Anda di halaman 1dari 31

Anatomi

fungsional
hidung dan
sinus
paranasal
dr. Arif Rahmat Widodo
PMIB FKUI 2019
Hidung/ nasi
• Dibagi menjadi :
• hidung luar Hidung luar :
• Cavum nasi • Merupakan struktur pyramid di midline dari wajah bagian
tengah dan menempel pada tulang wajah
• Berurutan struktur dari atas ke bawah :
• Root
• Dorsum
• Apex
• Collumela
• Alae dengan nares/nostril
hidung luar - dimensi
• Proporsinya dibandingkan wajah
• Wanita lebih kecil dan sempit disbanding pria
• Lebarnya sekitar 70% panjangnya
• Lebar alar base sejajar dengan lebar antar medial chantus kanan-
kiri
• Proporsi garis tip – alar grove/ garis nasion – alar grove
berada pada rentang normal 0,55-0,6
• Sudut nasolabial normalnya 105-120o
Hidung luar – kulit dan jaringan lunak
• Kulit dan jaringan lunak yang menutupi bervariasi ketebalannya (ikut menentukan kontur
hidung)
• Tipis di bagian dorsum terutama rhinion
• Tebal di sudut nasofrontal/root dan ujung hidung/apex, memiliki banyak kel. Sebacea
• Terikat secara longgar dengan aponeurosis dan otot di bawahnya
• Urutan lapisan dari luar ke dalam
1. Kulit
2. Superficial fatty panniculus
3. Fibromuscular layer
4. Superficial musculo-aponeurotic system (SMAS)
5. Deep fatty layer
6. Periosteum / perichondrium
Hidung luar - kulit
• Vaskularisasi : cab. a. facialis, a. ophthalmicus, dan a.
infraorbitalis
• Inervasi : infratrochlear dan cab. external nasal dari
nasociliary nerve (cab. ophthalmic n. trigeminus V1)
dan cab. nasal dari infraorbital nerve (cab. maxillary n.
trigeminus V2)
Hidung luar – jaringan
lunak
• Area jaringan lunak yang tidak memiliki
penyokong cartilago :
• Paraseptal
• Lateral
• Caudal lobular notch
• Alar
Hidung luar -
tulang
Tulang :
• Apertura piriformis, memilik tepi yang tajam,
dibentuk oleh
• inferior : os maxillaris
• Lateral : processus frontalis ossis maxillaris
• Supero medial : os nasalis
• Superior : spina nasalis ossis frontalis
• Trauma pada tulang wajah paling umum adalah
fracture dari os nasal
• Terjadi antara bagian yang tebal di proximal
dengan bagian lebih tipis di distal
Hidung luar -
cartilage
Cartilage :
• Lateral nasal cartilage
• Major alar cartilage
• Minor alar cartilage
Hidung luar - otot
Otot :
• M. Procerus :
• Origo : facial aponeurosis yang melekat
pada periosteum bag. bawah dari os
nasalis
• Insersio : kulit glabellar diantara alis
• Vaskularisasi : utamanya oleh cabang dari
a. facialis
• Inervasi : cabang temporal dan zygomatic
dari n. facialis
• Aksi : saat berkerut (mis. Ketika
konsentrasi)
Hidung luar - otot
• M. nasalis :
• Terdiri dari komponen :
• Tranversal (compressor
naris)
• Alar (dilator naris posterior)
• Vaskularisasi : cabang a. facialis
dan cabang infraorbital daro a.
maxillaris
• Inervasi : cabang buccal dan
zygomatic dari n. facialis
• Apicis nasi (dilator naris anterior)
Hidung luar - otot
• M. depressor septi nasi
• Vaskularisasi : cabang superolabial a.
facialis
• Inervasi : cabang buccal dan zygomatic
dari n. facialis
• Aksi : menarik ke bawah columella
• M. levator labii superioris aleque nasi
• Vaskularisasi : a. facialis dan cab.
Infraorbital a. maxillaris
• Inervasi : cabang buccal dan zygomatic n.
facialis
• Aksi : secondary nasal dilator
• M. anomalous nasi
• M. compressor narium minor
Hidung luar – drainase vena dan limfatik
Drainase vena
• Frontomedian : menuju v. facialis
• Root : menuju v. ophthalmicus
• Drainase vena hidung, pipi, dan bibir atas (the ‘danger triangle of the face’ ) menuju ke sinus
cavernosus :
• Rute penyebaran infeksi
• Dapat menyebabkan trombosis pada sinus intracranial
Drainase limfatik
• Root : menuju linfonodi parotid superficialis
• Frontomedian : menuju grup linfonodi submandibularis
• Ruang irregular antara atap rongga mulut dan
basis cranii
• Lebih luas di inferior (pars respiratori) dari
superior (pars olfactori)
• Terbagi di media menjadi 2 ruangan (fossae

Cavum nasi nasales) oleh septum nasi


• Fossa nasalis terbagi menjadi 3 ruangan oleh
conchae, meatus nasi superior, media, dan
inferior
• Berkomunikasi dgn luar di anterior via nares,
dengan sinus paranasal, dengan orbita, dan
dengan nasopharynx di dorsal via choanae
• Intranasal space tumbuh komplit di usia 16 thn
• Dimensi choanae individu dewasa :
• Panjang ±2,5 cm
• Lebar ± 1,3 cm
• Tidak dipengaruhi oleh deviasi septum nasi
Cavum nasi
• Terbagi menjadi :
• Vestibulum
• Roof
• Floor
• Dinding medial
dan lateral
Cavum nasi -
vestibulum
• Vestibulum nasi
• Terletak tepat setelah masuk nares
• Antechamber dari fossa nasalis
• Disokong oleh medial dan lateral plate dari
major alar cartilage, porsi dari septum dan
integumentum
• Perpanjangan vestibule ke arah apex hidung :
ventricle of vestibule (recessus apicis)
• Batas ke arah fossa nasalis propia : limen
vestibuli/nasi, epitelnya mengalami transisi dari
kulit menjadi mukosa
• Kulit pada vestibuli berambut (vibrissae)
dengan glandula sebacea dan sudorifera,
terletak dekat limen nasi
Cavum nasi – roof & Floor
Roof :
• Struktur horizontal, dibentuk oleh cribiform plate os ethmoidalis
• Dilapisi epitel mukosa
• Terdapat ujung saraf olfactorius di cranial
Floor
• Dibentuk oleh processus palatinus os maxillae dan lamina horizontalis ossis palatini
• canalis nasopalatinus
• ±2cm dorsal dari nares, juxtaposisi dengan septum nasi, terdapat depresi sedikit, menuju canal yang dilapisi
mukosa kelanjutan dari meatus nasi inferior
• Terminal canal berada di papilla palatina
• Merupakan sisa hubungan cavitas nasal dan oral di masa perkembangan awal
• Pada usia dewasa mayoritas lumina hilang, obliterasinya dimulai sebelum lahir
• Jika persisten  rongga/cell pada maxilla dorsal di atas gigi incicivus
• Rongganya bisa tanpa jalur drainase kista
Cavum nasi –
medial wall
Tulang septum nasi:
• Major part :
• Posterosuperior dan posterior
border : vormer
• Anterosuperior : perpendicular plate
os ethmoidalis
• minor part :
• Anterosuperior : rostrum dan crista
sphenoidalis
• Posterisuperior : os nasalis and spina
nasalis os frontalis
• Inferior : crista nasali os maxillaris
dan os palatinum
Cavum nasi – medial wall
• Cartilaginous septum
• Posterosuperior border : lamina perpendicularis ossis ethmoidalis
• Posteroinferior border : vomer
• Anterosuperior : posterior border sutura internasal
• Anteroinferior : spina nasalis anterior ossis maxillaris
• Diantara nares tidak memiliki cartilage : membranous septum
Cavum nasi –
lateral wall
• Anteroinferior : maxilla
• Posterior : lamina perpendicularis ossis palatini
• Superior : labyrinthus ethmoidalis
• Terdapat 3 conchae dengan arah umumnya inferomedial,
masing2 membentuk atap bagi meatus di bawahnya
• Bulla ethmoidalis, anterior facenya bersama dengan ujung
posterior processus uncinatus membentuk hiatus semilunaris
• Processus uncinatus memiliki 3 variasi perlekatan
• 50% melekat pada dinding lateral : sinus
frontalis bermuara pada meatus nasi media
• 25% melekat pada anterior cranial fossa : sinus
frontalis bermuara di infundibulum ethmoidalis
• 25% melekat pada concha media : sinus frontalis
bermuara di infundibulum ethmoidalis
• Hiatus semilunaris
• terdapat infundibulum ethmoidalis
• terdapat maxillary ostium, muara sinus maxillaris
Cavum nasi –
lateral wall
• Concha inferior dan meatus nasi inferior
• Concha inferior merupakan tulang
independen
• Articulates dengan nasal surface os
maxilla dan lamina perpendicular os
palatini
• Meatus terbesar
• Pada perkembangan postnatal ductus
nasolacrimalis akan naik ke atas
• Di bagian distal ductus terdapat
inconsistent epithelial folds (the
valve of Hasner)
Cavum nasi –
lateral wall
• Concha media dan meatus nasi media
• Merupakan processus medial dari
labyrinthus ethmoidalis
• Memanjang ke belakang, articulates
dengan lamina perpendicularis ossis
palatini
• Pada meatus nasi media, anteriornya
terdapat fossa dangkal yang disebut
atrium
• di bag. posterior meatus terdapat
foramen sphenopalatinum yang dilalui a.
sphenopalatine, n. nasalis superior dan n.
nasopalatine dari fossa pterygopalatina
Cavum nasi –
lateral wall
• Concha superior dan meatus nasi superior
• Merupaka processus medial dari
labyrinthus ethmoidalis
• Posterosuperior dari concha media
• Meatusnya merupakan yang paling pendek
dan dangkal
• Di atasnya terdapat muara sinus
sphenoidalis : recessus sphenoethmoidalis
• Pada bag. anterior meatus nasi superior
terdapat beberapa aperture dari sinus
ethmoidalis posterior
Cavum nasi – lateral wall
• Fungsi conchae
• Mengandung jaringan erectile yang berhub dgn serabut sensoris n. trigeminus untuk deteksi :
• Suhu
• Aliran udara
• Congesti dan decongesti dari sinusoid vena meregulasi ketahanan nasal
• Filtrasi
• Humidifikasi dan menghangatkan udara yg masuk
• Iritasi pada conchae menyebabkan obstruksi nasal
Cavum nasi - mukosa
• Mukosa nasal
• Vestibulum : epitel berlapis gepeng berkeratin dan berambut
• Posterior limen nasi : transisi menjadi epitel berlapis gepeng tidak berkeratin
kemudian menjadi epitel pseudostratified columnar bersilia dan ber-sel goblet
(epitel respiratorik)
• Sebagian besar mukosa cavum nasi merupakan epitel respiratorik, kecuali pada
celah olfactory
• Sel bercilia dan tdk bercillia proporsinya bervariasi
• Banyak mengandung kelenjar seromukus pada lamina propia
• Mukosanya paling tebal dan banyak mengandung vaskularisasi pada conchae dan
pada bag. anterior dan posterior dari septum
• Mukosa tipis pada floor, meatus, dan sinus paranasal
Cavum nasi - mukosa
• Mukosa olfactory
• Menutupi sekitar 5cm2 dari posterosuperior dinding lateral, dan
roof
• Epitheliumnya pseudostratified, mengandung pigmen yellowish-
brown, dan mengandung reseptor n. olfactorius
• Lamina propianya mengandung sustentacular cells dan 2 jenis basal
cell, olfactory glands (of Bowman) dan serabut axon
• Sekret dominan serosa, membentuk lapisan tipis yang menyelimuti
sensory cilia dan microvilli sustentacular cell
• Arteri
• Roof (termasuk septum), sinus ethmoidalis,
Cavum nasi - sinus frontalis : cab. Ethmoidal anterior
dan posterior dari a. ophtalmicus

vaskularisasi • Mukosa conchae, meatus, septum nasi


(posterior) : cab. Sphenopalatin dari a.
maxillaris
• Meatus nasi inferior : cab. palatine major
dari a. maxillaris
• Little’s area or Kiesselbach’s plexus,
anastomosis pada septum
• cab. palatine major dari a. maxillaris
• cab. a. sphenopalatine
• a. ethmoidalis anterior
• cab. septal a. labialis superior
• Kiesselbach’s plexus merupakan area yang
rawan terjadi perdarahan
• Sinus maxillaris : a. infraorbitalis, cab.
Alveolar superior, anterior, dan posterior
dari a. maxillaris
• Sinus sphenoidalis : cab. Pharyngeal dari a.
maxillaris
Cavum nasi -
vaskularisasi
• Vena
• Submukosa sinus cavernosus terletak di
posterior septum dan conchae inferior
dan media
• Anastomosis arteriovenosa terletak
profunda dari mukosa
• Posterior nasi : menuju v. sphenopalatine
melalui foramen sphenopalatine menuju
plexus pterygoideus
• Anterior nasi : menuju vena yang berjalan
bersama a. ethmoidalis anterior menuju v.
ophtalmicus atau v. facialis
Cavum nasi – drainase limfatik

Regio lainnya dan


R. anterior nasi : Posterior floor :
sinus paranasal :
menuju linfonodi linfonodi
linfonodi profondi
submandibular parotidea
cervicalis superior
• Sensorik penghidu : n. olfactorius
Cavum nasi - • General sensation (sentuh dan temperatur) : n.
trigeminus cab. Olfactori (C V1) dan maxillary (C
inervasi V2)
• N. petrosus profunda (serabut postganglionic
simpatik) dan n. petrosus major (serabut
postganglionic parasimpatis) bertemu
membentuk nervus yang melalui canalis
pterygoideus (Vidian nerve di dalam Vidian canal)
• pterygoid canal masuk ke fossa pterygopalatine
dan bergabung dengan ganglion pterygopalatine
di mana serabut parasimpatisnya akan
membentuk sinaps sedangkan simpatisnya tidak
• Serabut postganglionic dari ganglion
pterygopalatine berjalan mengikuti cab. N.
maxillaris dan memberikan serabut
secretomotor untuk kelenjar mukosa hidung
Sinus paranasal
• Terdiri dari
• Frontalis
• Ethmoidalis
• Sphenoidalis
• Maxillaris
• Merupakan ruangan sekitar cavum nasi yang
bermuara ke cavum nasi
• Dilapisi mukosa dengan epitel respiratorik
(memudahkan penyebaran infeksi dari hidung)
• Lapisan mukosanya lebih tipis, sedikit mengandung
vaskuler, sel goblet, dan cilia
• Cilia banyak terdapat dekat apertura menuju cavum
nasi
• Fungsi sinus msh spekulatif : resonansi saat
bersuara, memberi ruang bagi pembesaran local area
sekitar
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai