Anda di halaman 1dari 33

Goal Programming

(MultiObjective Programming)
Goal Programming
 Perbedaan goal programming dengan linear programming
 Pengertian hard constrain dan soft constrain
 Pengertian variabel deviasional
 Pemodelan permasalahan goal programming dengan
tujuan yang berprioritas sama.
 Pemodelan permasalahan goal programming dengan
tujuan yang berprioritas berbeda.

2
Pendahuluan
 Banyak permasalahan dimana keputusan yang diambil harus
dapat memenuhi beberapa (lebih dari satu) tujuan secara
simultan.
 Hal ini menyebabkan pengambil keputusan akan sangat sulit
untuk memenuhi semua tujuan tanpa “mengorbankan” tujuan
yang lain sehingga seringkali solusi yang diperoleh merupakan
solusi yang ”memuaskan” dan bukan solusi yang optimal.

3
Pendahuluan
 Permasalahan optimisasi dengan lebih dari satu tujuan dapat
diselesaikan dengan goal programming.
 Goal programming merupakan pengembangan dari linear
programming.
 Perbedaan utama antara goal programming dengan linear
programming adalah pada fungsi tujuan. Pada linear
programming hanya terdapat satu tujuan sedangkan pada goal
programming terdapat lebih dari satu tujuan (multi objective).

4
Ilustrasi Goal Programming

5
Ilustrasi Goal Programming

6
Ilustrasi Goal Programming

7
Langkah-langkah dalam Goal Programming
 Tentukan variabel keputusan
Variabel keputusan dalam goal programming sama dengan
variabel keputusan dalam linear programming yaitu variabel
yang memiliki nilai yang menunjukkan kebijakan yang harus
diambil supaya dapat memperoleh hasil yang optimal,
misalnya banyaknya produk yang diproduksi, banyaknya
pekerja, atau variabel lain yang dapat memiliki nilai yang
berkaitan dengan pemakain sumber daya.

8
Langkah-langkah dalam Goal Programming
Tentukan Deviational Variable untuk Setiap Tujuan
 Deviational variabel merupakan variabel yang nilainya
menunjukkan besarnya penyimpangan solusi dari tujuan
yang diinginkan.
 Deviational variabel dapat dikategorikan menjadi dua
kategori yaitu overachieving deviational variable dan
underachieving deviational variabel.
 Overachieving deviational variable menunjukkan besarnya
kelebihan dari target(hasil yang diinginkan) sedangkan
underachieving deviational variable menunjukkan besarnya
kekurangan dari target.

9
Langkah-langkah dalam Goal Programming
Formulasikan Pembatas yang meliputi economic
constrains (hard constrains) dan goal constrains (soft
constrains)
 Economic constrains (hard constrains) merupakan pembatas yang
harus dipenuhi, tidak boleh dilanggar. Pembatas ini biasanya
berkaitan dengan ketersediaan sumber daya dan atau kebijakan
yang harus dipenuhi
 Goal constrain (soft constrains), berbeda dengan economic
constrain, merupakan pembatas yang masih boleh dilanggar
karena pembatas ini merupakan pembatas yang berkaitan dengan
pencapaian target. Suatu kegiatan selalu memiliki target namun
jika target tidak dapat tercapai kegiatan tersebut masih dapat
berjalan.

10
Langkah-langkah dalam Goal Programming
Formulasikan Fungsi Tujuan
 Fungsi tujuan dalam goal programming selalu minimisasi
besarnya jumlah total penyimpangan dari beberapa tujuan
yang ingin dicapai secara simultan.
 Dalam fungsi tujuan seringkali juga diberi bobot yang
menunjukkan tingkat kepentingan dari tujuan-tujuan yang
ada, tujuan yang lebih penting diberi bobot yang lebih besar.

11
Contoh 1
 Perusahaan Fastestsolution merupakan perusahaan yang menjual perangkat
lunak untuk perusahaan energi. Perusahaan ini memperkerjakan beberapa
tenaga penjualan yang bertugas untuk mendapatkan klien baru dan
mempertahankan klien lama. dalam menjalankan tugasnya tenaga penjualan
mengunjungi perusahaan-perusahaan untuk menawarkan produknya.
 Berdasarkan pengalaman, waktu yang diperlukan untuk mengunjungi calon
klien adalah 3 jam sedangkan waktu yang diperlukan untuk mengunjungi
klien lama adalah 2 jam. Dalam satu bulan, total jam kerja tenaga penjualan
yang dimiliki oleh perusahaan adalah 640 jam kerja.
 Bulan ini perusahaan memiliki target untuk mengunjungi 200 klien baru
dan 120 klien lama. Modelkan masalah ini dalam goal programming
sehingga perusahaan dapat menentukan banyaknya klien baru maupun lama
yang harus dikunjungi.

12
Langkah 1 dan Langkah 2
 Langkah 1 tentukan variabel keputusan
 X1 : banyaknya klien baru yang dikunjungi
 X2 : banyaknya klien lama yang dikunjungi

 Langkah 2 tentukan tujuan


 Tujuan 1 : mengunjungi 200 klien baru
 Tujuan 2 : mengunjungi 120 klien lama

13
Langkah 3 Tentukan Deviational Variabel
D1 + : besarnya kelebihan dari target banyaknya klien baru yang akan
dikunjungi (overachieving deviational variable)
D1 - : besarnya kekurangan dari target banyaknya klien baru yang akan
dikunjungi (underachieving deviational variabel).
D2 + : besarnya kelebihan dari target banyaknya klien lama yang akan
dikunjungi (overachieving deviational variable)
D2 - : besarnya kekurangan dari target banyaknya klien lama yang akan
dikunjungi (underachieving deviational variabel).

14
Langkah 4 Formulasikan pembatas yang meliputi economics
constrain(hard constrains) dan goal constrains(soft constrains)
Economics constrains (hard constrains)
2X1 + 3X2 ≤ 640
Pembatas diatas memiliki arti banyaknya jam kerja yang
digunakan oleh tenaga penjualan tidak bisa melebihi jam kerja
tenaga penjualan total yang dimiliki.
 
Goal constrains
X1 + D1- - D1+ = 200;
X2 + D2- - D2+ = 120;
X1 , X2 , D1- , D1+ ,D2- , D2+ ≥ 0;

15
Tetapkan Fungsi Tujuan
Fungsi Tujuan
Minimisasi Z = D1- + D2-

Permasalahan ini memiliki dua target(goal), pada kasus ini melebihi target
adalah hasil yang diinginkan sedangkan kurang dari target adalah hasil yang
perlu dihindari atau diminimalkan.

Oleh karena itu, fungsi tujuannya merupakan minimasi banyaknya


kekurangan dari target yang ditunjukkan oleh variable D1- dan D2- .

16
Model Lengkap Goal Programming
Fungsi Tujuan
Minimisasi : Z = D1- + D2-

Pembatas
2X1 + 3X2 ≤ 640;
X1 + D1- - D1+ = 200;
X2 + D2- - D2+ = 120;
X1, X2 , D1+, D1-, D2+, D2- ≥ 0.

17
Solusi Grafis

18
Solusi Grafis

19
Contoh 2
 Sebuah perusahaan memproduksi produk 1 dan produk 2, kedua produk tersebut
dibuat dari bahan baku yang sama yaitu bahan baku A, bahan baku B dan bahan
baku C. Kebutuhan bahan baku untuk produk 1 dan produk 2 serta ketersediaan
bahan baku adalah sebagai berikut:
Produk Bahan Baku A Bahan Baku B Bahan baku C
Produk 1 2/5 0 3/5
Produk 2 1/2 1/5 3/10
Ketersediaan Bahan Baku 20 5 21

 Perusahaan telah menerima pesanan dari beberapa konsumen, total pesanan yang
telah diterima perusahaan adalah 30 ton untuk produk 1 dan 15 ton untuk produk 2.
 Pihak manajemen menyadari adanya keterbatasan ketersediaan bahan baku yang
berakibat tidak dapat dipenuhinya semua pesanan yang telah diterima. Oleh karena
itu, perusahaan berusaha untuk menentukan komposisi produksi sehingga
banyaknya pesanan yang tidak dapat dipenuhi dapat diminimalkan.

20
Tentukan Variabel keputusan dan deviational
Variable
X1 : banyaknya produk 1 yang diproduksi
X2 : banyaknya produk 2 yang diproduksi
D1+ : besarnya kelebihan dari target produk 1 yang diproduksi (overachieving
deviational variable)
D1- : besarnya kekurangan dari target produk 1 yang diproduksi
(underachieving deviational variabel).
D2+ : besarnya kelebihan dari target produk 2 yang diproduksi (overachieving
deviational variable)
D2- : besarnya kekurangan dari target produk 2 yang diproduksi
(underachieving deviational variabel).

21
Tentukan Economic Constrains (hard Constrains)

Pembatas
0.4 X1 + 0.5 X2 ≤ 20;
0.5 X2 ≤ 5;
0.6 X1 + 0.3 X2 ≤ 21;

 Pembatas pertama berkaitan dengan ketersediaan bahan baku A


yang digunakan untuk membuat produk 1 dan produk 2,
 Pembatas kedua berkaitan dengan bahan baku B yang
digunakan untuk memproduksi produk 2 saja
 Pembatas ketiga berkaitan dengan ketersediaan bahan baku C
yang digunakan untuk memproduksi produk 1 dan produk 2.

22
Tentukan Pembatas yang berkaitan
dengan tujuan (Goal)
 Pesanan produk 1 yang telah diterima adalah 30 ton sehingga
perusahaan menargetkan X1 = 30,
 Namun karena bahan baku yang terbatas, banyaknya produk 1
yang diproduksi bisa lebih dari target sebanyak D1+ dan juga
bisa kurang dari target sebanyak D1-.
 Hal ini dapat ditulis dalam persamaan matematis sebagai
berikut:
X1 = 30 - D1- + D1+ atau X1 + D1- - D1+ = 30;

23
Tentukan Pembatas yang berkaitan dengan
tujuan (Goal)
 Logika yang sama juga digunakan untuk memformulasikan
pembatas yang berkaitan dengan tujuan yang kedua.
 Pesanan produk 2 yang telah diterima adalah 15 ton sehingga
perusahaan menargetkan X2 = 15,
 Namun karena bahan baku yang terbatas, banyaknya produk
2 yang diproduksi bisa lebih dari target sebanyak D2+ dan
juga bisa kurang dari target sebanyak D2-.
 Hal ini dapat ditulis dalam persamaan matematis sebagai
berikut:
X2 = 15 – D2- + D2+ atau X2 + D2- - D2+ = 15;

24
Tentukan Fungsi Tujuan
 Perusahaan mengusahakan supaya kekurangan produksi
seminimal mungkin.
 fungsi tujuan adalah minimisasi banyaknya kekurangan dari
target produk 1 yang harus diproduksi (underachieving
deviational variabel) dan banyaknya kekurangan dari target
produk 2 yang harus diproduksi (underachieving deviational
variabel).

Formulasi fungsi tujuan adalah sebagai berikut:


Fungsi Tujuan
Z = D1- + D2-

25
Model Lengkap Goal Programing
Fungsi Tujuan
Minimisasi : Z = D1- + D2-

Pembatas
0.4 X1 + 0.5 X2 ≤ 20;
0.5 X2 ≤ 5;
0.6 X1 + 0.3 X2 ≤ 21;
X1 + D1- - D1+ = 30;
X2 + D2- - D2+ = 15;
X1, X2 , D1+, D1-, D2+, D2- ≥ 0.

26
Solusi Grafis

27
Review Question
1. Apakah perbedaan utama goal programming dengan linear
programming?
2. Mengapa fungsi tujuan pada goal programming selalu
minimisasi?
3. Apakah yang dimaksud dengan deviational variabel?
4. Apakah yang menentukan banyaknya deviational variabel?
5. Bagaimana anda membedakan hard constrains dengan soft
constrains?
6. Kenapa tujuan yang lebih penting (prioritas lebih tinggi)
diberi bobot lebih besar?

28
Contoh 3
Perusahaan Maju Sejahtera memproduksi produk A dan Produk B. Kedua produk ini
diproduksi melalui dua proses yaitu pemotongan dan perakitan. Kapasitas yang tersedia
untuk stasiun kerja pemotongan adalah 12 jam dan perakitan adalah 30 jam. Bulan depan
perusahaan berencana untuk melakukan penataan ulang lay out pabrik dan perbaikan
sarana penunjang pabrik sehingga hal ini sedikit banyak akan mengganggu kinerja
perusahaan. Menyadari hal ini, pihak manajemen menetapkan beberapa target yang ingin
dicapai selama masa penataan ulang pabrik. Target-target tersebut meliputi:
Target 1 : memperoleh keuntungan minimal sebesar 30 juta.
Target 2 : menghindari adanya pemutusan hubungan kerja karyawan stasiun kerja pemotongan
sehingga perusahaan menargetkan untuk menggunakan kapasitas stasiun kerja
pemotongan secara penuh.
Target 3 : menghindari adanya kerja lembur pada stasiun kerja perakitan.
Target 4 : memenuhi semua pesanan yang telah diterima yaitu 17 unit produk B.
Modelkan masalah ini dalam goal programming! (waktu proses setiap produk pada setiap stasiun
kerja silahkan ditentukan sendiri dan Laba setiap produk silahkan tentukan sendiri.)
Jam kerja pemotongan untuk produk A = 2 jam B = 3 jam
Jam kerja perakitan untuk produk A = 5 jam B = 6 jam

29
Tentukan variabel keputusan
X1 : banyaknya produk A yang diproduksi
X2 : banyaknya produk B yang diproduksi
D1- : besarnya kekurangan dari target keuntungan (underachieving deviational
variabel).
D1+ : besarnya kelebihan dari target keuntungan (overachieving deviational variabel).
D2- : besarnya kekurangan dari target penggunaan kapasitas pada stasiun kerja
pemotongan.
D2+ : besarnya kelebihan dari target penggunaan kapasitas pada stasiun kerja
pemotongan
D3- : besarnya kekurangan dari target penggunaan kapasitas pada stasiun kerja perakitan
D3+ : besarnya kelebihan dari target penggunaan kapasitas pada stasiun kerja perakitan
D4- : besarnya kekurangan dari target produksi produk B
D4+ : besarnya kelebihan dari target produksi produk B

30
Tentukan Soft Constrains dan Hard Constrains
serta Deviational Variabel
Hard Constrains atau pembatas yang tidak dapat dilanggar adalah:
2X1 + 3 X2 ≤ 12 (ketersediaan jam kerja stasiun kerja pemotongan)
6X1 + 5 X2 ≤ 30 (ketersediaan jam kerja stasiun kerja perakitan)
 
Goal constrain atau pembatas yang berkaitan dengan tujuan(target) adalah
sebagai berikut:
X1 + X2 + D1- - D1+ = 30 (pembatas untuk tujuan (target) 1)
2X1 + 3 X2 + D2- - D2+ = 12 (pembatas untuk tujuan (target) 2)
6X1 + 5 X2 + D3- - D3+ = 30 (pembatas untuk tujuan (target) 3)
X2 + D4 - - D 4 + = 17 (pembatas untuk tujuan (target) 4)

X1 , X2 , D1- , D1+, D2- ,D2+ ,D3- , D3+, D4- ,D4+ ≥ 0

31
Fungsi Tujuan
 Dalam permasalahan diatas perusahaan menghindari untuk
mendapatkan laba yang kurang dari 30 juta sehingga
meminimalkan D1- ,
 Menghindari pemanfaatan kapasitas pemotongan yang kurang
dari kapasitas yang tersedia sehingga meminimalkan D 2-,
 Menghindari penggunaan kapasitas perakitan yang melebihi
kapasitas yang tersedia (lembur) sehingga meminimalkan D 3+,
 Menghindari produksi yang kurang dari pesanan yang telah
diterima sehingga meminimalkan D 4-.
 Oleh karena itu, fungsi tujuan dari permasalahan ini adalah:
Minimisasi : Z = D1- + D2- + D3+ + D4-

32
Formulasi Model Lengkap Goal Programming.
Fungsi Tujuan
Minimisasi Z = D1- + D2- + D3+ + D4-

Pembatas
X1 + X2 + D1 - - D 1 + = 30 (pembatas untuk tujuan ( target) 1)
2X1 + 3 X2 + D2- - D2+ = 12 (pembatas untuk tujuan ( target) 2)
6X1 + 5 X2 + D3- - D3+ = 30 (pembatas untuk tujuan ( target) 3)
X2 + D 4 - - D 4 + = 17 (pembatas untuk tujuan ( target) 4)
X1 , X2 , D1- , D1+, D2- ,D2+ ,D3- , D3+, D4- ,D4+ ≥ 0

33

Anda mungkin juga menyukai