Anda di halaman 1dari 41

EMOSI

oleh
Debora Basaria M.Psi., Psi
Emosi

Emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti
kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam
emosi. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi
merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu.
 Menurut Daniel Goleman
Emosi menurut Pengertian emosi menurutnya ialah setiap kegiatan atau pergolakan
perasaan, pikiran, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan

para ahli meluap-luap. Daniel juga mengatakan bahwa emosi merujuk kepada
suatu perasaan dan pikiran-pikiran yang khas, suatu keadaan biologis
dan psikologis dari serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
 Menurut Chaplin
Pengertian emosi menurutnya ialah suatu keadaan yang terangsang
dari organisme yang mencakup perubahan-perubahan yang disadari
yang sifatnya mendalam dari perubahan perilaku tersebut. Chaplin
juga membedakan emosi dengan perasaan dan dia mengatakan bahwa
perasaan ialah pengalaman yang disadari yang diaktifkan baik itu oleh
perangsang eksternal maupun oleh bermacam-macam keadaan
jasmaniah.
 Menurut Soergada Poerbakawatja
Pengertian emosi menurutnya ialah respons terhadap suatu perangsang yang menyebabkan perubahan
fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus. Respons
demikian terjadi baik terhadap perasaan-perasaan eksternal maupun internal. Dengan pengertian emosi
menurut Soergada ini terlihat jelas perbedaan antara perasaan dengan emosi, bahkan terlihat jelas bahwa
perasaan termasuk ke dalam emosi atau menjadi bagian dari emosi

 Definisi Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan
salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku
dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia. (Prawitasari,1995)
Macam-macam emosi

Beberapa tokoh mengemukakan tentang macam-macam emosi, antara lain:


 Descrates, menurut Descrates, emosi terbagi atas :
 Desire (hasrat)
 Hate (benci)
 Sorrow (sedih/duka)
 Wonder (heran)
 Love (cinta)
 Joy (kegembiraan)
 Menurut JB Watson mengemukakan tiga macam emosi, yaitu :
 Fear (ketakutan)
 Rage(kemarahan)
 Love (cinta)
Daniel Goleman mengemukakan beberapa macam emosi yang tidak berbeda
jauh dengan kedua tokoh di atas, yaitu:

 Amarah :beringas, mengamuk, benci, kesal hati


 Kesedihan :pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi   diri, 
putus asa
 Rasa takut :cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali,
waspada, tidak tenang, ngeri
 Kenikmatan :bahagia, gembira, riang, puas, senang, terhibur, bangga
 Cinta :penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa
dekat, bakti, hormat, kemesraan, kasih
 Terkejut :terkesiap
 Jengkel :hina, jijik, muak, mual, tidak suka
 Malu :tertunduk
Emosi dibedakan dalam dua yaitu positif dan negatif.

1. Emosi positif
Emosi positif berperan dalam memicu kesejahteraan emosional dan
memfasilitasi dalam pengaturan emosi negatif.
Jika emosi seseorang positif, maka seseorang itu akan lebih mudah dalam
mengatur emosi negatif yang tiba-tiba datang.
Emosi-emosi yang bernilai positif diantaranya adalah rasa sayang, suka, cinta,
bahagia, gembira, senang, dan lainnya.
2. Emosi negatif
Emosi negatif menghasilkan permasalahan yang mengganggu individu
maupun masyarakat.
Emosi-emosi yang bernilai negatif misalnya sedih, marah, cemas, tersinggung,
benci, jijik, muak, prasangka, takut, curiga dan sejenisnya.
4 Komponen Emosi

Stimulus - yg mendorong reaksi Perasaaan – pengalaman yg disadari Rangsangan fisiologis – respon tubuh Respon perilaku – tindakan yang
baik positif atau negatif yang dilakukan
membuat kita menjadi awas
Fungsi Emosi

 Komunikasi
 Hubungan sosial
 Perkembangan Moral dan sosial
 Sumber kesenangan dan sakit
Faktor Penyebab Emosi Pada Seseorang

 Faktor Internal
Faktor penyebab timbulnya emosi seseorang terdapat dari perasaan diri sendiri. Ada
beberapa gangguan emosi dari faktor internal sebagai berikut:
 Perasaan tidak mampu atau merasa bodoh.
 Perasaan kecewa terhadap diri sendiri.
 Perasaan tidak percaya diri pada diri seseorang.
 Perasaan sedih karena kurang kasih sayang.
 Perasaan iri kepada saudara karena diperlakukan kurang adil karena pilih kasih.
 Faktor Eksternal
Faktor penyebab timbulnya emosi seseorang terdapat dari luar sebagai berikut:
 Lingkungan sekitar maupun sekolah yang sering terdapat menyalahkan seseorang.
 Perlakuan seseorang di lingkungan sekitar kepada anak-anak dibawah umur
 Orang tua terkadang sering memberi tahu anaknya untuk tidak menjalin hubungan
percintaan.
 Tuntutan dari keluarga maupun dari bos terlalu banyak resiko kepada seseorang
yang gagal melaksanakannya.
Emosi yang kuat umumnya diikuti
perubahan-perubahan pada tubuh

 Reaksi elektris pada kulit :meningkat bila terpesona


 Peredaran darah: bertambah cepat bila marah
 Denyut jantung : bertambah cepat bila terkejut
 Pernafasan : bernafas panjang bila kecewa
 Pupil mata: membesar bila sakit atau marah
 Liur : mengering kalau takut
 Bulu roma: berdiri kalau takut
 Pencernaan: diare jika tegang
Daniel Goleman (Emotional Intelligence-1996)

 Orang yang mempunyai IQ Tinggi tapi EQ rendah cenderung mengalami


kegagalan yang lebih besar dibanding dengan orang yang IQ nya rata-rata tapi EQ
nya tinggi, artinya bahwa penggunaan EQ atau olah rasa justru menjadi hal yang
sangat penting

Kecerdasan
 Adalah Sebagian kumpulan kapasitas seseorang untuk
bereaksi serah dengan tujuan, berfikir rasional dan
mengelola lingkungan secara efektif.
Ciri – ciri Mendasar Kecerdasan (Intellegens)

TO JUDGE WELL TO COMPREHEND WELL TO REASON WELL


(DAPAT MENILAI) (MEMAHAMI SECARA (MEMBERI ALASAN DENGAN BAIK)
KESELURUHAN)
Faktor yg mempengaruhi Kecerdasan Emosi

1. Pembawaan ; Kapasitas/ batas kesanggupan.


2. Kematangan; telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya, erat kaitan
dengan umur.
3. Pembentukan ; pengaruh dari luar.
4. Minat
5. Kebabasan ; terutama dalam memecahkan masalah.
Rumpun atau macam-macam kecerdasan :

IQ (INTELLEGENCE EQ (EMOTIONAL
QOUTIENT) QOUTIENT)
Inteligensi adalah kemampuan untuk memahami dunia
IQ (Intellegence sekitar, berfikir rasional, dan menggunakan sumber
daya secara efektif ketika menghadapi tantangan
Quotient) (Wechsler, 1975)
Teori-teori Intelegensi

 Binet; intelegensi merupakan faktor tunggal dan karakteristik yang terus


berkembang sejalan dengan proses kematangan
 Thorndike; intelegensi merupakan kemempuan abstraksi, mekanik dan sosial
 Howard Garddner; mengemukakan teori intelegensi ganda (multiple intelegence)
 Sternberg; mengemukakan teori intelegensi Triarkhis; bahwa ada 3 aspek utama
dalam intelegensi, yaitu componential, experiential, dan contextual
Tes IQ

 Inteligensi dianggap sebagai faktor dominan dalam meraih kesuksesan


 Tes IQ dimaksud untuk mengetahui tingkat kecerdasan intelektual seseorang
Sejarah IQ

 Tes IQ mulai diperkenalkan di Perancis pada tahun 1904 ketika seorang psikolog
Alfred Binet ditunjuk oleh pemerintah Perancis mencari metode untuk
membedakan antara anak dengan kemampuan intelektual normal dan inferior.
Tujuannya, anak dengan kemampuan inteligensi inferior dikirim ke sekolah
khusus agar memeperoleh perhatian yang memadai
 Lalu munculah apa yang disebut dengan skala Binet, yang dikenal dengan nama
Skala Simon-Binet. Tes tersebut diujicobakan terlebih dahulu sebelum dijadikan
sebagai standar tes.
 Satuan ukuran tes IQ rata-rata adalah 100, jika ada seorang anak usia 8 tahun bisa
melewati tes yang diperuntukkan untuk usia 10 tahun maka IQnya adalah 10/8 x
100 atau 125. rumusnya adalah:
 MA/CA x 100
 MA = Mental Age
 CA = Calender Age
 50 % manusia memiliki IQ : 90-110 ; 25% di atas 110; dan 25% di bawah 90
IQ Description % of
Population
130 Very superior 2.2%
Descriptive classifications of 120 – 129 Superior 6.7%
intelligence Quotients 110 – 119 High average 16.1%
90 – 109 Average 50%
80 – 89 Low average 16.1%
70 -79 Borderline 6.7%
Below 70 Extremely low 2.2%
Faktor-faktor yang mempengaruhi IQ

 Kemungkinan adanya bias budaya dalam tes: bahwa tes yang disusun
menguntungkan individu yang berasal dari kelas menengah keatas
 Perbedaan lingkungan antar satus sosail ekonomi
 Perbedaan genetik
EQ ( Emotional Quotient)

Kemampuan untuk mengenali diri (menyadari keadaan diri, mengendalikan diri yang
spontan, dan membangkitkan motivasi dari dalam diri) dan memahami gejolak
perasaan orang lain (lewat sikap empatik dan kecakapan bergaul).
Penelitian Daniel Goleman

 Kesuksesan seseorang ditentukan oleh kecerdasan intelektual 20 % dan


kecerdasan emosi 80 %
 Sepintar apapun intelektual (IQ) seseorang, bisa menjadi tidak berarti jika tidak
dibarengi dengan kecerdasan emosi
Fungsi kecerdasan emosi

 Mengefektifkan kecerdasan akal


 Berperan dalam membangun karakter, karena bisa mendorong untuk “knowing
the good, loving the good, acting the good”.
 Bisa dikembangkan sepanjang waktu
Kecerdasan Emosi

Situasi
• Marah • Cara berbicara
• Bahagia • serius (verbal/non
• Sedih verbal) secara
• Santai efektif
• Kecewa • Formal / semi
formal
MENGKOMUNIKASIKA
Perasaan
N

MENGENALI kemudian MENILAI


5 DEMENSI KECERDASAN
EMOSIONAL(Goleman)
1. Kesadaran diri atau kemampuan memahami perasaan diri
sendiri
2. Kemampuan memotivasi diri
3. Kemampuan mengatur emosi dan dorongan-dorongan diri
sendiri
4. Empati, kemampuan merasakan perasaan orang lain
5. Kemampuan sosial, kemampuan mengatur perasaan orang
lain.
Individu dgn Emotional
Orang yang memiliki EQ
Intelligence Question
yang rendah
(EQ) lebih tinggi

Hubungan sosial
Hubungan
yg berkualitas,
sosialnya???
kerja lebih efektif

Nyaman dengan Kenyamanan


dirinya sendiri dengan dirinya???
Tes intelegensi standart,untuk mengukur kecerdasan emosi yaitu:
1. Menyadari perasaan-perasaan yang muncul.
2. Menangani emosi tanpa merasa kewalahan menghadapinya.
3. Tidak membiarkan kemunduran dan rasa kecewa menurunkan performa pribadi
4. Menghubungkan perasaan-perasaan yang dialami agar membantu mendapatkan
tujuan hidup
5. Memahami apa yang dirasakan orang lain tanpa mereka katakan.
6. Memiliki rasa optimis yang kuat dan realistis.
Kita dapat mendefinisikan emosi sebagai pengalaman
Siapa orang dan interpretasi pada sensasi internal yang terbentuk
oleh:
yg sering 1. Fisiologi

membuat 2. Persepsi
Bahasa
kalian marah?
3.

4. Pengalaman-pengalaman sosial
Pengaruh Fisiologis Pada EMOSI

 William James & Carl Lange:“organismic view of emotions” : Kita


emosi saat rangsangan eksternal menyebabkan perubahan fisiologis
pada diri kita”
 STIMULUS RESPON PSIKOLOGIS EMOSI
 Emosi refleks berasal dr stimulus fisiologis (eksternal)
 Ekspresi emosi dimulai dg persepsi atas sesuatu.
Apa yg kalian rasakan ketika mengalami ini?
Pengaruh persepsi pada emosi

TEORI PENILAIAN: PERSEPSI PERSEPSI KITA MENYARING APA TANGGAPAN ORG TENTANG 1 CONTOH: TANGAN GEMETAR
SUBJEKTIF MEMBENTUK ARTI YANG KITA ALAMI, PENGALAMAN FENOMENA BERBEDA TANDA APA? KETIKA NILAI KALIAN
FENOMENA EKSTERNAL, OBJEK YANG MEMENGARUHI APA YG KITA TERGANTUNG MAKNA PADA JELEK, APA YANG KALIAN
DAN PERISTIWA EKSTERNAL. RASAKAN DAN BAGAIMANA PERISTIWA TERSEBUT. RASAKAN? APAKAH KALIAN YG
MENANGGAPINYA. TIDAK PINTAR/ SOALNYA RUMIT?
Pengaruh Sosial terhadap EMOSI

 ”EMOTIONAL COMMUNITIES” mengajarkan kita bagaimana memahami dan


mengekspresikan emosi.
 Contoh: keluarga, lingkungan, teman main, komunitas agama, dsb
 Masyarakat dan komunitas mempengaruhi keyakinan kita tentang emosi yang baik / buruk,
emosi yg harus diekspresikan/ditahan.
 Teori interaktif tentang emosi bersandar pada tiga konsep kunci:
1. Framing rules (pemaknaan)
2. Feeling rules (perasaan)
3. Emotion work (emosi yang sesuai)
CIRI EQ RENDAH
 Cenderung menyalahkan orang lain atas perasaannya yg negatif
 Tidak mampu mengungkapkan perasaannya
 Sering menyerang, mengkritik, menginterupsi, mengkuliahi, serta
memberi cap tertentu pd orang lain
 Suka memberikan analisis rasional berlebihan ketika orang lain
mengungkapkan perasaannya
 Sering bercerita bohong mengenai perasaannya (emotional
dishonesty)
 Pendengar yg jelek, suka interupsi, debat setiap saat
Ciri EQ rendah

 Melebih-lebihkan/meminimalkan perasaan
 Tidak peka thd perasaan orang lain
 Sering merasa tidak aman,sukar menerima kesalahan diri serta minta maaf secara tulus
 Pesimistik dan merasa dunia ini tidak adil
 Kaku dan kurang luwes,selalu membutuhkan aturan unt merasa aman
 Relasi tidak harmonis dgn orang lain, mengganti dgn binatang kesayangan,benda
koleksi
 Puas bila bisa menghina atau mengalahkan org lain
CIRI EQ TINGGI
 Tidak takut mengungkapkan perasaan
 Tidak didominasi rasa yg tidak menyenangkan seperti :
takut,khawatir,malu, kecewa,tidak berdaya, dsb.
 Mampu membaca komunikasi non verbal
 Bertindak karena termotivasi secara intrinsik,bukan terpaksa, atau
aturan
 Optimis dan mampu melihat sisi positif
 Merasa nyaman berbicara mengenai perasaan
 Tidak lumpuh karena tekanan emosi
 Mampu merefleksikan berbagai perasaan yg muncul dlm dirinya, maupun orang lain
 Memiliki ketahanan emosi
Catatan

 Kecerdasan emosi tidak hanya berarti “bersikap ramah”


 Kecerdasan emosi bukan berarti memberikan kebebasan kepada perasaan untuk
berkuasa, atau “memanjakan perasaan”, melainkan mengelola perasaan sehingga
terekspresikan secara tepat dan efektif
Thank You

Anda mungkin juga menyukai