Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK

KELOMPOK22
PENGAUDITAN
PENGAUDITANIIII
“Audit
“AuditPlan,
Plan,Audit
AuditProgram,
Program,Audit
AuditProcedures,
Procedures,Audit
AuditTeknik,
Teknik,Risiko
RisikoAudit
AuditDan
DanMaterialitas”
Materialitas”

“”
“”

Dewita Prety Heryani Mone (1810020007)


Chindy Maria Alfania Sakan (1810020009)
Dinda Yulianti Ayuning Pratiwi (1810020012)
Bernadina Listina Hoar Nahak (1810020016)
Emania Yasintha Nio (1810020021)
Canra Sanjaya (1810020028)
Desi Ratna Fanggidae (1810020032)
Audit Plan
( Perencanaan Pemeriksaan )

Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh


pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. Sifat, luas, dan saat
perencanaan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas suatu usaha,
pengalaman mengenai satuan usaha, dan pengetahuan tentang bisnis
satuan usaha.
Prosedur yang dapat dipertimbangkan oleh
auditor dalam perencanaan dan supervise
• Mereview arsip korespondensi, kertas kerja, arsip permanen, laporan keuangan, laporan
audit tahun lalu.
• Membahas masalah-masalah yang berdampak terhadap audit dengan staf kantor akuntan
yang bertanggung jawab atas jasa non audit bagi satuan usaha.
• Mengajukan pertanyaan terhadap perkembangan bisnis saat ini yang berdampak terhadap
satuan usaha.
• Membaca laporan keuangan interim tahun berjalan.
• Membicarakan tipe, luas, dan waktu audit dengan manajemen, dewan komisaris, atau
komite audit.
• Mempertimbangkan dampak diterapkannya pernyataan standar akuntansi dan standar
auditing
• Mengkoordinasi bantuan dari pegawai satuan usaha dalam penyiapan data.
• Menentukan luasanya keterlibatan jika ada konsultan, spesialis, dan auditor intern.
• Membuat jadwal pekerjaan audit (time schedule).
• Menentukan dan mengkoordinasikan kebutuhan staf audit
• Melaksanakan diskusi dengan pihak pemberi tugas
a
.

Isi dari Audit Plan mencakup

Hal – hal Hal – hal yang


mengenai mempengaru
klien hi klien

Rencana
kerja auditor
Audit Program

Audit program membantu auditor dalam


memberikan perintah kepada asisten
mengenai pekerjaan yang harus
dilaksanakan
TUJUAN AUDIT PROGRAM MANFAAT AUDIT PROGRAM

Untuk mengetahui
apakah penyajian 1. Sebagai petunjuk kerja
laporan keuangan 2. Sebagai dasar
koordinasi pengawasan
dapat dipercaya
dan pengendalian
wajar dan tidak pemeriksaan
menyesatkan pada 3. Sebagai dasar penilaian
pihak yang kerja
berkepentingan
Audit Procedures Dan Audit Teknik

Audit Procedures adalah langkah-langkah yang harus


dijalankan oleh auditor dalam melaksanakan
pemeriksaannya dan sangat di perlukan oleh asisten
agar tidak melakukan penyimpangan dan dapat bekerja
secar efisien dan efektif.
Risiko Audit Dan Materialitas
Dalam PSA No.25,diberikan pedoman bagi auditor dalam
mempertimbangkan risiko dan materialitas pada saat
perencanaan dan pelaksanaan audit atas laporan
keuangan berdasarkan standar auditing yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia antara lain
1. Risiko audit dan materialitas memengaruhi
penerapan standar
2. Adanya risiko audit diakui dengan pernyataan
dalam penjelasaan tentang tanggung jawab
dan fungsi auditor independen
3. keseluruhan,adalah penting bagi kewajaran
penyajian laporan keuangan sesuai dengan
standar akuntansi
4. Laporan keuangan mengandung salah saji
5. Dalam perencanaan audit,auditor berkepentingan
dengan masalah-masalah yang mungkin material
terhadap laporan keuangan,auditor tidak
bertanggung jawab untuk merencanakan dan
melaksanakan audit.
6. Kekeliruan, antara lain :

Estimasi Kekeliruan
Kesalahan dalam dalam
pengumpulan akuntansi yang
tidak masuk penerapan
atau pengolahan standar
data akal
akuntansi
7. Meskipun kecurangan merupakan pengertian yang luas dari segi
hukum,kepentingan auditor secara khusus berkaitan dengan
tindakan curang yang menyebabkan salah saji material dalam
laporan keuangan
8. Pada waktu mempertimbangkan tanggung jawab auditor
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas
salah saji material,tidak ada perbedaan penting antara kekeliruan
dan kecurangan
9. Pada waktu menyimpulkan apakah dampak salah saji,secara
individual atau secara gabungan,material,auditor biasanya harus
mempertimbangkan sifat dan jumlah dalam kaitannya dengan sifat
dan jumlah pos dalam laporan keuangan disuatu entitas mungkin
tidak material bagi laporan keuangan entitas lain dengan ukuran
atau sifat yang berbeda.
10. Pertimbangan auditor mengenai materialitas merupakan
pertimbangan professional dan dipengaruhi oleh persepsi auditor
atas kebutuhan orang yang memiliki pengetahuan memadai dan
yang akan meletakkan kepercayaan terhadap laporan keuangan.
11.Auditor harus mempertimbangkan risiko audit dan materialitas
12.Auditor harus merencanakan auditnya sedemikian rupa,sehingga risiko audit
dapat dibatasi pada tingkat yang rendah,yang menurut pertimbangan
profesionalnya,memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan
13.Dalam merencanakan audit,auditor harus menggunakan pertimbangan
dalam menentukan tingkat risiko audit
14.Auditor merencanakan audit untuk mencapai keyakinan memadai guna
mendeteksi salah saji
15.Dalam situasi tertentu, untuk perencanaan audit, auditor
mempertimbangkan materialitas sebelum laporan keuangan yang akan di
auditnya selesai di susun.
16.Pada tingkat saldo akun atau golongan transaksi, resiko audit
17.Resiko bawaan dan resiko pengendalian berbeda dengan resiko deteksi.
18.Resiko deteksi yang dapat diterima oleh auditor dalam merangsang prosedur
audit tergantung pada tingkat yang diinginkan untuk membatasi risiko audit
suatu saldo akun atau golongan transaksi dan tergantung atas penetapan
auditor terhadap resiko bawaan dan resiko pengendalian.

Anda mungkin juga menyukai