Anda di halaman 1dari 26

KELOMPOK 3

Pendekatan Teori Psikoanalisis Beserta Aplikasinya


Dalam Bimbingan dan Konseling Orang Dewasa
Anggota Kelompok 3
Firra Citra Ayu Rohimat 1901181 Fransiska Xaveria Genezy K S 1301419084

Anisa Putri Septiana1904306


Elin Maulida 1900531

Rahmi Rajfalni Amarsa 1902735


Handi Handiasyah 1907913
Pengertian
Teori
Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund
Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku
psikologis manusia. Psikoanalisis memiliki tiga penerapan:
1. suatu metode penelitian dari pikiran.
2. suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia.
3. suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikologis atau
emosiona
Sejarah
teori
Psikoanali
sis
Sejarah Teori Psikoanalisis

• dipelopori oleh seorang dokter psikiater yaitu Sigmund Freud


pada tahun 1856-1939, seorang psikiater kebangsaan Australia.
Sigmund Freud dilahirkan di kota kecil, Freiberg, Moravia
• Psikoanalisis merupakan salah satu aliran di dalam disiplin ilmu
psikologi yang memiliki beberapa definisi dan sebutan,
adakalanya psikoanalisa didefinisikan sebagai metode
penelitian, sebagai teknik penyembuhan dan juga sebagai
pengetahuan psikologi (Sabri,1993).
Sejarah Teori Psikoanalisis
• Kemunculan teori ini menganggap bahwa psikologi behaviorisme tidak
mampu atau secara sengaja menafikan faktor kesadaran manusia. Bagi
aliran behaviorisme dalam kesadaran maupun tidak sadar tidak perlu
diperhitungkan, sedangkan dalam teori ini mengatakan bahwa alam
bawah sadar atau alam tidak sadar merupakan penggerak utama bagi
munculnya perilaku. Artinya semua perilaku manusia baik yang tampak
maupun yang tersembunyi didorong oleh energi alam bawah sadar
(Mulyani, 2010).
Konsep - Konsep Utama Teori Psikoanalisis

Tingkatan Kepribadian Struktur Kepribadian


TujuanTeo
ri
Psikoanali
sis
Tujuan Utama Pendekatan Teori Psikoanalisis
• menjadikan ketidaksadaran menjadi sadar

• memperkuat fungsi ego, agar tingkah laku itu lebih


didasarkan kepada pertimbangan rasional, bukan atas
dorongan instink

• mengalihkan superego dari hukuman berdasarkan


standard moral kepada standar yang lebih manusiawi
Flanagan, John S & Flanagan, Rita S (2004:52) secara keseluruhan,
metode dan teknik psikoanalisis memiliki tujuan sebagai berikut:

membuat sadar atau membantu konseli


meningkatkan membuang maladaptif
kesadaran konseli

memperbaiki diri,
membantu konseli menyajikan objek yang
mengembangkan lebih berpotensi ideal, dan
besar ego-control mengekspresikan empati
selama kegagalan konseling
yang optimal.
Teknik
Teori
Psikoanali
sis
Asosiasi Bebas
• Asosiasi Bebas adalah suatu metode
pemanggilan kembali pengalaman-
pengalaman masa lalu dan pelepasan
emosi- emosi yang berkaitan pada masa
lalu, yang dikenal dengan istilah katarsis.

• Teknik ini mendorong konseli untuk


mengatakan apa saja yang terlintas dalam
pikirannya.
Transference
(Transferensi)
• Menurut Freud, konseli cenderung melihat
konselornya sebagai perwujudan orang-orang
yang dikenal sebelumnya
Interpretasi
• Interpretasi merupakan upaya untuk
menganalisis, menjelaskan, dan bahkan
mengajar konseli tentang makna tingkah
lakunya yang dimanifestasikan dalam mimpi,
asosiasi bebas, resistensi, dan hubungan
terapeutik itu sendiri.
Dream Analysis (Analisis
Mimpi)
• Analisis mimpi merupakan teknik untuk
mengungkap ketidaksadaran dan memberi
pemahaman kepada konseli terhadap
berbagai hal yang terkait dengan masalah
yang tidak terpecahkan.
Kelebihan Teori Psikoanalisis

1)
Konseling psikoanalisa 3)
merupakan Terlalu
penyembuhan yang meminimalkan
lebih bersifat rasionalitas.
psikologis dengan
cara-cara fisik.
2) 4)
Adanya Terapi ini
penyesuaian memiliki dasar
antara teori dan teori yang kuat.
teknik.
Kelemahan Teori Psikoanalisis

1 2 3 Day 4
Dianggap tidak Masa lalu Waktu Perlu dilakukan
memilki individu sangat prosesnya lama dengan
pendekatan mempengaruhi
konselor yang
terampil
CONTOH PENGAPLIKASIAN TEORI
PSIKOANALISIS PADA USIA DEWASA AWAL
• Identifikasi Kasus • Prognosis
Jo merupakan mahasiswa jurusan teknik elektro Rencana yang akan diberikan yaitu menemukan
semester 4, ia berusia 20 tahun. Jo sering kemampuan konseli untuk memahami diri
merasa cemas berlebih jika ia harus berbicara di bahwa konseli mampu berbicara di depan
depan umum. Jo seorang yang baik tetapi ia umum dan meningkatkan percaya diri konseli
memiliki beban moral karena ia adalah anak dengan teknik konseling asosiasi bebas.
seorang ustad. Jo merasa sering merasa cemas
jika melakukan suatu kesalahan. Jo sering
dimarahi orangtuanya karena didikannya
otoriter.
CONTOH PENGAPLIKASIAN TEORI
PSIKOANALISIS PADA USIA DEWASA MADYA
Identifikasi Kasus
Ibu Dina merupakan pekerja tenaga medis yang berusia 45 tahun. Saat di rumah, ia cukup perhatian
kepada anaknya, seperti menyiapkan makanan yang beragam setiap hari untuk anak-anaknya sebelum
berangkat kerja dan setiap hari ia meninggalkan uang jajan yang nominalnya cukup besar bagi anak-
anaknya yang masih SMP. Walaupun begitu, Ibu Dina seringkali memperlakukan anak-anaknya dengan
kurang baik, terlebih saat dia pulang kerja dan saat dia mendapat pekerjaan di akhir pekannya. Ibu Dina
tidak hanya sering melakukan kekerasan secara verbal, tetapi ia juga beberapa kali menyerang fisik anak-
anaknya. Saat menemui anaknya yang sedang bermain ponsel ataupun tidur di waktu belajarnya, hal itu
membuat Ibu Dina memarahi serta kadang memukuli anaknya. Sampai pada suatu saat terjadi suatu
konflik yang besar hingga membuat anak Ibu Dina sakit hati dan menangis. Setelah itu, Ibu Dina mulai
menyadari perilakunya dan merasa bingung mengenai apa yang harus ia lakukan kepada anaknya.
CONTOH PENGAPLIKASIAN TEORI
PSIKOANALISIS PADA USIA DEWASA MADYA
Prognosis

Setelah mengetahui masalah serta latar belakang penyebab masalahnya, maka


direncanakanlah alternatif bantuan yang akan diberikan pada Ibu Dina secara
bertahap dan berlanjut untuk mengatasi masalah. Pendekatan yang digunakan
untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu menggunakan pendekatan psikoanalisis
dengan teknik interpretasi. Teknik interpretasi ini memiliki tahapan konseling yang
dirasa cocok untuk mengatasi masalah Ibu Dina. Menurut Arlow dalam Nystul
(2011),  ada empat fase konseling psikoanalisis, yaitu the opening phase, the
development of transference, working through, dan the resolution of transference.
CONTOH PENGAPLIKASIAN TEORI
PSIKOANALISIS PADA USIA DEWASA AKHIR
1.Identifikasi Kasus

Ibu Wati adalah seorang lansia berumur 70 tahun. Saat ini, beliau
tinggal di sebuah yayasan/panti jompo. Beliau menetap di panti sudah
sekitar 3 tahun lamanya. Alasan beliau tinggal disana karena sudah
ditinggalkan oleh suami dan anak-anaknya tidak ada seorangpun yang
mau mengurus dikarenakan sudah sibuk dengan kehidupan mereka
masing-masing dengan keluarganya. Ibu Wati dianggap menjadi beban
bagi anak-anaknya karena sudah tidak berdaya lagi, bahkan untuk
berjalan saja harus menggunakan kursi roda. 
CONTOH PENGAPLIKASIAN TEORI
PSIKOANALISIS PADA USIA DEWASA AKHIR
Setiap pagi, Ibu Wati melakukan rutinitas seperti senam pagi, berjemur, jalan-jalan di sekitaran panti, dan
lain sebagainya. Setelah melakukan rutinitas tersebut, pada malam harinya jadwal Ibu Wati adalah makan
malam. Pada saat makan malam, terkadang Ibu Wati tiba-tiba teringat pengalaman masa lalu bersama suami
dan anak-anaknya, dimana ketika makan malam adalah suatu momen yang sangat bahagia karena bisa
berkumpul dengan suami dan anak-anaknya yang sudah berkegiatan seharian di luar rumah. Setelah
mengingat momen itu, seketika beliau berhenti makan lalu menangis histeris tidak ada hentinya sehingga
harus segera diberi obat penenang. Perilaku Ibu Wati tersebut disebabkan karena pada saat  masa kecilnya
beliau sudah hidup sebatang kara sehingga apapun yang Ibu Wati rasakan selalu dipendam sendiri dan
melampiaskannya dengan cara menangis sehingga semakin berjalannya waktu, kebiasaan buruk beliau
tersebut semakin menjadi-jadi sampai beliau menangis histreris karena tidak bisa mengontrol emosi. Ibu
Wati menyadari bahwa perbuatannya itu tidak baik dan beliau ingin lebih dapat memahami,
mengendalikan, dan mengontrol emosinya dengan baik. Untuk itu, beliau memerlukan konselor untuk
membantu menyelesaikan permasalahan yang dialaminya. 
CONTOH PENGAPLIKASIAN TEORI
PSIKOANALISIS PADA USIA DEWASA AKHIR
• Prognosis

Proses konseling terdiri atas lima tahap, yaitu; 1) Pengantaran; merupakan tahap pertama dalam
melakukan hubungan konseling yang diawali dengan teknik penstrukturan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh klien. 2) Penjajakan; merupakan proses mendalami mencari faktor
penyebab 3) Penafsiran; konselor menyimpulkan masalah yang dialami oleh klien yang diawali
dengan teknik penyimpulan pembicaraan 4) Pembinaan; tahap pemberiaan solusi atau
penyelesaian
THANKYOU
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai