Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN KASUS

Oleh
Ni Putu Selly Octaviani Wahyudi

“DEMAM TIFOID” Pembimbing


dr. Samsyir Alam, Sp.A
KASU
S
IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. N A
 Tanggal Lahir : 07 April 2017
 Usia : 3 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Mandor
 No. RM : 05-49-37
ANAMNESI
S
Alloanamnesis (yang dilakukan dengan Ibu Pasien) pada hari Jumat 27 Maret 2020 pukul 9.00 di
ruang Paluntan Anak Kamar 2 bed 1.

Keluhan Utama


DEMAM
ANAMNESI
S
Riwayat Penyakit Sekarang


Anak demam sejak 6 hari SMRS. Demam naik turun, anak mulai panas
ketika sore menjelang malam, kemudian panas mulai berangsur turun ketika
pagi. Demam hingga anak menggigil dan mengigau. Memberat 2hari
terakhir, anak mual (+) muntah ±5x sehari, berisi makanan, lender (-), darah
(-). Selain itu anak juga BAB cair 3x sejak kemarin, ampas (+), darah (-),
lender (-). Anak rewel, lemas, tak mau makan dan minum kurang.

Batuk (-), pilek (-), nyeri tenggorokan (-), sesak (-)
Riwayat Penyakit
Riwayat Dahulu
Penyakit Dahulu
 Riwayat keluhan serupa : (-)
 Riwayat batuk pilek : (+) 3 bulan yang lalu
 Riwayat Kejang Demam : (+) pada usia 1 tahun, sebanyak 3x
 Riwayat asma : (-)
 Riwayat alergi : makanan (-), debu (-), dingin (-), obat (-)
 Riwayat TBC anak : (-)
 Riwayat operasi : (-)
 Riwayat Ranap : (+) kejang demam tahun 2018 di PKM Mandor

Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluargadan
danSekitar
Sekitar
 Riwayat penyakit serupa di keluarga : (+) sepupu pasien tinggal tetanggaan
 Riwayat kejang demam : tidak diketahui
 Riwayat Asma : (-)
 Riwayat alergi : makanan (-), debu (-), dingin (-), obat (-)
 Riwayat TB : (-)
 Riwayat hipertensi : (-)
 Riwayat DM : (-)
GENOGRAM
Silsilah Kel Ayah Silsilah Kel Ibu

Kejang demam
Riwayat Pengobatan
Riwayat Pengobatan
 Os tidak mengkonsumsi obat rutin jangka panjang untuk suatu penyakit.
 Di rumah ibu telah memberikan bodreksin.

Riwayat
Riwayat Sosial Ekonomi
Sosial Ekonomi

Pasien adalah anak ke tiga dari tiga bersaudara. Ayah pasien bekerja sebagai karyawan PT dan ibu pasien
sebagai IRT. Biaya pengobatan oleh BPJS.
Kesan: Keadaan sosial ekonomi cukup

LifeStyle
Life Style
Aktivitas sehari – hari :
• Pasien merupakan anak yang sangat aktif, Kegiatan sehari-hari pasien belum bersekolah. Pasien sering
bermain di luar rumah bersama anak tetangga yang seusianya. Pasien tinggal bersama ibu, ayah dan
seorang kakak laki-laki.
• Pola makan dan minum :
 Frekuensi makan minum : makan teratur ( 3 kali sehari ), susu formula (+), air putih (+)
 Jenis makanan : nasi, sayur, tahu, tempe, sayur, daging ayam, ikan dan suka jajanan disekitar
rumah
Riwayat Kehamilan dan Persalinan Riwayat Menyusui dan Pemberian MPASI
Antenatal care: Natal care: Post natal care

Kesan : Riwayat ANC


baik, neonatal aterm dan
persalinan pervaginam
tanpa penyulit

o Usia hamil  31 tahun


o ANC  rutin di PKM Mandor 4X
o R.Kehamilan muntah berlebih (-), jatuh (-),
hipertensi (-), diabetes (-), bengkak (-)
o Vaksin TT (+) a. Usia 0 – 6 bulan  ASI Eksklusif
b. Usia 6 – 2 tahun  ASI dan MPASI
o Penolong kelahiran : Bidan
o Persalinan : pervaginam, usia kehamilan 38 minggu. c. Usia 2 tahun – sekarang  Berhenti ASI, Minum susu formula dan
o Keadaan bayi : Sehat, kulit kemerahan, menangis kuat, gerak diberi makanan padat.
aktif, air ketuban jernih.
o BBL : 2500 gr
o PB : 45 cm
Kesan : Pemberian ASI pada anak dilakukan secara eksklusif dan MPASI sesuai usia.
Pasien rutin ke puskesmas untuk imunisasi dasar setelah
kelahiran
RiwayatPertumbuhan
Riwayat Pertumbuhandan
danPerkembangan
PerkembanganAnak
Anak
 Pertumbuhan
BB lahir : 2500 gram
TB lahir : 45 cm
BB sekarang : 14 kg
TB sekarang : 90 cm
BB / (TB)2 = 14 / (0.9)2
= 17.28

Kesan : Berat badan anak termasuk ideal.


Berat Badan Terhadap Tinggi Badan Tinggi Terhadap Usia

Kesan : BB/U = berat badan sesuai dengan tinggi badan anak Kesan : BB/TB = tinggi badan sesuai dengan usia anak
(NORMAL) (NORMAL)
PERKEMBANGAN

Bulan Motorik kasar Motorik halus Bahasa Sosial


1 Menggerakan tangan dan kaki menoleh ke kanan dan kiri Mengeluarkan suara Mampu tersenyu, menatap ke ibu
3 Mengangkat kepala tegak ketika menoleh ke kanan dan kiri, Mampu Menoleh erista suara Membalas tersenyum ketika diajak
tengkurap memegang benda berbicara
6 Duduk tanpa berpegangan Meraih benda yang ada didekatnya, Menirukan bunyi Memasukan benda ke mulut
menggenggam mainan
9 Berdiri berpegangan Memukul mainan dengan kedua tangan Berbicara ma..ma..,pa..pa Melambaikan tangan, bertepuk
tangan
11 Berdiri tanpa berpegangan Memasukkan mainan ke cangkir Berbicara satu kata (mama, papa) Menunjuk dan meminta, Bermain
dengan orang lain
15 Berjalan Mencoret-coret Berbicara 2 kata Minum dari gelas
18 Lari, naik tangga Menumpuk 2 mainan Berbicara beberapa kata Memakai sendok menyuapi boneka
24 Menendang bola Menumpuk 4 mainan Menunjuk gambar Melepaskan dan memakai pakaian,
menyikat gigi
30 melompat Menumpuk 4 mainan Menunjuk bagian tubuh Mencuci tangan dan mengeringkan
tangan
36  Naik sepeda roda tiga Menggambar garis tegak Menyebutkan warna benda Menyebutkan nama teman
  Menggambar lingkaran  Bercerita singkat Memakai baju tanpa dibantu

Kesan : Pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai


Riwayat Imunisasi
Ibu pasien menyatakan sudah membawa anaknya ke posyandu
untuk imunisasi dasar. Namun ibu pasien lupa membawa detail
jenis imunisasi & waktu imunisasi, KMS juga tertinggal di
rumah.
Kesan: Imunisasi dasar tidak dapat dinilai kelengkapannya.
PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
Jumat 27 Maret 2020 pukul 9.00 di ruang Paluntan Anak Kamar 2 bed 1

Keadaan Umum : TSS,


Kesadaran : Compos Mentis

Status Gizi
• BB : 14 kg
• TB : 90 cm

Vital Sign
 HR : 120x/mnt,
 Suhu : 38,6oC
 RR : 18x/mnt
STATUS LOKALIS

Normocephal, distribusi
rambut rata

Mata Cekung (-/-)


Konjungtiva anemis (-/-)
sklera ikterik (-/-)
refleks pupil (+/+) isokor
15
Normotia, serumen Normonasi, epistaksis
+/+ -/-, deviasi septum -/-

Mukosa Bibir kering, stomatitis (-)


JVP tidak meningkat, Tiroid
lidah kotor (+)  bagian tengah putih
dengan bagian pinggir hiperemis. tidak teraba membesar

9
PEMERIKSAAN FISIK
JANTUNG-PARU
Normochest, simetris
Inspeks Ictus cordis tidak
Inspeksi retraksi dinding dada
i terlihat
(-)

Vocal fremitus teraba Ictus cordis teraba di


Palpasi
sama Palpasi ICS 5 linea
midklavikularis sinistra

Sonor seluruh lapang


Perkusi Batas jantung relatif
paru Perkusi
dalam batas normal

Bunyi vesikuler (+/+)


Auskultasi ronkhi (-/-), wheezing Bunyi jantung I

(-/-) Auskultas dan II murni


i regular, murmur
10
(-), gallop (-)
Ekstremitas Superior Inferior
Kekuatan 5/5 5/5
Edema -/- -/-
Rabaan hangat/hangat hangat/hangat
Capillary refill < 2 detik < 2 detik
Petechie - -

TANDA DEHIDRASI MENURUT WHO


KRITERIA A B C
Keadaan umum Baik Lesu, lemas, Gelisah, mengantuk,
haus syok
Mata Biasa Cekung Sangat cekung
Mulut Biasa Kering Sangat kering
Turgor Baik Kurang Jelek
Interpretasi >= 2 tanda di kolom B : dehidrasi ringan-sedang
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab Hasil Nilai normal
HB 14.9 13,0-18,0 g/dL
Leukosit 17.900/mm3 4000-11000/mm3
Trombosit 178.000/mm3 150000-450000/mm3
Eritrosit 5.62x106/mm3 3,8-5,0x106/mm3
Hematokrit 41.8% 35-45%
MCV 74.4fl 80-100 fl
MCH 26.5 pg 26-34 pg
MCHC 35.6 g/dL 32-36 g/dL
Diffcount 0/6/80/37/6 0-1%/1-4%/2-5%/50-70%/20-40%/2-
8%

Typhi Paratyphi

WIDAL O Neg AO Neg BO 1/400 CO Neg


H 1/400 AH Neg BH Neg CH Neg
DIAGNOSIS KERJA

• Febris H6 e/c Demam Tifoid


dengan Dehidrasi Ringan-Sedang
TATALAKSANA
Terapi cairan dengan Infus Asering

BB: 14kg
Plan B:
75ml x 14kg = 1050ml  habis dalam 4 jam evaluasi.

Kebutuhan cairan x jenis infus = 1050ml x 20


= 87.4 Tpm Makro
4 jam x 60 menit 4 x 60

Evaluasi setelah 4 jam


KRITERIA A B C
Keadaan umum Baik Lesu, lemas, haus Gelisah, mengantuk,
syok
Mata Biasa Cekung Sangat cekung
Mulut Biasa Kering Sangat kering
Turgor Baik Kurang Jelek
Interpretasi >= 2 tanda di kolom A: tidak dehidrasi
TATALAKSANA
Terapi Cairan
 Maintainance : Infus Asering,
 BB = 14 kg
Holiday segar :
10 kg pertama = 10 x 100 ml = 1000 ml
4 kg kedua = 4 x 50 ml = 200 ml
Kebutuhan cairan 14 kg = 1000 + 200 = 1200 ml
Kebutuhan cairan x jenis infus = 483,3 x 60 = 20,1 tpm mikro (20 tpm).
24 (jam) x 60 (menit) =24 x1200
60 x 60
atau
= 483,3 x 20 = 6,7 tpm makro (7 tpm).
24 x 60
24 x 60

= 50 Tpm (mikro)
TATALAKSANA

• IVFD Asering 50 tpm mikro


• Inj. Ondancentron 2mg/12jam
• Inj. Ceftriaxon 700mg/12jam
• Inj Paracetamol 140mg/8jam
• L-Bio 3x1 sach
• Syr Zink 1x1cth
• Diet lunak  tinggi protein - kalori dan
rendah serat
• Bed rest
• Evaluasi tanda dehidrasi
FOLLOW UP HARIAN
Tanggal 27 Maret 2020
S demam (+), mual (-), muntah (2x) rewel, nafsu makan & minum belum ↑, BAB (+) cair 3x sedikit, dengan ampas
berwarna kecoklatan, lender (-), darah (-), BAK (+).
O KU: TSS , CM
VS: S= 37,8 ; RR=20x/mnt ; HR= 122x/mnt
Status Lokalis
Kepala : mata cekung (-), bibir basah (+) lidah kotor (+)
Cor-Thorax : dalam batas normal
Abd : distensi (+), hypertimpani (+), BU (+) ↑, NT (-), turgor <2s
Eks: akral teraba hangat , CRT <2 dtk , nadi kuat dan regular
A Demam Tifoid
P • IVFD Asering 50 tpm mikro
• Inj. Ondancentron 2mg/12jam
• Inj. Ceftriaxon 700mg/12jam
• Inj Paracetamol 140mg/8jam
• L-Bio 3x1 sach
• Syr Zink 1x1cth
• Diet lunak  tinggi protein - kalori dan rendah serat, tidak merangsang.
• Bed rest + Evaluasi Tanda Dehidrasi
• Rencana cek Tubex TF
Tanggal 28 Maret 2020
FOLLOW UP HARIAN
S demam (+), mual (-), muntah (-), nafsu makan & minum kurang, BAB (+) 2x lembek berwarna
kecoklatan, ampas (+) lender (-), darah (-), BAK (+).
O KU: TSS , CM
VS: S= 37.4 ; RR=18x/mnt ; HR= 108x/mnt
Status Lokalis
Kepala : mata cekung (-), bibir basah (+) lidah kotor (+)
Cor-Thorax : dalam batas normal
Abd : soepel, timpani (+), BU (+), NT (-), turgor <2s
Eks: akral teraba hangat , CRT <2 dtk , nadi kuat dan regular
Lab:
Tubex TF (+6)
A Demam Tifoid
P • IVFD Asering 50 tpm mikro
• Inj. Ondancentron 2mg/12jam
• Inj. Ceftriaxon 700mg/12jam
• Inj Paracetamol 140mg/8jam
• L-Bio 3x1 sach
• Syr Zink 1x1cth
• Diet lunak  tinggi protein - kalori dan rendah serat, tidak merangsang.
• Bed rest + Evaluasi Tanda Dehidrasi
Tanggal 29 Maret 2020
FOLLOW UP HARIAN
S demam (-), mual (-), muntah (-), nafsu makan & minum ↑, BAB (+) 1x lembek berwarna kecoklatan,
lender (-), darah (-), BAK (+).
O KU: TSS , CM
VS: S= 36,4 ; RR=22x/mnt ; HR= 110x/mnt
Status Lokalis
Kepala : mata cekung (-), mulut basah (+) lidah kotor (+)
Cor-Thorax : dalam batas normal
Abd : soepel, timpani (+), BU (+), NT (-), turgor <2s
Eks: akral teraba hangat , CRT <2 dtk , nadi kuat dan regular

A Demam Tifoid
P • IVFD Asering 50 tpm mikro
• Inj. Ondancentron 2mg/12jam
• Inj. Ceftriaxon 700mg/12jam
• Inj Paracetamol 140mg/8jam
• L-Bio 3x1 sach
• Syr Zink 1x1cth
• Diet lunak  tinggi protein - kalori dan rendah serat, tidak merangsang.
• Bed rest + Evaluasi Tanda Dehidrasi
FOLLOW UP HARIAN
Tanggal 30 Maret 2018

S demam (-), mual (-), muntah (-), nafsu makan & minum ↑, BAB (-) BAK (+).
O KU: Baik , CM
VS: S= 36,1C ; RR=20x/mnt ; HR= 100x/mnt
Status Lokalis
Kepala : mata cekung (-), mulut basah (+) lidah kotor (+)
Cor-Thorax : dalam batas normal
Abd : soepel, timpani (+), BU (+), NT (-), turgor <2s
Eks: akral teraba hangat , CRT <2 dtk , nadi kuat dan regular
A Demam Tifoid
P • BLPL dan kontrol jika ada keluhan
• Obat pulang:
• Syr Paracetamol 3x2cth (jika demam)
• Syr domperidon 3 x1cth (jika mual & muntah)
• Syr cefixime 2x1/2cth (7 hari )
• Syr Zink 1x1 cth (lanjutkan 6 hari)
• Oralit sachet 200ml/bab & muntah
• Kontrol jika ada keluhan ke poliklinik
EDUKASI
Tirah Baring Cairan &
(bed rest) Nutrisi cukup

-Makanan ↑ Protein
& kalori
- ↓ Serat
- Lunak (bubur)

Perbaikan hygiene
Perbaikan pola makan
- Jajan sembarangan ≠
- Kebiasaan
mencuci tangan ↑
PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam


Quo ad sanam : ad bonam
Quo ad fungsionam : ad bonam
PEMBAHASAN KASUS

TEORI

Indonesia → endemis KASUS


• Dari anamnesis didapatkan
Insidensi bervariasi terkait pasien merupakan seorang
anak perempuan berusia 3
sanitasi tahun
• Dari anamnesis didapatkan
96 % → S. typhi pasien sudah mulai sering
jajan di warung sekitar
rumahnya.
91 % → umur 3 – 19 th

Kejadian ↑ stlh umur 5 th


PEMBAHASAN KASUS
Infeksi akut  saluran pencernaan (usus halus) 
DEMAM TIFOID gejala demam >1 minggu + gangguan saluran
pencernaan + tanpa gangguan kesadaran. TEORI
Penularan  minuman/makanan tercemar kuman dari penderita / karier, keluar
bersama – sama dengan tinja
(rute oral fekal)

Dari hasil anamnesis diketahui sepupu pasien


yang tinggal bersebelahan dengan pasien
KASUS
mengalami keluhan serupa. Pasien sering
bermain bersama.
PEMBAHASAN KASUS
Masa inkubasi 7-14
hari
Gejala klinis tidak
khas (anak) • Dari anamnesis didapatkan pasien
Ganggan

TEORI KASUS
Ganggan sal
Demam
datang dengan keluhan demam
kesadaran pencerenaan

Hepatospl
enomegali
Gejala
Lain sejak 6 hari SMRS.
• Demam naik turun, anak mulai
panas ketika sore menjelang
malam, kemudian panas mulai
berangsur turun ketika pagi.
• Demam hingga anak menggigil
dan mengigau.
• Anak mual (+) muntah ±5x sehari,
berisi makanan, lender (-), darah
(-).
• Selain itu anak juga BAB cair 3x
sejak kemarin, ampas (+), darah
(-), lender (-).
• Anak rewel, lemas, tak mau makan
PEMBAHASAN KASUS
TEORI KASUS
Temuan khas pemeriksaan fisik • Dari pemeriksaan fisik
pasien: pasien:
1. Lidah tifoid  lidah tampak • Lidah kotor  lidah
kering, selaput tebal, di bagian
kotor (+)  bagian
ujung dan tepi lebih
kemerahan.
tengah putih
2. Roseola  nodul kecil dengan bagian
menonjol diameter 2 – 4 mm, pinggir hiperemis.
merah pucat hilang pada • Hepatosplenomegali
penekanan, di daerah perut, (-)
dada dan kadang-kadang di • Rose spot (-)
bokong, fleksor lengan atas. • Roseola (-)
3. Hepatosplenomegali
4. Rose spot  ruam
makulopapular berwarna merah
ukuran 1 – 5 mm, pada
abdomen, toraks dan
PEMBAHASAN KASUS

TEORI KASUS
DARAH TEPI
• HB: 14.9
1. Anemia ringan-sedang
• Lekosit: 17.900
2. LED ↑
3. Leukopenia /Leukositotis
• Trombosit: 178.000
4. Trombositopenia • LED: tak di periksa
5. SGOT & SGPT ↑ • SGOT: tak di periksa
• SGPT: tak di periksa
PEMBAHASAN KASUS
WIDAL
Reaksi aglutinasi antara antigen dengan antibodi
kuman S.typhi.

Mendeteksi antibodi O & H Meningkat akhir Tidak


Minggu I (hr 6-8) direkomendasi KASUS
SEROLO kan  tidak
GIS Menghilang 6-12 bulan
sensitive • Pada pasien dilakukan
pemeriksaan widal di IGD.
• Uji Diagnostik : Titer konvalesens > 4X akut
• Kemudian untuk menegakkan
Widal diagnosis  TUBEX TF saat di
• Tes TUBEX TF
bangsal
TUBEX Mendeksi antibodi IgM terhadap
outter membran protein & WIDAL :
lipopolisakarida dari S.Typhi Antigen BO 1/400
Interpretasi: 2-3 negative, borderline Antigen H 1/400
4-5, positif >6 positif kuat
TUBEX TF :
(+ 7)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

BATERIOLOGIS

SUMSUM
DARAH URINE FESES
TULANG

Spesifisitasnya tinggi, sensitivitas rendah, waktu yang dibutuhkan


lama (5-7 hari) serta butuh peralatan yang lebih canggih untuk
identifikasi bakteri.

Invasif sehingga tidak dipakai dalam praktek sehari-hari


TATALAKSANA

Non-Medikamentosa

Tirah baring Nutrisi



Bed rest hingga kondisi bebas demam ●
Cairan

Mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi. ●
Diet  cukup cairan, kalori, cukup protein,rendah serat,

Mobilisasi dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi pasien. tidak merangsang, dan tidak menimbulkan banyak gas.
PEMBAHASAN KASUS
Simptomatik TEORI KASUS
• Antipiretik: Paracetamol (10 mg/kg/kali Simptomatik
peroral)
• Antiemetik • Inj. Ondancentron 2mg/12jam
• Inj Paracetamol 140mg/8jam
Antibiotik
Antibiotik
• Kloramfenikol (DOC) 50-100 • RS:
mg/kgbb/hari, oral / IV, dibagi 4 dosis 
10-14 hari  resisten • Inj. Ceftriaxon 700mg/12jam
• Amoksisilin 100 mg/kgbb/hari, oral • Pulang:
/IV10 hari • Syr cefixime 2x1/2cth (7 hari )
• Cotrimoksasol 6 mg/kgbb/hari, oral,
10 hari
• Ceftriakson 80 mg/kgbb/hari, IV / IM
1x1  5 hari
• Sefiksim 10 mg/kgbb/hari, oral, dibagi 2
dosis10 hari
PEMBAHASAN KASUS
TEORI KASUS
Syr Zink
1x1cth
Plan B (10hr)
teratasi Susu
Holiday formula
segar
pulang Air putih
dibekali oralit

Inj.
Ceftriaxon
Edukasi
700mg/12j
am
Menentukan tingkat dari derajat Zink elemental diberikan selama 10 – 14 hari

Tatalaksana Dehidrasi sesuai bagan


 Tanpa Dehidrasi  Plan A
meskipun anak tidak mengalami diare lagi
Dosis zink:
 Dehidrasi Ringan/Sedang  Plan B  10 mg/hari untuk umur < 6 bulan
REHIDRATION  Dehidrasi Berat  Plan C  20 mg/hari untuk umur >6 bulan.

 Mencegah kehilangan berat badan


NUTRITION Anak tidak boleh dipuasakan

Makanan diberikan sedikit-sedikit tetapi sering (kurang lebih 6 kali


sehari)
ZINC
Makanan rendah serat

RATIONAL Buah-buahan terutama pisang.


ANTIMICROBIAL
Kapan harus membawa kembali anak
ke petugas kesehatan yaitu
PATIENT - DOCTOR  tinja  berdarah
COMMUNICATION  muntah berulang
 makan atau minum sedikit
 tampak sangat haus
 diare makin sering atau belum
membaik dalam  3 hari.
Plan A
Plan B

4
Plan C
PENCEGAHAN
KEPUSTAKAAN
1. Departemen Kesehatan RI, 2011. Buku Saku Lintas Diare
Edisi 2011, Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
2. Ikatan Dokter Anak Indonesia-World Health Organitation.
2009. Buku saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah
Sakit; pedoman bagi rumah sakit rujukan tingkat pertama
di kabupaten /kota.
3. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Buku Pedoman Pelayanan
Medis Edisi 2011. Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak
Indonesia.
4. Ganna dkk. 2005. Ilmu Kesehatan Anak Pedoman
Diagnosis dan Terapi Edisi 3. Bandung.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai