Anda di halaman 1dari 44

BIOLOGI

BIOMEMBRAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALANGKARAYA
• Membran plasma menunjukkan permeabilitas
selektif (selective permeability), artinya
memungkinkan beberapa zat untuk
menembus membran tersebut secara lebih
mudah daripada zat-zat yang lain.
Penyusun membran
• Lipid (fosfolipid) dan protein adalah bahan
penyusun utama membran, dan karbohidrat
juga penting.
• Lipid sulit bercampur dengan air, perilaku
hidrofobik ini disebabkan oleh struktur
molekulnya.
• Fosfolipid adalah molekul amfipatik yang berarti
memiliki wilayah hidrofilik dan hidrofobik
sekaligus.
FOSfolipid

Campbell and Reece. 2010. biologi edisi 8 jilid 1. penerbit


Erlangga
• Kedua ujung fosfolipid menunjukkan perilaku yang
berbeda terhadap air. Ekor hidrokarbon bersifat
hidrofobik dan dijauhkan dari air. Gugus fosfat dan
molekul yang melekat dan molekul yang melekat
pada gugus ini membentuk kepala hidrofilik yang
memiliki afinitas terhadap air.
• Ketika ditambahkan keair fosfolipid menyusun diri
membentuk agregat berlapis dua-lapisan ganda atau
bilayer-yang melindungi bagian hidrofobiknya dari
air.
Fosfolipid bilayer
Protein
• Protein tertanam didalam atau melekat pada
lapisan ganda (bilayer) fosfolipid.
• Protein membran tidak terlalu larut dalam air,
karena bersifat amfipatik. Artinya protein
membran memiliki wilayah hidrofobik sekaligus
hidrofilik.
• Protein membran tersebar, satu persatu terselip
pada lapisan ganda fosfolipid, dengan wilayah
hidrofilik yang menonjol keluar.
Tipe Protein
Bila melihat pada struktur membran sel , protein dapat
dibedakan menjadi tiga tipe yakni protein katalitik
(enzim), protein pembawa (carrier) dan protein struktural.
a. protein katalitik
Protein ini kebanyakan berupa enzim ATPase yang mampu memacu
hidrolisis ATP menjadi ADP dan H2PO3. Dan membran biologis pada
umumnya memiliki lebih dari atau minimal satu jenis ATPase.
b. Protein pembawa
protein jenis ini berfungsi mengangkut berbagai ion dan molekul
sehingga mampu menembus lapisan membran.
C. Protein struktural
Adalah protein yang tidak memiliki fungsi secara enzimatik dan tidak
melakukan atau tidak berperan dalam proses pengangkutan ion dan
molekul.
Membran
KARBOHIDRAT
• Karbohidrat tersusun atas kurang dari 15 unit gula dimana di
dalam struktur membran sel ada dua macam karbohidrat yaitu
glikolipid dan glikoprotein. Dinamakan glikolipid karena menempel
pada lipid sedangkan penamaan glikoprotein disebabkan karena
menempel pada protein.
• Glikolipid dan glikoprotein ini berfungsi sebagai pembeda dan
penyusun tipe sel dari macam-macam sel yang ada atau bahasa
mudahnya sebagai identitas atau tanda pengenal.
• Setiap sel seseorang memiliki susunan glikolipid dan glikoprotein
yang berbeda. Oleh karena itu jika ada sel dari luar masuk ke
dalam tubuh, maka akan tertolak karena susunan glikolipid dan
glikoproteinnya berbeda dengan susunan glikolipid dan
glikoprotein yang ada di dalam sel tubuh. Akibatnya akan
membuat sistem imun tubuh atau kekebalan tubuh bereaksi.
KOLESTEROL
• kolestrol terletak di dekat kepala fosfolipid atau
dengan kata lain berada di dalam lipid bilayer.
Fungsi kolestrol yakni untuk menjaga konsistensi
dan kestabilan fosfolipid dalam keadaan apapun,
misalnya dalam keadaan panas atau dingin.
• Kolestrol pada hewan tertentu dapat mencapai
50% dari lemak yang ada di dalam struktur
membran sel. Akan tetapi tidak ada pada plasma
bakteri maupun tumbuhan.
KOMPONEN LAIN
• Terdapat komponen lainnya yakni Ca2+ yang
berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan
terlarut ke dalam organel-organel sel,
misalnya sitoplasma. Ion kalsium ini dapat
mencegah bahan-bahan yang tadinya sudah
diangkut kedalam organel-organel tidak
merembes keluar.
Fluiditas membran (1)
• Keutuhan membran dijaga terutama oleh interaksi hidrofobik.
• Sebagain besar lipid dan beberapa protein dapat bergeser
kesana kemari secara lateral, yang berlangsung secara cepat.
• Banyak protein membran ditahan oleh pelekatanya ke
sitoskleton sehingga hampir tidak bisa bergerak.
• Membran tetap fluid pada suhu rendah jika banyak
mengandung fosfolipid dan ekor hidrokarbon tak jenuh.
Karena lekukan terdapat di ekor tempat ikatan ganda berada,
ekor hidrokarbon tak jenuh tidak dapat tersusun serapat ekor
hidrokarbon jenuh, dan ini menjadikan membran lebih fluid.
Fluiditas membran (2)
• Pada suhu yang relatif lebih tinggi-37oc-suhu tubuh
manusia- kolesterol menjadikan membran kurang
fluid dengan cara menghambat pergerakan
fosfolipid.
• Kolesterol bisa dianggap sebagai ‘buffer suhu’ bagi
membran, menahan perubahan fluiditas membran
yang dapat disebabkan oleh perubahan suhu.
• Membran harus fluid agar bisa bekerja dengan benar.
Karena ketika memadat permeabilitas berubah dan
protein-protein enzimatik menjadi tidak aktif.
Ragam dan fungsi protein membran (1)
• 1. Transpor
• Kiri: suatu protein yang membentang
di kedua sisi membran dapat
menyediakan saluran hidrofilik yang
melintasi membran yang bersifat
selektif untuk zat terlarut tertentu.
• Kanan : protein trnasport lain
mengalami perubahan bentuk untuk
mengantarkan suatu zat pada dari
satu sisi ke sisi lain. Beberapa protein
ini mneghidrolisis ATP sebagai
sumber energi untuk memompa zat-
zat secara aktif melintasi membran.
Ragam dan fungsi protein membran (2)
• 2. AKTIVITAS ENZIMATIK
• Protein yang tertenam dalam
membran mungkin berupa
enzim dengan sisi aktifnya
menghadap ke zat-zat dalam
larutan disekeliling membran
• Pada beberapa kasus,
beberapa enzim dalam
membran terorganisasi sebagai
tim yang melaksanakan
langkah-langkah berurutan
dalam suatu jalur metabolisme.
Ragam dan fungsi protein membran (3)
• 3. TRANSDUKSI SINYAL
• Protein membran (reseptor)
mungkin memliki tempat
pengikatan dengan bentuk
spesifik yang sesuai dengan
bentuk pembawa pesan kimiawi,
misalnya hormon. Pembawa
pesan eksternal (molekul
persinyalan) bisa menyebabkan
perubahan bentuk pada protein
yang merelai pesan itu ke bagian
dalam sel, biasanya melalui
pengikatan ke protein sitoplasma.
Ragam dan fungsi protein membran (4)

4. pengenalan sel-dengan-
sel
Beberapa glikoprotein
berperan sebagai label
identifikasi yang dikenal
secara spesifik oleh protein
membran sel lain.
Ragam dan fungsi protein membran (5)

• 5. penghubung antar sel


• Protein membran pada dua
sel yang bersebelahan
mungkin saling mengait
dalam berbagai macam
sambungan misalnya
sambungan celah atau
sambungan ketat.
Ragam dan fungsi protein membran (5)
• 6. pelekatan ke sitoskleton dan
matriks ekstraselular (MES).
• Mikrofilamen atau unsur lain dari
sitoskleton mungkin berikatan
secara nonkovalen dengan protein
membran, fungsi yang membantu
mempertahankan bentuk sel dan
menstabilkan lokasi protein
membran tertentu. Protein yang
bisa berikatan dengan molekul
MES dapat mengoordinasi
perubahan ekstraselular dan
intraselular.
TRANSPOR PASIF (1)

• Transpor pasif adalah difusi zat melintasi


membran tanpa mengeluarkan energi.
TRANSPOR PASIF (2)
• A. Difusi satu zat terlarut
• Membran memiliki pori-pori yang cukup besar untuk dilewati
molekul pewarna . Pergerakan acak molekul pewarna akan
menyebabkan sebagian diantaranya melewati pori-pori.
• Pewarna berdifusi dari tempat yang konsentrasinya lebih tinggi ke
tempat yang konsentrasinya lebih rendah (menuruni gradien
konsentrasi). Ini mengarah pada keseimbangan dinamik .
TRANSPOR PASIF (2)
• B. Difusi Dua Zat terlarut
• Larutan dua pewarna yang berbeda dipisahkan oleh
membran yang permeabel terhadap keduanya. Setiap
pewarna berdifusi menuruni gradien konsentrasinya
sendiri. Akan terjadi difusi netto pewarna ungu ke kiri,
walaupun konsentrasi zat terlarut total pada awalnya
lebih besar di sebelah kiri.
EFEK OSMOSIS TERHADAP KESEIMBANGAN
AIR
• Difusi air melintasi membran permeabel
selektif disebut osmosis.
• Air berdifusi melintasi membran dari wilayah
yang berkonsentrasi zat terlarut lebih rendah
ke wilayah yang berkonsentrasi zat terlarut
lebih tinggi.
OSMOSIS

• Dua larutan gula yang


berkonsentrasi berbeda
dipisahkan oleh membran, yang
dapat dilalui oleh pelarut (air)
namun tidak oleh zat terlarut
(gula). Molekul air bergerak acak
dan dapat menyebrang ke kedua
arah, namun secara keseluruhan,
air berdifusi dari larutan dengan
konsentrasi zat terlarut lebih
rendah ke larutan dengan
konsentrasi zat terlarut lebih tinggi
. Osmosis menyetarakan
konsentrasi gula di kedua sisi
membran.
Keseimbangan air pada sel tak berdinding

• Ketika mempelajari perilaku sel dalam larutan,


konsentrasi zat terlarut dan permeabilitas
membran harus sama-sama diperhitungkan.
• Kedua faktor ini diperhitungkan dalam konsep
tonositas (tonicity), yaitu kemampuan larutan
untuk menyebabkan sel memperoleh atau
kehilangan air.
Keseimbangan air pada sel hidup
Pada sel hewan
• Jika suatu sel tanpa dinding (sel hewan), direndam dalam
lingkungan yang isotonik terhadap sel (iso berarti ‘sama’),
tidak akan ada pergerakan netto air melintasi membran
plasma. Dalam lingkungan isotonik volume sel hewan stabil.
• Dalam larutan yang hipertonik terhadap sel (hyper berarti
‘lebih banyak’) dalam kasus ini mengacu pada zat terlarut
(gula) bukan penembus. Sel akan kehilangan air
kelingkungan, mengerut, dan mungkin mati.
• Dalam larutan hipotonik terhadap sel (hypo berarti ‘lebih
sedikit’), air akan memasuki sel lebih cepat daripada keluar
dari sel, dan sel akan membengkak serta lisis (meletus)
seperti balon air yang kepenuhan.
Keseimbangan air pada sel hidup
Pada sel berdinding (sel tumbuhan) (1)
• Sel tumbuhan , prokariota, fungsi dan beberapa protista
memiliki dinding. Ketika sel semacam itu direndam dalam
larutan hipotonik, dinding sel membantu
mempertahankan keseimbangan airnya. maka sel akan
mengembung ketika air masuk melalui osmosis. Tetapi
dinding yang relatif tak-elastik akan mengembang hanya
sampai batas tertentu sebelum memberikan tekanan balik
pada sel yang akan melawan pengambilan air lebih lanjut.
Pada titik ini sel bersifat turgid (amat kaku, yang
merupakan kondisi sehat bagi sebagian besar sel
tumbuhan.
Keseimbangan air pada sel hidup
Pada sel berdinding (sel tumbuhan) (2)
• Jika sel tumbuhan dan sekelilingnya bersifat
isotonik, tidak ada kecenderungan air untuk masuk,
dan sel menjadi lembek (flaccid).
• Dalam larutan hipertonik sel tumbuhan akan
kehilangan air ke lingkungan dan menyusut. Ketika
sel tumbuhan mengerut, membran plasmanya
terlepas dari dinding dan fenomena ini disebut
plasmolisis ( plasmolysis), menyebabkan tumbuhan
menjadi layu dan menyebabkan kematian.
DIFUSI TERFASILITASI
DIFUSI TERFASILITASI : TRANSPOR PASIF
YANG DIBANTU PROTEIN
• Banyak molekul polar dan ion yang dihalangi oleh lapisan
ganda lipid pada membran, bisa berdifusi secara pasif
berkat bantuan protein transpor yang membentang ke
dua sisi membran. Fenomena ini dikenal sebagai difusi
terfasilitasi atau difusi dipermudah.
• Kelompok protein lain adalah saluran ion (ion channel),
banyak di antaranya berfungsi sebagai saluran
bergerbang (gated channel),yang membuka atau
menutup sebagai respon terhadap rangsangan.
Rangsangan tersebut dapat bersifat listrik atau kimiawi.
Difusi terfasilitasi

• Dua tipe protein


transpor yang
melaksanakan difusi
terfasilitasi
• Pada kedua kasus
protein dapat
mentranspor zat terlarut
ke dua arah, namun
pergerakan netto terjadi
menuruni gradien
konsentrasi zat terlarut.
Transpor aktif
• Transpor aktif menggunakan energi untuk
menggerakkan zat terlarut melawan
gradiennya.
• Salah satu sistem transpor yang bekerja
seperti ini adalah Pompa Natrium-Kalium
(sodium-potasium pump), yang
mempertukarkan natrium (Na+) dengan kalium
(K+) melintasi membran plasma sel hewan.
Pompa natrium-kalium
• Sistem transpor ini
memompa ion melawan
gradien konsentrasi yang
curam . ATP menyuplai
tenaga bagi perubahan
bentuk ini dengan cara
memfosforilasi protein
transpor tersebut (artinya,
dengan mentransfer satu
gugus fosfat ke protein).
Pompa ion mempertahankan potensial
membran
• Semua sel memiliki voltase di kedua sisi
membran plasma.
• Voltase adalah energi potensial listrik –
pemisahan muatan-muatan yang berlawanan.
• Voltase di kedua sisi membran disebut
potensial membran, berkisar dari -50 sampai
-200 milivolt (mV). ( tanda minus
mengindikasikan bahwa bagian dalam sel
bersifat negatif relatif terhadap bagian luar).
PENGERTIAN MEMBRAN
STRUKTUR DAN FUNGSI MEMBRAN
Pustaka:
• Sumber gambar:
• Campbell and Reece. 2010. biologi edisi 8 jilid 1.
penerbit Erlangga
• https://
kliksma.com/2014/12/pengertian-fosfolipid-bilay
er.html
• Lakitan, Benyamin.2012.Dasar-Dasar Fisiologi
Tumbuhan.Depok:PT. Rajagrafindo Persada.dalam
https
://www.siswapedia.com/struktur-membran-sel/

Anda mungkin juga menyukai