Dikembangkan oleh
Rothwell pada tahun 1947
Tes diperluas menjadi 12
Saat itu tes tersebut hanya memiliki 9
jenis kategori kategori oleh Kenneth Miller
tahun 1958
- Jenis tes
Tes RMIB termasuk dalam jenis tes verbal, artinya materi tes
diberikan dalam bentuk tulisan. Tes ini juga temasuk tes individu
atau kelompok, artinya dapat diberika secara individual maupun
kelompok.
- Jumlah soal
Jumlah soal dalam tes ini adalah 216 soal pekerjaan yang terbagi
dalam 9 kelompok. Per kelompok terdiri dari 24 soal pekerjaan.
- Waktu
Waktu dalam mengerjakan tes ini adalah tidak terbatas.
Klasifikasi Tes Minat RMIB (Rothwell Miller Interest Blank)
Test Rhotwell adalah salah satu jenis tes inventory minat yang disusun dengan tujuan untuk mengukur minat seseorang berdasarkan
sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan dan ide-ide stereotipe terhadap pekerjaan yang bersangkutan. Tes Rothwell Miller dapat diberikan
kepada testee secara perorangan maupun klasikal, tergantung kebutuhan dengan sistematika yang telah diatur oleh Rothwell. Instruksi biasanya
sudah terdapat dalam blanko sehingga bagi testee yang sudah dewasa dapat diinstruksikan untuk membaca sendiri, kecuali untuk orang dewasa
dengan intelegensi rendah (dull-normal). Bagi testee dull-normal, dianggap kemampuannya kurang untuk memahami, instruksi tes yang tertulis
sehingga perlu diberikan beberapa contoh untuk dapat mengerjakannya dengan tepat. Bahkan terkadang masih harus dilengkapi dengan
memeriksa pekerjaannya setiap saat untuk mencegah kemungkinan berbuat kesalahan.
Test inventori tidak hanya banyak digunakan untuk kepentingan asesmen mengenai kepribadian seseorang atau individu saja, namun
juga digunakan untuk melihat minat dan juga bakat individu. salah satu test inventori yang secara khusus terfokus pada penilaian minat dan
bakat individu adalah RMIB atau Rothwell Miller Interest Blank.
Pada awalnya, test ini dikembangkan oleh Rothwell pada tahun 1947. Saat itu tes tersebut hanya memiliki 9 jenis kategori dari
jenis-jenis pekerjaan yang ada yaitu outdoor, mechanical, computational, scientific, personal contact, aesthetic, literary, musical, dan social
service. Kemudian pada tahun 1958, tes diperluas menjadi 12 kategori oleh Kenneth Miller. Ini dilatar belakangi karena ia menganggap bahwa,
dari ke-9 kategori yang ada belom cukup untuk mewakili semua bidang pekerjaan yang ada, sehingga ditambahkan 3 kategori lagi yaitu clerical,
practical, dan medical.
KESIMPULAN 02
Sehingga pada akhirnya, pembaruan test ini memberikan nama Rothwell Miller Interest Balank sebagai sebuah test minat bakat yang
sudah terstandarisasi. Tes ini berbentuk blanko atau formulir yang berisikan daftar pekerjaan yang disusun dalam 9 kelompok dengan kode
huruf A sampai I, serta dibedakan untuk kelompok pekerjaan pria dan wanita. Masing-masing kelompok pekerjaan tersebut terdiri atas 12 jenis
pekerjaan yang mewakili 9 kategori pekerjaan yang akan diukur dalam tes ini.
Tes ini disusun dengan tujuan untuk mengukur interest seseorang berdasarkan sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan. hal yang
didasarkan atas ide-ide stereotype terhadap pekerjaan yang bersangkutan. Pemikiran yang mendasari pembentukan tes ini adalah bahwa setiap
orang memiliki konsep-konsep stereotype terhadap jenis-jenis pekerjaan yang tersedia atau yang disediakan oleh masyarakat, dan yang
kemudian memilih pekerjaan yang sesuai dengan ide-ide tersebut, meskipun terdapat juga stereotype yang tidak berdasarkan ide tertentu atau
tidak ada hubungannya sama sekali dengan pekerjaan yang dimaksud. Stereotype seperti ini lebih banyak mendasarkan konsepnya pada hal-hal
yang menarik daripada hal-hal yang merupakan kekhususan dari pekerjaan tersebut. dan keadaan semacam ini sangat memungkinkan terjadinya
atau timbulnya stereotype yang benar atau salah sama sekali.
Untuk mengetahui minat seseorang bukan hanya melalui tes minat, karna meskipun tes minat memiliki sistematika yang sudah disusun
sedemikian rupa namun jangan dijadikan sebagai patokan utama dan satu-satunya dasar untuk mengetahui minat seseorang. Karena setiap
individu adalah unik. Dan setiap test pasti memiliki kelebihan maupun kekurangan masing-masing.