research
 PENDEKATAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF 4
NO PENULIS PENDEKATAN KUALITATIF
9 Slife & Williams (1995) Categories of Qualitative Methods:
Psychology Ethnography
Phenomenology
Studies of Artifacts
10 Denzin & Lincoln (2005) Performance, Critical, and Public Ethnography
Social Science Interpretive Practices
Case Studies
Grounded Theory
Life History
Narrative Authority
Participatory Action Research
Clinical Research
11 Creswelll Etnogrsphy
Grounded Theory
Case Study
Phenomenology
Narative
 4. CASE STUDY 1. ETNOGRAPHI

2. GROUNDED
3. PHENOMOLOGY

5. NARRATIVE

METODE PENELITIAN
KUALITATIF, CRESWELL
 1. ETNOGRAPHY
Etnografi, adalah merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, dimana
peneliti melakukan studi terhadap budaya kelompok dalam kondisi yang
alamiah melalui observasi dan wawancara
Fokus Menggambarkan dan memberi makna budaya kelompok
Pengumpulan Pengumpulan data yg utama dg observasi dan wawancara
Data dari berbagai sumber. Dengan waktu yang relative lama
Analisis Data Analisis deskriptif, konstruktif dan pemberian makna suatu
budaya kelompok
Laporan Gambaran budaya kelompok dan bagimana terbentuknya
Kata Kunci Etnografi, perilaku budaya dan Bahasa, tema budaya,
pertukaran budata antar kelompok
 2. GROUNDEN THEORY
Grounded adalah merupakan salah satu jenis metode kualitatif, di mana peneliti
dapat menarik generalisasi (apa yang diamati secara induktif), teori yang
asbtrak tentang proses, tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan dari
partisipan yang diteliti
Fokus Mengembangkan dan menemukan teori berdasarkan
data dari lapangan
Pengumpulan Wawancara dengan informan yang jumlahnya antara
Data 2- sd 60
Analisis Data Analisis deskripsi, reduksi, kategorisasi, konstruksi
Laporan Membuat generalisasi teori subtantif melalui gambar
Kata Kunci Temuan, pengembangan, proposisi, proses, teori
subtantif
 3. PHENOMENOLOGY
Fenomenologis, adalah merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, di mana peneliti
melakukan pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk mengetahui fenomena
esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya.
Fokus Memahami pengalaman hidup informal yang utama
Pengumpulan Menggali pengalaman individu melalui wawancara,
Data observasi dan dokumen
Analisis Data Analisis deskriptif, pemberian makna, konstruksi
pengalaman hidup individu
Laporan Menggambarkan dan mengkonstruksi pengalaman
utama para individu
Kata Kunci Fenomenologi, deskripsi, pengelaman utama
 4. CASE STUDY
Studi kasus adalah merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, dimana
peneliti melakukan ekplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian,
proses. aktivitas, terhadap satu atau lebih orang.
Fokus Eksplorasi mendalam , apa kasusnya: satu kasus atau
multi kasus
Pengumpulan Menggunakan berbagai sumber dan teknik
Data pengumpulan data: observasi, wawancara, dokumentasi
Analisis Data Anasis data deskripsi setiap kasus, mencari sebab
timbulnya kasus, mengembangkan tema kasus
Laporan Deskripsi kasus, sebab=sebab timbulnya kasus, proses
terjadinya kasus, dan rekomendasi pemecahan
Kata Kunci Teori subtantif, kasus tunggal atau ganda, program,
kejadian
 5. NARRATIVE
Penelitian naratif adalah merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, di
mana peneliti melakukan studi terhadap satu orang individu atau lebih untuk
memperoleh data tentang sejarah perjalanan dalam kehiduapnnya
Fokus Eksplorasi kehidupan tokoh
Pengumpulan Wawancara dan dokumen
Data
Analisis Data Analisis data untuk mengasikan criteria tokoh secara
kronologis yang didukung data
Laporan Narasi tokoh dalam kehiduapanya
Kata Kunci , Studi naratif, ceritera, pengealaman hidup secarayang
unik kronologis
 METODE
KUALITATIF

EMPIRIS: DATA TIDAK ENTERPRETIF: DATA

DIBERI MAKNA DIBERI MAKNA

ANALISIS DATA EMPIRIS 1. ANALISIS DATA

EMPIRIS
2. ANALISIS
PEMBERIAAN MAKNA
 OBYEK PENELITIAN KUALITTAIF (APA)

ACTOR/PELAKU

SITUASI
SOSIAL

ACTIVITY PLACE/TEMPAT
7 KONSTRUKSI TEMUAN 7
6 KATEGORISAS TEMUANI 6
5 DESKRIPSI TEMUAN 5
MENEMUKAN MASALAH DAN
4 POTENSI 4
3 Memahami Proses dan Interaksi Sosial 3
Memastikan Kebenaran data dan
2 keunikan obyek 2
Memotrait, mendeskripsikan obyek secara
1 kualitatif 1
FUNGSI PENELITIAN KUALITATIF
 POLA FIKIR METODE KUALITTAIF,
EKSPLORATIF

METODE
KUALITATIF

SUDAH DIKEHUI

SEBAGIAN SUDAH
EKSPLORASI MENEMUKAN
DIKETAHUI

SEMUA BELUM
DIKETAHUI
50
 LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
KUALITATIF

BEKAL PENELITI
POTENSI,
MENGENALI OBYEK YANG
MASALAH, RASA KAJIAN TEORI
DITELITI DAN BEKAL UTK
INGIN TAHU
ANALISIS

ANALISIS DAN UJI PENGUMPULAN MENENTUKAN

KEABSAHAN DATA DAN & ALISIS DATA KEY DAN
SETELAH DARI SELAMA DI SPECIALIS
LAPANGAN LAPANGAN INFORMAN

TEMUAN
TEMA PENELITIAN LAPORAN PENELITIAN
PENELITIAN
METODE KUALITATIF EKSPLORATIF:
ADA APA DI SANA
 DANGKAL
DALAM
SEDANG

Metode kualitatif:
eksplorasi/
menggali
METODE KUALITATIF :MEMAHAMI MAKNA
DARI PERISTIWA

Sugiyono, FT UNY
APA MAKNA BANGUNAN MASJID
DEMAK?
APA MAKNA BHS TUBUH ?
SAMPEL SUMBER DATA : PURPOSIVE DAN SNOWBALL

D
G

B
E
A
F
C
H

Sugiyono, FT UNY
 PARTICIPANT
OBSERVATION

PENGUMPULAN
DATA

IN DEEP
DOCOMENT
INTERVIEW
 JUDUL/MASALAH SEBELUM DAN
SESUADH MASUK OBYEK PENELITIAN

MSLH SEBLM MSLH SETLH

MASUK OBYEK MASUK OBYEK

TETAP

BERKEMBAN

PENELITI MASUK
OBYEK
BERUBAH
 BERBAGAIMODEL
BERBAGAI MODELANALISIS
ANALISIS
PENELITIANKUALITATIF
PENELITIAN KUALITATIF

Sugiyono 60
 DESKRIPTIF KUALITATIF

KEUNIKAN OBYEK

MEMASTIKAN KEBENARAN
DATA

MENGGAMBARKAN
PROSES

ANALISIS REDUKSI
ANALISIS DATA
DISESUAIKAN DG ANALISIS KATEGORISASI
TUJUAN PENELITIAN

ANALISIS KONSTRUKSI

MEMBERI MAKNA
 MILES AND
MILES AND
HUBERMAN
HUBERMAN

SPRADLY
SPRADLY

Model analisis data

Model analisis data
CRESWELL
CRESWELL

MODEL LAIN
MODEL LAIN
 OBSERRVASI WAWANCARA DOKUMENTASI

KODING KODING KODING

REDUKSI REDUKSI REDUKSI

KATEGORISASI KATEGORISASI KATEGORISASI

KATEGORISASI
PENGOLAHAN TOTAL
DATA
PENELITIAN
KUALITATIF KONEKSI

TEMA PENELITIAN
ANALISIS DATA KUALITATIF MODEL MILES &
HUBERMAN

DATA
COLLECTION
DATA
DISPLAY

DATA
REDUCTION COCLUSION
VERIVICATION

Sugiyono, FT UNY
 ANALISIS DOMAIN
Mendaptkn gambaran umum
ttg obyek yg diteliti. Menemukan
bbrp domain dg grandtour dan
Minitour observation

ANALISIS TAKSONOMI
Domain yg telh dipilih dijabarkan
ke yg lbh rinci, utk menget struktur
ANALISIS Internal. Dilakuan dg observasi
DATA terfokus
KUALITATIF
(Model Spradley) ANALISIS KOMPONENSIAL :
Menemukan ciri spesif pd setiap
struktur dg mengkontraskan antr
elemen. Dg wwcr da observs ter-
Seleksi (contras question)

ANALISIS TEMA KULTURAL :

Menemukan hubungan antr domain dan
domain dg keseluruhan. Selanjutnya
Dinyatakn dlm tema /judul
 Data generation: multiple sources inputs of individual constructed data

Manajemen data:
Organizing, sorting,
documenting

Data analysis:
Display, reduction,
analysis, synthesis,
integration fron
codes/raw element to
theme,
Finding data;
Conclusion, interpretation,
dissemination
 SDSDxdpg1298 VNAJT;06GDBdItb
d@1aSI7654BGDIQMJ45GD10UHGD
EXPLORASI
SR432NHYQYUKNSITDV529HseASMf
sbqplu765dngsjk.:?”gadWY1GNAHJF
srganbopakhtrgan

AAABBCDEFAHKIJA HLMN
aaabbcdefahkija hlmn REDUKSI
123456789123456789 $//;;@

AAABBCDEFA aaabbcdefa 123456789

$//;;@ KLASIFIKASI
HKIJA HLMN hkija hlmn 12345678 9

ABCD
EFG
1234 $//;;
KONSTRUKSI
567 @
abcde
fg
Langkah2 pen kualitatif
 3
3

3 3

3 3 3

3
3

BENDA BERSERAKAN
 3
3 3
3

3
3
3

3
3

METODE KONSTRUKTIF
 UJI KREDIBILITAS DATA

UJI TRANFRSABILITAS
DATA
PENGUJIAN
KEABSAHAN DATA

UJI DEPENABILITAS
DATA

UJI KONFIRMABILITAS
 PERPANJANG-
AN
PENGAMATAN

MEMBER MENINGKAT-
CHECK KAN
KETEKUNAN
PENGUJIAN
KREDIBILITAS
DATA

ANALISIS
KASUS TRIANGGU-
NEGATIF LASI

DISKUSI
TEMAN
SEJAWAT
 CONTOH 1
Penelitian di perusahaan Otomatif Bagian Produksi.
Diperoleh data sebagai berikut. Sebagian besar karyawan yang
berpendidikan SMK yang sudah pengalaman dan sering ikut
pelatihan bekerja dengan terampil. Karyawan yang
produktivitas melebih standar diberi isentif, sehingga dapat
meningkatkan motivasi kerja dan memunculkan suasana
kompetttif di antara karyawan. Pimpanan atasan langsung,
mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif dan
memberi motivasi kerja pada karyawan. Karyawan yang
menggunakan mesin baru produktivitasnya lebih tinggi
daripada yang menggunakan mesin lama. Dengan demikian
keuntungan perusahaan meningkat
Lulusan SMK yang
Mesin Kerja
berpengalaman

Ketrampilan Produktivitas Keuntungan

Pelatihan
Kerja Karyawan Perusahaan

Insentif Motivasi Kerja

Kepemimpinan
 CONTOH 2.

Hasil penelitian di suatu Perguruan Tinggi. Ditemukan

jumlah dosen yang jafung Lektor Kepala cukup banyak.
Dosen sering mengikuti pelatihan penulisan karya ilmiah.
Karya ilmiah yang dibuat dosen cukup banyak antara lain,
menulis di jurnal, membuat buku dan media pendidikan
yang efektif. Motivasi membuat karya ilmiah sangat tinggi
karena ada insentif dan dorongan dari pimpinan

Sugiyono, FT UNY
 Hasil konstruksi contoh 3, dan pembahasan dg
referensi yang mendukung

PELATIHAN
PELATIHAN
KTI
KTI

PERAN KTI BANYAK DOSEN LEKTOR

PERAN KTI BANYAK DOSEN LEKTOR
PIMPINAN KEPALA BANYAK
PIMPINAN KEPALA BANYAK
MOTIVASI
MOTIVASI
DOSEN
DOSEN
INSENTIF
INSENTIF

Sugiyono, FT UNY
 Conoh Penelitian Kualitatif
Conoh Penelitian Kualitatif
PERBANDINGAN PERKEMBANGAN
PERBANDINGAN PERKEMBANGAN
KKEMAMPUAN KERJA ANTARA LULUSAN
KKEMAMPUAN KERJA ANTARA LULUSAN
SMK DAN SMA PD INDUSTRI PEMESINAN
SMK DAN SMA PD INDUSTRI PEMESINAN
MODERM
MODERM

Sugiyono 76
PERTANYAAN PENELITIAN

1. Bagaimanakah profil pekerjaan (tingkat-tingkat

kesulitan) industri permesinan modern?
2. Adakah perbedaan kemampuan kerja antara
karyawan lulusan SMA dan SMK
3. Bagaimanakah perkembangan kemampuan kerja
antara karyawan lulusan SMA dan SMK
4. Adakah perbedaan faktor-faktor yang
mempengaruhi kemampuan kerja antara karyawan
lulusan SMA dan SMK?
 LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

ADA ISU KINERJA PENJELAJAHAN

TEORI: SMA, SMK, TEORI
LULUSAN SMA UMUM KE
TENAGA KERJA, SNC,
LEBIH BAIK DARI DEPARTEMAN
EVALUASI KERJA
SMK MACHINING

ANALISIS DAN UJI WAWABCARA DK

OBSERVASI,
KEABSAHAN DATA KE DEP
WAWANCARA,
SETELAH DARI MACHINING,
DOKUMENTASI
LAPANGAN DOKUMENTASI

TEMUAN : Profil Pekerjaan,

LAPORAN
Tenaga Kerja, Sistem Evaluasi, JUDUL PENELITIAN
PENELITIAN
perbandingan kinerja
PROFIL PEKERJAAN,
MACHINING

1) Pemotongan lurus dalam satu bidang

2) Pemotongan kombinasi melingkar & lurus dalam satu bidang
3) Pemotongan berulang dalam satu bidang
4) Pemotongan translasi berulang
5) Pemotongan bidang miring
6) Pemotongan permukaan parabola
7) Pemotongan sculptured surface (konis)
 PERBANDINGAN KINERJA LULUSAN SMA
DAN SMK
1) Karyawan lulusan SMA yang telah kursus komputer mempunyai
keterampilan membuat program lebih baik daripada karyawan lulusan
SMK
2) Persiapan setting benda kerja, pengoperasian mesin, pengukuran kualitas
hasil kerja, kepekaan mendeteksi suara mesin yang sedang bekerja,
kepekaan mendeteksi suara pemotongan lebih baik lulusan SMK daripada
SMA
3) Para operator lulusan SMA pada awalnya lebih tekun dalam mengikuti
pelajaran, tetapi kurang berani dalam menghadapi mesin dan lingkungan
kerja.
4) Apresiasi dalam pembuatan program komputer mesin, lebih disenangi
karyawan lulusan SMA
1) Nilai-nilai kerja lebih dirasakan bermakna bagi karyawan
lulusan SMK, karena bisa bekerja adalah harapan siswa
SMK. Sedangkan bagi lulusan SMA bekerja pada bidang
teknik tingkat menengah adalah terpaksa karena tidak bisa
melanjutkan ke perguruan tinggi.
2) Karyawan lulusan SMA lebih kritis dalam menghadapi
berbagai persoalan dalam pekerjaan dan keputusan
manajemen, sedangkan karyawan lulusan SMK lebih
banyak pasrah terhadap ketentuan yang ada
 HASIL PENEL KUALITATIF KOMPARATIF
6
Melakukan on the job training sampai 36 bulan
Melakukan
Melakukan Mampu
pekerjaan
pekerjaan mengevaluasi
Melakukan berdasarkan
5 pekerjaan yang
berdasarkan semua perintah
perintan kerja
Mengikuti perintah yang
pelajaran pada Mengenal situasi pernah
sederhana
diklat kerja, melakukan dikenalkan di
tugas di bawah bawah
bimbingan pengawasan
4
r S MK
rato Setelah empat tahun
Kemampuan kerja

Ope
Latihan kerja,
hasilnya belum mengikuti OJT
digunakan
kemampuan kerja
3 antara operator
lulusan SMA dan SMK
tergantung pada
individu masing-
2 masing2. kemampuan
kerja tidak diwarnai
lagi oleh latar
belakang pendidikan
1 formalnya, peranan
pimpinan dan
lingkungan dominan

0 1 2 3 4 5 6
Waktu dalam tahun
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA LULUSAN SMA KINERJA LULUSAN SMA
1 Hasil Training 1 Hasil belajar dari SMK dan Training
2 Insentif bagi yang berprestasi 2 Bakat Seseoarng
3 Mesin 3 Insentif bagi yang berprestasi
4 Kejelasan tugas 4 Pengawasan
5 Kesadaran bekerja 5 Kesadaran untuk bekerja
6 Pengawasan 6 Mesin
7 Uang Lembur 7 Teladan pimpinan
8 Bakat Seseorang 8 Kejelasan tugas
9 Teladan pimpinan 9 Gaji bulanan
10 Hubungan sesame karyawan 10 Hubungan sesame karyawan
11 Gaji bulanan 11 Uang lembur
12 Ruang Kerja 12 Ruangan kerja
13 Hasil belajar dari SMA 13
 JUDUL PENELITIAN KUALITATIF 1
1. Pola suplay – demand narkoba di Indonesia
2. Model penyelundupan barang-barang mewah dari luar
negeri ke Indonesia
3. Strategi bisnis di era Pandemi Covid 19
4. Model Pengelolan Hotel yang efektif di era Industri 4,0
5. Model Kepemimpinan Manajer yang professional
6. Peluang binis bidang pertanian di era New Normal
7. Model pembelajaran di Fakultas Ekonomi pada era New
Normal
 CONTOH JUUDL 2
1. ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO
PUBLIC DI INDONESIA
2. PROFIL SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA DI KOTA…
3. ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK BESAR DAN
KECIL…
4. ANALISIS PENDAPATAN PETANI TAMBAK DI PANTAI UTARA PULA JAWA
5. TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANA TAMBAK DI ….
6. STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KABUPATEN…
7. PROSEDUR PENYELURAN KREDIT USAHA…
8. ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS BELANJA PENDIDIKAN DI
PROVINSI BABEL
9. PERAN INDUSTRI PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH