Kelompok : 4
Selain tiga kategori di atas, penyakit jantung bawaan juga dapat dibagi menjadi dua
kategori, yaitu sianotik dan asianotik. Sianotik menyebabkan rendahnya kadar
oksigen dalam darah, yang ditandai dengan semburat biru di kulit serta kesulitan
bernapas. Sedangkan penderita asianotik umumnya tidak mengalami kondisi
tersebut.
Etiologi
• Penyakit jantung bawaan terjadi karena adanya gangguan pada proses
pembentukan dan perkembangan jantung sejak bayi di dalam
kandungan.
Jantung manusia terbagi menjadi 4 ruang, 2 atrium (serambi) dan 2
ventrikel (bilik), masing-masing di sisi kanan dan kiri. Atrium kanan
berfungsi menerima darah kotor dari seluruh tubuh. Darah yang masuk
ke atrium kanan akan dipompa ke ventrikel kanan, kemudian ke paru-
paru.
Setelah mengikat oksigen di paru-paru, darah kembali ke jantung lewat
atrium kiri. Selanjutnya, darah yang kaya oksigen tersebut masuk ke
ventrikel kiri, untuk kemudian dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta.
Pada penderita penyakit jantung bawaan, siklus dan aliran darah ini
akan terganggu. Hal ini bisa disebabkan oleh gangguan pada katup,
ruang jantung, septum (dinding penyekat antar ruang jantung), atau
pembuluh darah dari dan ke jantung. Gangguan aliran darah ini akan
menimbulkan keluhan dan gejala pada penderitanya.
Faktor Risiko Penyakit Jantung Bawaan
• Penyebab terjadinya kelainan struktur jantung selama proses pembentukan
janin belum diketahui secara pasti. Namun, ada sejumlah kondisi ibu hamil
yang bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit jantung bawaan pada bayi,
yaitu:
1. Memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung bawaan atau
penyakit akibat kelainan genetik, seperti sindrom Down atau sindrom Edward.
2. Menderita diabetes tipe 1 atau 2 yang tidak terkontrol.
3. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan merokok saat hamil.
4. Mengalami infeksi virus, seperti rubella pada trimester pertama kehamilan.
5. Mengonsumsi obat-obatan tertentu selama hamil, seperti obat anti kejang, obat
antijerawat golongan retinoid, dan obat golongan statin, tanpa petunjuk dokter.
6. Sering terpapar pelarut organik yang umumnya ditemukan dalam produk cat,
cat kuku, atau lem.
7. Menderita penyakit tertentu yang dapat diturunkan dari orang tua ke anaknya,
contohnya fenilketonuria.
Tanda dan Gejala
• Penyakit jantung bawaan bisa diketahui sejak bayi masih dalam kandungan
atau setelah dilahirkan. Salah satu gejala penyakit jantung bawaan pada
janin adalah bunyi detak jantung yang tidak beraturan (aritmia). Keadaan ini
bisa terdeteksi selama pemeriksaan rutin kehamilan dengan USG.
Meski sudah melakukan pemeriksaan rutin dengan USG, gejala penyakit
jantung bawaan bisa tidak tampak hingga bayi dilahirkan. Bayi baru lahir
dengan kelainan jantung umumnya mengalami sejumlah gejala berikut:
1. Tampak semburat kebiruan atau kehitaman pada bibir, kulit, atau jari-jari
(sianosis).
2. Tampak kelelahan dan kesulitan bernapas, terutama ketika disusui.
3. Memiliki berat badan rendah.
4. Pertumbuhan terhambat.
5. Terjadi pembengkakan pada tungkai, perut, atau area sekitar mata.
6. Mengalami infeksi paru-paru yang berulang.
7. Sering keringat dingin.
• Pada beberapa kasus, gejala penyakit jantung bawaan bisa saja
baru muncul beberapa tahun setelah bayi lahir, seperti saat
masa kanak-kanak atau remaja. Gejala kondisi ini dapat
berupa:
1. Detak jantung tidak beraturan (aritmia).
2. Pusing dan sering merasa kelelahan, terutama saat
berolahraga.
3. Kesulitan bernapas atau napas terengah-engah.
4. Terjadi pembengkakan (edema) di kaki, pergelangan kaki,
atau tangan.
5. Kulit tampak kebiruan (sianosis).
6. Mudah pingsan atau kehilangan kesadaran.
Pada beberapa kasus, penyakit jantung bawaan bisa tidak
menyebabkan nyeri dada atau gejala menyakitkan lainnya,
bahkan dapat terjadi tanpa gejala atau tanda-tanda tertentu.
KASUS
• Pasien datang dibawa oleh orang tuanya. Ibu
pasien mengatakan anaknya sudah sesak napas
sejak kurang lebih 3 hari. Kemudian muncul
kebiruan pada bibir dan ujung jari tangan dan
kaki. Didapatkan tensi 100/80mmHg , nadi
120x/menit , pernapasan 60x/menit, suhu
37,1°C. Pasien tampak gelisah dan mengalami
pola napas abnormal.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN PENYAKIT
JANTUNG BAWAAN
A. PENGKAJIAN No. Register :
Identitas Klien:
• Nama : An. B
• Umur : 10 Tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Suku/ Bangsa : Indonesia
• Agama : Islam
• Pendidikan : 4 SD
• Alamat :
• Tanggal MPR : 24 Agustus 2020
• Diagnosa Medis :
• Penanggung Jawab :
Identitas Penanggung Jawab:
• Nama : Ny. R
• Umur : 38 Tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pendidikan : Sd
• Pekerjaan : Petani
• Agama : Islam
• Hub. Dengan klien : Ibu Kandung
• Alamat :
B. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)
• Keluhan utama
• Ibu pasien mengatakan sesak nafas
• Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dibawa oleh orang tuanya. Ibu pasien mengatakan anaknya sudah
sesak napas sejak kurang lebih 3 hari. Kemudian muncul kebiruan pada bibir dan
ujung jari tangan dan kaki. Didapatkan tensi 100/80mmHg , nadi 120x/menit ,
pernapasan 60x/menit, suhu 37,1°C. Pasien tampak gelisah dan mengalami pola
napas abnormal.