Journal Reading
Reading
Incidence
Incidence and
and recovery
recovery
of
of smell
smell and
and taste
taste
dysfunction
dysfunction inin COVID-
COVID-
19
19 positive
positive patients
patients
Orin Tasha Riyani Putri
Safira Fairuz Adani
Rosyida Istiqomah
Jafrina Jasmin
Yubandthra A/L Vebakaran
BACKGROUN
D
Odor
Asymptomatic disfunction
Mild upper respiratory tract
infection
(OD)
peradangan pada mukosa sinonasal dan
Severe Systemic Disease
pilek, dengan rhinovirus, virus
bilateral intersitial pneumonia parainfluenza Epstein-Barr, coronavirus
bentuk sebelumnya dari human coronavirus (HCoV) OC43 mencapai sistem saraf pusat
melalui epitel olfaktorius dan memulai neuropropagasi di bulbus olfaktorius.
METHODS
65 pasien
Positif COVID-19, dikarantina di rumah
sakit 5 April 2020 dan 17 Mei 2020
Inklusi Eksklusi
terbukti positif COVID-19, memiliki masalah penciuman
sepenuhnya sadar dan bersedia sebelum Januari 2020
memberikan izin
3
RESULTS
DEMOGRAFI
DEMOGRAFI PASIEN
PASIEN
65
Pasien COVID-19
41,54% 58,46%
Laki laki (27 pasien) Perempuan (38 pasien)
12 pasien
1 pasien (1,72%)
(20,68%)
Muncul gejala setelah
Gejala muncul <1 minggu
terdiagnosis
sebelum terdiagnosis
Penyembuhan Fungsi Penciuman
Fungsi penciuman sembuh pada dua puluh
tiga dari 58 (39,66%) pasien
Pemulihan membutuhkan 1-3 minggu
Waktu yang dibutuhkan untuk
penyembuhan penciuman didistribusikan
sebagai 21,74% dalam waktu kurang dari
seminggu, 52,17% dalam 1 minggu,
21,74% dalam 2 minggu dan 4,35% dalam
3 minggu
Hilang Pengecapan
Waktu munculnya gejala hilang pengecapan apabila diagnosis
COVID-19 terkonfirmasi adalah 4/54 (7,41%)
4/54 (7,41%) pasien hilang pengecapan dalam waktu kurang dari
seminggu sebelum konfirmasi diagnosis
18/54 (33,33%) 1 minggu sebelum konfirmasi
15/54 (27,78%) sebelum 2 minggu
10/54 (18,52%) sebelum 3 minggu
3/54 (5,56%) dalam 1 bulan atau lebih sebelum konfirmasi
Penyembuhan Fungsi
Pengecapan
Waktu untuk pemulihan
pengecapan didistribusikan
sebagai 25% menyembuh dalam
waktu kurang dari seminggu
50% dalam satu minggu
18.75% dalam 2 minggu
6,25% dalam 3 minggu
Presentase Gejala COVID- Gejala yang paling
banyak ditemukan adalah
19 demam diikuti dengan
batuk, sakit kepala dan
dispneu
Gejala lain adalah diare,
nyeri tenggorokan, nyeri
dada, nyeri otot, rinore,
sensasi terbakar pada
hidung, suara serak,
vertigo, perubahan
kesadaran, sensasi telinga
penuh, gangguan
pendengaran, nyeri
telinga
4
DISCUSSI
ON
Discussion
Pasien COVID-19
89,23% pasien mengalami disfungsi
penciuman dan 83,08% mengalami
disfungsi perasa
Kontak Pasien COVID-
19
18,46% Disfungsi Chemosensitive
mendadak, 15,38% anosmia dan
hilangnya perasa
Wanita > Pria
2 hilangnya bau sebagai gejala pertama
>
10 tidak ada keluhan utama
Discussion
Ringan
Harus ada pengakuan bahwa pasien merasa
memiliki gangguan kemosensitif dan kehadiran Sedang
nyata dari disfungsi tersebut, yaitu subjektif dan
disfungsi kemosensitif objektif Total anosmia
Penelitian yang lebi subjektif yang menyelidiki
disfungsi rasa dan bau diperlukan, meskipun sulit Hilangnya fungsi
pengecapan
untuk melakukan penelitian seperti itu karena
risiko penyebaran infeksi
Discussion
CONCLUSIO
N
Kesimpula
n
Disfungsi kemosensitif dikaitkan dengan penyakit
coronavirus dan mungkin adalah satu-satunya gejala
yang terjadi pada penyakit ini. Hal ini menjadikan
dokter THT di lini pertama kontak dengan virus
corona. Studi objektif lebih lanjut dengan sampel
yang lebih besar diperlukan untuk mencakup
disfungsi kemosensitif, dan pengenalan disfungsi ini
mungkin membantu diagnosa COVID-19, dan
mencegah penyebaran penyakit ini.
Terima Kasih